Anda di halaman 1dari 2

YUSUF

Yusuf adalah anak Yakub dari istri yang paling dikasihinya Rahel. Yakub lebih
mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir
pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Pada
suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-
saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi semakin benci kepada Yusuf. (Kej
37:2-5)

Akhirnya mereka menyusun rencana dan berhasil menyingkirkan Yusuf dengan cara
menjual Yusuf seharga 20 syikal perak kepada saudagar-saudagar Midian, saudagar
ini membeli orang-orang untuk dijadikan budak dan diperjualbelikan di Mesir. Yusuf
dibeli menjadi budak oleh Potifar, pegawai istana Firaun, yang juga kepala pengawal
Firaun. Yusuf secara fisik tampan dan berperilaku baik serta berulangkali berhasil
dalam segala pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Namun karena dituduh
memperkosa istri Potifar, akhirnya Yusuf dijebloskan ke dalam penjara.

Dalam kisah selanjutnya, Yusuf dipercaya oleh kepala penjara dan tetap setia pada
Allah. Dia menafsirkan mimpi Juru Minuman dan Juru Roti yang pada akhirnya
terjadilah sesuai pemberitahuan Yusuf bahwa 3 hari kemudian, Juru Roti Firaun
mati digantung. Dan Juru Minuman Raja diangkat kembali pada posisi semula yaitu
menjadi Juru Minuman Raja Firaun dan terjadi demikian. Setelah lewat 2 tahun,
Raja Firaun bermimpi kemudian Juru Minuman ingat bahwa ada Yusuf yang pernah
menafsirkan mimpinya secara tepat. Akhirnya Yusuf –yang masih berusia 30 tahun
itu- dipanggil menghadap Firaun dan berhasil mengartikan mimpi Raja Firaun serta
diangkat menjadi penguasa atas seluruh Mesir dibawah kekuasaan Firaun.

Ya, dalam usia yang relatif muda, 30 tahun, Yusuf sukses dan Yusuf menjadi Orang
Kedua dibawah Firaun. Bahkan akhirnya Yusuf bertemu kembali dengan keluarganya
dan Yusuf mengampuni semua perbuatan saudara-saudaranya. Olehnya, Allah
menjaga kehidupan dan memelihara kehidupan bangsa Israel serta banyak bangsa
lainnya yang kelaparan pada waktu itu. Sampai akhir hidup Yusuf, orang Israel
terjamin hidupnya di Tanah Gosyen di Mesir.
Nah, dari tokoh Yusuf kita belajar bahwa dia adalah orang yang hidup takut akan
Tuhan. Dia menjaga kekudusan hidupnya, dia sangat mengasihi keluarganya, dan dia
punya hati yang mau mengampuni, dia tidak mengingat-ingat kesalahan. Yusuf adalah
orang yang bertanggungjawab, dan dia adalah orang yang berhasil mengerjakan
segala sesuatunya karena dia mengerjakannya dengan sepenuh hati serta
mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. “TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi
seorang yang selalu berhasil dalam segala sesuatu yang dikerjakannya.”

Semoga kita semua bisa meneladani sikap hidup Yusuf. Tetap andalkan Tuhan, terus
berserah pada-Nya, terus lakukan kebaikan. Amin. Tuhan Yesus Memberkati

Anda mungkin juga menyukai