Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/538267/kisah-nabi-yusuf-dan-mukjizatnya-yang-
menakjubkan
Nabi Yusuf bermimpi Satu ketika Nabi Yusuf bermimpi disembah matahari, bulan, dan 11 bintang, Nabi
Ya'qub. Sang ayah menafsirkan mimpi Nabi Yusuf akan menjadi orang besar yang dihormati orangtua dan
saudara-saudaranya nanti.
Nabi Yusuf dibuang ke sumur Nabi Ya'qub memang memberikan perhatian lebih kepada Yusuf. Situasi ini
menimbulkan adanya rasa iri dari putra lain. Nabi Yusuf dibuang oleh saudaranya ke dalam sumur ketika
mereka berhasil membohongi Nabi Ya'kub. Allah SWT nyatanya menyelamatkannya dengan memberikan
tali lewat seorang pedagang yang tengah lewat. Akhirnya Nabi Yusuf dijual dan dibeli pembesar kerajaan
Mesir.
Yusuf dijadikan anak angkat seorang pembesar kerajaan. Pasangan Qithfir dan Zulaikha sangat
menyayanginya akibat ketampanan yang ia miliki. Keduanya bahkan tidak percaya jika Nabi Yusuf adalah
manusia dan sering mengira jelmaan malaikat.
Zulaikha akhirnya meminta para wanita pada sebuah jamuan makan untuk memotong buah di depannya
menggunakan pisau. Ia pun menyuruh Yusuf keluar di tengah-tengah mereka. Para wanita itu pun
terperangah ketika melihat ketampanan Nabi Yusuf hingga terpotong jari mereka pada saat mengupas
kulitnya. Akibat fitnah itu, Nabi Yusuf rela untuk masuk penjara.
Di penjara, Nabi Yusuf mendapatkan kesempatan untuk menafsirkan mimpi dua tahanan. Kecerdasan itu
disampaikan tahanan tersebut ketika muncul informasi tentang mimpi raja
kaum Nuh merupakan kaum yang sangat tercela dan menyimpang dari jalan Allah SWT. masa Nabi
Nuh, kaumnya berbuat ingkar dengan meniru orang-orang terdahulu menganggap bahwa patung
adalah tuhan kemudian menyembah patung-patung yang dianggap sebagai tuhan mereka.
Kaum Nuh salah menilai dan memahami dan menganggap roh tuhan ada di dalam patung tersebut
dan orang-orang saleh penerus Nabi Idris adalah representasi tuhan. Maka kemudian tersesatlah
kaum Nabi Nuh.
Generasi kaum Nuh perlahan mulai meyakini bahwa patung tersebut pantas disembah. Hanya satu
manusia yang masih memiliki fikiran dan akal sehat untuk menghentikan semua ini yaitu Nabi Nuh.
Suatu ketika Nabi Nuh diutus oleh Allah SWT. untuk membuat kapal, sebagai tempat
penyelamatan karena Allah akan memberi azab kepada kaumnya yang membangkang.
Ketika membuat kapal, Nabi Nuh masih dicaci maki bahkan dianggap gila karena tidak mungkin
ada banjir bah besar yang amat dahsyat. Akhirnya, Nabi Nuh yang telah menahan kesabaran itu
pun berdoa agar melenyapkan kaumnya yang membangkang itu. Doa itu terkabul dan seluruh
kaumnya hanyut binasa ditelan banjir, termasuk anak dan istrinya.
KISAH NABI MUSA
Pada zaman dahulu, Mesir dipimpin oleh Raja bernama Firaun yang terkenal zalim. Ia
dikenal sebagai raja yang sombong, sewenang-wenang, hingga memperbudak penduduknya.
Suatu ketika, Firaun bermimpi bahwa Mesir terbakar kecuali rumah-rumah kaum Bani
Israil. Ia pun mengumpulkan ahli sihir dan peramal untuk menafsirkan mimpi tersebut.
Para peramal mengartikan bahwa akan lahir seorang bayi laki-laki keturunan Bani Israil
yang akan membinasakan penduduk Mesir. Firaun sangat ketakutan dan memerintahkan
untuk membunuh bayi laki-laki keturunan Bani Israil yang lahir.
Musa lahir bertepatan dengan pembunuhan massal tersebut. Ibunya mencari tempat jauh
yang aman dari jangkauan tentara Raja zalim tersebut. Ibu Musa menyusui dan
meletakkannya di dalam sebuah peti dan di taruh di sungai.
Nabi Musa tumbuh menjadi pria yang sangat baik. Selama bertahun-tahun, ia beserta
pengikutnya bersabar dalam menghadapi kekejaman Firaun.
Pada puncaknya, Firaun mengakui dirinya sebagai tuhan. Atas seizin Allah, Nabi Musa dan
pengikutnya pergi dari Mesir untuk menuju Syam. Mendengar kabar kepergian Musa, Raja
Firaun murka dan bersama tentaranya mengejar Nabi Musa.
Saat Firaun dan bala tentaranya hampir menyusul rombongan Nabi Musa, perjalanan
mereka terhambat lautan yang luas. Turunlah wahyu Allah SWT kepada Nabi Musa AS
yang berbunyi sebagai berikut;
“Pukullah lautan itu dengan tongkatmu” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah
seperti gunung yang besar” (QS:Asy-Syu’ara Ayat: 63).
Lautan pun terbelah. Musa dan rombongannya bergegas melintasi lautan disusul oleh Firaun
beserta bala tentaranya. Nabi Musa dan pengikutnya berhasil melewati lautan.