Anda di halaman 1dari 7

Kisah Nabi Musa

Nama Nabi Musa ‘alaihi as-salam disebut dalam Al-Qur’an sebanyak


136 kali, tersebar dalam 34 surat, 27 Makkiyah dan 7 Madaniyah.

• Paling banyak terdapat dalam surat Al-’Araf (21 kali), kemudian surat Al-Qashash (18 kali),
surat Thaha (17 kali) dan surat Al-Baqarah (13 kali).

• Selebihnya berkisar antara 1-8 kali.

• Pertama kali disebut dalam Mushaf pada surat Al-Baqarah ayat 51.

• Terakhir kali nama Musa disebut dalam Mushaf pada surat Al-A’la ayat 19.
Nasab dan Tempat

• Musa adalah putera ‘Imrân ibn Qâhits ibn Azir ibn Lawi ibn Yaqub ibn Ishaq ibn Ibrâhîm.

• Ibu Musa adalah Yukabid, saudara perempuan dari Qâhits dan bibi dari ‘Imrân sendiri.

• Dari ‘Imrân, Yukabid melahirkan tiga orang anak, satu perempuan yang paling tua bernama
Maryam, dan dua laki-laki yaitu Musa dan Harun.

• Lawi adalah saudara satu bapak dari Nabi Yusuf as. Lawi bersama saudara-saudaranya yang
lain, serta keluarga masing-masing bersama Nabi Ya’qub diajak pindah oleh Yusuf dari
Madyan ke Mesir.
Sejarah Bani Israil di Mesir

• Keluarga besar Ya’qub itulah generasi pertama Bani Israil yang menetap di Mesir.

• Mereka berkembang dengan cepat, bekerja dengan giat dalam bidang pertanian dan
peternakan sehingga menimbulkan kecemburuan dan ketakutan bangsa Mesir.

• Akhirnya di bawah perintah Fir’aun (sebutan untuk Raja Mesir) Bani Israil ditindas, dipaksa
bekerja dan diperbudak.

Surat Al-Qashash ayat 1-6

• Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang nyata (dari Allah) Kami membacakan kepadamu
sebagian dari kisah Musa dan Fir’aun dengan benar untuk orang-orang yang beriman.

• Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan


penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih
anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya
Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.

• Dan kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu
dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang
mewarisi (bumi).

• Dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan
kepada Fir’aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari
mereka itu.
Surat Maryam ayat 51

• Kisah Nabi Musa dan Fir’aun adalah kisah nyata, faktual, benar-benar terjadi, bukan fiktif.

• Dua tokoh yang dikisahkan yang pertama Musa sebagai tokoh protagonis (tokoh baik) dan
Fir’aun sebagai tokoh antagonis (tokoh jahat).

• Musa adalah adalah seorang yang dipilih dan seorang Rasul dan Nabi.

• Fir’aun adalah tokoh jahat, seorang tirani yang berbuat sewenang-wenang di atas
permukaan bumi. Fir’aun memecah belah rakyatnya. Bani Israil yang sudah bermukim di
Mesir sejak zaman Nabi Yusuf ditindas dan diperbudak.
Mimpi Fir’aun

• Fir’aun sangat khawatir dari rahim ibu-ibu Bani Israil akan lahir seorang anak laki-laki yang
akan menghancurkan kekuasaannya. Ia tahu bahwa di kalangan Bani Israil ada keyakinan
bahwa dari anak cucu Nabi Ibrahim as akan lahir seorang anak laki-laki yang akan
menghancurkan kerajaan Mesir.

• Oleh sebab itu dia perintahkan kepada pasukannya untuk mengawasi setiap perempuan
Bani Israil atau perempuan Ibrani yang akan melahirkan. Jika yang lahir anak perempuan
dibiarkan hidup, tetapi jika yang lahir anak laki-laki langsung dibunuh.

• Fir’aun bermimpi melihat api datang dari Baitul Maqdis menuju Mesir dan membakar rumah
dan orang-orang Mesir tetapi tidak menyentuh sedikitpun Bani Israil.

• Fir’aun mengumpulkan ahli nujum dan semua dukun istana menanyakan apa maksud mimpi
itu. Mereka meramalkan bahwa akan muncul seorang anak laki-laki dari Bani Israil yang akan
menghancurkan Mesir. Mimpi itu sangat mempengaruhi Fir’aun.
Kelahiran Musa

• Yukabid sedang hamil anak kedua. Anak pertamanya perempuan yang diberi nama Maryam.
Dia khawatir kalau anak keduanya laki-laki tentu akan dibunuh oleh tentara Fir’aun.

• Semakin tua kehamilannya, semakin bertambah kekhawatirannya. Dengan segala daya


upaya dia berusaha melahirkan di tempat yang sepi, jauh dari intaian tentara Fir’aun.

• Benar saja Yukabid melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu disembunyikannya selama
tiga bulan.

• Setelah itu Yukabid menyiapkan sebuah peti yang terbuka bagian atasnya. Lalu bayi laki -laki
kecil itu diletakkan di atasnya kemudian dihanyutkan ke Sungai Ni l. Dia minta anak
perempuannya untuk mengikuti kemana peti itu hanyut, ternyata hanyut di depan
pemandian puteri-puteri Istana Fir’aun.

• Bayi itu diambil oleh isteri Fir’aun dan diasuhnya. Bayi itu dinamai Musa, terdiri dari kata Mu
artinya air dan Sa berarti pohon atau kayu.

Anda mungkin juga menyukai