Anda di halaman 1dari 3

KLIPING

Kisah nabi Musa A.S

Disusun oleh:- Lukman Hakim


-Isfalana Aria jazaky

SMP NEGERI 1 KELAPA KAMPIT


Nabi Musa adalah keturunan nabi Ya’Qub AS yang mana lokasi kekuasaannya
adalah di wilayah Mesir. Kemudian Nabi Musa mendapatkan tugas sebagai nabi
untuk melakukan dakwah menyerukan untuk menyembah Allah kepada para
bani israil yang ada di Mesir.

Kenapa Musa menyeru masyarakat mesir? Ya, karena pada waktu itu Mesir
dipimpin oleh seorang raja sombong yang mengaku sebagai tuhan dan harus
disembah oleh banyak pengikutnya.

Pada waktu itu mesir dipimpin oleh Firaun yang terkenal dengan tangan besinya.
Dia adalah seorang diktator yang sangat bengis sekali bahkan dianggap tidak
berperikemanusiaan yang juga rakus akan kekuasaan.

Pada awal kelahiran Musa, pada waktu ini firaun memunculkan sebuah perintah
yang sangat kejam yakni untuk membunuh bayi-bayi laki-laki yang lahir.

Hal itu dilakukan setelah Fir’aun bermimpi yang oleh para dukun atau peramal
mimpinya diartikan sebagai sinyal atau peringatan bahwa akan ada seorang bayi
laki-laki yang lahir dan akan menggulingkan kekuasaannya.

Dengan tegas, langsung kemudian Firaun memerintahkan pada perajuritnya


untuk membunuh tiap-tiap bayi laki-laki yang baru lahir khususnya yang
merupakan keturunan bani israil.:

Lalu setelah mendengar perintah tersebut, ibu dari Nabi Musa yang bernama
Yukabad merasa gelisah dan khawatir jika musa menjadi target yang akan
dibunuh itu.

Lalu,. Diapun mendapatkan mimpi untuk kemudian menghanyutkan anak-nya


(Musa) yang baru berumur 3 bulan waktu itu ke sungai nil.

Lalu dengan sangat terpaksa dan tidak tega, diapun melakukan hal iyu karena
dia yakin bahwa yang memerintahkan untuk menghanyutkan bayi itu adalah
Allah SWT. Lalu, itunya musa juga memerintahkan kakak musa untuk mengikuti
arah bayi itu di terbawa arus.

Kemudian ternyata keranjang bayi yang di hanyutkan itu tersangkut akar pohon
dibelakang rumah Firaun. lalu, ada seorang putri dari Firaun yang sedang berada
di belakang rumahnya itu yang kemudian menemukan keranjang bayi tersebut.
Putri tersebut memiliki penyakit belang dan setelah menyentuh bayi Musa, dia
kemudian langsung sembuh. Dengan bahagia, putri tersebut kemudian
membawa musa ke ibunya bernama Asiah. Lalu, Asiah menceritakan dan
membawa bayi tersebut kepada suaminya yakni Firaun.

Setelah diceritakan kepada Fir’aun, fir’aun pun kemudian marah dan berencana
untuk membunuh bayi tersebut. Akan tetapi Asiah bersikeras agar bayi itu tidak
dibunuh dan dia ingin untuk memelihara bayi tersebut.

Akhirnya Firaun-pun luluh dan akhirnya membolehkan dirinya mengadopsi Musa


apalagi memang mereka belum juga dikaruniai putra sejak mereka menikah
selama ini.

Meski dia dididik di lingkungan istana, Musa merasa kalau dia adalah berasal
dari kalangan bani israil yang tertindas. Maka dari itu melihat banyak kaumnya
yang tertindas, lalu kemudian di berencana untuk membelanya.

Niat itu diketahui oleh prajurit firaun dan kemudian melaporkannya, lalu
kemudian Musa dikejar dan menyebrangi laut merah dengan dibelah oleh
mujizatnya. Setelah sampai di ujung, kemudian akhirnya mereka dan firaun
terjebak di laut dan meninggal.

Anda mungkin juga menyukai