WAHAM
Presentan:
Ragita Anandhita
1115076
Rafika Aninda
1115177
Pembimbing :
dr. Andy Sp.Kj
Definisi
Kaplan dan Sadock (1998) mengatakan bahwa
waham adalah keyakinan yang salah dan
menetap dan tidak dapat dibuktikan dalam
kenyataan.
Waham sedikitnya harus ada selama sebelum
dan sistematik dan tidak bizar (dalam bentuk
fragmentasi, respon, emosi pasien). Pasien
secara relative biasanya bebas dari psikopatologi
diluar wawasan system wahamnya. Awal mulanya
sering terjadi pada umur dewasa , menengah
dan lanjut.
3
b. Factor psikodinamik:
• Isolasi sosial
• Hipersensitif (reaksi farmasi, proyeksi dan denial)
Townsend (1998) mengatakan bahwa hal-hal
yang menyebabkan gangguan isi pikir :
waham adalah ketidakmampuan untuk
mempercayai orang lain, panic, menekan rasa
takut, stress yang berat yang mengancam
ego yang lemah, kemungkinan factor
herediter
6
Waham bizar
Sisip pikir : seseorang yakin ada ide pikiran orang lain
yang dsisipkan di dalam pikiran yang disampaikan
secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
Siar pikir : seseorang yakin bahwa orang lain
mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun dia tidak
menyatakan kepada orang tersebut, diucapkan
beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Kontrol pikir : seseorang yakin pikirannya dikontrol
oleh kekuatan dari luar
8
Fase-Fase Waham
Lack of Selfesteen
Tidak ada pengakuan lingkungan dan meningkatnya kesenjangan antara kenyataan dan
harapan
contoh : perceraian berumah tangga tidak diterima oleh lingkungannya.
ControlInternal Eksternal
Mencoba berfikir rasional, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan.
contoh : seseorang yang mencoba menutupi kekurangan
Environment support
kerusakan control dan tidak berfungsi normal ditandai dengan tidak merasa bersalah saat
berbohong.
contoh : seseorang yang mengaku dirinya adalah guru tari Adanya beberapa orang yang
mempercayai klien dalam lingkungan, klien merasadidukung, orang itu menganggap hal yang
dikatakan sebagai kebenaran, kerusakan control diri dan tidak berfungsi normal (super ego)
Fisik
Comforting
seseorang merasa nyaman dengan kebohongannya
Fase Improving
Jika tidak ada konfrontasi dan korelasi maka keyakinan yang salah akan meningkat.
9
Respon neurobiologist
Adapun rentang respon manusia terhadap
stress yang menguraikan tentang respon
gangguan adaptif dan malladaptif dapat
dijelaskan sebagai berikut ( stuart dan sundeen)
Rentang respon neurobiologis
Factor Predisposisi
Teori Biologis
Teori Psikososial
Teori sistem keluarga Bawen dalam
Townsend (1998)
menggambarkan perkembangan skizofrenia
sebagai suatu perkembangan disfungsi
keluarga. Komflik diantara suami istri
mempengaruhi anak. Penanaman hal ini
dalam anak akan menghasilkan keluarga
yang selalu berfokus pada ansietas dan suatu
kondisi yang lebih stabil mengakibatkan
timbulnya suatu hubungan yang saling
mempengaruhi yang berkembang antara
orang tua dan anak-anak.
12
Teori Psikososial
Teori interpersonal
menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis akan
menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan
kecemasan. Anak menerima pesan-pesan yang
membingungkan dan penuh konflik dan orang tua tidak mampu
membentuk rasa percaya tehadap orang lain.
Teori psikodinamik
menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu ego yang
lemah. Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan
saling mempengaruhi orang tua dan anak . karena ego menjadi
lebih lemah penggunaan mekanisme pertahanan itu pada
waktu kecemasan yang ekstrem mennjadi suatu yang
maladaptive dan perilakunya sering kali merupakan
penampilan dan sekmen diri dalam kepribadian.
13
Faktor Presipitasi
Menurut Stuart dan Sundeen (1998, hal 310) factor presipitasi dari
perubahan isi pikir : waham kebesaran yaitu :
1. Biologis
Stressor biologis yang berhubungan dengan nerobiologis yang maladaptive
termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur perubahan
isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi rangsangan.
2. Stress lingkungan
Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi
dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan prilaku.
3. Pemicu gejala
Pemicu yang biasanta terdapat pada respon neurobiologist yang maladaptive
berhubungan denagn kesehatan lingkungan, sikap dan prilaku individu, seperti :
gizi buruk, kurang tidur,infeksi, keletihan, rasa bermusuhan atau lingkunag yang
penuh kritik, masalah perumahan, kelainan terhadap penampilan, stress
agngguan dalam berhubungan interpersonal, kesepian, tekanan, pekerjaa,
kemiskinan, keputusasaan dan sebaigainya.
Proses terjadinya waham
Waham adalah anggapan tentang orang yang
hypersensitif dan mekanisme ego spesifik,
reaksi formasi dan penyangkalan. Pend
dengan waham, menggunakan mekanisme
pertahanan reaksi formasi, penyangkalan dan
proyeksi
Pada reaksi formasi, digunakan sebagai pertahanan
melawan agresi, kebutuhan, ketergantungan dan
perasaan cinta. Kebutuhan akan ketergantungan
ditransformasikan menjadi kemandirian yang kokoh
Penyangkalan, digunakan untuk menghindari kesadaran
akan kenyataan yang menyakitkan.
Proyeksi digunakan untuk melindungi diri dari mengenal
impuls yang tidak dapat diterima didalam dirinya sendiri
Hypersensitivitas dan perasaan inferioritas, telah
dihipotesiskan menyebabkan reaksi formasi dan
proyeksi, waham kebesaran dan superioritas.
Waham juga dpt muncul dari hasil pengembangan
pikiran rahasia yg menggunakan fantasi sebagai cara
untuk meningkatkan harga diri mereka yg terluka.
Waham kebesaran merupakan regresi perasaan maha
kuasa dari anak-anak, dimana perasaan akan kekuatan
yg tidak dapat disangkal dan dihilangkan (Kaplan dan
Sadock, 1997)
17
Penatalaksanaan
Anti Psikotik
Jenis- jenis obat antipsikotik antara lain :
a. Chlorpromazine
Untuk mengatasi psikosis, premidikasi dalam anestesi, dan
mengurangi gejala emesis.
Untuk gangguan jiwa,
dosis awal : 3×25 mg, kemudian dapat ditingkatkan supaya
optimal, dengan dosis tertinggi : 1000 mg/hari secara oral.
b.Trifluoperazine
Untuk terapi gangguan jiwa organik, dan gangguan psikotik
menarik diri.
Dosis awal : 3×1 mg, dan bertahap dinaikkan sampai 50
mg/hari.
23
c. Haloperidol
Untuk keadaan ansietas, ketegangan,
psikosomatik, psikosis,dan mania
Dosis awal : 3×0,5 mg sampai 3 mg.
24
Anti parkinson
a.Triheksipenydil (Artane)
untuk semua bentuk parkinsonisme, dan
untuk menghilangkan reaksi
ekstrapiramidal akibat obat. Dosis yang
digunakan : 1-15 mg/hari
b.Difehidamin
Dosis yang diberikan : 10- 400 mg/hari
25
Anti Depresan
a. Amitriptylin,
untuk gejala depresi, depresi oleh karena
ansietas, dan keluhan somatik.
Dosis : 75-300 mg/hari.
b. Imipramin,
untuk depresi dengan hambatan
psikomotorik, dan depresi neurotik.
Dosis awal : 25 mg/hari, dosis
pemeliharaan : 50-75 mg/hari.
26
Anti Ansietas
Anti ansietas digunakan untuk mengotrol
ansietas, kelainan somatroform, kelainan
disosiatif, kelainan kejang, dan untuk
meringankan sementara gejala-gejala insomnia
dan ansietas.
Obat- obat yang termasuk anti ansietas antara
lain:
Fenobarbital : 16-320 mg/hari
Meprobamat : 200-2400 mg/hari
Klordiazepoksida : 15-100 mg/hari
Prognosis
• 50% sembuh dengan pengobatan
• 20% pengurangan gejala
• 30% tidak ada perbaikan
• <25 % menjadi skizofrenia
• <10% menjadi gangguan mood
Faktor-faktor yang berhubungan
dengan prognosis yg baik
• Tingkat pekerjaan
• Penyesuaian fungsional yang tinggi
• Jenis kelamin (wanita)
• Onset sebelum usia 30 tahun
• Onset terjadi tiba-tiba
• Lama penyakit singkat
• Adanya factor pencetus
• Waham kejar, somatic dan erotic diperkirakan memiliki
prognosi yang lebih baik daripada pasien dengan
wahan kebesaran dan cemburu.