Anda di halaman 1dari 40

CASE: OTITIS MEDIA SUPURATIF AKUT

STADIUM PERFORASI

Oleh :
Ragita Anandhita putri 1115076

Pembimbing:

dr. Indra Sapta, Sp.THT-KL


Identitas Penderita
Nama : Ny. A
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Alamat : Kopo, Bandung
KU: Telinga kiri keluar cairan berwarna kuning
Seorang wanita, umur 42 tahun, datang ke
Poliklinik THT RS Imannuel. Datang dengan
keluhan sejak 2 hari yang lalu keluar cairan dari
telinga kiri, cairan berwarna putih kekuningan, agak
kental, berbau amis dan tidak disertai darah. Pasien
juga mengeluh pendengarannya menjadi berkurang.
1 minggu sebelumnya pasien merasa telinga
kiri nya terasa penuh disertai rasa nyeri, nyeri
dibelakang telinga, batuk pilek, demam dan sakit
kepala yang dirasakan berdenyut.
Pasien menyangkal adanya telinga berdenging, riwayat
trauma, riwayat alergi, sakit gigi sebelumnya,
kebiasaan mengorek telinga.
RPD : Pasien belum pernah menderita sakit seperti ini
sebelumnya
RPK : riwayat asma (-), alergi (-)
UB :pasien hanya minum obat penurun panas,
namun tidak ada perbaikan.
Riw. alergi : tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Ringan
Status gizi : BB : 58 Kg, TB : 155 cm
Tanda Vital :
TD = 120/80 mmHg S = 37,80C
N = 88 x/menit R = 20 x/menit
Telinga Kiri Kanan
Preauricula
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Inflamasi Tidak ada Tidak ada

Auricula
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Inflamasi Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada

Postauricula
Infiltrat Tidak ada Tidak ada
Sekret Tidak ada Tidak ada
Inflamasi Tidak ada Tidak ada
Kiri Kanan
Meatus Acusticus Externus
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Serumen Tidak ada Tidak ada
Benda asing Tidak ada Tidak ada
Inflamasi Tidak ada Tidak ada
Granulasi/ polip/ tumor Tidak ada Tidak ada
Sekret Ada, kental, warna Tidak ada
kekuningan,darah (-)

Membran timpani
Warna Putih mutiara Putih mutiara
Permukaan Berlubang Rata
Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Refleks cahaya (-) (+)
Perforasi Perforasi pars tensa, Tidak ada
sentral, 3 mm
Tes Penala 512 Hz Sinistra Dekstra
Tes Rinne (-) (+)

Tes Weber
Lateralisasi ke kiri

Tes Schwabach Memanjang normal

Kesan Tuli konduksi sinistra


Hidung Kiri Kanan
Rinoskopi Anterior
Mukosa Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) (-)
Septum Tidak ada deviasi Tidak ada deviasi
Konka inferior Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Konka media Sulit dinilai Sulit dinilai
Meatus inferior Normal Normal
Meatus media Sulit dinilai Sulit dinilai
Tumor/ Polip Tidak ada Tidak ada

Rinoskopi posterior Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Transilluminasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Status Lokalis
Mulut dan Tenggorok
Bibir : Kering
Mukosa : Basah
Gigi : Normal
Palatum Durum : Normal
Palatum Molle : Normal
Uvula : Normal
Lidah : Normal
Tonsila Palatina Kanan Kiri

Mukosa Hiperemis Hiperemis


Ukuran T1 T1
Kripta Normal Normal
Detritus - -
Membran - -
Pillar Anterior Normal Normal
Pillar Posterior Normal Normal
Retrofaring Tidak tampak Tidak tampak
Resume

Seorang wanita, 42 tahun,


datang ke Polikinik THT
dengan keluhan otorrhea Pasien datang
kiri.
ke RSI .
2 hari lalu:
Otorrhea purulent.
pendengaran telinga kiri
1 minggu yang lalu:
Telinga kiri terasa penuh
Otalgia sinistra
Nyeri post aurikuler sinistra
febris
Batuk & rhinorrhea
Menyangkal : telinga berdenging, riwayat trauma,
riwayat alergi, sakit gigi sebelumnya, kebiasaan
mengorek telinga.
RPD : -
RPK : -
UB : obat penurun panas (tidak ada perbaikan)
Riw. alergi : -
Pem. Fisik:
Telinga :
MAE sinistra sekret (+), kental kekuningan, darah (-)
Otoskopi sinistra perforasi membrana timpani pars
tensa, sentral 3 mm, reflek cahaya (-)
Test penala
Rinne : kanan +/ kiri -
Weber : Lateralisasi kiri
Tes Schwabach : kanan normal/ kiri memanjang
Kesan : tuli konduksi sinistra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Tes Kultus Bakteri dan tes resistensi antibiotik
DIAGNOSIS
Otitis Media Supuratif Akut Sinistra
Stadium Perforasi
TERAPI
NON MEDIKAMENTOSA

Usahakan telinga jangan sampai kemasukan air


Jangan kuat-kuat bila membuang ingus
Apabila batuk pilek segera diobati
Jaga kesehatan dengan makanan yang bergizi dan olahraga teratur
Ear toilet AS dengan h202 3%

MEDIKAMENTOSA
- Antibiotik : Amoxicilin tab 500mg 3x1tab selama 7 hari
- Mukolitik : Ambroxol tab 30 mg 3x1 tab
( untuk mengencerkah sekret/dahak yang kental,dengan memecah serat
mukopolisakarida yang membuat sekret kental)
- Dekongestan : Pseudoefedrin HCL tab 60 mg 3x1
(untuk membuka kembali tuba eustachius, sehingga tekanan negatif di telinga tengah
hilang)
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Anatomi telinga
Membran timpani
Membran timpani normal

1 = pars flaccida;
2 = short process of the malleus;
3 = handle of the malleus;
4 = umbo;
5 = supratubal recess;
6 = tubal orifice;
7 = hypotympanic air cells;
8 = stapedius tendon;
c = chorda tympani;
I = incus;
P = promontory;
o = oval window;
R = round window;
T = tensor tympani;
A = annulus.
Tipe perforasi
Marginal - Attik

1.Sentral (sub total): letak perforasi di sentral dan


Sentral pars tensa membran timpani, seluruh tepi perforasi
masih terdapat sisa membran timpani.
2.Marginal: sebagian tepi perforasi langsung
berhubungan dengan anulus atau
sulkus timpanikum
3.atik (pars flaksida): letak perforasi di pars
flaksida membran timpani
Tuba Eustachius

Fungsi : - ventilasi
- drainase sekret
- proteksi
Otitis Media
Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
tuba Eustachius, antrum mastoid, dan sel sel mastoid
Otitis Media Akut (OMA)
Etologi :
Sumbatan pada tuba eustachius
silia mukosa tuba eustachius terganggu pencegahan
invasi kuman ke dalam telinga tengah terganggu juga
ISPA salah satu faktor penyebab yang paling sering.
Kuman penyebab OMA adalah bakteri piogenik, seperti
Streptococcus hemoliticus, Haemophilus Influenzae
(27%), Staphylococcus aureus (2%), Streptococcus
Pneumoniae (38%), Pneumococcus.
Pada bayi, OMA dipermudah karena tuba eustachiusnya
pendek, lebar, dan letaknya agak horisontal.
Patogenesis
Stadium :
1. Stadium oklusi
2. Stadium hiperemis (pre-supurasi)
3. Stadium supurasi
4. Stadium perforasi
5. Stadium resolusi
Stadium Otoskopi Gejala/Tanda

Oklusi MT Retraksi -Telinga terasa penuh


-demam ringan
-pendengaran hampir
normal

Hiperemi MT hiperemis, edema -otalgia


-telinga terasa penuh
-demam
-gangguan pendengaran

Supurasi MT hiperemis, menebal, -otalgia dan demam


bombans (bertambah)
-gangguan pendengaran
-bayi dan anak: kejang,
muntah, meningismus
-nyeri tekan mastoid
Perforasi MT : perforasi -Otorrhoe
-otalgia berkurang
-demam (+/-)
-pendengaran <<<
-KU px membaik
Resolusi MT perlahan kembali Sekret berkurang
normal kering. Gejala (-)
1 2

3 4
Stadium Koalesen/ mastoiditis
- otalgia, biasanya nocturnal
- mastoid nyeri tekan/ tanda abses (+)
- otorrhoe > 2minggu
- demam berkurang
Komplikasi

Intratemporal
Telinga tengah :
paresis N.fasialis, kerusakan tulang pendengaran
Rongga mastoid : petrositis, mastoiditis koalesen
Telinga dalam : labirintis, tuli saraf/sensorineural
Ekstratemporal
Intrakranial :
abses ekstradural, abses subdural, abses otak, meningitis,
thromboflebitis sinus lateralis, hidrosefalus otikus.
Ekstrakranial : abses retroaurikular, abses bezolds, Abses
zigomatikus.
Terapi OMA
Stadium Terapi

Stadium Oklusi Dekongestan, HCl efedrin 0,5% / HCL


Efedrin 1%

Stadium Hiperemis antibiotic (ampisilin, eritromisin),


analgetik, dekongestan, HCl efedrin
0,5%,

Stadium Supurasi antibiotic, analgetik, miringotomi

Stadium Perforasi Cuci telinga H2O2 3%, antibiotic

Stadium Resolusi Antibiotik


OMSK
OMSK :
Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi MT dan
sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus/ hilang
timbul.
Apabila proses nya > 2 bulan
F/ penyebab menjadi OMSK :
- Terapi terlambat
- Terapi tidak adekuat
- Virulensi kuman tinggi
- Daya tahan tubuh rendah
- Higiene buruk
Tipe perforasi
Marginal - Attik

1.Sentral (sub total): letak perforasi di sentral dan


Sentral pars tensa membran timpani, seluruh tepi perforasi
masih terdapat sisa membran timpani.
2.Marginal: sebagian tepi perforasi langsung
berhubungan dengan anulus atau
sulkus timpanikum
3.atik (pars flaksida): letak perforasi di pars
flaksida membran timpani
Otitis Media supuratif kronis (OMSK)
Dibagi menjadi:
1. OMSK tanpa kolesteatoma (benign OMSK)
2. OMSK dengan kolesteatoma (maligna OMSK)
Ada 2 fase:
1. Fase aktiv perforasi MT (+), sekret mukopurulent (+)
2. Fase in aktiv (tenang) perforasi MT (+), sekret (-)
OMSK Tipe Benigna OMSK Tipe Maligna
Kolesteotoma (-) Kolesteotoma (+)
Perforasi MT : sentral Perforasi : - Marginal
Proses peradangan terbatas pada - attik
mukosa Proses peradangan mengenai
tulang
Proses peradangan tidak Sering terjadi komplikasi yang
mengenai tulang berbahaya
Jarang terjadi komplikasi yang Terapi :
berbahaya Mastoidektomi simpel, radikal,
Terapi : modified, miringoplasty,
- Konservatif/medikamentosa timpanoplasty.
- Obat pencuci telinga, larutan (Terapi medikamentosa hanyalah
sementara sebelum dilakukan
H2O2 3% pembedahan.)
- Obat tetes telinga:
antibiotika+Kortikosteroid
KOLESTEOTOMA
Suatu kista epitelial yang berisi deskuamasi epitel (keratin)
Deskuamasi>> menumpuk: kolesteotoma menjadi besar

Normal : epitel kulit ada di tempat terbuka, namun epitel di


liang telinga suatu daerah culdesac, sehingga apabila ada
serumen pada waktu yang lama , epitel akan terperangkap,
membentuk kolesteotoma.

Anda mungkin juga menyukai