Pembimbing:
dr. Irwin, Sp.PD
KELUHAN UTAMA:
Demam menggigil sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.
KELUHAN TAMBAHAN:
Banyak berkeringat, mata kuning, seluruh tubuh kuning, sakit kepala,
mual, nyeri tulang, pandangan kabur.
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
OS mengeluh demam menggigil sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit, disertai banyak berkeringat. OS juga mengeluh mata kuning,
seluruh tubuh kuning, sakit kepala diseluruh kepala, mual (+), muntah
(-), nyeri-nyeri tulang dan pandangan kabur. Mimisan (-), gusi
berdarah (-). BAB dan BAK normal.
RIWAYAT PENGOBATAN:
-
RIWAYAT KEBIASAAN:
Kebiasaan merokok (+) 1 bungkus per hari, tidak rutin berolah raga.
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM:
Kesadaran : Compos mentis
Kesan sakit : Sakit sedang
Status gizi : BB: ..... kg, TB: ..... cm, BMI: ..... kg/m2
TANDA VITAL:
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 120 kali/menit
Pernapasan : 22 kali/menit
Suhu : 40,5 ˚C
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS:
KEPALA
• Normosefali
• Rambut berwarna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
• Warna kulit wajah ikterik
MATA
• Konjungtiva anemis -/-
• Sklera ikterik +/+
• Pupil isokor
PEMERIKSAAN FISIK
TELINGA
• Normotia
• Sekret (-)
• Nyeri tekan -/-, nyeri penarikan -/-
HIDUNG
• Bentuk normal
• Sekret (-)
• Deviasi septum (-)
• Discharge (-)
• Deformitas (-)
• Pernafasan cuping hidung (-)
PEMERIKSAAN FISIK
MULUT
• Bentuk normal
• Oral higiene baik
• Pucat (-)
• Sianosis (-)
LEHER
• Bentuk normal
• Kelenjar getah bening tidak membesar
• JVP normal (5+3 cm H20)
PEMERIKSAAN FISIK
THORAX
Inspeksi:
Bentuk simetris, pergerakan napas simetris, sela iga normal, retraksi sela iga
(-), warna kulit ikterik
Palpasi:
Pernapasan simetris, vokal fremitus simetris, tidak teraba thrill
Perkusi:
Hemithorax kanan dan kiri sonor, batas paru dan hepar setinggi ICS 5
midklavikula kanan suara redup, batas paru dan jantung kanan setinggi ICS 3-
5 garis sternalis kanan suara redup, batas paru dan atas jantung setinggi ICS 3
garis parasternal kiri suara redup, batas paru dan jantung kiri setinggi ICS 5
midklavikula.
Auskultasi:
Suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-, Bunyi jantung I dan II
reguler, gallop (-), murmur (-).
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi:
Bentuk rata, warna kulit ikterik, pernapasan abdomino-torakal, efloresensi
bermakna (-), spider navy (-)
Auskultasi:
Bising usus 3x/menit, venous hump (-), arterial bruit (-)
Perkusi:
Timpani 4 kuadran, shifting dullness (-)
Palpasi:
Supel, nyeri tekan (+), nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak teraba membesar,
ballottement ginjal (-), undulasi (-).
PEMERIKSAAN FISIK
EKSTREMITAS ATAS EKSTREMITAS BAWAH
• Simetris kanan dan kiri • Simetris kanan dan kiri
• Turgor kulit baik • Turgor kulit baik
• Bentuk proporsional • Bentuk proporsional
• Akral hangat +/+ • Akral hangat +/+
• Oedem -/- • Oedem -/-
• Ikterik +/+ • Ikterik +/+
• Deformitas -/- • Deformitas -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium (Jumat, 3 Juni 2016, pukul 20.55 WIB)
NO. PARAMATER HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
1 Hemoglobin 13,2 g/dL 13,0 - 18,0
2 Eritrosit 4,45 x10^6/uL 4,50 - 6,50
3 Leukosit 9,23 x10^3/uL 3,80 - 10,60
4 Trombosit 39 x10^3/uL 150,0 - 440,0
5 Hematokrit 37,7 % 40,0 - 52,0
6 MCV 85 fL 80 - 100
7 MCH 30 pg 26 – 34
8 MCHC 35 g/dL 35 – 36
9 RDW-CV 13,2 % 12,2 15,3
KIMIA
10 Glukosa darah sewaktu 117 mg/dL <140
11 Ureum 26,2 mg/dL 15,0 - 50,0
12 Creatinin 0,77 mg/dL 0,60 - 1,10
DIAGNOSIS BANDING
1. TROMBOSITOPENIA
2. DEMAM TIFOID DENGAN HEPATITIS
3. KOLESISTITIS
4. ABSES HATI
5. LEPTOSPIROSIS
DIAGNOSIS KERJA
MALARIA
TERAPI
∫ IVFD Ringer laktat No. IV 30 tpm
∫ Injeksi Ceftriaxone 1 g No. II 2x1
∫ Injeksi Ondansetron 4 mg No. III 3x1
∫ Tablet Paracetamol 500 mg No. III 3x1
PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia Ad Bonam
Ad Fungsionam : Dubia Ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
FOLLOW UP
Sabtu, 4 Juni 2016 (pukul 06.00 WIB)
S : OS mengeluh demam menggigil sejak 5 hari sebelum masuk rumah
sakit, disertai banyak berkeringat. OS juga mengeluh mata kuning,
seluruh tubuh kuning, sakit kepala diseluruh kepala, mual (+), muntah
(-), nyeri-nyeri tulang dan pandangan kabur. Mimisan (-), gusi
berdarah (-). BAB dan BAK normal.
A : Malaria
A : Malaria
FOLLOW UP
P : ∫ IVFD Ringer laktat No. IV 30 tpm
∫ Injeksi Ondansetron 4 mg No. III 3x1
∫ Injeksi Ranitidin 50 mg No. II 2x1
∫ Tablet Paracetamol 500 mg No. III 3x1
∫ Tablet Curcuma No. III 3x1
FOLLOW UP
Selasa, 7 Juni 2016 (pukul 06.00 WIB)
S : OS mengatakan sudah tidak ada keluhan, tetapi jam 03.00 WIB OS
kembali menggigil disertai nyeri-nyeri pada seluruh tubuh selama ±
15 menit.
A : Malaria
FOLLOW UP
P : ∫ IVFD Ringer laktat No. IV 30 tpm
∫ Injeksi Ondansetron 4 mg No. III 3x1
∫ Injeksi Ranitidin 50 mg No. II 2x1
∫ Tablet Paracetamol 500 mg No. III 3x1
∫ Tablet Curcuma No. III 3x1
FOLLOW UP
Rabu, 8 Juni 2016 (pukul 06.00 WIB) - PULANG
S : OS mengatakan sudah tidak ada keluhan.
A : Malaria
FOLLOW UP
P : ∫ Tablet Paracetamol 500 mg No. III 3x1
∫ Tablet Curcuma No. III 3x1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa genus
Plasmodium di dalam eritrosit.
ETIOLOGI
Ditemukan 5 spesies yang menginfeksi manusia dan memiliki kemaknaan
klinis:
1. Plasmodium vivax
2. Plasmodium falciparum
3. Plasmodium malariae
4. Plasmodium ovale
5. Plasmodium knowlesi
DAUR HIDUP
CARA INFEKSI
Infeksi dapat terjadi dengan 2 cara yaitu:
• Secara alami, bila sporozoit (bentuk infektif) dimasukkan ke
dalam tubuh manusia melalui tusukan nyamuk (vektor).
• Metode kuantitaif:
DIAGNOSIS
Darah tipis:
DIAGNOSIS
2. Tes cepat (rapid test):
2 jenis antigen yaitu, Histidine Rich Protein II mendeteksi antigen dari
Plasmodium falciparum dan Laktate Dehydrogenase (LDH)
mendeteksi antigen dari Plasmodium lainnya. Deteksi sangat cepat
hanya 3-5 menit. Memiliki sensitivitas dan spesivisitas tinggi.
Hipoglikemi:
Gula darah <40 mg/dL.
MALARIA BERAT
Hiperparasitemia:
Kepadatan parasit tinggi dalam darah >5 % sel darah merah dan
ditemukannya skizon dalam darah tepi.
4. Pengobatan komplikasi
PENGOBATAN MALARIA
KOMPLIKASI TINDAKAN AWAL
Pertahankan oksigenasi, diletakkan pada sisi tertentu, sampingkan penyebab lain dari koma (hipoglikemi, stroke,
Koma (malaria serebral)
sepsis, diabetes koma, uremia, gangguan elektrolit), hindari obat yang tidak bermanfaat, intubasi bila perlu
Asidosis metabolik Koreksi bila ada hipoglikemi, hipovolemi, septikemia. Bila perlu dialisis/hemofiltrasi
Anemia berat Berikan transfusi darah segar, cari penyebaab anemia
Gagal ginjal akut Sampingkan gagal ginjal pre-renal, bila dehidrasi segera koreksi, bila gagal ginjal segera dialisis
Tidurkan 450, pertahankan oksigenasi, berikan furosemide 40 mg iv, perlambat cairan infus, intubation-
Edema paru
ventilation PEEP
Hipoglikemi Berikan 50 ml dextrose 40% dan infus dextrose 10% sampai gula darah stabil, cari penyebab hipoglikemi
Hiperparasitemia Berikan anti malaria (artesunat), transfusi ganti (exchange transfusion)
Syok Pastikan tidak hipovolemi, cari tanda sepsis, berikan antibiotik spektrum luas yang adekuat
Perdarahan spontan Berikan vitamin K 10 mg/hari selama 3 hari, transfusi darah segar, pastikan bukan DIC
Kejang Pertahankan oksigenasi, pemberian anti kejang iv atau per rektal diazepam, im paraldehyde
DAFTAR PUSTAKA
1. Wibisono A, Susilo A, Nainggolan A. Malaria. In: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA, editors.
Kapita Selekta Kedokteran. 4th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2014.p.728-32.
2. Sutanto I, Pribadi I. Parasit Malaria. In: Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK, Sungkar S, editors. Buku Ajar
Parasitologi Kedokteran. 4th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2012.p.189-237.
3. Harijanto PN. Malaria. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing 2014.p.595-612.
4. Zulkarnain I, Setiawan B, Harijanto PN. Malaria Berat. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M,
Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing
2014.p.613-23.
5. Miller LH, Baruch DI, Marsh K, Doumbo OK. The Pathogenic Basis of Malaria. Nature
2002;415(6872):673-9.
6. TangPukdee N, Duangdee C, Wilairatana P, et al. Malaria Diagnosis: A Brief Review. Karean J
Parasitologi 2009;47(2):93-102.
7. Stephen M, Todryk. Malaria Vaccines: The stage we are at. Nature Reviews Microbiology 2007;5:487-9.
8. World Health Organization. Antimalarial Drug Combination Therapy: Report of a WHO Technical
Consultation. Available at: http://www.who.int/malaria/publications/atoz/who_cds_rbm_2001_35/en/.
Accessed on April, 2001.
9. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Tatalaksana Pengobatan Malaria, 2010.
TERIMA KASIH