Anda di halaman 1dari 13

Supervisi dan Administrasi

Pendidikan (bagian 5)

Pendekatan kolaboratif
2. Guru yang menurut pertimbangan supervisor tidak efektif,
tetapi menurut kepala sekolah dan teman sejawatnya
(kolega sesama guru) guru yang bersangkutan sebagai
guru yang efektif.

 Dalam hal ini mereka hanya melihat kebaikan guru pada


satu sisi saja, misalnya melihat guru yang patuh pada
kebijakan disiplin yang tinggi,

 atau guru yang mampu membuat siswanya menjadi sangat


disiplin dalam proses pembelajaran. Sehingga mereka
menekankan pada kedisiplinan semua siswa meskipun
sebenarnya siswa berada di bawah tekanan.

 Mereka meyakini bahwa bahan pelajaran adalah segala-


galanya dan siswa dapat menyesuaikan diri pada bahan
pembelajaran yang diberikan guru apabila mereka
berdisiplin.
 Bahkan mereka menganggap cara lama dalam
mengajar lebih baik dari pada cara baru yaitu yang
berorientasi kepada siswa/learner centered).

 Apabila keadaan tersebut terjadi, supervisor perlu


memberikan pemahaman yang mendalam kepada
guru tersebut tentang motivasi belajar dan teori belajar
yang berdasar kepada prinsip psikologi pembelajaran
(instructional psychology).

 Dengan pemahaman ini diharapkan guru tersebut


menyadari bahwa penekanan kepada disiplin yang
tinggi di bawah tekanan tidak akan mampu membawa
siswa kepada hasil yang maksimal
3. guru yang tidak efektif menurut penilaian
supervisor, kepala sekolah dan koleganya.
Bahkan guru itu sendiri juga merasa bahwa
dirinya kurang efektif dalam mengajar.
Dengan kata lain guru ini adalah guru yang
tahu bahwa dirinya tidak tahu.
.
PANDANGA GURU YANG KURANG
N KEPALA
SEKOLAH EFEKTIF

KLINIS/PERBAIKAN

MENDE MENGK MENDO MEMPE PROBLE NEGOIS DEMON MENGA MEMBU MEMBE
NGARK ALRIFIK RONG RSENTA M ASI STRASI RAHKA AT RI
AN ASI SE SOLVER N STANDA PENGAT
R AN
Keterangan :
1. Mendengarkan (Listening) berarti supervisor
mendengarkan segala apa yang diungkapkan oleh
guru, baik masalah, kendala, kekuatan maupun
kelemahan guru menurut penilaian mereka sendiri
dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
 Untuk itu supervisor harus memiliki kemampuan untuk
menyimak semua pembicaraan guru dan membuat
rekaman tentang apa yang disampaikan guru tentang
dirinya.

 Supervisor jangan menginterupsi pembicaraan guru.

 Supervisor memberikan kebebasan kepada guru untuk


mengungkapkan segala sesuatu tentang dirinya dengan
segala permasalahan yang dihadapinya khususnya
permasalahan yang memengaruhi kinerjanya
 Bahkan apabila guru tidak dapat
mengungkapkan tentang dirinya, supervisor
harus dapat mendorong dan mengarahkan agar
guru memiliki keberanian banyak bercerita
menurut bahasa dan persepsinya sendiri
secara bebas tanpa tekanan apalagi paksaan.

 Dengan demikian guru akan bercerita apa


yang sebenarnya tentang dirinya.Di sini
diperlukan kemampuan supervisor dalam
menggali informasi dan memicu munculnya
informasi dari guru.
2. Mengklarifikasi (Clarifying), berarti supervisor
mempertegas apa yang dikemukakan oleh guru
tentang masalah yang dihadapinya dalam
melaksanakan PBM.
 Mempertegas kembali/merumuskan apa sebenarnya
masalah utama/pokok yang dihadapi guru dalam
PBM, sebab ada kemungkinan guru tidak tahu atau
tidak mengerti apa sebenarnya masalah pokok yang
dihadapinya dalam di kelas, misalnya dengan
mengajukan pertanyaan
 “ Apa yang kamu maksudkan dengan sulit memotivasi
siswa dalam belajar……?” atau
 apakah yang bapak/ibu maksudkan dengan kurang
perhatian anak dalam belajar itu siswa banyak bicara
dengan teman membuat keributan sendiri atau
 apa....dst
3. Mendorong (Encouraging), berarti supervisor
mendorong guru agar bersedia kembali
mengemukakan masalahnya apabila dirasa
tidak jelas.
 Dalam hal ini supervisor dapat mengemukakan
dalam bentuk pertanyaanpertanyaan yang
bertujuan agar guru mengungkapkan
masalahnya secara terbuka.
 Supervisor harus mampu mendorong guru
mengungkapkan permasalahan yang sifatnya
bukan hanya kulit luar dari permasalahan,
karena bukan masalah sebenarnya.
 Untuk itu diperlukan kemampuan teknik bertanya
dari seorang supervisor
4. Mempersentasekan (Presenting)
mengemukakan pemikiran-pemikirannya
tentang strategi yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah atau upaya yang harus
dilakukan oleh seorang guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran di
kelasnya, sehingga dapat meningkatkan
mutu hasil belajar siswa.
 Dalam kaitan ini diperlukan kemampuan
supervisor menyajikan gagasan secara
menarik, mudah dipahami, mudah dicerna
dan menumbuhkan motivasi bagi guru untuk
mengetahui lebih dalam.
5. Memecahkan masalah (Problem Solving), berarti
supervisor berupaya memecahkan masalah yang
dihadapi oleh guru bersama-sama dengan guru.
 Peran supervisor lebih diutamakan sebagai
pemancing lahirnya alternatif-alternatif pola
pemecahan masalah oleh guru sendiri.
 Dalam perilaku ini supervisor dituntut untuk dapat
bekerja bersama guru merumuskan alternatif-
alternatif pemecahan masalah yang strategis dalam
mengatasi masalah PBM di dalam kelas.
 Meskipun demikian supervisor tidak boleh
memaksakan salah satu alternatif untuk wajib
digunakan guru, tetapi semua diserahkan kepada
guru untuk memilih strategi alternatif terbaik menurut
kemampuan dirinya.
 Oleh karena itu, guru dan supervisor sebenarnya
adalah team work dala memperbaiki kualitas
pembelajaran di sekolah.
6. Bernegosiasi (Negotiating), berarti supervisor
membuat kesepakatan pembagian tugas
bersama guru, tentang apa dan bagaimana
upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kualitas PBM di sekolah.
 Kemampuan bernegosiasi memerlukan
kemampuan seorang supervisor dalam
berbagi peran dalam menjalankan alternatif
yang telah disepakati sebelumnya.
 Dengan demikian, akan jelas apa yang harus
dilakukan guru dan apa yang harus dilakukan
supervisor dalam memperbaiki proses
pembelajaran.
7. Mendemonstrasikan (demonstrating), berarti
supervisor mendemonstrasikan/menunjukkan atau
memberi contoh tentang performansi tertentu yang
seharusnya dilakukan guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
Banyak guru yang paham tentang prosedur mengajar
yang baik, tetapi sering pada saat melaksanakannya
menjadi masalah. Oleh sebab itu :
 supervisor harus mampu memberi contoh langsung
tentang bagaimana melakukan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan, model, strategi atau
metode yang kreatif dan inovatif.
 Di sini menuntut kemampuan dan keterampilan guru
memberikan contoh mengajar yang baik dengan
berbagai strategi pembelajarannya.

Anda mungkin juga menyukai