Anda di halaman 1dari 21

PENDEKATAN KLINIS PADA CEDERA KEPALA SEDANG DENGAN TEKANAN

TINGGI INTRAKRANIAL
Laki-laki 18 tahun dibawa tukang ojek ke rumah sakit dengan luka di Istilah yang
kepala sebelah kanan dan tangan sebelah kanan. Tukang ojek Tidak Diketahui
mengatakan penderita mengalami kecelakaan motor dengan mobil 1
jam yang lalu. Pada saat itu penderita mengendarai sepeda motor,
tanpa helm dengan kecepatan cepat dan ditabrak mobil yang melaju
dengan cepat juga.

Laki-laki 18 tahun dengan luka di kepala sebelah kanan


dan tangan sebelah kanan dikarenakan mengalami
kecelakaan motor dengan mobil 1 jam yang lalu.

Laki-laki tersebut mengalami cedera kepala sebelah


kanan dan tangan sebelah kanan.
Mind Map Anamnesis
Pemeriksaan
Prognosis Fisik

Komplikasi
Pemeriksaan
Penunjang

RM
Penatalaksanaan
Diagnosis
Kerja

Diagnosis
Patofisiologi Banding

Epidemologi Etiologi
Anamnesis
• Identitas : Seorang laki-laki berusia 18 tahun.
• Keluhan utama : Kecelakaan motor dengan mobil 1 jam yang lalu.
Pengendara tidak memakai helm dengan kecepatan cepat dan tertabrak oleh
mobil. Sempat tidak sadar beberapa saat kemudian sadar kembali. Nyeri
kepala hebat dan muntah beberapa kali, 2 jam kemudian tidak sadar. Ada
darah mengalir dari telinga tetapi sudah berhenti
Pemeriksaan Fisik
• Pertama datang di UGD
• Pasien sadar
• Tanda vital : TD = 130/90 mmHg ; N = 98x/menit ; RR = 24x/menit
• Kepala : tampak normal, sebelah kanan di daerah rambut ada perdarahan, vulnus laceratum di
frontal kanan ukuran 5x3 cm, dasar tulang, tepi tidak rata, otorrhagia (+), otorrhea (-)
• Wajah : (-)
• Mata : konjungtiva agak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada hematom periorbital
• Mulut : (-)
• Leher : (-)
• Toraks : (-)
• Abdomen : (-)
• Ekstremitas atas : Lengan atas kanan = laserasi (+), palpasi arteri (+)
• Ekstremitas bawah : hangat, palpasi arteri dorsalis pedis (+)
• Pemeriksaan neurologis : HCS=E3M6V5 = 14, pupil isokor, tidak ada hemiparesis
Pemeriksaan Fisik
• 2 jam kemudian
• Pasien tidak sadar
• Tanda vital : TD=150/90 mmHg ; N = 60x/menit ; RR = 32x/menit
• Pemeriksaan generalis : hasil sama
• Pemeriksaan neurologis : GCS = E3M5V4, pupil anisokor kanan,
tidak ada hemiparesis
Pemeriksaan neurologis
• E3G6V5 2 jam kemudian E3M5V4
• Pupil isokor 2 jam kemudian anisokor
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah rutin : Hb, Ht, Leukosit, Trombosit
• CT Scan kepala non kontras
Anatomi
• Working Diagnosis : CKS + tekanan tinggi intrakranial ec susp perdarahan
intrakranial
• Differential Diagnosis : Tekanan tinggi intrakranial es susp perdarahan
spontan
Manifestasi Klinis
• Manifestasi klinis pada penderita cedera kepala
sedang hingga berat:
• - Kehilangan kesadaran
• - Pusing hebat
• - Mual atau muntah
• - Kehilangan koordinasi tubuh
• - Kejang
• - Pelebaran pupil
• - Cairan keluar melalui hidung atau telinga
• - Tidak mudah bangun saat tidur
• - Jari-jari melemah atau kaku
• - Merasa sangat bingung
- Perubahan perilaku secara intens
• - Cadel saat berbicara
• - Koma
Penatalaksanaan
Primary Survey pada head injury
A (Airway)
Bebaskan jalan nafas dengan memeriksa mulut, bila perlu lakukan intubasi.
B (Breathing)
Pastikan pernafasan adekuat, bila ada gangguan nafas beri oksigen sesuai dengan
kebutuhan.
C (Circulation) Medikamentosa :
Pertahankan TD > 90 mmHg •Manitol 1gr/kgBB IV bolus cepat
•Ceftriaxone 1x1gr IV
•Kaltrofen 3x1amp IV
•Ranitidin 3x1amp IV
•Pasang NGT
•Rujuk ke Sp.BS
Secondary Survey

• Laboratorium :
• Darah : Hb, leukosit, trombosit, ureum, kreatinin, GDS, AGD, elektrolit
• Urin : perdarahan +/-
• Radiologi:
• Foto polos kepala Ap/lateral/tangensial
• CT scan otak
• Foto indikasi lain : servikal
• Terapi
• Operasi bila ada indikasi
• Subdural / Epidural / Subarachnoid Hematoma
• Penanganan luka
• Pemberian obat sesuai dengan kebutuhan
Head injury algorythm
Komplikasi

Komplikasi awal: Komplikasi lanjut:


• Cedera saraf kranial
• Sindroma post concussion (pasca gegar)
• Fistula cairan cerebrospinal
• Pneumocephalus • Kejang dan epilepsy post traumatic
• Fistula kavernosa karotis • Kegagalan kognitif
• Thrombosis dan cedera vascular • Kelainan gerakan post traumatic
• Infeksi
Pencegahan
Prognosis
• Prognosis pada kasus cedera kepala tentunya di tentukan oleh tingkat
keparahan cidera, apabila derajat keparahan semakin besar maka prognosis
semakin buruk, hal penting lainnya adalah waktu penanganan, semakin cepat
dilakukan tatalaksana darurat maka semakin besar juga kemungkinan pasien
bisa diselamatkan.
Kesimpulan
• Dari hasil anamnesis Gejala yang didapatkan adalah
penurunan kesadaran, bradikardi, dan pernapasan cepat,
sakit kepala serta muntah-muntah berulang, dan dengan
pemeriksaan fisik dan penunjang yang mendukung, maka
dapat disimpulkan bahwa pasien pada skenario ini
menderita cedera kepala sedang ec suspect
perdarahan intracranial.

Anda mungkin juga menyukai