Anda di halaman 1dari 46

Sosialisasi

Program Indonesia Pintar (PIP) dan


Kartu Indonesia Pintar (KIP)

Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2016
1
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 2014
Pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk membangun keluarga produktif

meningkatkan koordinasi dengan Menteri Sosial, TNP2K, dan Pemerintah


1
Prov/Kab/Kota dalam penetapan sasaran PIP;

menyediakan Kartu Indonesia Pintar sejumlah penerima PIP untuk siswa SD,
2
SMP, SMA dan SMK;

membayarkan manfaat PIP beserta tambahan manfaat lainnya kepada siswa


3
penerima PIP yang berada di sekolah yang dikelola Kemendikbud;

4 melaksanakan sosialisasi secara intensif kepada penerima PIP;

5 menjadi Pengguna Anggaran dalam pelaksanaan PIP di lingkup Kemendikbud;

melaporkan pelaksanaan PIP sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau


6
sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menko PMK.

2
Pemanfaatan Basis Data Terpadu

3
PEMANFAATAN DATA TERPADU
PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN
Data Terpadu Berisi Kelompok Masyarakat
40 % Status Sosial Ekonomi Terendah

Exclusion Error DATA


40% TERPADU*

35% PENERIMA BANTUAN


IURAN (PBI) JKN
Jumlah Rumah Tangga (RT)
25.771.493
PENERIMA KPS/ Jumlah Keluarga (KK)
25%
KKS/KIP/Rastra 27.046.374

Inclusion Error
11,13 % GARIS KEMISKINAN (Sep 2015)
Jumlah Penduduk
93.026.921 Jiwa
8% PROGRAM KELUARGA HARAPAN
(PKH)

4
KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DATA TERPADU
PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN
Identitas RTS Demografi Ketenagakerjaan Perumahan
• Nama Kepala RTS • Nama anggota RTS • Kegiatan bekerja • Status penguasaan
• Alamat/SLS • Hubungan dengan Kepala • Lapangan kerja bangunan tempat tinggal
• Desa RTS • Status/kedudukan • Luas lantai
• Kecamatan • Jenis kelamin pekerjaan • Luas bangunan
• Kabupaten/Kota • Umur • Usaha Mikro Kecil • Jenis lantai
• Provinsi • Status perkawinan (UMK): pemilik usaha, • Jenis dinding
• Jumlah Anggota RTS • Kepemilikan kartu ID jenis usaha, jumlah • Jenis atap
• No. Induk Kependudukan tenaga kerja, omset. • Sumber air minum
(NIK) • Cara memperoleh air minum
Kepesertaan Program • Akte/Buku Nikah • Sumber penerangan
• Akte Cerai Kepemilikan Aset
• Kelas daya listrik terpasang
• PKH • Akte Kelahiran • Mobil • Bahan bakar untuk
• Raskin • Sepeda Motor memasak
• Jamkesmas • Perahu Motor • Tempat buang air besar
• Asuransi kesehatan lain Kesehatan
• Kapal Motor • TPA tinja
• Jamsostek • Sepeda • Kamar tidur
• KKS • Jenis cacat
• Penyakit kronis menahun • Perahu
• KIP • Lemari es Pendidikan
• BPJS/KIS • Status kehamilan wanita
• Penggunaan alat/ • Tabung gas
cara KB • Penguasaan lahan • Partisipasi sekolah
• Kepemilikan ternak • Status sekolah
• Emas • Kelas/jenjang tertinggi
• HP • Ijazah tertinggi
• TV
Catatan: Warna merah adalah variabel baru 2015
5
KARAKTERISTIK ANGGOTA RUMAH TANGGA
DATA TERPADU PENANGANAN FAKIR MISKIN 2015

6
Pencetakan
Kartu Indonesia Pintar (KIP)

7
PENCETAKAN KARTU INDONESIA PINTAR (KIP)
1. Sumber data pencetakan KIP adalah BDT (Basis Data Terpadu) yang
diberikan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(TNP2K) sesuai dengan Inpres Nomer 7 Tahun 2014.
2. Serah terima data update BDT dari TNP2K ke Kemdikbud pada tanggal 17
Februari 2016 dan 01 Maret 2016.
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggunakan data tersebut
sebagai dasar pencetakan KIP sebanyak 17,9 juta.
4. Untuk pencetakan KIP, Kemdikbud bekerjasama dengan pihak
Konsorsium Indonesia Sejahtera yang terdiri dari perusahaan pencetakan
yaitu PT Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk di Sidoarjo dan PT Pura Barutama di
Kudus. Pemesanan dilakukan melalui e-catalog.

8
REKAPITULASI DATA CETAK KIP

17.927.308 17.927.308 17.927.308


100% 100% 100%

Sekolah Pesan Cetak Amplop


SD 10.360.614 10.360.614 10.360.614
SMP 4.369.968 4.369.968 4.369.968
SMA 1.367.559 1.367.559 1.367.559
SMK 1.829.167 1.829.167 1.829.167

9
Pengiriman
Kartu Indonesia Pintar (KIP)

1
0
PENGIRIMAN KIP
1. Untuk pengiriman KIP, Kemdikbud melakukan lelang pengiriman
sebanyak 3 tahap :
• Tahap 1 PT. Satria Antaran Prima (SAP) sasaran sebanyak 12
provinsi di Provinsi Aceh, Provinsi Riau, Provinsi DKI Jakarta,
Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi
Kalimantan Utara, Provinsi NTB, Provinsi NTT, Provinsi
Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi Papua,
dan Provinsi Papua Barat
• Tahap 2 PT. Dexter Ekspressindo sebanyak 34 provinsi
• Tahap 3 PT. Dexter Ekspressindo sebanyak 34 provinsi
2. Tujuan pengiriman KIP sampai dengan Rumah Tangga Sasaran
(RTS)

1
1
1
2
Kondisi Pencetakan Kartu Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2016
STATUS: 3 Agustus 2016

17.927.308 17.927.308 17.356.725 519.582 51.001


100% 100% 96,8% 2,9% 0,3%

Sekolah CETAK KIRIM TERIMA PERJALANAN RETUR


SD 10.360.614 10.360.614 9.886.601 446.120 15.653
SMP 4.369.968 4.369.968 4.318.827 38.299 12.398
SMA 1.367.559 1.367.559 1.355.951 0 11.608
SMK 1.829.167 1.829.167 1.795.346 21.423 11.342
Jumlah 17.927.308 17.927.308 17.356.725 519.582 51.001

13
Penggunaan
Kartu Indonesia Pintar (KIP)

1
4
PENDAFTARAN KE SEKOLAH FORMAL

Jenjang SD
• Sekolah wajib menerima calon peserta didik
yang memiliki KIP pada saat mendaftar ke
sekolah.
• Calon peserta didik Sekolah Dasar (SD) berusia
tepat dan atau telah berusia 6 - 12 tahun.
• Apabila calon peserta didik usia masuk SD
tidak dapat diterima, maka sekolah melapor ke
Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan (UPTD
Pendidikan) tingkat Kecamatan.
15
PENDAFTARAN KE SEKOLAH FORMAL

Jenjang SMP
• Sekolah wajib menerima calon peserta didik yang memiliki KIP
pada saat mendaftar ke sekolah.
• Calon peserta didik kelas VII telah tamat SD/SDLB/MI/Program
Paket A dan memiliki Surat Tanda Lulus (STL).
• Memiliki Daftar Nilai Ujian Akhir Sekolah atau Daftar Nilai Ujian
Persamaan Tamat SD atau Daftar Nilai Penilaian Hasil Belajar
Tahap Akhir Nasional (Pehabtanas) Program Paket A.
• Berusia maksimal 15 tahun pada awal tahun pelajaran baru.
• Apabila calon peserta didik usia masuk SMP/MTs/SMPTK tidak
dapat diterima, maka untuk SMP melapor ke Unit Pelaksana
Teknis Daerah Pendidikan (UPTD Pendidikan) tingkat
Kecamatan, dan untuk MTs melapor ke Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota.
16
PENDAFTARAN KE SEKOLAH FORMAL

Jenjang SMA/SMK
• Sekolah wajib menerima calon peserta didik yang memiliki KIP pada
saat mendaftar ke sekolah.
• Telah tamat SMP/SMPLB/MTs/Program Paket B dan memiliki Surat Tanda
Lulus (STL).
• Memiliki Daftar Nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau Daftar Nilai Ujian
Persamaan Tamat SMP atau Daftar Nilai Penilaian Hasil Belajar Tahap
Akhir Nasional (Pehabtanas) Program Paket B.
• Berusia maksimal 18 tahun pada awal tahun pelajaran baru.
• Apabila calon peserta didik usia masuk SMA/SMK/MA/SMTK/SMAK tidak
dapat diterima, maka untuk SMA/SMK/SMAK melapor ke Unit Pelaksana
Teknis Daerah Pendidikan (UPTD Pendidikan) tingkat Kecamatan, dan
untuk MA melapor ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota,
serta untuk SMAK melapor ke Direktorat Jenderal Bimas Katolik
Kementerian Agama RI
17
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KESETARAAN

Program Paket A setara SD


• SKB/PKBM/Satuan Pendidikan nonformal lainnya
wajib menerima calon peserta didik yang memiliki
KIP pada saat mendaftar ke lembaga.
• Calon peserta didik SKB/PKBM/Satuan Pendidikan
nonformal lainnya berusia sampai dengan 21 tahun.
• Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di
lembaga tersebut, maka dapat dipindahkan ke
Satuan Pendidikan nonformal lainnya terdekat
lainnya.

18
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KESETARAAN

Program Paket B setara SMP


• SKB/PKBM/Satuan Pendidikan nonformal lainnya
wajib menerima calon peserta didik yang memiliki
KIP pada saat mendaftar ke lembaga.
• Calon peserta didik SKB/PKBM/Satuan Pendidikan
nonformal lainnya berusia sampai dengan 21 tahun.
• Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di
lembaga tersebut, maka dapat dipindahkan ke
Satuan Pendidikan nonformal lainnya terdekat
lainnya.

19
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KESETARAAN

Program Paket C setara SMA/SMK


• SKB/PKBM/Satuan Pendidikan nonformal lainnya
wajib menerima calon peserta didik yang memiliki
KIP pada saat mendaftar ke lembaga.
• Calon peserta didik SKB/PKBM/Satuan Pendidikan
nonformal lainnya berusia sampai dengan 21 tahun.
• Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di
lembaga tersebut, maka dapat dipindahkan ke
Satuan Pendidikan nonformal lainnya terdekat
lainnya.

20
PENDAFTARAN PENDIDIKAN KURSUS DAN PELATIHAN

LKP dan pelaksana diklat penerima Program Pendidikan


Kecakapan Kerja (PKK) dan Program Kecakapan Wirausaha
(PKW), wajib menerima calon peserta didik yang memiliki KIP
pada saat mendaftar ke lembaga.

Calon peserta didik LKP dan pelaksana diklat berusia 16 s.d. 21


tahun.

Apabila calon peserta didik tidak dapat diterima di lembaga


tersebut, maka dapat dipindahkan ke LKP dan pelaksana diklat
terdekat lainnya penerima program PKK dan PKW.

21
PERAN DAN FUNGSI
Pengelola Teknis (K/L) DISDIK PROV DISDIK KAB/KOTA SEKOLAH/ LEMBAGA

Menetapkan Juknis Sosialisasi dan koordinasi Sosialisasi dan koordinasi


Sosialisasi dan koordinasi
Sosialisasi dan koordinasi Menyampaikan kepada dinas Menyampaikan kepada kepala
Menyampaikan ke sekolah pendidikan kabupaten/kota sekolah untuk menerima Menerima pendaftaran ATS usia
melalu Dinas Pendidikan bahwa anak usia 6 sampai pendaftaran ATS usia 6 s.d.21 6 s.d.21 tahun
untuk menerima peserta didik dengan 21 tahun yang tidak tahun Memutakhirkan (updating data)
yang memiliki KIP untuk bersekolah agar mendapatkan ke dapodik secara lengkap dan
Wajib menyelesaikan masalah
kembali mendapatkan layanan layanan pendidikan benar
penempatan anak usia 6 sampai
pendidikan Menyampaikan kepada kepala dengan 21 tahun pemegang KIP
sekolah untuk menerima yang belum mendapatkan
Menyampaikan ke sekolah pendaftaran ATS usia 6 s.d.21 layanan pendidikan sesuai
melalu Dinas Pendidikan tahun dengan kewenangannya
untuk memasukkan/
Wajib menyelesaikan masalah
mengentri data peserta didik Menyampaikan kepada sekolah
penempatan anak usia 6 sampai
calon penerima PIP 2016 yang untuk mengidentifikasi dan
dengan 21 tahun pemegang KIP
memiliki KIP ke dalam aplikasi melaporkan
yang belum mendapatkan
Dapodik
layanan pendidikan sesuai
Melayani pengaduan
dengan kewenangannya

Menyampaikan kepada sekolah


untuk mengidentifikasi dan
melaporkan

Melayani pengaduan 22
PELAPORAN, PENGADUAN DAN SANKSI
PELAPORAN
Satuan pendidikan melaporkan jumlah anak tidak sekolah usia 6 sampai 21 tahun pemegang KIP yang
telah mendapatkan layanan pendidikan, melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau Direktorat
Teknis terkait.

PENGADUAN
Pengaduan terkait permasalahan KIP dapat disampaikan ke Direktorat Teknis melalui unit pengaduan
khusus Program Indonesia Pintar:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di laman: http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id dan nomor
SMS0857 7529 5050, atau melalui: LAPOR! Lapor.go.id SMS ke 1708, ketik: KIP (spasi) Nomor KIP
(spasi) isi aduan

SANKSI
Satuan Pendidikan yang tidak menerima calon peserta didik pemegang KIP akan dikenakan
sanksi administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.

23
Program Indonesia Pintar (PIP)

2
4
Program Indonesia Pintar

Tujuan dari program ini antara lain:


1. Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk
mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan
menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah
Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun.
2. Meringankan biaya personal pendidikan.
3. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out)
atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi.
4. Menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan agar
kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM)/Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)/Balai Latihan Kerja
(BLK) atau satuan pendidikan nonformal lainnya.

25
PRIORITAS SASARAN PIP
Sasaran PIP adalah anak berusia 6 sampai dengan 21 tahun yang merupakan:
1. Peserta didik pemegang KIP;
2. Peserta didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan pertimbangan khusus
seperti:
a. Peserta didik dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH);
b. Peserta didik dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
c. Peserta didik yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari sekolah/panti sosial/panti
asuhan;
d. Peserta didik yang terkena dampak bencana alam;
e. Kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga
terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah;
f. Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya;
g. Peserta didik kelas 6, kelas 9, dan kelas 12;
h. Peserta didik SMK yang menempuh studi keahlian kelompok bidang: Pertanian,
Perikanan, Peternakan, Kehutanan dan Pelayaran/Kemaritiman.

26
Mekanisme Pengusulan Peserta Didik Pemegang KIP

2 DISDIK KAB/KOTA
SKB/PKBM/LKP penglola dana bantuan PKK dan PKW
mengusulkan peserta didik pemegang KIP kepada dinas
pendidikan kab/kota
3
1. Memberikan persetujuan tertulis, dan meneruskan
2 daftar penerima PIP dari sekolah ke direktorat

DAPODIK
teknis terkait.
SEKOLAH 2. Untuk SD dan SMP, mengusulkan pemegang KIP
Mengentri atau memutakhirkan melalui aplikasi data.dikdasmen.
(updating) data peserta didik
kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.
pemegang KIP ke Dapodik. Data
tersebut berfungsi sebagai data usulan 3. Mengusulkan SKB/PKBM/lembaga kursus, Paket A,
SEKOLAH/SKB/PKBM/LKP
siswa penerima dari tingkat sekolah ke B, C ke direktorat terkait
direktorat teknis.

KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)

PESERTA DIDIK PAKET A,B,C, dan 4 1. Dit. PPKK (Non Formal)


1 Peserta Kursus, pelatihan melapor ke memvalidasi dan menerbitkan SK
SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan serta meneruskan ke Dit. PSD,
SISWA melapor nonformal lainnya
PSMP, PSMA, dan PSMK
membawa KIP ke
2. Dit PSD, PSMP, PSMA dan PSMK
sekolah.
Meng-SK-kan penerima PIP
Anak penerima KIP yang belum/tidak berstatus sebagai peserta didik,
melapor/mendaftar ke sekolah dan atau SKB/PKBM atau lembaga pendidikan non
formal lainnya SK Penerima
5 Dana PIP
28
ATRIBUT KUNCI DATA SISWA
• Nama
• Tanggal lahir
• Nama ibu kandung
• Nisn
• Jenis kelamin
• Tempat lahir

29
APLIKASI DAPODIK 2016/2017 TERKAIT PIP
1. Pastikan siswa yang mendapat kiriman kartu melaporkan ke
sekolah untuk di inputkan nomor KIP ke dalam sistem dapodik
2. Kolom isian KIP berdiri sendiri kolom terpisah dari isian nomor
kartu kps/kks/pkh
3. NOMOR KIP YANG MATCH DENGAN DATA BDT AKAN DI
MIGRASI OTOMATIS ke kolom kip YANG SEMULA DI KOLOM
KPS
4. Jika siswa memiliki nomor KPS/KKS/PKH SEGERA DI GANTI
DENGAN NOMOR KIP
5. Ada tambahan KOLOM ISIAN BARU NAMA YANG TERTERA DI
KIP , dengan tujuan sebagai baseline data cetak kartu perbaikan
KIP
6. Siswa baru segera diinputkan ke app dapodik versi baru di bulan
juli (release app dapodik versi baru) 30
Mekanisme Pengusulan Peserta Didik Tidak Mempunyai KIP

DISDIK KAB/KOTA
3
1. Memberikan persetujuan tertulis, dan meneruskan
2 daftar penerima PIP dari sekolah ke direktorat
teknis terkait.
Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus
2. Untuk SD dan SMP, mengusulkan pemegang KIP

DAPODIK
melalui aplikasi data.dikdasmen.
kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.
Sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan 3. Untuk jenjang SMA dan SMK, sekolah menandai
status kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik
pendidikan nonformal lainnya
sebagai calon penerima dana/ manfaat PIP
1. Menseleksi dan menyusun daftar peserta didik yang
masih aktif dan tidak memiliki KIP sebagai calon
penerima dana PIP seperti pada nomor 2 prioritas
penerima sasaran PIP
2. Untuk jenjang SD dan SMP, sekolah menandai status
kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik sebagai KEMDIKBUD
calon penerima dana/ manfaat PIP (Dit. Teknis)

1. Dik PKP memvalidasi dan


4 menerbitkan SK serta
meneruskan ke Dit PMK
2. Dit PSD, PSMP, PSMA dan SPMK
5 Meng-SK-kan penerima PIP
SK Penerima
Dana PIP
Diagram Penyaluran Dana PIP

KEMDIKBUD KPPN

2 KPPN menyalurkan dana sesuai


1 1. Mengirimkan SK penerima kepada disdik kab/kota dan SP2D ke rekening penyalur
lembaga penyalur untuk dibuatkan rekening
2. Mengajukan SPP, SPM ke KPPN untuk diterbitkan SP2D

3
1. Berkoordinasi terkait kesiapan
pencairan dana kepada
DISDIK KAB/KOTA penerima dengan disdik
kab/kota/sekolah
Mengirimkan SK penerima kepada 2. Menyalurkan dana bantuan
4 sekolah

`
Memberitahukan kesiapan pencairan
5
dana kepada siswa melalui sekolah
Siswa mengambil dana BSM/PIP di lembaga
6 penyalur membawa persyaratan dan
dokumen yang telah tetapkan

Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus

Alur penyaluran Dana


Alur penyampaian SK
PERBEDAAN VIRTUAL DENGAN TABUNGANKU
No Perbedaan Virtual TabunganKu
1 Bukti Kepemilikan Surat Keterangan Sekolah Buku Tabungan
Tahun 2015 : 15 digit
18 digit kombinasi huruf angka Contoh : 0206.01.0481xx.5x.x
Contoh :
MUHAMMAD
10400156B070005MD1

2 Jumlah Digit
Tahun 2016 :
20 digit kombinasi huruf angka

M ARBIANSYAH
640110110624120022MH

3 Mekanisme Pencairan Langsung & Kolektif Langsung


FORMAT VIRTUAL ACCOUNT 2016
Digit ke- Keterangan
1 Angka “6” (1 digit) menunjukan tahun 2016
2 Jenjang (1 digit), 1= SD, 2 = SMP, 4=SMK
3-4 Tahap (2 digit) , misal: 01, 02, 03, dst
5-12 NPSN Sekolah (8 digit)
13-14 Kelas (2 digit)
15-18 Nomor Urut (4 digit)
19 Huruf pertama nama (1 digit)
20 Huruf terakhir nama (1 digit)

FORMAT
CONTOH
PEMANFAATAN DANA PIP
Dana PIP 2016 dimanfaatkan siswa untuk:
• Pembelian buku dan alat tulis;
• Pembelian pakaian dan perlengkapan (sepatu, tas, dll);
• Transportasi peserta didik;
• Uang saku peserta didik;
• Biaya kursus/les tambahan bagi peserta didik pendidikan formal;
• Biaya praktik tambahan/Penambahan biaya Uji Kompetensi (UJK)
jika beasiswa UJK tidak mencukupi/magang/penempatan kerja ke
Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) bagi peserta didik
pendidikan nonformal.

Penerima PIP tidak diperkenankan menggunakan dana tersebut untuk


tujuan yang tidak berhubungan dengan kegiatan pendidikan.

36
Mekanisme untuk Mendapatkan KIP
Persyaratan mendapatkan KIP :
1. Memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
2. Sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Apabila Orang tua peserta didik belum memiliki KKS/PKH, melapor


kepada Dinas Sosial kabupaten/kota setempat dengan membawa
identitas diri (KTP/KK/SIM) untuk mendapatkan KKS.
REALISASI PIP TAHUN 2015 STATUS: 14 JULI 2016

REALISASI SASARAN SISWA

Sekolah Alokasi PENYALURAN CAIR % TINDAKLANJUT: RENCANA PERCEPATAN


SD 10.470.610 10.824.662 9.581.850 89 1. Pencairan secara kolektif bagi
SMP 4.249.607 4.625.400 3.916.892 85 sekolah-sekolah yang mengalami
SMA 1.353.515 1.638.671 1.446.003 88 hambatan transportasi
SMK 1.846.538 1.889.891 1.503.048 80 2. Bank penyalur mendatangi lokasi
Jumlah 17.920.270 18.978.624 16.447.793 87 sekolah
3. Penambahan jam dan personel
layanan di bank penyalur
REALISASI ANGGARAN (milyar rupiah)

Sekolah Alokasi PENYALURAN CAIR %


SD 4.261.7 4.270,7 3.809,1 89
SMP 2.737.2 2.737,2 2.326,4 85
SMA 1.353.5 1.345,3 1.193,3 89
SMK 1.421.5 1.399,3 1.120,6 80
Jumlah 9.774.1 9.752,50 8.449,40 87

38
TARGET DAN REALISASI PIP TAHUN 2016 STATUS: 14 JULI 2016

TARGET DAN REALISASI SASARAN REALISASI SASARAN SISWA

Sekolah Alokasi PENYALURAN % CAIR %


100%
SD 10.360.614 6.266.949 60 789.414 13
90%
SMP 4.369.968 2.122.387 49 175.664 8
80%
SMA 1.367.559 589.693 43 140.165 24
70%
SMK 1.829.167 872.779 48 126.634 15
60%
Jumlah 17.927.308 9.851.808 55 1.226.127 12
50%
40%
30%
20% REALISASI ANGGARAN (milyar rupiah)
10% Sekolah Alokasi PENYALURAN % CAIR %
0%
SD 4.401,1 2.437,06 55 215,44 9
Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov SMP 2.830,4 1.127,58 34 78,78 7
SMA 1.258,0 410,78 33 69,41 17
Target Penyaluran
SMK 1.407,9 672,22 48 87,63 13
Pencairan Jumlah 9.897,40 4.647,64 45 451,26 10

39
Peran dan Fungsi dalam Pelaksanaan PIP
SEKOLAH/ LEMBAGA
KEMENDIKBUD DISDIK PROV DISDIK KAB/KOTA
LEMBAGA PENYALUR

Menetapkan Juknis. Sosialisasi dan Menyampaikan


Sosialisasi dan koordinasi Sosialisasi dan koordinasi koordinasi informasi pencairan
Sosialisasi dan koordinasi kepada siswa /peserta
Menerima pendaftaran melalui dinas/sekolah
Identifikasi, kompilasi, Memantau dan Memantau dan
ATS usia 6 s.d.21 tahun Menyalurkan dana
dan sinkronisasi data mendorong Dinas mendorong sekolah
Kab/Kota, Satuan Memutakhirkan manfaat
Menetapkan SK Pendidikan formal dan Menetapkan petugas/tim (updating data) ke Pelaporan penyaluran
penerima nonformal data PIP tingkat dapodik Pertanggungjawaban
Menetapkan lembaga Kabupaten/Kota Menyampaikan penyaluran
penyalur Pemantauan dan informasi pencairan
Menginformasikan SK pengarahan Menyetujui usulan siswa kepada siswa /peserta
penerima. calon penerima PIP dari Menseleksi dan
Melayani pengaduan sekolah
Mencetak dan mengusulkan calon
mengirimkan KIP penerima PIP
Menyampaikan usulan dari
Membuat surat
Melayani pengaduan sekolah/ lembaga
keterangan untuk
Pemantauan dan pengambilan dana
Mengesahkan usulan dari
Pelaporan Pemantauan dan
pendidikan nonformal
pengarahan
Menginformasikan/menya Bertaggungjawab
mpaikan SK penerima penuh terhadap
Memantau pelaksanaan kebenaran data
PIP peserta didik
Melayani pengaduan Melayai pengaduan

40
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SD:
Telepon : (021) 5725638, Fax. (021) 5725644
HP : 081290771556, 082298973995, 082298973996, 082298973997, dan 082298973998
e-mail : pipsd@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270

Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMP:


Telepon : (021) 57900349 Fax: (021) 57900349
HP : 0812 8527 7680
e-mail: kip.smp@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan 41
Jakarta Pusat 10270
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMA:
Telepon : (021) 75912056 Fax: (021) 75912057
HP : 0812-8538-0515
e-mail : kip.sma@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Kompleks Ditjen Pendidikan Menengah, Gedung A Lantai 3
Jl. R.S. Fatmawati, Cipete
Jakarta Selatan 12410

Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMK:


Telepon : (021) 5725469 , Fax: (021) 5725469
e-mail : kip.smk@kemdikbud.go.id
Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 12
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270 42
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan:
Telepon : (021) 5725215 Fax: (021) 5725039
e-mail : kip.dikmas@kemdikbud.go.id

Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:


Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
up. Kasubdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 8
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
Jakarta Pusat 10270

Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan:


Telepon : (021) 5725215 Fax: (021) 5725039
e-mail : kip.kursus@kemdikbud.go.id

Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:


Direktur Pembinaan Pembinaan Kursus dan Pelatihan
up. Kasubdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 6
Jl. Jenderal Sudirman - Senayan
43
Jakarta Pusat 10270
44
45
Tim PIP Direktorat Jenderal Dikdasmen
Mengucapkan Terima Kasih
Kepada Seluruh Peserta
Sosialisasi & Monitoring PIP
Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai