Anda di halaman 1dari 27

Charity Cesilia Tololiu –

17014101031
George Richard Evert -
16014101187
Delarisa Rebeca Lindo –
17014101037
Polii Reiner Caesardo –
17014101251
Keren Esther Kristina Mantik –
17014101044
Meldy George Manarisip –
17014101315
Dokter Pembimbing :
Ayu Kaparang - 14014101175
Dr. dr. Antje A. Wuwungan, Sp.An
Masa KKM : 20 Agustus 2018 –
02 September 2018
 Rekomendasi panduan ini menyatakan
pandangan NICE, setelah pertimbangan bukti
yang ada. Saat melakukan penilaian, praktisi
profesional diharapkan:

Memperhatikan panduan ini mengenai kebutuhan, preferensi, dan


penilaian dari tiap pasien atau pengguna jasa mereka.

Tidak wajib menerapkan rekomendasi. Panduan ini tidak


mengesampingkan tanggung jawab mengambil keputusan sesuai
dengan keadaan individu, melalui konsultasi dengan mereka dan
keluarga/wali.
 Petugas lokal dan penyedia layanan kesehatan
memiliki tanggung jawab menyiapkan panduan ini
untuk diterapkan profesional perorangan dan
masyarakat pengguna layanan.

 Petugas layanan kesehatan harus menyiapkan sesuai


dengan prioritas lokal dan nasional untuk
◦ pendanaan dan pengembangan pelayanan, dan sesuai
dengan tugas mereka
◦ untuk menghapuskan diskriminasi yang bertentangan
dengan hukum,
◦ mengedepankan persamaan hak dan mengurangi
kesenjangan dalam kesehatan.
Panduan ini tidak bisa diinterpretasikan dalam konteks yang
tidak sesuai dengan tugas-tugas tersebut.
 Pedoman ini mencakup pemeriksaan rutin pra
operasi untuk orang >16 tahun operasi
elektif, bertujuan mengurangi tes yang tidak
diperlukan untuk pasien sebelum operasi
minor, sedang dan besar atau kompleks,
dengan mempertimbangkan komorbiditas
yang spesifik (kondisi kardiovaskular, ginjal
dan respirasi serta diabetes dan obesitas).
 Ahli bidang kesehatan
 Pasien operasi elektif, keluarga dan pengasuh
 Pasien memiliki hak dalam diskusi, membuat
keputusan sesuai informasi perawatan
mereka, seperti dalam pelayanan.

 Diharapkan mempertimbangkan panduan,


tapi harus selalu mendasar pada keputusan
orang yang bekerja sama.
 Keputusan pedoman NICE menjelaskan
menggunakan kata-kata untuk menunjukkan
kekuatan (atau kepastian), informasi tentang
resep obat (termasuk penggunaan label),
pedoman professional,standard dan hukum
(termasuk pada persetujuan dan kapasitas
mental), dan pemeliharaan.

 Panduan persetujuan untuk usia 16-17 tahun


tersedia di referensi untuk menyetujui
pemeriksaan atau perawatan (Departemen
Kesehatan)
 X-ray thorax
 Echocardiography (resting)
 EKG
 Darah lengkap (Hb, leukosit dan trombosit)
 HbA1c
 Tes Hemostasis
 Fungsi ginjal (perkiraan GFR, elektrolit, kreatinin, ureum)
 Tes fungsi paru (spirometri, termasuk peak expiratory flow
rate, forced vital capacity, dan forced expiratory volume)
dan analisis gas darah arteri
 Polysomnography
 Tes kehamilan
 Sickle cell disease/trait tests
 Tes urin
 Kardiovaskular
 Diabetes
 Obesitas
 Ginjal
 Respirasi
◦ Komunikasi
◦ Mempertimbangkan obat-obatan yang ada
◦ Tes Kehamilan
◦ Sickle cell disease atau sickle cell trait tests
◦ Tes HbA1c pada pasien tanpa diagnosa diabetes
◦ Tes HbA1c pada pasien dengan diabetes
◦ Tes Urin
◦ X-Ray Thorax
◦ Echocardiography
 Tingkat Bedah

Tingkat bedah Contoh


Minor  Eksisi lesi kulit
 Drainase abses payudara
Sedang  Perbaikan utama hernia inguinal
 Eksisi varises vena dikaki
 Tonsilektomi atau adenotonsilektomi
 Arthroscopy lutut
Major atau complex  Histerektomi total abdomen
 Endoskopi reseksi prostat
 Disektomi lumbal
 Tiroidektomi
 Penggantian sendi
 Operasi paru-paru
 Reseksi kolon
 Radical neck dissection
 Penilaian ASA

ASA 1 Pasien yang Kesehatannya normal

ASA 2 Pasien dengan penyakit sistemik sedang

ASA 3 Pasien dengan penyakit sistemik berat

ASA 4 Pasien dengan penyakit sistemuk berat dan


mengancam nyawa
 [Ya] menawarkan tes
 [Tidak Rutin] jangan secara rutin melakukan
tes
 [Pertimbangkan] Pertimbangkan tes (nilai
hasil tes mungkin tergantung pada
karakteristik pasien tertentu)
Kelas ASA
Tes ASA 1 ASA 2 ASA 3 atau ASA 4
Darah lengkap Tidak Tidak Tidak Rutin
Rutin Rutin
Hemostasis Tidak Tidak Tidak Rutin
Rutin Rutin
Fungsi ginjal Tidak Tidak Pertimbangkan pada pasien
Rutin Rutin dengan resiko AKI
EKG Tidak Tidak Pertimbangkan jika tidak ada
Rutin Rutin hasil EKG selama 12 bulan
terakhir
Fungsi paru/AGD Tidak Tidak Tidak Rutin
Rutin Rutin
Kelas ASA
Tes ASA 1 ASA 2 ASA 3 atau ASA 4
Darah lengkap Tidak Rutin Tidak Rutin Pertimbangkan pada pasien dengan cardiovascular
atau penyakit ginjal jika gejala terbaru tidak
diselidiki
Hemostasis Tidak Rutin Tidak Rutin Pertimbangkan pada pasien dengan penyakit hepar
kronik
 Jika orang memakai antikoagulan
memerlukan modifikasi dari rejimen
pengobatannya, buat rencana khusus sesuai
dengan panduan setempa
 Jika status pembekuan perlu diuji sebelum
operasi (tergantung pada pedoman lokal)
gunakan tes point of care
Fungsi ginjal Tidak Rutin Pertimbangkan pada pasien Ya
dengan resiko AKI
EKG Tidak Rutin Pertimbangkan pada pasien Ya
dengan komorbiditas
kardiovaskular, renal atau
diabetes
Fungsi Tidak Rutin Tidak Rutin Pertimbangkan meminta saran dari anestesi senior
paru/AGD secepat mungkin setelah mengessesmen pasien
denga ASA 3 atau 4 untuk mengetahui atau curiga
penyakit pernapasan
Kelas ASA
Tes ASA 1 ASA 2 ASA 3 atau ASA 4
Darah lengkap Ya Ya Ya

Hemostasis Tidak Rutin Tidak Rutin Pertimbangkan pada pasien dengan penyakit hepar
kronik
 Jika orang memakai antikoagulan memerlukan
modifikasi dari rejimen pengobatannya, buat
rencana khusus sesuai dengan panduan
setempa
 Jika status pembekuan perlu diuji sebelum
operasi (tergantung pada pedoman lokal)
gunakan tes point of care
Fungsi ginjal Pertimbangkan pada pasien Ya Ya
dengan resiko AKI
EKG Pertimbangkan pada pasien Ya Ya
dengan usia diatas 65 jika
tidak ada hasil EKG pada 12
bulan terakhir
Fungsi Tidak Rutin Tidak Rutin Pertimbangkan meminta saran dari anestesi senior
paru/AGD secepat mungkin setelah mengessesmen pasien
denga ASA 3 atau 4 untuk mengetahui atau curiga
penyakit pernapasan
 Menerapkan rekomendasi ini membutuhkan
waktu. Lamanya bervariasi dan bergantung
perubahan praktek/pelayanan. Perubahan
paling efektif bila selaras dengan prioritas
lokal.
 Perubahan rekomendasi praktek klinis yang
dilakukan dengan cepat, seperti perubahan
dalam praktek meresepkan, harus dikerjakan
bersama dengan cepat. Paramedis profesional
harus menggunakan panduan yang menuntun
pekerjaan mereka seperti yang diatur oleh
badan pengatur profesional seperti Konsil
Kedokteran Umum, Keperawatan dan
Kebidanan.
 Tingkatkan Kesadaran
 Identifikasi petunjuk
 Lakukan penilaian dasar
 Pikirkan tentang data apa yang dibutuhkan
untuk mengukur perbaikan
 Kembangkan rencana tindakan
 Untuk perubahan yang sangat besar
 Implementasikan rencana tindakan
 Tinjau dan pantau
 Pada tahun 2003, NICE pertama kali
mengeluarkan pedoman untuk pemeriksaan
rutin pra operatif untuk orang yang akan
menjalani operasi elektif. Orang yang sehat
menjalani pemeriksaan sebelum operasi
untuk memeriksa kondisi-kondisi yang belum
terdeteksi yang dapat memengaruhi terapi.
Hal ini menyediakan keuntungan dimana hasil
pemeriksaan memberikan informasi
tambahan yang tidak dapat diperoleh dari
riwayat pasien dan pemeriksaan fisik saja.
 Pemeriksaan praoperatif berlebihan dapat
menyebabkan kecemasan yang signifikan,
penundaan dalam terapi dan pemeriksaan
yang tidak penting, mahal, serta berpotensi
bahaya dimana diperoleh positif palsu. Hasil
pemeriksaan yang abnormal pun seringkali
tidak menghasilkan perbedaan yang
signifikan pada manajemen perioperatif pada
orang yang relatif sehat.
 Selama 12 tahun terakhir asesmen preoperatif
telah berubah drastis.

 Beberapa pemeriksaan preoperatif telah


ditinggalkan dan digantikan dengan yang lain (=
pemeriksaan gula darah sewaktu digantikan
dengan HbA1c)
 Pemeriksaan baru yang telah dikembangkan telah
banyak digunakan pada orang yang akan
menjalani pembedahan elektif (non-invasive
cardiac stress tests, cardiopulmonary exercise
test dan polysomnography)
 Polysomnography
◦ Apakah screening preoperatif terhadap orang
yang memiliki risiko mengalami obstructive sleep
apnoea dengan polysomnography
mengidentifikasi pasien dengan risiko tinggi
mengalami komplikasi postoperatif?

◦ Apakah mengobati obstructive sleep apnoea saat


perioperatif dapat memperbaiki hasil akhir?
Mengapa ini penting?
 Obstructive sleep apnoea adalah kondisi yang
sering terjadi, khususnya pada orang yang
mengalami obesitas, dan dihubungkan dengan
hasil akhir post operatif yang merugikan.
Namun, hal ini sering tidak terdiagnosa
sebelum operasi.
 Namun, saat ini tidak terdapat bukti kuat atau
penelitian apakah penilaian preoperatif dan
diagnosis dari obstructive sleep apnoea
mengarah pada intervensi preoperatif atau
peningkatan hasil akhir postoperatif.
Pemeriksaan Glycated Haemoglobin
 Apakah optimisasi dari HbA1c pada orang dengan
diabetes yang tidak terkontrol meningkatkan hasil akhir
pembedahan?

Mengapa ini penting?


 Diabetes adalah penyakit metabolik yang paling sering
terjadi di UK dan orang dengan diabetes makin banyak
yang membutuhkan prosedur pembedahan.
 Diabetes mengarah pada peningkatan morbiditas, lama
waktu perawatan, dan biaya rawat inap. Bukti
menunjukkan bahwa dokter seringkali gagal
mengidentifikasi pasien dengan risiko tinggi sebelum
pembedahan dan tidak melakukan intervensi
perioperatif untuk mengontrol kadar HbA1c. Namun,
akibat dari optimisasi kadar HbA1c sebelum
pembedahan belum pernah diteliti dalam randomized
clinical trial.
 Pedoman ini merupakan update dari
pedoman NICE CG3 (diterbitkan Juni 2003)
dan akan menggantikan pedoman tersebut.
 Rekomendasi baru telah ditambahkan untuk
pemeriksaan berikut yang tidak termasuk
dalam pedoman sebelumnya:
1. Echocardiography (resting)
2. HbA1c
3. Polysomnography

Anda mungkin juga menyukai