Anda di halaman 1dari 17

HIV Dalam

Kehamilan

• Libry Selviana 030.11.166


• Prawira Weka Akbari 030.13.153
• Citra Arum Rezky 030.11.108
Pendahuluan
HIV/AIDS adalah suatu
sindrom defisiensi imun
yang ditandai oleh
adanya infeksi
oportunistik dan atau
keganasan yang Jumlah wanita penderita AIDS di
disebabkan oleh human dunia terus bertambah,
immunodeficiency virus. khususnya pada usia reproduksi.
Sekitar 80% penderita AIDS anak-
anak mengalami infeksi perinatal
dari ibunya.

Laporan CDC (Central for Disease


Control) Amerika memaparkan
bahwa seroprevalensi HIV pada
ibu prenatal adalah 0,0% - 1,7%,
pada saat persalinan 0,4% - 2,3%
dan 9,4 – 29,6% pada ibu hamil
yang biasa menggunakan
narkotika intravena.
TINJAUAN PUSTAKA
HIV  HIV/AIDS adalah suatu sindrom defisiensi
imun yang ditandai oleh adanya infeksi oportunistik
dan atau keganasan yang tidak disebabkan oleh
defisiensi imun primer atau sekunder atau infeksi
kongenital melainkan oleh human immunodeficiency
virus.
Epidemiologi
• Penelitian di Amerika Serikat dan Eropa menunjukkan bahwa
risiko transmisi perinatal pada ibu hamil adalah 20 – 40%.
• Secara keseluruhan, infeksi pada wanita meningkat, dan
proporsi wanita dan gadis remaja yang terinfeksi meningkat
tiga kali lipat dari 7 menjadi 23 persen dari tahun 1985 sampai
1998.
• Di Amerika Serikat sampai tahun 1998, Fauci (1999) menyebut
sekitar 650.000 sampai 900.000 orang terinfeksi dan hampir
setengah juta meninggal.
Etiologi
Penyebab dari virus ini adalah dari retrovirus golongan
retroviridae, genus lenti virus.
Terdiri dari HIV-1 dan HIV-2. Dimana HIV-1 memiliki 10 subtipe
yang diberi dari kode A sampai J. Dan subtype yang paling ganas
di seluruh dunia adalah grup HIV-1.
Klasifikasi
1) Stadium 1 : asimtomatik, limfadenopati generalisata
2) Stadium 2 :
• Berat badan turun < 10 %
• Manifestasi mukokutan minor (dermatitis seboroik,
prurigo, infeksi jamur, kuku, ulkus oral rectum,
cheilitis angularis)
• Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
• Infeksi saluran nafas atas rekuren
3) Stadium 3
• Berat badan turun > 10 %
• Diare yang tidak diketahui penyebab, > 1 bulan
• Demam berkepanjangan (intermitten atau konstan), > 1 bulan
• Kandidiasis oral
• Oral hairy leucoplakia
• Tuberculosis paru
• Infeksi bakteri baru (pneumonia, piomiositis)
4) Stadium 4
• HIV wasting syndrome
• Pneumonia Pneumocystis carinii
• Toksoplama serebral
• Kriptosporodiosis dengan diare > 1 bulan
• Sitomegalovirus pada organ selain hati, limpa, atau kelenjar getah
bening (misalnya retinitis CMV)
• Infeksi herpes simpleks, mukokutan (> 1 bulan) atau viseral
• Progressive multifocal leucoencephalopathy
• Mikosis endemic diseminata
• Kandidiasis esofagus, trakea, dan bronkus
• Mikobakteriosis atipik, diseminata atau paru
• Septikemia salmonela non-tifosa
• Tuberkulosis ekstrapulmoner
• Limfoma
• Sarkoma Kaposi
• Ensefalopati HIV
Faktor Resiko
Masa kehamilan Masa persalinan Masa menyusui
Ibu baru terifeksi HIV Ibu baru terinfeksi HIV Ibu baru terinfeksi HIV
Ibu memiliki infeksi Ibu mengalami pecah ketuban Ibu memberikan ASI
virus, bakteri, parasit lebih dari 4 jam sebelum dalam periode yang
persalinan lama
Ibu memiliki infeksi Terdapat tindakan medis yang Ibu memberikan
menular seksual dapat meningkatkan kontak makanan campuran
dengan darah ibu atau cairan (mixed feeding) untuk
tubuh ibu (sepert penggunaan bayi
elktrode pada kepala janin,
penggunaan vakum atau
forceps, dan episiotomi
Ibu menderita Bayi merupakan janin pertama Ibu memiliki masalah pada
kekurangan gizi dari suatu kehamilan ganda payudara, seperti mastitis,
(karena lebih dekat dengan abses, luka di puting
leher rahim/serviks) payudara

Ibu memiliki korioamniositis Bayi memiliki luka di mulut


(dan IMS yang tak diobati atau
infeksi lainnya)
Manifestasi Klinis
1. Gejala Konstitusi
• Sering disebut sebagai AIDS related complex, dimana
penderita mengalami paling sedikit 2 gejala kelinis yang
menetap yaitu:
• Demam terus menerus >37,5°C
• Kehilangan berat badan 10% atau lebih
• Radang kelenjar getah bening yang meliputi 2 atau lebih kelenjar
getah bening di luar daerah inguinal
• Diare yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
• Berkeringat banyak pada malam hari yang terus menerus

2. Gejala Neurologis
• Gejala neurologis yang beranekaragam seperti kelemahan
otot, kesulitan berbicara, gangguan keseimbangan,
disorientasi, halusinasi, mudah lupa, psikosis, dan sampai
koma (gejala radang otak)
3. Gejala infeksi oportunistik
• Gejala infeksi oportunistik merupakan kondisi dimana daya tahan
tubuh penderita sudah sangat lemah sehingga tidak mampu
melawan infeksi bahkan terhadap patogen yang normal pada tubuh
manusia.
4. Gejala tumor
Penegakkan diagnosis
ELISA, aglutinasi, dan dot-blot immunobinding assay
Tatalaksana selama kehamilan
• Konseling
• kombinasi analog nukleosida-zidovudin, zalsitabin, atau
lamivudin- yang diberikan bersama dengan suatu inhibitor
protease-indinavir, ritonavir, atau sakuinavir
• pemeriksaan hitung CD4+ limfosit T dan kadar RNA HIV kurang
lebih tiap trimester, atau sekitar setiap 3 sampai 4 bulan.
• dilakukan pemeriksaan untuk penyakit menular seksual lain
dan tuberculosis (TB)
• seksio sesarea elektif dapat mengurangi risiko penularan
vertikal sekitar 50 %.
Kesimpulan
• HIV/AIDS adalah suatu sindrom defisiensi imun yang ditandai
oleh adanya infeksi oportunistik dan atau keganasan yang
tidak disebabkan oleh defisiensi imun primer atau sekunder
atau infeksi kongenital melainkan oleh human
immunodeficiency virus.Penyebab dari virus ini adalah dari
retrovirus golongan retroviridae, genus lenti virus.Terdiri dari
HIV-1 dan HIV-2.
• Kita masih belum mengetahui secara persis bagaimana HIV
menular dari ibu-ke-bayi. Namun, kebanyakan penularan
terjadi saat persalinan (waktu bayinya lahir). Selain itu, bayi
yang disusui oleh ibu terinfeksi HIV dapat juga tertular HIV.
Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan
bayi terinfeksi HIV. Yang paling mempengaruhi adalah viral
load (jumlah virus yang ada di dalam darah) ibunya.

Anda mungkin juga menyukai