Kehamilan
2. Gejala Neurologis
• Gejala neurologis yang beranekaragam seperti kelemahan
otot, kesulitan berbicara, gangguan keseimbangan,
disorientasi, halusinasi, mudah lupa, psikosis, dan sampai
koma (gejala radang otak)
3. Gejala infeksi oportunistik
• Gejala infeksi oportunistik merupakan kondisi dimana daya tahan
tubuh penderita sudah sangat lemah sehingga tidak mampu
melawan infeksi bahkan terhadap patogen yang normal pada tubuh
manusia.
4. Gejala tumor
Penegakkan diagnosis
ELISA, aglutinasi, dan dot-blot immunobinding assay
Tatalaksana selama kehamilan
• Konseling
• kombinasi analog nukleosida-zidovudin, zalsitabin, atau
lamivudin- yang diberikan bersama dengan suatu inhibitor
protease-indinavir, ritonavir, atau sakuinavir
• pemeriksaan hitung CD4+ limfosit T dan kadar RNA HIV kurang
lebih tiap trimester, atau sekitar setiap 3 sampai 4 bulan.
• dilakukan pemeriksaan untuk penyakit menular seksual lain
dan tuberculosis (TB)
• seksio sesarea elektif dapat mengurangi risiko penularan
vertikal sekitar 50 %.
Kesimpulan
• HIV/AIDS adalah suatu sindrom defisiensi imun yang ditandai
oleh adanya infeksi oportunistik dan atau keganasan yang
tidak disebabkan oleh defisiensi imun primer atau sekunder
atau infeksi kongenital melainkan oleh human
immunodeficiency virus.Penyebab dari virus ini adalah dari
retrovirus golongan retroviridae, genus lenti virus.Terdiri dari
HIV-1 dan HIV-2.
• Kita masih belum mengetahui secara persis bagaimana HIV
menular dari ibu-ke-bayi. Namun, kebanyakan penularan
terjadi saat persalinan (waktu bayinya lahir). Selain itu, bayi
yang disusui oleh ibu terinfeksi HIV dapat juga tertular HIV.
Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan
bayi terinfeksi HIV. Yang paling mempengaruhi adalah viral
load (jumlah virus yang ada di dalam darah) ibunya.