Anda di halaman 1dari 39

1

Hello!
We are :

Nurlatifah Fitrianingsih
● Dheanna Putri Shafa R
Virologi :
Rhabdoviridae &
Retroviridae
3

Ciri Umum Virus Family

● Berdiameter 90 nm dan 120


nm
● Genom single-stranded RNA
● Virion mengandung reverse
transcriptase
● Berbentuk seperti peluru ● Termasuk virus-virus
penyebab leukiemia dan
● Berukuran 75x180 nm sarkoma
● Selubung virus memiliki
tonjolan berukuran 10 nm
● Genom single-stranded RNA
negative-sense tidak
bersegmen
Contoh spesies Virus yang menyebabkan 4

penyakit

● Leukosis virus ● Lyssa virus/ Rabies


○ Leukemia virus
○ Sarkoma hewan
○ Rabies
● Bittner virus
○ Karsinoma tikus ● Vesiculovirus/
● Visna virus Vesicular stomatitis
○ Infeksi SSP Domba virus
● Lentivirus ○ Stomatitis
○ Acquires
Immunodeficiency
vesikular sapi
Syndrome
5

Rhabdoviridae
Let’s start with the first set of
slides
6

“ Rabies Meningkat di
Poso, 317 orang
positif dan 3 orang
meninggal
7

Penyebab terjadinya rabies di Poso

● Tidak adanya sarana dan prasarana


termasuk karantina khusus anjing
rabies
● Mahalnya biaya pengobatan penyakit
rabies
● Kurangnya kesadaran majikan pemilik
anjing akan vaksin rabies
● Keterbatasan pasokan vaksin
8

Rabies adalah
penyakit
hewan menular
yang
What is disebabkanoleh
virus dan dapat
menular pada
Rabies? manusia.
9

Rabies Information
10

Struktur Rabies Virus

Struktur Luar Struktur genom 1. Nukleoprotein


• Berbentuk seperti  Ukuran genom (N) : 58-62 kDa
peluru 12 kb 2. Phosphoprotein
• Diameter 75nm  Mengandung 5 (P) : 35-40 kDa
• Panjang 180 nm gen yang 3. Matrik protein
menyandi 5 (M) : 22-25 kDa
Struktur genetik
protein. 4. Glikoprotein (G) :
 Termasuk ssRNA
 Dipisahkan oleh 65-80 kDa
(single stranded
sekuen 5. Large protein
ribonucleic acid)
nukleotida atau RNA
 Tidak bersegmen intergenik polymerase (L) :
 Berpolaritas negatif 190 kDa
11

A picture is worth a thousand words

Mempunyai 2 komponen
utama :
 Nukleokapsid atau
Ribonukleoprotein
(RNP), tersusun atas
nukleoprotein,
phosphoprotein, RNA
polimerase dan genom
RNA yang berbentuk
rantai heliks.
 Amplop atau virion yang
berasal dari membran
sel hospes.
12

Replikasi Virus
1. Proses infeksi melalui pengikatan virus pada
reseptor spesifik di permukaan membran sel
2. Virus mengalami endositosis, yaitu suatu proses
internalisasi ke dalam endosom yang diperantarai
protein clathrin melalui kompartemen yang disebut
Clathrin-coated pits.
3. Terjadi disosiasi dan pelepasan protein M dari RNP
4. RNP dilepaskan ke sitoplasma, 5 gen struktural
disalin ke dalam 5 untai mRNA monosistronik
berpolaritas positif dan antigenom RNA berpolaritas
positif.
13

Lanjutan...
5. Protein N, P, M, dan L disintesis dari mRNA pada ribosom yang
tidak terikat membran retikulum endoplasmik, sedangkan G
disintesis dari G mRNA pada ribosom yang terikat pada
membran retikulum endoplasmik kasar.
6. Molekul N dan P memproduksi Negri bodies pada sitoplasma
secara in vivo.
7. Kompleks NP membungkus untai negatif viral RNA, digabung
dengan L protein membentuk RNP.
8. M protein mengikat RNP dan memadatkan ke struktur kerangka,
yang akan berinteraksi dengan G trimeric dan merakit partikel
virus menjadi virion.
9. Terjadi proses budding dari membran plasma sel ke dalam
adjacent extracellular
14
Replikasi virus
1. Pelekatan pada membran sel
2. Endositosis
3. Uncoating melepaskan protein
M
4. Pelepasan RNP ke sitoplasma
(transkripsi 5 gen struktural)
5. Translasi gen struktural di
tempat yang berbeda.
6. Protein NP membentuk Negri
bodies.
7. Pembentukan RNP
8. Pembentukan virion
9. Budding
Patogenesis 15

Virus pada umumnya masuk ke


dalam tubuh hewan mamalia atau
manusia melalui gigitan hewan
penderita atau luka yang
terkontaminasi air liur yang
mengandung virus rabies.
Periode inkubasi tergantung pada
jumlah virus dalam luka gigitan,
lokasi gigitan dan
kehebatan luka
16

Epidemiologi negara
17
Penyebaran Di Indonesia
● Di Jawa Barat pada ● Di Kalimantan Timur
tahun 1884, pada tahun 1974 ● Provinsi Bali pada
tahun 2008
● Di Jawa Tengah, ● Di Pulau Flores pada
Jawa Timur dan akhir tahun 1997 ● Saat ini lima provinsi
Sumatra Barat yaitu
● Provinsi Maluku pada • Kepulauan Riau,
pada tahun 1953 tahun 2003. • Kepulauan
● Di Sulawesi Selatan ● Tahun 2005, rabies Bangka Belitung
dan Sulawesi Utara muncul kembali di • Nusa Tenggara
pada tahun 1958 Kabupaten Garut, Barat,
● Di Daerah Istimewa Provinsi Jawa Barat • Papua
(DI) Yogyakarta 1971 ● Provinsi Maluku Utara • Papua Barat
● Daerah Khusus pada tahun 2005 masih berstatus
Ibukota (DKI) sebagai daerah
● Tahun 2008 di bebas rabies secara
Jakarta pada tahun Provinsi Banten.
1972. historis.
18

Pada Manusia
a. Stadium c. Stadium Eksitas
Prodromal d. Stadium Paralisis
b.Stadium Sensoris
Pada Hewan
a. Stadium c. Stadium
Prodromal Paralisis
b. Stadium Eksitasi
Diagnosis 19

Dapat dilakukan dengan 2 cara :


 Diagnosis lapangan
Dengan memperhatikan riwayat
penggigitan, ada tidaknya provokasi, dan
jumlah penderita gigitan.
 Diagnosis Laboratorium
Dapat dilakukan dengan pewarnaan Sellers,
Histopatologi, FAT (Fluorescence Antibody
Technique), MIT (Mouse Inoculation Test),
RT-PCR (Reverse Transcriptase-
Polymerase Chain Reaction)
dan Antigen-antibody
20

Pencegahan
Suckling Mice Purified Vero SAR (Serum
Brain Veccine (SMBV) Rabies Vaccine Anti Rabies)
 Dewasa, dasar 2 ml, diberikan (PVRV)  Dosis 40 IU/Kg BB
7x setiap hari sub cutan
didaerah sekitar  Diberikan 2 dosis @ 0,5 ml  Jika skin test positif tidak
pusar/umbillus. diberikan deltoideus boleh diberikan
Ulangan 0,25 ml diberikan ke kanan/kiri.
11,15,30 dan 90 secara intra  Hari ke 7 dan 21 diberikan
cutan dibagian fleksor lengan 0,5 ml lagi secara intra
Eliminasi hewan
bawah muskuler di deltoideus terinfeksi rabies
kanan/kiri.
 Anak 3 tahun ke bawah, dasar 1 ● Memusnahkan hewan
ml diberikan 7x setiap hari sub  Apabila VAR Verorab + SAR yang terinfeksi rabies
cutan disekitar daerah sekitar perlu diberikan booster
pusar/umbillus. pada hari ke 90
● Melakukan medical check
up di rumah sakit hewan
Ulangan 0,1 ml diberikan hari ke
secara teratur
11,15,30,dan 90 secara intra
cutan dibagian fleksor lengan ● Selalu mengikat hewan
bawah. saat akan berjalan-jalan
21

Penatalaksanaan
22

Retroviridae
Let’s start with the first set of
slides
23

Klasifikasi
Retroviridae adalah keluarga menyelimuti (+)
rasa ssRNA virus yang telah intens dipelajari
karena hubungan mereka dengan kanker,
leukemia dan sindrom AIDS

.
24

HIV adalah
Virus yang masuk ke
What is
retrovirus yang

HIV ?
dalam tubuh akan
termasuk menghancurkan dan
golongan virus merusak sistem
RNA sebagai kekebalan tubuh,
molekul pembawa sehingga orang yang
informasi genetik terinfeksi akan
mengalami defisiensi
imun secara
bertahap
25


STUDI KASUS INFEKSI HIV PADA BAYI
oleh: boris januar, sjawitri p siregar

Bayi perempuan, berusia 5 bulan datang ke


Instalasi Gawat Darurat RSCM dengan keterangan
prolonged fever.
Riwayat penyakit keluarga, ibu pasien menderita
HIV yang diketahui pada saat melahirkan. Ibu pasien sering
melakukan hubungan sex bebas dengan berganti-ganti
pasangan.
26

Ringkasan Jurnal
● Pasien menderita demam yang sifatnya terus menerus dan tidak terlalu
tinggi. Tiga minggu kemudian pasien menderita kejang disertai
demam tinggi.
● Selama hamil ibu pasien sering menderita demam disertai sariawan
yang terus menerus.
● Pemeriksaan foto rontgen dada di dapatkan kardiomegali ringan dan
gambaran infiltrat pada kedua lapangan paru.
● Pasien didiagnosis terinfeksi HIV kategori C tanpa penekanan sistim
imun, dan diberikan terapi Zidovudin 4 x 10 mg, Lamivudine 2 x 20 mg,
tranfusi sel darah merah, trimetophrin sulfametoksasol 2 x 20 mg(TMP).
● Pasien dianjurkan untuk konseling dan kontrol setiap bulan untuk
dilakukan pemeriksaan terhadap gejala klinis, darah tepi, fungsi hati
dan pemeriksaan CD4+ setiap tiga bulan.
27

Hasil Laboratorium
● Pemeriksaan ● Pemeriksaan ● Pemeriksan
hematologi urinalisis dalam lumbal pungsi
didapatkan : batas normal : didapatkan:
○ Hb 9.4 g/dL ○ SGOT 1800 m/L ○ Sel 3/mL
○ Ht 26,7 vol% ○ SGPT 440 m/L. ○ Protein 120 mg/dL
○ leukosit 8000/mL ○ Uji protein likuor
○ trombosit ● Hasil biakan protein None dan
313000/ mL darah di Pandy negatif
○ LED 50 mm/jam
dapatkan kuman ● Pemeriksaan
○ hitung jenis (%):
■ basofil 0 ○ Serratia imunoserologi :
■ eosinofil 1 marcescens, ○ Viral Load (VL) PCR
■ batang 0 sensitif terhadap
RNA 3.034.420 kopi
■ segmen 61 amikasin,
RNA/ml
■ limfosit 37 ceftazidime dan
○ HIV Elisa reaktif
■ monosit 1 trimetoprim.
○ HIV Dipstik reaktif.
28

Struktur virus HIV


● HIV termasuk dalam genus Lentivirus dari famili
Retroviridae.
● Retrovidae adalah virus berselubung yang
mempunyai genom single- stranded RNA, berukuran
antara 90 nm dan 120nm, dengan virion yang
mengandung reverse transcript .
● Retroviridae memerlukan enzim reverse
transkriptase untuk melakukan transkripsi balik dari
genom RNA menjadi DNA, yang kemudian dapat
berintegrasi ke genom inang karena adanya enzim
integrase
● Struktur HIV berbentuk sferis yang terdiri atas capsid
yang terselimuti dengan envelope yang berupa
komponen membran dan membran yang berasal dari
sel inang.
● Virion berdiameter 80-100 nm dan
● Mempunyai semacam paku yang dibuat dari
glikoprotein (gp).
29
Struktur Genom :
a. LTR (Long Terminal Repeats)
berperan dalam proses transkripsi
virus
b. Gag (Protein “core” inti)
menghasilkan protein-protein
matriks, kapsid, nukleokapsid dan
p6.
c. Pol (Enzim) menghasilkan enzim
protease, reverse transkriptase dan
integrase.
d. Env (Protein selubung)
menghasilkan protein
envelope
30

Replikasi virus
1. Penempelan
2. Penetrasi
3. Pelepasan bungkus
4. Integrasi
5. Tahap Sintesis
6. Assembly
7. Maturasi
Patogenesis Virus HIV 31

14 000 infeksi baru setiap hari


Setiap 5 detik ...
... Satu orang terinfeksi
Setiap 15 detik ...
... Satu orang meninggal

Tuan Rumah

Virus Sel

Respon imun
32

Transmisi infeksi
Virus HIV masuk ke dalam tubuh Di Indonesia
manusia melalui tiga jalan utama : kasus HIV paling
 Secara vertikal dari ibu yang sering menular
terinfeksi HIV ke anak (selama melalui :
mengandung, persalinan, dan  Hubungan
menyusui) seksual
 Secara transeksual  Penyalahgunaan
(homoseksual maupun jarum suntik
heteroseksual)  Perinatal
 Secara horizontal yaitu kontak  Melalui transfusi
darah atau produk darah yang darah
terinfeksi).
Geografi HIV
34

Tahapan Infeksi HIV


Fase laten
Fase Akut (Asimtomatik) AIDS lANJUTAN
Terinfeksi melalui Biasanya bisa bertahan
transfer cairan tubuh Ditandai dengan kerentanan
dari yang terinfeksi HIV 2 - 10 tahun karena terhadap berbagai infeksi
ke orang yang tidak respon sistem kekebalan oportunistik yang fatal.
terinfeksi tubuh. Bakteri: Mycobacterium
Penurunan jumlah sel- –Sedikit pemulihan dari tuberculosis menyebabkan
T CD4 + dalam aliran jumlah T-sel CD4 + tuberkulosis
darah a)Jamur Pneumocystis jirovecii,
28 hari pasca infeksi: penyebab pneumonia
b)Virus: Epstein-Barr Virus
(EBV) • Penyebab limfoma sel-B
c)Virus: Human Herpesvirus-8
(HHV-8)Penyebab sarkoma
Kaposi
35

Gejala Klinis
● AIDS ditandai dengan ● Pada orang ● Jangka waktu
infeksi oportunistik dewasa sering antara infeksi
yang berat. didahului primer dengan
● Gejala penyakit pada prodromal: HIV dan
saluran pencernaan ○ Diare penampakan
mulai dari esophagus ○ Penurunan gejala klinik yang
sampai kolon berat badan pertama biasanya
merupakan penyebab ○ Rasa Lelah cukup lama pada
utama kelemahan. ○ Malaise orang dewasa,
○ Demam rata-rata sekitar
○ Sesak nafas
10 tahun.
○ Diare kronik
○ Bercak putih ● Kematian terjadi
pada lidah sekitar 2 tahun
○ limfadenopati kemudian.
.
36

Diagnosis AIDS
Isolasi dan Serologi Deteksi anti-HIV
Identifikasi virus
Uji antibody virus HIV dapat secara
Reaksi rantai polymerase dilakukan dengan metode
dapat digunakan untuk ELISA. Hasil yang didapat Imunofluoresensi
mendeteksi DNA HIV dalam harus dilakukan uji ulang Adanya radioaktifitas yang
uji coba. HIV dapat dibiakan untuk konfirmasi. tinggi pada presipitat
dari limfosit di daerah tepi. menandakan adanya anti
HIV.

Cara sederhana
pemeriksaan anti- Cara reaksi PCR
Pada Teknik ini, DNA untaian
HIV ganda sel monuklear darah
Antara lain adalah cara penderita dipisahkan menjadi
aglutinasi gelatin, aglutinasi dua rantai dengan cara
lateks, dan dot enzyme pemanasan.
immunoassay.
37
Pengobatan
Antiretroviral (ARV) yang berfungsi untuk :
 Menurunkan morbiditas dan mortalitas yang
berhubungan dengan HIV
 Memperbaiki kualitas hidup penderita HIV Antiretroviral
 Menekan replikasi virus secara maksimal
 Memulihkan atau memelihara fungsi kekebalan tubuh
(ARV
 Mencegah dan mengobati infeksi oportunistik
 Memulihkan sistem kekebalan tubuh
 Mengurangi biaya rawat inap dan terjadinya kematian

Pengobatan HIV harus seumur hidup dan sebelum memulai terapi ARV perlu
di lakukan pemeriksaan psikologi dengan tujuan untuk mengetahui status
mental dan menilai kesiapan menerima pengobatan jangka panjang
38

Pencegahan HIV

● Setiap hubungan alat suntik yang Wanita hamil


seksual (kecuali tidak steril secara yang seropositive
hubunganmonoga bersama. HIV dapat
mis dengan ● Semua wanita dianjurkan untuk
antbodi HIV yang berpotensi melakukan
negative secara untuk terpapar pengakhiran
mutuak) harus harus dilakukan kehamilan jika
dilindungi dengan pengujian antibodi anita tersebut
pemakaian HIV sebelum hamil juga
kondom. dan jika uji positif, menginginkannya
● Jangan harus menghindari
menggunakan kehamilan.
jarum atau
39

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai