Anda di halaman 1dari 27

FARMAKOKINETIK

Dr.H.M.Djamaluddin.M.G.,SpFK.,M.Kes
OBAT
Suatu zat kimia yang mempengaruhi proses-proses kehidupan,
ditujukan untuk diagnosis, profilaksis atau terapi

NAMA OBAT
- Nama kimia : bdsrkan gugus kimia
mis : paraaminofenol (parasetamol)
- Nama generik : Nama yg ditentukan oleh WHO sesuai dgn zat
berkhasiat yg ada di dlmnya
mis : parasetamol, amoksisilin, ampisilin, asam mefenamat
- Nama paten : nama dagang
mis : parasetamol = sanmol®, Dumin®,
amoksisilin = amoksan®, Bintamoks®
asam mefenamat = ponstan®, mefiks®
- Obat Essensial : obat yang paling dibutuhkan oleh masyarakat
- Obat generik berlogo : obat generik yang dibuat oleh pabrik obat
CPOB, mis Kimia farma. Indo Farma

BENTUK OBAT
- Padat : tablet, kaplet, kapsul, lozenges, tablet salut enterik, tablet
lepas lambat (slow release)
- Cair : larutan, emulsi, suspensi
- Gas : zat anestesi, O2
CARA PEMBERIAN OBAT

- Peroral
- Parenteral (i.v, i.m, subkutan, intra tekal, intra peritoneal)
- Topikal - Perrektal - Pervaginal
- Inhalasi

Tergantung :
- Keadaan umum penderita (sakit berat/ tdk, sadar/tdk kooperatif/
tdk dll)
- Kecepatan respon yang diinginkan
- Sifat obat (stabilitas thd asam lambung dll)
- Tempat kerja obat yang diinginkan
PEMBERIAN OBAT PERORAL
Cara pemberian yg plg umum dilakukan krn mudah, aman, murah

Kerugian :
- Banyak faktor mempengaruhi kadar obat aktif dalam darah
(stabilitas thd pH lambung, enzim sal cerna, kelarutan obat, ukuran
partikel, kecepatan pengosongan lambung, adanya makanan,
mengalami eliminasi lintas pertama, interaksi dgn obat lain dll)
- Memerlukan kooperasi dari penderita
- Obat dapat mengiritasi saluran cerna
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL

Intra vena (i.v), Intra muskular (i.m)


Subkutan (sc), Intra tekal, Intra peritoneal

Keuntungan :
- Efek lebih cepat dibdgkan dgn peroral
- Dpt diberikan pada pdrt yg tidak kooperatif, tidak sadar, muntah-
muntah
- Sangat berguna pada keadaan darurat
Kerugian :

- Dibutuhkan cara aseptik


- Sering disertai nyeri (i.m)
- Efek toksik mdh terjadi krn kadar obat dlm darah sgr tercapai (i.v)
- Bahaya penularan hepatitis
- Sukar dilakukan sendiri
- Tidak ekonomis

i.m pada deltoid, vastus lateralis absorpsi >>


Pada gluteus absorpsi lebih <<

Obat dalam minyak (depo) : Obat KB suntik diabsorpsi lambat


PEMBERIAN TOPIKAL

Pemberian topikal pada kulit


- Tergantung luas daerah terpapar
- Kelarutan obat dalam lemak
- Dermis lebih permeabel thd banyak zat shg pada luka bakar atau
pada kulit terkelupas obat lebih banyak diserap
- Inflamasi dan vaskularisasi >> akan meningkatkan absorpsi

Pemberian topikal pada mata


Untuk efek lokal pada mata
Absorpsi lebih cepat bila ada infeksi atau trauma pada mata
PEMBERIAN PERVAGINAL : untuk infeksi lokal di vagina
- Ovula
- Vaginal tablet

PEMBERIAN PERREKTAL (analgetik, antipiretik, antihemmorhoid)


- Bentuk Suppositoria
- Untuk pasien muntah-muntah
- Tidak sadar
PEMBERIAN OBAT SCR INHALASI

- Harus berupa gas/ cairan yg mudah menguap


- Absorpsi tjd mll epitel paru / mukosa sal nafas
- Absorpsi cepat, tidak mengalami ELP
- Kerugian perlu alat khusus, dosis sukar ditentukan
FARMAKOKINETIK

Adalah Ilmu yang mempelajari ‘nasib’ obat dalam tubuh

Obat Efek

Farmakokinetik Farmakodinamik

Tempat kerja obat


(SOA)
TAHAP-TAHAP FARMAKOKINETIK
1. Absorpsi / penyerapan
2. Distribusi / penyebaran
3. Metabolisme / Biotransformasi
4. Ekskresi / pengeluaran

Tidak semua obat melalui semua tahap tersebut, misal :


Obat topikal, Obat lokal di sal cerna

ABSORPSI
Proses masuknya obat dari tempat pemberian ke sirkulasi sistemik
Obat peroral
(tablet)

LIBRASI
(Proses pelepasan zat aktif obat dari sediaannya dan
pelarutannya dalam cairan biologis)

DESINTEGRASI
DEGRADASI

DISOLUSI
Absorpsi obat peroral ditentukan oleh kecepatan librasinya
(disintegrasi dan disolusi)
Makin cepat librasi makin cepat proses absorpsi

Syrup >> serbuk (pulvus) >> kapsul >> tablet

Tablet sustained release (lepas lambat) sengaja dibuat disolusi


lama sehingga memperpanjang waktu absorpsi

Pemberian sublingual (nitrogliserin) mempercepat absorpsi shg


efek lebih cepat
PROSES ABSORPSI
Absorpsi umumnya terjadi di usus halus bag atas (duodenum)

1. Difusi pasif : melalui membran, potensial tinggi ke rendah


2. Transport aktif : perlu energi (ATP), dapat melawan perbedaan
potensial
3. Difusi terfasilitasi : dibantu carrier, ada kejenuhan, kompetisi
dgn obat yang carriernya sama
4. Pinositosis : membentuk vesikel
FAKTOR YG MEMPENGARUHI ABSORPSI

1. Obat : Bentuk sediaan : peroral, parenteral


Daya larut dalam lemak, non ionized / tidak bermuatan
2. Tubuh : - Waktu pengosongan lambung
- pH (asam, absorpsi cepat)
- Motilitas usus (lambat, absorpsi >>>)
- Adanya makanan
- Vaskularisasi
- Adanya obat-obat lain (interaksi)

Tablet enteric coated : melindungi dari asam lambung


BIOAVAILABILITAS

jumlah obat yang mencapai sirkulasi sistemik dalam bentuk aktif


(biasanya dlm btk persentase)

Tidak semua yang diabsorpsi pd pemberian peroral akan mencapai


sirkulasi sistemik dlm bentuk aktif krn mengalami eliminasi lintas
pertama (ELP) oleh enzim sal cerna dll

ELP dihindari dengan pemberian


Parenteral
Sublingual
Perrektal
ELIMINASI LINTAS PERTAMA (ELP)

Metabolisme obat sebelum obat mengalami absorpsi atau mencapai


tempat kerja (SOA) merugikan !!
Karena zat aktif berkurang efek berkurang

ELP peroral (>>>)


ELP perektal (<<<)
ELP i.v (-)
DISTRIBUSI
Proses penyebaran obat dalam sirkulasi sistemik
Dalam sirkulasi obat diikat oleh protein plasma ; albumin, globulin,

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISTRIBUSI


1. Sifat fisikokimia obat (afinitas thd organ tertentu)
- digoksin thd otot jantung
- analgetik thd SSP
2. Vaskularisasi, adanya abses, eksudat dll
3. Adanya sawar / barrier : sawar darah otak
sawar plasenta
Keadaan dimana protein plasma jumlahnya berkurang, jumlah obat
bebas akan meningkat efek toksik >
Jadi obat yang ikatan protein plasma tinggi : kmgkn toksik tinggi
Obat yg ikatan protein plasma rendah : kmgkn toksik rendah

Obat - protein plasma : reservoar, tdk berefek terapi

Obat

Obat bebas : berikatan di SOA Efek terapi

SOA = Site of Action / Tempat kerja obat


Faktor yang mempengaruhi ikatan obat – protein plasma

Patologis Fungsi Hati

Obat - Protein plasma Interaksi Obat

Fisiologis
Obat bebas
METABOLISME

Proses perubahan struktur kimia obat dalam tubuh yang dikatalisis


oleh enzim
Tempat metabolisme utama ; Hepar

Fase I Fase II
CONJUGATION
OBAT METABOLIT
PRODUCT
Oksidasi Konjugasi
Reduksi
hidrolisis
In aktif
Lebih aktif OBAT INAKTIF
Tidak berubah
Teratogenik (thalidomide)
Karsinogenik (Dietilstilbestrol)
Reaksi konjugasi : ikatan dengan substrat endogen :
- Asam glukuronat
- Sulfat
- Asetat

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METABOLISME


1. Genetik
2. Fungsi hepar
3. Usia
4. Interaksi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METABOLISME

Fungsi hepar Inhibitor

Genetik
Interaksi

Inducer
Enzim P-450

Kebiasaan Usia
OBAT YANG MENGINHIBISI (inhibitor) :
- simetidin
- ketokonazole
- makrolid

OBAT YANG MENGINDUKSI (inducer) :


- fenobarbital
- rifampisin
- fenitoin
EKSKRESI

Proses pengeluaran obat dari dalam tubuh


bisa dlm bentuk metabolitnya atau obat asalnya

Terjadi terutama di ginjal, atau jalan lain spt empedu, paru-paru,


saliva, keringat dan air susu

Ekskresi obat lewat ginjal me↓ pd gangguan fungsi ginjal


- Perlu penyesuaian dosis
- Interval pemberian lebih lama

Ekskresi lewat empedu dikeluarkan lewat feses


PROSES EKSKRESI
1. Filtrasi
2. Reabsorpsi
3. Sekresi

Filtrasi dipengaruhi sistem cardiovaskular


Bila TD turun terjadi akumulasi

Reabsorpsi terjadi dengan transport aktif dgn carrier


Penisilin
Probenesid Carrier sama

Bila diberikan bersama

Ekskresi lebih lama

Anda mungkin juga menyukai