Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 3

Sistem Neuro Behaviour


Imelda Siregar
Linda
M. Yusuf
Renny Juwita
Sulastry . P
STIKES AWAL BROSS BATAM
SISTEM NEURO BEHAVIOUR
Gangguan Tingkah Laku
Pendahuluan
Pada dasarnya, gangguan tingkah laku adalah

 pola tingkah laku anak atau remaja yang berulang dan


menetap dimana terjadi pelanggaran norma-norma
sosial dan peraturan utama setempat.
 Gangguan tingkah laku tersebut mencakup perusakan
benda, pencurian, berbohong berulang-ulang,
pelanggaran serius terhadap peraturan, dan kekerasan
terhadap hewan atau orang lain.
Etiologi
 .Etiologi gangguan tingkah laku
meliputi psikodinamika, faktor
sosial, dinamika keluarga,
pengelolaan jasmaniah yang
tidak wajar dan biologis.
Gangguan pada anak-anak ini sering kali
dikelompokkan dalam dua kelompok
Gangguan internalisasi ditandai
dengan ;
 pengalaman dan perilaku
Gangguan
yang lebih terfokus kedalam
diri, seperti ; Eksternalisasi
 depresi,
 menarik diri dari pergaulan
didapat dari
social,
 kecemasan, termasuk juga pengaruh
anxietas dan mood dimasa
anak-anak. luar dan
lingkungan
Perkembangan usia anak hingga dewasa dapat
diklasifikasikan menjadi empat yaitu :
a. Anak, seorang yang berusia di bawah 12 tahun
b. Remaja dini, seorang yang berusia 12 – 15 tahun
c. Remaja penuh, seorang yang berusia 15 – 17 tahun
d. Dewasa muda, seorang yang berusia 17-21 tahun
e. Dewasa, seorang berusia di atas 21 tahun.
FAKTOR RESIKO GANGGUAN TINGKAH LAKU

Faktor Biologis
Faktor Psikologis
Faktor Lingkungan
Faktor Sosiologis
Faktor Biologis
sifat kepribadian yang
umum dapat diturunkan
dari orangtua kepada
anaknya .
Faktor Psikologis
 Teori pembelajaran yang melibatkan modelling dan pengondisian
operant memberikan penjelasan yang bermanfaat mengenai
perkembangan dan berlanjutnya masalah tingkah laku. Anak-anak
dapat mempelajari agresivitas orang tua yang berperilaku agresif.
Anak juga dapat meniriu tindakan agresif dari berbagai sumber lain
seperti televisi. Karena agresi merupakan cara mencapai tujuan
yang efektif, meskipun tidak menyenangkan, kemungkinan hal
tersebut dikuatkan. Oleh karena itu setelah ditiru, tindakan agresif
kemungkinan akan dipertahankan. Berbagai karakteristik pola asuh
seperti disiplin keras dan tidak konsisten dan kurangnya
pengawasan secara konsisten dihubungkan dengan perilaku
antisosial pada anak-anak.
Faktor Lingkungan
Orang tua
Saudara-saudara
Orang lain didalam rumah
Teman-teman seusia
Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
Berdasarkan PPDGJ-III, gangguan tingkah laku (F.91) dapat didiagnosis
berdasarkan beberapa pedoman.

• Gangguan tingkah laku berciri khas dengan adanya suatu pola tingkah
laku dissosial, agresif atau menentang, yang berulang dan menetap.
• Penilaian tentang adanya gangguan tingkah laku perlu memperhitungkan
tingkat perkembangan anak. Temperal tantrums, merupakan gejala normal
pada perkembangan anak berusia 3 tahun, dan adanya gejala ini bukan
merupakan dasar diagnosis ini. Begitu pula, pelanggaran terhadap hak orang
lain (seperti tindak pidana dengan kekerasan) tidak termasuk kemampuan
anak berusia 7 tahun dan dengan demikian bukan merupakan kriteria
diagnostik bagi anak kelompok usia tersebut. Contoh-contoh perilaku yang
dapat menjadi dasar diagnosis mencakup hal-hal berikut: perkelahian atau
menggertak pada tingkat berlebihan; kejam terhadap hewan atau sesama
manusia; perusakan yang hebat atas barang milik orang; membolos dari
sekolah dan lari dari rumah; sangat sering meluapkan temper tantrum yang
hebat dan tidak biasa; perilaku provokatif yang menyimpang; dan sikap
menentang yang berat serta menetap. Masing-masing dari kategori ini,
apabila ditemukan, adalah cukup untuk menjadi alasan bagi diagnosis ini,
namun demikian perbuatan dissosial yang terisolasi bukan merupakan alasan
yang kuat.
• Diagnosis ini tidak dianjurkan kecuali bila tingkah laku seperti yang diuraikan
di atas berlanjut selama 6 bulan atau lebih.
FARMAKOTERAPI
Gangguan tingkah laku dahulu dianggap
resisten terhadap terapi farmakologis. Salah atu
menunjukkan efektivitas penggunaan
methylphenidate dalam menurunkan tingkat
perlawanan, pembangkangan, agresi, dan
perubahan mood pada pasien dengan usia 5-8
tahun yang didiagnosis dengan gangguan
tingkah laku
KESIMPULAN
Gangguan tingkah laku dapat disebabkan oleh
berbagai etiologi dan faktor resiko, antara lain
faktor biologis, faktor psikologis, pengaruh
lingkungan yang mencakup orangtua, saudara-
saudara, dan teman-teman seusia, serta faktor
sosiologis seperti tingkat pendidikan dan
keadaan sosio-ekonomi keluarga.
Daftar Pustaka
 Nevid, Jeffrey S, dkk. Psikologi abnormal. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2006.

 Maramis, WF. Gangguan perilaku anak. Dalam: Catatan ilmu kedokteran


jiwa. Cetakan ketujuh. Surabaya: Airlangga University Press; 1998. h.516-528

 Maslim, R. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset biasanya


pada masa anak dan remaja. Dalam: Buku saku diagnosis gangguan jiwa.
Jakarta: PT Nuh Jaya; 2004. h.136-40.
 Usia berapakah yang terjadi gangguan tingkah laku? Rentan terjadi pada
usia sekolah
 Apa langkah utama orangtua apabila anak terdeteksi gangguan tingkah
laku
 Pencegahan pada anak dengan gangguan tingkah laku?
 Yulia : ggn tingkah laku dan ggn bahasa ekspresi

Anda mungkin juga menyukai