Anda di halaman 1dari 12

IDENTIFIKASI STANDAR DALAM

SPK DENGAN SOP YANG ADA DI


JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG

Kelompok 9 :
Rifki Nur Aisah (P1337424116016)
Dian Ummi Karmila (P1337424116017)
STANDAR 9 : ASUHAN PERSALINAN
KALA I

 Tujuan :
Untuk memberikan perawatan yang memadai dalam
mendukung pertolongan persalinan yang aman.
 Pernyataan Standar :
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah
mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan
yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien,
selama roses persalinan berlangsung.
 Hasil :
- Maningkatkannya ersalinan yang ditolong bidan
- Berkurangnya kematian/ kesakitan ibu/bayi akibat
partus lama
- Ibu berslin mendaat ertolongan darurat yang
memadai dan tepat waktu, bila diperlukan.
 Prasyarat:

Bidan dipanggil jika ibu sudah mulai mulas/ ketuban


pecah

Bidan terampil dalam hal:

 pertolongan persalinan yang bersih dan aman

 penggunaan partograf dan pembacaannya

tersedianya alat dan bahan habis pakai untuk


pertolongan persalinan

menggunakan KMS ibu hamil, partograf, dan kartu


ibu
PROSES
 Bidan harus:
1. Segera mendampingi ibu ketika persalinan
sudah mulai/ketuban pecah.
2. Melaksanakan pemeriksaan TD, his, dan
DJJ, bila ketuban sudah pecah.
3. Catat semua temuan pemeriksaan.
4. Lakukan pemeriksaan dalam
5. Dalam keadaan normal periksa dalam cukup
setiap 4 jam dan harus selalu secara aseptik.
6. Jika sampai pada fase aktif, catat semua
temuan dalam partograf dan kartu ibu.
7. Anjurkan ibu untuk mandi dan tetap aktif
bergerak seperti biasa dan memilih posisi yang
dirasakan nyaman ; kecuali jika belum terjadi
penurunan kepala sementara ketuban sudah
pecah.
8. Amati kontraksi dan DJJ sedikitnya
setiap 30 menit pada akhir kala 1 atau jika
kontraksi sudah sangat kuat, periksa DJJ setiap
15 menit.
9. Catat dan amati penurunan kepala janin
dengan palpasi abdomen setiap 4 jam.
10. Catat tekanan darah setiap 4 jam.
11. Minta ibu hamil agar sering BAK
sedikitnya setiap 2 jam.
12. mintalah ibu untuk banyak minum guna
menghindari dehidrasi dan gawat janin.
13. Beri dukungan moril dan perlakuan yang
baik dan suami/keluarga/orang terdekat yang
mengdampingi.
14. Beritahu mereka kemajuan persalinan
secara berkala.
15. Segera catat semua temuan pada partograf
dan kartu ibu.
16. Saat proses persalinan berlangsung,
bersiaplah untuk menghadapi kelahiran bayi ( lihat
standar 10)
17. Lakukan pertolongan persalinan yang
bersih dan aman (lihat standar 10)
INGAT !!!
1. Tidak ada bukti yang mendukung perlunya
melakukan enema atau mencukur rambut
bupis secara rutin
2. Jika ketuban telah pecah, namun persalinan
tidak memasuki fase aktif dalam 8 jam, maka
ibu perlu segera dirujuk.
3. Jika dicapai garis waspada pada partograf, atau
persalinan telah berlangung selama 18 jam
rujuk secepatnya
4. Perdarahan melalui vagina selalu merupakan
tanda bahaya dan perlu dirujuk
5. Ditemukannya mekonium biasanya
menunjukkan gawat janin, sehingga
memerlukan tindakan atau rujukan
secepatnya.
LANGKAH ASUHAN KALA I PERSALINAN
NORMAL
1. Melihat tanda dan gejala kala II :
 Dorongan untuk meneran
 Tekanan pada anus
 Perineum menonjol
 Vulva membuka
2. Mengecek kelengkapan alat
- Partus set (spuit, oksi)
- Wadah DTT
- Luar
- Perlengkapan Ibu
- Perlengkapan Bayi
3. Memakai celemek
4. Mencuci tangan
5. Memakai sarung tangan
6. Memasukkan oksi ke dalam spuit dan letakan dipartus
set. Siapkan 1/2 kocher
7. Bersihkan vulva
8. Lakukan pemeriksaan dalam
9. Celupkan sarung tangan didalam larutan klorin
dan lepaskan secera terbalik
10. Periksa DJJ.
11. Memposisikan ibu senyaman mungkin
12. Beritahu baak/keluarga bahwa pembukaan
sudah lengkap
13. Jika ada his pimpin ibu untuk meneran dan
berikan pujian jika ibu benar dalam meneran.
Jika tidak ada his, beritahu ibu untuk istiirahat,
minum dan periksa petugas memeriksa DJJ.
14. Posisikan ibu senyaman mungkin dalam posisi
litotomi atau dorsalrecumbent.
PERBEDAAN :
1. Terdapat 3 poin (poin 3, 6, dan 15) bagi petugas dalam
standar asuhan persalinan kala 1 untuk segera mencatat
semua temuan pada partograf dan kartu ibu sehingga jika
terdapat kelainan segera dirujuk, namun pada 60 langkap
APN pendokumentasian berada dilangkap 60, setelah kala 4
berakhir.
2. Pada standar asuhan persalinan kala 1 poin 9 petugas
mencatat dan mengamati penurunan kepala janin dengan
palpasi abdomen setiap 4 jam sekali, tidak ada dalam 60
langkah APN kala 1.
3. Pada standar asuhan persalinan kala 1 poin 10 petugas
mencatat tekanan darah setiap 4 jam sekali, tidak ada
dalam 60 langkah APN kala 1
4. Pada standar asuhan persalinan kala 1 poin 11 petugas
menyarankan ibu hamil agar sering buang air kecil
sedikitnya setiap 2 jam sekali, tidak ada dalam 60 langkah
APN kala 1.
5. Pada 60 langkah APN asuhan kala 1, terdapat tindakan
untuk mengecek alat, menggunakan celemek, mencuci
tangan, menggunakan sarung tangan, dan pemberian oksi.
Namun, tidak ada dalam standar asuhan persalinan kala 1.
SARAN :
Untuk sop :
Dalam 60 langkah APN tidak terdapat langkah-langkah
pemeriksaan kala I fase aktif. Sehingga terdapat 6 poin
dalam standar 9 asuhan persalinan kala I yang tidak
dicantumkan dalam asuhan kala I APN. Namun,
terdapat aturan dalam pendokumentasian (partograf)
dimana emeriksaan TD dilakukan setiap 4 jam sekali,
suhu setiap 2 jam sekali, dst. Sehingga itu menjadi
pelengkap
Untuk petugas :
- Dalam praktiknya, proses pemeriksaan yang
seharusnya dilaksanakan bidan tiap 4jam sekali sekali
(pemeriksaan TD), 2 jam sekali (suhu), dan setengah
jam sekali (kontraksi) tidak benar-benar diterapkan
secara lengkap. Sehingga, perlu adanya kedisiplinan
nakes dalam mengintervensi ibu hamil yang akan
bersalin.
TERIMAKASIH.....

Anda mungkin juga menyukai