DEFINISI
Dalam bahasa latin : Puerpurium
Puer : bayi
Parous : melahirkan.
Masa Nifas : masa pulih kembali , mulai dari
persalinan selesai sampai alatalat kandungan
kembali seperti prahamil, waktunya biasanya±
68 minggu.
Nifas dibagi menjadi 3 periode :
1.Vagina dan Ostium Vagina
Pada awal masa nifas, vagina dan ostiumnya
membentuk saluran yang berdinding halus dan
lebar yang ukurannya berkurang secara perlahan
namun jarang kembali ke ukuran saat nulipara.
Vagina dan Perineum
Vagina yg sekitar minggu ke4 tetap tidak
semenonjol pd nullipara. semula teregang akan
kembali scr bertahap 68 mg stlh bayi lahir.
Rugae akan kembali terlihat
Mukosa vagina tetap atrofik pd wanita menyusui
selambatlambatnya samapi menstruasi dimulai
kembali
Fungsi Ovarium pulih Mukosa vagina
menebal
Penyembuhan luka Episiotomi harus
berlangsung 23 minggu
Haemorrhoid ukurannya mengecil bbrp minggu
pascasalin
Serviks, “
stlh persalinan bentuk serviks agak menganga
spt corong berwarna merah kehitaman.
Konsistensi mjd lunak, kadang terdapat
perlukaan kecil.
18 jam pascapartum, serviks memendek dan
konsistensinya mjd lebih padat dan kembali ke
bentuk semula.
Stlh bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga
rahim ; stlh 2 jam dpt dilalui oleh 23 jari dan
stlh 7 hari hanya dpt dilalui 1 jari.
Muara serviks eksterna tdk akan berbentuk
lingkaran spt spt sblm melahirkan, ttp
memanjang spt suatu celah disebut mulut ikan.
2.Perubahan pada uterus
a. Perubahan pada pembuluh darah uterus
b. Perubahan pada serviks dan segmen bawah uterus,
tepi luar serviks, yang berhubungan dengan os
eksternum, biasanya mengalami laserasi terutama di
bagian lateral.
Osteum ekstenum lebih besar
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan saat
melahirkan bayi
c. Nyeri pasca melahirkan.
Akibat dari kontraksi, biasanya berlangsung 24 hari
pasca salin
d. Involusi korpus uteri
• Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah
melahirkan.
Proses Involusi dimulai segera stlh plasenta keluar
akibat kontraksi otot2 polos uterus, setelah placenta lahir uterus
merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot
ototnya
PROSES INVOLUSI UTERI
*Stlh bbrp hari pasca persalinan, perubahan involusi
berlangsung cepat.
*Fundus turun kirakira 12 cm setiap 24 jam
Proses INVOLUSI UTERI adalah sbb :
AUTOLYSIS
Autolysis merupakan proses penghancuran diri
sendiri yang terjadi didalam otot uterine. Enzym
proteolitik akan memendekkan jaringan otot dan
jaringan ikat yang telah sempat mengendur
hingga 10 kali panjangnya dari semula dan 5
kali lebarnya dari semula selama kehamilan,
sehingga uterus akan berangsur – angsur
mengecil.
EFEK OKSITOSIN
Kontraksi dan retraksi otot uterine akan
mengkompres pembuluh darah dan oleh karena
itu akan mengurangi suplai darah ke uterus.
Proses ini berguna bagi pengurangan situs atau
tempat implantasi plasenta serta pengurangan
perdarahan.
e. Lokhia :
Lokhia rubra (cruenta) :
Berisi darah segar dan sisasisa selaput ketuban, selsel desidua, verniks kaseosa, lanugo,
dan mekonium
selama 2 hari pasca persalinan, berwarna merah kehitaman
Lokhia sanguinolenta :
Berwarna merah kuning, hari ke37 pasca persalinan.
Berisi darah dan lendir
Lokhia serosa :
Berwarna kuning, pada hari ke 714 pasca persalinan.
Cairan tidak berdarah lagi
Lokhia alba :
Campuran leukosit dan penurunan kandungan cairan,
Lokhia berwarna putih atau putih kekuningan. Terjadi setelah 2 minggu.
Lokhia Purulenta :
Terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah berbau busuk
Lochiostatis :
Lokhia tidak lancar keluar
Assessment:
a. Colour
b. Amount
c. Odor
d. Clots
f. Regenerasi endometrium.
g. Involusi tempat melekatnya plasenta
Luka oleh karena plasenta sebesar telapak tangan. Lalu
akan mengecil, dan sembuh tanpa jaringan parut
3. Perubahan pada traktus urinarius
kehamilan normal biasanya disertai peningkatan cairan ekstraseluler
yang cukup bermakna. Pasien dianjurkan untuk buang air kencing 6
jam postpartum. Setelah 8 jam diuresis tidak ada, hatihati Retensio
urin
Sebabsebab :
Tekanan intra abdominal berkurang
Otototot perut masih lemah
Edema dari uretra
Dinding kandung kencing kurang sensitif
6. Penurunan berat badan, sebagai tambahan penurunan
berat badan sekitar 5 – 6 kg akibat evakuasi uterus dan
kehilangan darah yang normal, biasanya terdapat
penurunan lebih lanjut sampai 2 – 3 kg melalui diuresis.
Kelenjar mamae :
Laktasi, kolostrum adalah cairan berwarna kuning tua seperti jeruk
nipis yang disekresi oleh payudara pada awal masa nifas. 2 hari
pertama belum mengandung susu, hanya kolostrum. 3 hari post partum
Mammae besar, keras,nyeri, tanda awal sekresi air susu
Refleks Prolaktin
Didalam papilla mammae banyak terdapat ujung saraf peraba. Bila ini
dirangsang, maka akan timbul rangsangan menuju hipotalamus
selanjutnya ke hipofisis anterior, sehingga kelenjar ini memgeluarkan
prolaktin. Hormon prolaktin memegang peranan utama dalam produksi
ASI pada alveolus. Dengan demikian semakin sering rangsangan
penyusuan maka akan semakin banyak pula produksi ASI.
Refleks Oksitosin
Rangsangan yang berasal dari papilla mammae diteruskan sampai ke
hipofisis posterior akibatnya terjadi pengeluaran oksitosin. Hormon ini
berfungsi memacu konttraksi otot polos yang ada di dinding alveolus
dan dinding saluran, sehingga ASI dipompa keluar.
Kolostrum, dibandingkan dengan ASI matur, kolostrum
mengandung lebih banyak mineral dan protein yang
sebagian besar terdiri atas globulin, tetapi lebih sedikit
gula dan lemak.
– protein utama juga terdapat dalam ASI, termasuk α
laktalbumin, β laktoglubulin, dan kasein.
C. PATOLOGI NIFAS
Selama masa nifas dapat terjadi beberapa masalah yang
terjadi. Ada 4 masalah utama yang menjadi sorotan yaitu :
perdarahan postpartum, infeksi masa nifas, tromboemboli,
depresi pasca persalinan.
PERDARAHAN POSTPARTUM
Perdarahan postpartum adalah perdarahan melebihi 500ml
yang terjadi setelah bayi lahir dalam masa 24 jam. Menurut
waktu terjadinya dibagi atas dua bagian :
a. Perdarahan postpartum primer/dini, terjadi dalam 24 jam
setelah anak lahir.
b. Perdarahan postpartum sekunder/lambat, terjadi setelah
24 jam yang biasanya antara hari ke 5 sampai 15
postpartum
Perdarahan postpartum primer
v Etiologi :
1. Atonia uteri
2. Retensio plasenta
3. Sisa plasenta (80%)
4. Laserasi jalan lahir (20%)
5. Inversio uteri
6. Trombin/gangguan perdarahan
v Factor resiko :
1. Partus lama
2. Overdistensi uterus (hidramnion , kehamilan kembar . makrosomia )
3. Perdarahan antepartum
4. Pasca induksi oksitosin atau MgSO4
5. Korioamnionitis
6. Mioma uteri
7. anaesthesia
Perdarahan postpartum sekunder
Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam sampai 12 minggu
setelah melahirkan.
v Etiologi :
1. Infeksi
2. Sisa plasenta yang tertinggal
v Factor predisposisi
1. Higienis kurang
2. Malnutrisi
3. Multipara
5. Perpanjangan persalinan (kala II)
6. Khoriomnitis
7. Retensio plasenta
SUBINVOLUSI UTERUS
Gangguan pada proses involusi uterus. Nomalnya
uterus terus mengecil oleh kontrasi rahim dari
1000 gram setelah bersalin menjadi 4060 gram
pada 6 minggu kemudian.1
Faktor penyebab terjadinya subinvolusi uterus
adalah infeksi (endometritis), retensi plasenta,
dan mioma uteri. Pada palpasi uterus masih
teraba besar, fundus masih tinggi, lokia banyak
dan terjadi perdarahan.1
Pengobatan dapat diberikan ergonovine atau
methylergonnovine (Methergine) 0,2 mg setiap 34
jam selama 2448 jam, Bila ada sisa plasenta
makan dilakukan kuretase.1
INFEKSI MASA NIFAS
INFEKSI GENITAL
1. Pathogen potensial yang berada dalam vagina secara normal :
Streptococcus anerobik
Basil gram negative anerobik
Streptococcus hemolyticus (selain group A)
2. Bakteri yang berasal dari organ visera sekitar :
E.coli
Clostridium welchii
3. Bakteri yang berasal dari organ yang jauh :
Stafilokokus
Streptokokus Hemolitikus Group A
4. Myclopasma hominis
DEMAM NIFAS
Demam nifas adalah kenaikan suhu badan sampai 38 C
atau lebih selama dua hari dalam 10 hari postpartum.
Etiologi demam nifas :
Infeksi alat genital
Demam menyusui
Kelainan Pada Payudara
• Puting yang terbenam
• Puting lecet
• Galatokel/bendungan ASI
• Gangguan Sekresi
• Mastitiss
Puting yang terbenam
Puting terbenam setelah kelahiran dapat dicoba ditarik
dengan nipple puller beberapa saat sebelum bayi disusui.
Sebelum ASI keluar, puting dan areola dimasukkan ke dalam
mulut bayi dan bayi akan dapat menarik puting keluar
Puting lecet
Terjadi karena perlekatan ibubayi sewaktu menyusui tidak
benar. Seringkali juga karena infeksi Candida.
Periksa apakah perlekatan ibubayi salah
Apakah terdapat infeksi candida; kulit merah, berkilat,
terasa sakit
Ibu dianjurkan terus memberikan ASI apabila luka tidak
begitu sakit. Kalau sangat sakit, ASI dapat diperah
Olesi puting susu dengan ASI dan dibiarkan kering
Jangan mencuci daerah puting dan areola dengan sabun
Galaktokel
Walaupun jarang, dapat terjadi sumbatan saluran
oleh air susu yang membeku. Air susu terkumpul
pada satu lobus atau lebih dan menyebabkan
timbulnya massa kistik. Masa tersebut dapat hilang
spontan atau dengan aspirasi.
Gangguan sekresi
Bergantung pada keadaan umum ibu dan
pertumbuhan kelenjar susu.
Jarang sekali air susu tidak keluar sama sekali
(agalaktia), kadang pengeluaran air susu berlebihan
(poligalaktia), bila ASI masih keluar walau sudah
disapih disebut galaktore. Keadaan ini disebabkan
oleh gangguan sistem hipotalamohipofisis.
Mastitis
Peradangan payudara yang terjadi biasanya pada
masa nifas atau sampai 3 minggu setelah persalinan.
Penyebabnya adalah sumbatan saluran susu dan
pengeluaran ASI yang kurang sempurna. Tindakan
yang perlu dilakukan:
Kompres hangat
Masase punggung untuk merangsang pengeluaran
oksitosin agar ASI dapat menetes keluar
Pemberian antibiotika
Istirahat dan pemberian obat penghilang rasa sakit bila
perlu
Depresi ringan
Kekecewaan emosional yang mengikuti kegirangan
bercampur rasa takut yang dialami kebanyakan wanita
selama hamil dan melahirkan
Rasa nyeri pada awal masa nifas
Kelelahan akibat kurang tidur selama persalinan dan
setelah melahirkan pada kebanyakan rumah sakit
Kecemasan akan kemampuannya untuk merawat bayi
setelah meninggalkan rumah sakit
Ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi
Kelumpuhan post partum
Injuri neurologi saat persalinan sering terjadi dari transient
parestesia sampai kelemahan kaki yang berakhir < 3 hari.
Faktor yang mempengaruhi: primiparitas, persalinan dengan
bantuan forcep atau vaccum, kesalahan letak, pasien yang
menerima epidural atau anestesi umum
Kaki lumpuh post partum dapat diakibatkan dari kerusakan
batang saraf lumbosakral pada pelvis atau kompresi dari saraf
peroneal.
Kompresi batang lumbosakral terjadi antara penurunan kepala bayi dan
sacrum, lebih sering terjadi pada lesi saraf obstetri.
Pemeriksaan fisik pada ekstremitas bawah terdapat mati rasa dan
parestesia sepanjang betis dan kaki sebelah lateral, hilangnya eversi
dari ankle dan penurunan kekuatan dorsofleksi dari otot affektor kaki.
Kompresi atau tekukan dari saraf peroneal seperti menyilangkan kepala
fibula selama posisi litotomi yang salah atau lama dapat juga
menyebabkan kelumpuhan kaki. Pasienpasien sering menunjukkan
penurunan rasa pada punggung kaki.
PERAWATAN MASA NIFAS
Perawatan segera setelah persalinan
beberapa jam pertama setelah kelahiran, tekanan darah dan denyut
nadi harus diukur tiap 15 menit sekali
Jumlah perdarahan vagina terus dipantau, dan fundus harus diraba
untuk memastikan kontraksinya baik
Menyusui
Pemberian ASI yang dianjurkan pada bayi adalah sebagai berikut :
a. ASI eksklusif selama 6 bulan karena ASI saja dapat memenuhi 100%
kebutuhan bayi.
b. Dari 612 bulan ASI masih merupakan makanan utama bayi karena
dapat memenuhi 6070% kebutuhan bayi dan perlu ditambahkan
makanan pendamping ASI berupa makanan lumat sampai lunak
sesuai dengan usia bayi.
c. Diatas 12 bulan ASI saja hanya memenuhi sekitar 30% kebutuhan
bayi dan makanan padat sudah menjadi makanan utama. Namun
ASI tetap dianjurkan pemberiannya sampai paling kurang 2 tahun
untuk manfaat lainnya
Rawat Gabung
Rawat gabung adalah suatu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru
dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan ditempatkan bersama dalam sebuah ruang
selama 24 jam penuh.
Perawatan Vulva
Pasien dianjurkan untuk membasuh vulva dari anterior ke posterior (dari arah vulva
ke anus). Perineum dapat dikompres dengan es untuk membantu mengurangi edema
dan rasa tidak nyaman pada beberapa jam pertama setelah reparasi episiotomi 3.
Perawatan Payudara
Kedua payudara harus sudah dirawat selama masa kehamilan, aerola mammae dan
papilla mammae dicuci secara teratur dengn sabun serta diberi minyak atau krim
agar tetap lentur, jangan sampai mudah lecet atau pecah pecah. 5
Fungsi kandung Kemih
6 jam pasca persalinan harus sudah miksi cek residu urin pasien diminta
untuk BAK kateter retensi urin: sisa urin … ml bladder training
tergantung residu urin.
Fungsi saluran pencernaan
Pada persalinan caesar, akibat anestesi spinal obstipasi laksan
Relaksai Dinding Abdomen
Bebat sebenarnya tidak perlu dilakukan karena tidak dapat mengembalikan postur
tubuh ibu. Bila abdomen bagian luar bisa kendur dan menggantung, penggunaan
korset biasanya sudah cukup membantu.
Diet
Tidak ada pantangan makanan bagi wanita yang melahirkan per vaginam
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham F, Leveno K, Bloom S.2012. Masa Nifas,
dalam William Obstetrics, edisi ke23 volume 1, New
York : McGrawHill.
2. Mansjoer,Arif.2001. Kapita Selekta, Jakarta : Media
Aesculaplus.
3. Mochtar R.2011. Masa Nifas, dalam Sinopsis Obstetri,
edisi ke3, Jakarta : EGC.
4. Prawirohardjo S.2010. Asuhan Masa Nifas, dalam Ilmu
Kebidanan, edisi ke4, Jakarta : Bina Pustaka.