Anda di halaman 1dari 25

Journal Reading

Ophthalmology Department
Kardinah Stage Hospital
Medical Faculty of Universitas Trisakti
18 February - 23 March 2019
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan
fisiologi Mata
 Miopia berasal dari bahasa Yunani “muopia” yang memiliki arti
menutup mata. Miopia merupakan manifestasi kabur bila melihat
jauh, istilah populernya adalah “nearsightedness”
Definisi Miopia  Miopia atau sering disebut sebagai rabun jauh adalah anomali
refraksi pada mata dimana bayangan difokuskan di depan retina,
ketika mata tidak dalam kondisi berakomodasi.
 Diperkirakan bahwa 2,3 miliar orang di seluruh dunia mengalami
kelainan refraksi.
 Prevalensi dari miopia dipengaruhi oleh usia dan beberapa faktor
lain.
Epidemiologi  Di Amerika Serikat dan negara berkembang, angka kejadian
Miopia myopia (minimal 0,5 D) pada anak usia 5 tahun diketahui sekitar
5%. Angka kejadian ini meningkat pada usia sekolah dan dewasa
muda, dimana pada remaja diketahui memiliki prevalensi 20-25%
sedangkan pada dewasa muda memiliki prevalensi 25-35%.
Sales

1,8 Miliar 2nd Qtr


1. Kornea terlalu cembung
2. Lensa mempunyai kecembungan yang kuat sehingga bayangan
dibiaskan kuat
Etiologi 3. Bola mata terlalu panjang
Miopia 4. Faktor prenatal dan perinatal
5. Prematuritas
Patofisiologi
Bedasarkan Penyebab
1. Miopia refraktif : Miopia yang terjadi akibat bertambahnya
indeks bias media penglihatan, seperti pada katarak.
2. Miopia aksial : Miopia yang terjadi akibat panjangnya sumbu
bola mata, dengan kelengkungan kornea dan lensa yang
normal.

Klasifikasi Bedasarkan derajat beratnya myopia:


1. Miopia ringan, dimana miopia kecil daripada 1 -3 dioptri
2. Miopia sedang, dimana miopia lebih antara 3 -6 dioptri
3. Miopia berat atau tinggi, dimana miopia lebih besar dari 6
dioptri
Bedasarkan perjalanan myopia:
1. Miopia stasioner, miopia yang menetap setelah dewasa
2. Miopia progresif, miopia yang bertamb ah terus pada usia
dewasa akibat bertambah panjangnya bola mata
3. Miopia maligna, miopia yang berjalan progresif, yang dapat
Klasifikasi mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan atau sama dengan
myopia pernisiosa = miopia maligna = miopia degeneratif.

Bedasarkan Umuir
1. Juvenile-Onset Myopia (JOM)
2. Adult-Onset Myopia (AOM)
 Faktor herediter atau keturunan
Faktor  Faktor Lingkungan

Resiko  Faktor Gizi


1. Menurunnya penglihatan bahkan dengan koreksi refraksi
2. Penderita merasa tidak nyaman ketika menggunakan lensa
koreksi, dimana kacamata untuk miopia tinggi biasanya berat
dengan distorsi yang bermakna di tepi lensa, lapang pandangan
Gejala juga terbatas
3. Dijumpai degenerasi vitreus, dimana vitreus ini lebih cair dan
mempunyai prevalensi yang tinggi untuk pelepasan vitreus
posterior (PVD)
Status Status Segmen
Refraksi Okulomotor Anterior

Perubahan
Lensa Vitreus pada diskus
optikus
Tanda
Perubahan
pada retina Sklera Koroid
perifer

Perubahan
pada area
makula
Riwayat Pasien
Diagnosis & Yaitu, identifikasi masalah dan keluhan-keluhan utama seperti
Pemeriksaan keluhan visual, okular, dan riwayat kesehatan umum pasien, riwayat
keluarga dan perkembangan, dan alergi obat -obatan.
Mipia Miopia Miopia Miopia yang
Pseudomiopia
Sederhana Noktural Degeneratif didapat
• Penglijhatan • penglihatan • Pandangan • Pandangan • Pandangan
yang tidak kabur pada kabur yang kabur yang kabur
jelas dan jarak yang bersifat dipengaruhi
kabur jauh dengan sementara oleh jarak
pencahayaan • terutama karena
yang redup. setelah derajat
bekerja miopia
dalam jarak biasanya
dekat signifikan
Refraksi
Pemeriksaan Subjektif
Kelainan
Refraksi
Refraksi
Objektif
Koreksi Refraksi

Modifikasi Lingkungan

Penatalaksanaan Tindakan operatif

Fotokoagulasi laser

Pengawasan TIO
Floaters Skotoma

Trombosis koroid
Komplikasi & perdarahan Ablasio retina
koroid

Fglaukoma
Katarak
sederhana
 Prognosis untuk koreksi miopia sederhana sangat baik.
 Pasien memiliki lapangan pandang yang lebih jauh dengan koreksi
Prognosis  Bergantung dengan derajat miopia, astigmatismat,
anisometropia, dan daya akomodasi pasien, pasien memiliki
kemungkinan untuk dapat melihat dengan jarak dekat ataupun
tidak melalui koreksi mata.
Journal Reading
Atropine for the Prevention of
Myopia Progression in Children
Latar Belakang  Tinjauan database Cochrane 2011
 Tujuan dari penilaian ini oleh Komite Penilaian Teknologi
Ophthalmic Ophthalmology Anak adalah untuk meninjau
publikasi literatur tentang kemanjuran atropin topikal untuk
pencegahan perkembangan miopia pada anak-anak.
 Skala penilaian didasarkan pada apa yang dikembangkan oleh
Pusat Oxford untuk Pengobatan Berbasis Bukti.
 Peringkat tingkat I ditugaskan untuk uji klinis acak yang dirancang
dengan baik dan dilakukan dengan baik

Metode  peringkat level II ditugaskan untuk studi kasus-kontrol dan kohort


yang dirancang dengan baik dan studi acak berkualitas lebih
rendah;
 peringkat level III ditugaskan untuk studi kasus, laporan kasus, dan
penelitian kohort dan kontrol kasus yang berkualitas lebih rendah.
 Enam studi memenuhi kriteria level I dan 6 studi memenuhi
kriteria level II. Selain itu, 6 penelitian yang memenuhi kriteria
level III dimasukkan karena dampaknya pada penggunaan atropin
untuk pencegahan miopia, terutama pada orang non-Asia.
Hasil
Hasil
 Variasi dosis atropin semua telah ditunjukkan untuk menghambat
perkembangan miopia, mungkin dengan membatasi
perpanjangan aksial.
 Meskipun dosis yang lebih tinggi tampaknya memiliki efek yang
Kesimpulan lebih kuat, rabun jauh setelah penghentian pengobatan
tampaknya lebih besar.
 Selain itu, dosis yang lebih rendah tampaknya dikaitkan dengan
efek samping yang lebih sedikit, seperti sensitivitas cahaya dan
insufisiensi akomodatif.

Anda mungkin juga menyukai