Presentasi Kasus - Pterigium (Dr. Kurnia Rosyida, SP.M)
Presentasi Kasus - Pterigium (Dr. Kurnia Rosyida, SP.M)
PENDAHULUAN
Pterygium merupakan pertumbuhan fibrovaskular
konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif
pada celah kelopak bagian nasal ataupun temporal
konjungtiva yang puncaknya di bagian sentral atau di
daerah kornea(Chui et.al, 2011).
STATUS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Kewarganegaraan : Indonesia
Identitas Agama : Islam
Penderita Alamat : Baturan,Colomadu,
Karanganyar, Jawa Tengah
Tanggal pemeriksaan : 4 Januari 2019
No. RM : 01445xxx
A. Keluhan Utama
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
2 Bulan SMRS:
1 Tahun SMRS terdapat selaput
putih pada bola mata kiri yang
mengganjal sejak 1 tahun yang Hingga akhirnya pasien juga Selama ini pasien terkadang
lalu. Pasien mengaku awalnya merasa seperti ada sesuatu hanya membeli obat tetes
matanya sering terasa kering, yang mengganjal di mata yang tersedia di warung
perih dan gatal terutama jika kirinya terutama ketika namun tidak membaik.
terkena sinar matahari dan debu. menutup mata. Ganjalan itu Akhirnya pasien
Karena gatal, pasien jadi sering berupa selaput putih di bagian memeriksakan diri ke dokter.
mengucek-ngucek matanya. putih dari mata kirinya yang Keluhan lain seperti silau,
Pasien juga mengeluh kadang dirasakan semakin tebal dan pandangan double, mblobok,
matanya merah dan berair. sedikit membuat pandangan dan cekot-cekot disangkal.
Keluhan-keluhan tersebut diakui pasien kabur serta
pasien hilang timbul selama satu
memperberat keluhan nrocos,
tahun terakhir.
perih dan mata merahnya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Simpulan Lokasi
Sebab
-
-
Konjungtiva bulbar
Paparan sinar matahari,
Anamnesis Perjalanan -
debu, udara kering
Kronis
Komplikasi - Gangguan penglihatan
Kesan Umum
Keadaan umum baik, compos mentis,
gizi kesan cukup
Vital Sign
Pemeriksaan TD : 110/70 mmHg RR : 18 x/menit
HR : 72 x/menit t : 36.6°C
TB : 150cm BB : 50 kg
OD OS
A. Visus Sentralis
1.Visus Sentralis jauh 6/6 6/15
a. Pinhole Tidak dilakukan 6/7
a. Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
a. Refraksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Pemeriksaan c. kulit
d. gerakan
Sawo matang
Dalam batas normal
Sawo matang
Dalam batas normal
3. Pasangan bola mata dalam
orbita
a. heteroforia Tidak ada Tidak ada
b. strabismus Tidak ada Tidak ada
c. pseudostrabismus Tidak ada Tidak ada
d. exophtalmus Tidak ada Tidak ada
e. enophtalmus Tidak ada Tidak ada
4. Ukuran bola mata
a. mikroftalmus Tidak ada Tidak ada
b. makroftalmus Tidak ada Tidak ada
c. ptisis bulbi Tidak ada Tidak ada
d. atrofi bulbi Tidak ada Tidak ada
5. Gerakan bola mata
a. temporal Tidak terhambat Tidak terhambat
b. temporal superior Tidak terhambat Tidak terhambat
n b. NCT
10. Konjungtiva
17 16
Pemeriksaa
2.) hiperemi Tidak ada Tidak ada
3.) sekret Tidak ada Tidak ada
4.) benjolan Tidak ada Tidak ada
n d. konjungtiva bulbi
1.) edema Tidak ada Tidak ada
2.) hiperemis Tidak ada Tidak ada
3.) sekret Tidak ada Tidak ada
4.) injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada
5.) injeksi siliar Tidak ada Tidak ada
6.) benjolan Tidak ada Selaput segitiga
berwarna putih
(+)
e. caruncula dan plika
semilunaris
1.) edema Tidak ada Tidak ada
2.) hiperemis Tidak ada Tidak ada
3.) sikatrik Tidak ada Tidak ada
11. Sklera
a. warna Putih Putih
b. tanda radang Tidak ada Tidak ada
c. penonjolan Tidak ada Tidak ada
n b. limbus
c. permukaan
d. sensibilitas
jernih
Rata, mengkilat
Normal
Jernih
Rata, mengkilat
Normal
e. keratoskop ( placido ) Tidak dilakukan Tidak dilakukan
f. fluorecsin tes Tidak dilakukan Tidak dilakukan
g. arcus senilis Tidak ada Tidak ada
13. Kamera okuli
anterior
Pemeriksaa b. bentuk
c. letak
d. reaksi cahaya langsung
Bulat
Sentral
Positif
Bulat
Sentral
Positif
n e. tepi pupil
16. Lensa
a. ada/tidak
Tidak ada kelainan
Ada
Tidak ada kelainan
Ada
b. kejernihan Jernih Jernih
c. letak Sentral Sentral
e. shadow test Tidak dilakukan Tidak dilakukan
17. Corpus vitreum
a. Kejernihan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Simpulan A.
mata dalam orbita
Ukuran bola mata Dalam batas normal Dalam batas normal
Pemeriksaan A. Gerakan bola Dalam batas normal Dalam batas normal
mata
A. Kelopak mata Dalam batas normal Dalam batas normal
A. Sekitar saccus Dalam batas normal Dalam batas normal
lakrimalis
A. Sekitar glandula Dalam batas normal Dalam batas normal
lakrimalis
A. Tekanan Dalam batas normal Dalam batas normal
intarokular
A. Konjungtiva Dalam batas normal Dalam batas normal
palpebra
A. Konjungtiva bulbi Dalam batas normal Terdapat selaput
segitiga berwarna putih
A. Konjungtiva Dalam batas normal Dalam batas normal
fornix
A. Sklera Dalam batas normal Dalam batas normal
A. Kornea Dalam batas normal Dalam batas normal
A. Camera okuli Dalam batas normal Dalam batas normal
anterior
A. Iris Bulat, warna coklat Bulat, warna coklat
A. Pupil Diameter 3 mm, bulat, Diameter 3 mm, bulat,
sentral sentral
A. Lensa Jernih Jernih
A. Corpus vitreum Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Gambar
Klinis
Gambar
Klinis
Gambar
Klinis
Diagnosis Banding
OS Pterygium Grade II
OS Pseudopterygium
OS Pinguekula
Diagnosis Diagnosis
OS Pterygium Grade II
Nonmedikamentosa
1. Edukasi mengenai penyakit, terapi, dan
prognosis
2. Meminimalisir paparan langsung sinar
matahari pada mata yang sakit saat aktivitas di
luar ruangan.
3. Pasien bisa menggunakan kacamata ataupun
Terapi topi untuk melindungi dari paparan sinar
matahari.
4. Menjaga kebersihan mata.
Medikamentosa
Avulsi Pterygium dan graft
OD OS
1. Ad vitam Bonam Dubia
Prognosis 2. Ad fungsionam
3. Ad sanam
Bonam
Bonam
Dubia
Dubia
4. Ad kosmetikum Bonam Dubia
BAB III
TINJAUAN
PUSTAKA
lapisan tipis mukosa translusen dengan
pembuluh darah,
menutupi bagian bola mata yang
membentuk permukaan mata, dan
Anatomi bagian samping kelopak mata
Konjungtiva Konjungtiva dibagi menjadi 3 bagian : 1)
Konjungtiva bulbi, 2) konjungtiva
palpebra dan 3) konjungtiva forniks
Fungsi konjungtiva :
melubrikasi dan menjaga
kelembaban mata bagian depan,
Proses
Menghambat Overproduksi
Paparan UV kolagenase
p53 apoptosis TGF-beta
meningkat
Patofisiologi
(2) Proliferasi
jaringan
granulasi
vascular
Degenerasi
elastoic jaringan
subkonjungtiva
Muncul jaringan
subepitelial
fibrovascular
Terjadi
imbalansi
kolagen dan
degenerasi
Gambaran
Klinis
• Caput (A)
Klinis
Pterigium Temporalis
Anamnesis:
Mata mengganjal
Panas
Dasar Gatal
Nrocos setelah bekerja di luar
Diagnosis
Mata cepat merah
Pandangan dobel
Pemeriksaan Fisik
Didapatkan adanya penonjolan daging
Dasar Nasal – korneal / Temporal – korneal
Diagnosis Stadium
Pseudopterigium
Dapat disebabkan
Ulkus kornea perifer
Inflamasi pada permukaan okuli seperti
Diagnosis konjungtivitis sikatriks,
Terapi
Rekurensi tinggi terapi kombinasi
pembedahan, radioterapi, kemoterapi,
graft
Pterigium yang tidak diterapi dapat
tumbuh dan meliputi permukaan kornea,
mengganggu fungsi pengelihatan, dan
menyebabkan rasa tidak nyaman yang
sangat pada penderita.