Anda di halaman 1dari 33

SEORANG LAKI-LAKI 82 TAHUN

DENGAN ACUTE SYMPTOMATIC 1

SEIZURE SUSPEK EPILEPSI


SYMPTOMATIC EC STROKE
HEMORAGIC
Dyah Inase Sobri G99162032
Alifa Hanif Aulia G99171006
Akhlis Mufid A G99172028
Faradiba Maharani G99172074

Pembimbing
Prof. Dr. OS. Hartanto,dr.,Sp.S(K)
2

IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. P W
• Umur : 82 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Petani
• Alamat : Tawangmangu, Karanganyar
• No. RM : 01425xxx
• Status : Menikah
• Masuk Bangsal : 15 Juli 2018
• Pemeriksaan : 18 Juli 2017
3

• Keluhan Utama :
Kejang
• Riwayat Penyakit Sekarang :
(Autoanamnesis dan alloanamnesis dari keluarga)
Pasien mengalami kejang sejak kurang lebih 2,5 jam
SMRS. Saat pasien sedang berjalan tiba-tiba pasien jatuh.
Sebelum kejang pasien masih sadar tidak mengeluhkan nyeri
kepala, mual, muntah, dan mata silau. Saat kejang pasien
tidak sadar, kedua mata melirik ke atas, mulut nggeget, mulut
keluar busa (-), lidah tergigit (-), kedua tangan kaku kelojotan,
ngompol (-). Setelah kejang pasien sadar bingung. Kejang
baru pertama kali ini, lama kejang kurang lebih 5 menit.
Kelemahan satu sisi (-), rasa tebal atau kesemutan satu sisi (-),
bicara pelo (-), wajah perot (-), muntah (-), nyeri kepala (-),
pandangan hilang atau buta sementara (-). BAB dan BAK
tidak ada keluhan.
4

• Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : (+) sejak 6 bulan yang lalu
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat stroke : (+) 6 bulan lalu terdapat kelemahan anggota
gerak kiri, tidak mondok, pulih dalam waktu 3 bulan.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat diabetes melitus : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat hiperkolesterol : disangkal
Riwayat stroke : disangkal
Riwayat tumor/ca : disangkal
5

• Riwayat Kebiasaan
Riwayat makan : pasien makan 3x sehari
dengan porsi sedikit
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum minuman keras: disangkal
Riwayat olah raga teratur : jarang

• Riwayat sosial ekonomi


Penderita adalah seorang laki-laki berusia 82 tahun. Pasien
adalah seorang petani. Pasien tinggal dengan seorang isteri,
dan 2 orang anak di rumah sendiri dan berobat dengan
menggunakan fasilitas BPJS.
6

STATUS NEUROLOGIS

• Kesadaran : GCS E4M5V6


• Fungsi luhur : dalam batas normal
• N.CRANIALIS
• N.II : Pupil Isokor 3 mm/3 mm, RCL +/+, RCTL +/+
• N.III, IV, VI : Ptosis (-/-), Strabismus, (-) Nistagmus (-)
Gerak bola mata dalam batas normal
• N.V : Sensibilitas : baik
• Membuka dan menutup mulut : baik
• Menggigit : baik
• N.VII : Kerutan dahi : simetris kanan dan kiri
Menutup mata : kelopak mata kanan dan kiri menutup
Menyeringai : simetris kanan dan kiri
7

• N.VIII : Fungsi pendengaran masih baik


• N.IX, X : Inspeksi orofaring : arcus pharyngeus
kedua sisi simetris, uvula di tengah, Reflek muntah (+),
Reflek bersin (-)
• N.XI : Mengangkat bahu : kanan dan kiri
simetris
• N.XII : Lidah saat dijulurkan : simetris kanan dan
kiri
Lidah saat diam : simetris kanan dan
kiri
Atrofi lidah : tidak ada
8

• TANDA RANGSANG MENINGEAL


Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Brudzinski III : (-)
Brudzinski IV : (-)
Kernig : (-)

• MOTORIK
Tonus : Normotonus │ Normotonus
Normotonus │ Normotonus

• Kekuatan :5555 │5555


5555 │5555
9

• REFLEKS FISIOLOGIS
Refleks Biceps : +2/+2 • SENSORIK
Refleks Triceps : +2/+2 Dalam batas normal
Refleks Patella (KPR) : +2/+2
Refleks Achilles (APR) : +2/+2 • FUNGSI KOORDINASI
Dalam batas normal
• REFLEKS PATOLOGIS
Babinski : -/- • FUNGSI COLLUMNA VERTEBRALIS
Chaddock : -/-
Patrick : (-)
Schaeffer : -/-
Contrapatrick : (-)
Openheim : -/-
Laseque :
Gordon : -/-
(-)
Stranski : -/-
Contralaseque : (-)
Gonda : -/-
Kernig : (-)
Hoffman-Trommer : -/-

• FUNGSI OTONOM
Miksi : tidak ada
gangguan
Defekasi : tidak
ada gangguan
10

SIRIRAJ SCORE
• = (2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) +
(0,1 x diastol) – (3 x ateroma) – 12
• = (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 100) – (3 x 1) – 12
• = -5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
11

1. Laboratorium Darah (15/07/2018) Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

HEMATOLOGI RUTIN

Hb 13.2 g/dl 12,0 – 15,6

Hct 39 % 33 – 45

AL 14,5 103/ L 4,5 - 11,0

AT 232 103 / L 150 – 450

AE 4,37 106/ L 4,10 - 5,10

HEMOSTASIS

PT 13,2 Detik 10,0 – 15,0

APTT 25,6 Detik 20,0 - 40,0

INR 1,020

KIMIA KLINIK

GDS 151 mg/dl 60 – 140

SGOT 17 /L < 35

SGPT 14 /L < 45

Creatinine 0,7 mg/dl 1 - 1,9

Ureum 24 mg/dl < 50

ELEKTROLIT

Natrium darah 126 mmol/L 136 -145

Kalium darah 3,2 mmol/L 3,3 - 5,1

Calsium darah 96 mmol/L 1,17 – 1,29


12

Laboratorium Darah (16/07/2018)

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

KIMIA KLINIK

HbA1c 5.3 % 4.8 – 5.9

GDS 91 mg/dl 70 – 110

G2PP 93 mg/dl 80 – 140

Albumin 3.4 g/dl 3.2 – 4.6

Asam Urat 5.1 mg/dl 2.4 – 6.1

Kolesterol Total 143 mg/dl 50 – 200

LDL 116 mg/dl 88 – 186

HDL 48 mg/dl 31 – 75

Trigliserida 49 mg/dl <150


13

PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
• Foto Thorax AP (inspirasi kurang)
• Cor : Bentuk dan ukuran normal,
tampak kalsifikasi arcus aorta.
• Pulmo : Tak tampak infiltrat di kedua
lapang paru, corakan
bronchovaskular normal
• Sinus costrophrenicus kanan kiri tajam
• Hemidiaphragma kanan kiri normal
• Trakea di tengah
• Sistema tulang baik
• Kesimpulan :
• Cor dan paru tak tampak kelainan
• Aortoschlerosis
14

CT SCAN KEPALA
• MSCT kepala irisan axial tanpa kontras
• Tampak lesi hiperdens densitas darah (80 HU)
ukuran 1.57x1.75x1.59 cm volume (2.3 cc) di lobus
temporalis kiri disertai perfokal edema di sekitarnya.
• Midline shifting (-)
• Sulci dalam dan gyri prominent
• Sistem ventrikel dan sisterna tak tampak kelainan
• Pons, cerebellum dan cerebellopontine angle tak
tampak kelainan
• Tak tampak kalsifikasi abnormal
• Orbita, sinus paranasalis dan mastoid kanan kiri tak
tampak kelainan
• Carniocerebral space tak tampak melebar
• Calvaria intak

• Kesimpulan:
• 1. ICH lobus temporalis kiri
• 2. Brain atrophy
15

• ASSESSMENT • Terapi
• Klinis: tonic clonic 1. Head up 30o
general seizure 2. Diet lunak RC 1500 kkal
• Topis : korteks 3. Infus NaCl 0,9% 20 tpm
cerebri 4. Inj. citidiolin 250
• Etiologi : acute mg/12jam
symptomatic seizure 5. Inj. mecobalamin 500
suspek epilepsi mg/12jam
simtomatik ec. stroke 6. Inj. diazepam 5 mg ??
jika kejang
FOLLOW UP 16
17
18

DEFINISI
• Tanda-tanda klinis yang berkembang dengan
cepat yang berkaitan dengan fungsi cerebral
secara fokal (atau global), yang menetap selama
lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian,
dengan tidak adanya penyebab lain selain
karena gangguan vaskuled
KLASIFIKASI
19

Stroke

Hemoragik Infark

ICH Trombotik

SAH Emboli
20

GEJALA DAN TANDA


• Defisit neurologis yang bersifat akut.
• Tanda dan gejala stroke yaitu antara lain:
a. Hemidefisit motorik
b. Hemidefisit sensorik
c. Penurunan kesadaran
d. Kelumpuhan nervus facialis dan hipoglossus yang bersifat
sentral
e. Gangguan fungsi luhur seperti kesulitan berbahasa
(afasia) dan gangguan fungsi intelektual (demensia)
f. Hemianopsia
g. Defisit batang otak

Setyopranoto, 2011
21

DIAGNOSIS
• Anamnesis
- riwayat penyakit pribadi dan keluarga (riwayat
dulu dan sekarang)
- adanya stroke atau TIA di masa lampau dan sifat
stroke masa lalu
-aktivitas saat onset stroke
- gejala yang menyertainya seperti sakit kepala,
muntah, dan penurunan tingkat kesadaran.
• Pemeriksaan Fisik
22

DIAGNOSIS
• Diagnosis Radiografi
- CT atau MRI dapat melokalisasi daerah infark otak dan
perdarahan
- Pencitraan arteri dan vena serviks dan intrakranial dapat
mengidentifikasi lesi vaskular oklusif dan menunjukkan
malformasi vaskular dan aneurisma

Sacco et al., 2013


23

DIAGNOSIS
• Sistem Scoring
1.Siriraj Score
Siriraj score = (2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (0,1 x diastolik) –
(3 x atheroma) -12

Kementerian Kesehatan RI,


2013
24

DIAGNOSIS
2.The National Institute of
Health Stroke Scale (NIHSS)
25

DIAGNOSIS
3. Skor Gadjah Mada
26

FAKTOR RISIKO STROKE


Pembagian kategori faktor risiko stroke menurut Gofir, 2011 yaitu:

Tidak dapat dimodifikasi Dapat dimodifikasi & Dapat dimodifikasi &


terdokumentasi dengan baik kurang terdokumentasi
§ Usia § TIA (Transient Ischemic § Migren
Attack)
§ Jenis kelamin § Hipertensi § Konsumsi alkohol
§ BBLR § Diabetes § Hiperkoagulabilitas
§ Ras § Atrial Fibrilasi § Obstructive Sleep Apnea
§ Faktor Genetik § Patent Foramen Ovale § Peningkatan lipoprotein
§ Stenosis arteri carotis § Penyalahgunaan obat-
asimptomatik obatan
§ Sickle Cell Disease § Inflamasi dan infeksi
§ Dislipidemia
§ Obesitas & distribusi lemak
tubuh
§ Merokok
§ Kontrasepsi oral
27

TATALAKSANA
PERDOSSI 2014
1. Stadium Hiperakut
- dilakukan di Instalasi Rawat Darurat
- tindakan resusitasi serebro-kardio-pulmonal
- oksigenisasi 2 L/menit
- cairan kristaloid/koloid; hindari pemberian cairan dekstrosa atau salin
dalam H2O.
- Pemeriksaan CT scan otak, elektrokardiografi, foto toraks, darah perifer
lengkap dan jumlah trombosit, protrombin time/INR, APTT, glukosa darah,
kimia darah (termasuk elektrolit); jika hipoksia, dilakukan analisis gas darah
- dukungan mental dan penjelasan pada keluarganya agar tetap
tenang

Setyopranoto, 2011
28

TATALAKSANA
2. Stadium Akut
- Penanganan faktor-faktor etiologik maupun penyulit
- Tindakan terapi fisik, okupasi, wicara dan psikologis
serta telaah sosial untuk membantu pemulihan pasien
- Penjelasan dan edukasi tentang dampak stroke
terhadap pasien dan keluarga serta tata cara
perawatan pasien yang dapat dilakukan keluarga

Setyopranoto,
2011
29

TATALAKSANA
3. Stadium Subakut
- Melanjutkan terapi sesuai kondisi akut sebelumnya
- Penatalaksanaan komplikasi
- Restorasi/rehabilitasi (sesuai kebutuhan pasien), yaitu
fisioterapi, terapi wicara, terapi kognitif, dan terapi
okupasi
- Prevensi sekunder
- Edukasi keluarga dan Discharge Planning

Setyopranoto,
2011
30

TATALAKSANA
Stroke Iskemik
- Antiplatelet, aspirin
- Anti koagulan atau yang dianjurkan dengan trombolitik
rt-PA (recombinant tissue Plasminogen Activator)
- Agen neuroproteksi, yaitu sitikolin atau pirasetam (jika
didapatkan afasia).

Setyopranoto,
2011
31

TATALAKSANA
Stroke Hemoragik
- Neuroprotektor kecuali yang bersifat vasodilator.
- Tindakan bedah mempertimbangkan usia dan letak perdarahan
-kondisinya kian memburuk
-perdarahan serebelum berdiameter >3 cm3
-hidrosefalus akut akibat perdarahan intraventrikel atau serebelum,
dilakukan VP-shunting
-perdarahan lobar >60 mL dengan tanda peningkatan tekanan
intrakranial akut dan ancaman herniasi.
- Pada perdarahan subaraknoid
-antagonis Kalsium (nimodipin)
-tindakan bedah (ligasi, embolisasi, ekstirpasi, maupun gamma knife)
jika penyebabnya adalah aneurisma atau malformasi arteri-vena
(arteriovenous malformation, AVM)
Setyopranoto, 2011
32

PROGNOSIS
Tujuan penatalaksanaan komprehensif pada kasus stroke akut
(1) meminimalkan jumlah sel yang rusak melalui perbaikan
jaringan penumbra dan mencegah perdarahan lebih lanjut
pada perdarahan intraserebral
(2) mencegah secara dini komplikasi neurologik maupun
medik
(3) mempercepat perbaikan fungsi neurologis secara
keseluruhan
Jika secara keseluruhan dapat berhasil baik, prognosis pasien
diharapkan akan lebih baik

Setyopranoto,
2011
33

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai