Anda di halaman 1dari 51

HIV PADA ANAK

Mohamad Yanuar Anggara, dr., SpA, MKes


Fakultas Kedokteran UNSWAGATI
PENDAHULUAN
• Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus
yang menyebabkan penyakit AIDS yang termasuk
kelompok retrovirus

• Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)


merupakan kumpulan gejala menurunnya sistem
kekebalan tubuh.

• Infeksi HIV berjalan progresif merusak sistem


kekebalan tubuh, sehingga penderita tidak dapat
menahan serangan infeksi jamur, bakteri atau virus
Perbedaan Pokok dengan HIV dewasa

• Transmisi : perinatal !!!  terbanyak

• Efek virus pada sistem imun yang imatur

• Respons virologi

• Respons CD4+ :  mengandalkan pada persentase


CD4 utk menentukan beratnya perburukan imunologi
• Manifestasi klinis : lebih berat

• Tantangan diagnostik pada < 18 bulan


PENDAHULUAN
• “Human Immunodeficiency Virus”
• Retrovirus  mutasi >>, bentuk
laten spt Virus DNA
• Virus berkapsul, diameter 100
nm, glikoprotein sedikit 
antibodi tidak bisa menempel
dengan baik  mudah
dhancurkan oleh virus
• ss +RNA genome (target sel T,
antiretroviral, antibodi) 
resistensi tinggi
• enzim reverse transcriptase
• Reseptor :limfosit T CD4,
makrofag
HIV RABIES
EPIDEMIOLOGI
Kecenderungan peningkatan jumlah dan
persentase kasus AIDS Perinatal 2000-2010

Laporan KPA Nasional 2010


Perjalanan Infeksi HIV
HIV memasuki tubuh seseorang

tubuh akan terinfeksi & virus mulai


mereplikasi diri dalam sel imfosit T CD4 dan makrofag

Virus HIV akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh


dengan menghasilkan antibodi

Masa antara masuknya infeksi dan terbentuknya antibodi


disebut window period (2-12 minggu)
• Selama window period, pasien sangat infeksius sehingga
mudah menularkan kepada orang lain
• Hampir 30-50% orang mengalami masa infeksi akut pada
masa infeksius ini
• Gejala yang biasanya timbul adalah: demam,
pembesaran kelenjar getah bening, keringat malam,
ruam kulit, sakit kepala dan batuk
Bagaimana anak terinfeksi HIV?

• Mother-to-child transmission (MTCT)


= Penularan dari Ibu ke Anak (PIA)
> 90% anak terinfeksi dari ibunya baik selama
kehamilan, persalinan dan kelahiran, atau menyusui

• Transfusi darah

• Injecting drug use (IDU) : terutama pada usia remaja

• Penularan seksual
- aktif secara seksual pada usia dini
- melalui sexual abuse dan perkosaan
Perjalanan klinis HIV pada anak
Neonatus  seperti bayi sehat pada umumnya
Respon virologis: meningkat cepat 2-3 bulan
setelah itu menurun di tahap virologic set-point
selama beberapa bulan-tahun
Respon imunologis: proliferasi sel T bervariasi;
kadar CD4 tidak bisa dijadikan marker
imunodefisiensi tunggal; kadar CD4+ <15%
menunjukkan imunodefisiensi berat

Virologic set-point: state of in-vivo equilibrium between viral production


and elimination
Progresi menjadi AIDS
Early onset – perinatal infections in infants < 12
months

Manifestasi tersering:

• recurrent pneumonia
• recurrent diarrhoea
• Gagal tumbuh
• Kelainan neurologis
Slow Progressors

• Tampak sehat sampai anak2

• Beberapa diantaranya asimptomatis

• gejala: pneumonia / Lymphocytic interstitial


pneumonitis (LIP), stunting
MANIFESTASI KLINIS

GEJALA KLINIS

KHAS TIDAK KHAS

INFEKSI BERULANG
Otitis media,
PNEUMONIA/PCP KANDIDASIS kandidiasis oral,
DIARE KRONIK GAGAL TUMBUH
BERAT BERULANG OROFARING
parotitis kronik, hz,
gizi buruk
DIAGNOSIS HIV PADA ANAK
1.Anak sakit (jenis penyakit yang berhubungan dengan HIV seperti TB berat atau
mendapat OAT berulang, malnutrisi, atau pneumonia berulang dan diare kronis atau
berulang)

2. Bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV dan sudah mendapatkan perlakuan
pencegahan penularan dari ibu ke anak

3. Untuk mengetahui status bayi/anak kandung dari ibu yang didiagnosis terinfeksi
HIV (pada umur berapa saja)

4.Untuk mengetahui status seorang anak setelah salah satu saudara kandungnya
didiagnosis HIV; atau salah satu atau kedua orangtua meninggal oleh sebab yang
tidak diketahui tetapi masih mungkin karena HIV

5. Terpajan atau potensial terkena infeksi HIV melalui jarum suntik yang
terkontaminasi, menerima transfusi berulang dan sebab lain

6. Anak yang mengalami kekerasan seksual


TES HIV

Uji serologi
Uji virologi
1.sensitivitas 99% dan
1.biasanya setelah umur 4-6
spesifisitas 98%
UJI
minggu
2. direkomendasikan untuk UJI
2. Di atas 18 bulan  uji
konfirmasi diagnostik
VIROLOGI
mendiagnosis anak berumur < 18
bulan.
SEROLOGI
3. <18 bulan  tahu pajanan hiv
4. Murah dan tersedia
3. HIV DNA kualitatif
5.Diagnosa presumtif
4. Sensitivitas spesifisitas 98%
Diagnosa presumtif
INTERPRETASI UJI
TATALAKSANA

TB PARU

PROFILAKSIS

ARV
PEMBERIAN ARV

KRITERIA ARV

STATUS
IMUNODEFISIENSI

KRITERIA
KLINIS
KRITERIA KLINIS
Indikasi (Panduan WHO 2010)
Stadium klinis Imunologis/CD4
< 24 Semua diterapi
bulan
> 24 Stadium 3 dan Semua diterapi
bulan 4*
Stadium 1 dan 2 Terapi bila CD4 < 25%
Jangan diterapi bila
tidak ada pemeriksaan
CD4
* Tangani dulu Infeksi Oportunistik
Indikasi Imunologis (WHO 2010)

Umur < 24 bulan 24 – 59 > 5 tahun


bulan
%CD4 Semua ≤ 25 -
diterapi
Nilai CD4 Semua ≤ 750 ≤ 350
absolut diterapi sel/mm3 sel/mm3
Persiapan ART

adherens

terapi
Support
pengasuh
orangtua
PANDUAN PILIHAN

AZT= zidovudin 3TC= Lamivudin


D4t=stavudin NVP= nevirapin
TDF=tenofovir EFV= efavirenz
Pemilihan ARV lini pertama

Kelompok Umur Lini pertama standar


BAYI
< 24 bulan, naïve NVP + 2 NRTI
< 24 bulan, pernah terpapar NVP LPV/r + 2 NRTI
< 24 bulan, paparan terhadap NVP + 2 NRTI
ARV ?
ANAK
24 – 36 bulan NVP + 2 NRTI
> 36 bulan (3 tahun) NVP atau EFV + 2 NRTI
Pemilihan ARV pada kondisi khusus
Penyakit lain (concomitant) Pilihan ARV
Anak atau remaja dengan ANEMIA 2 NRTI ( hindari zidovudin) + NVP
Anak < 3 tahun dg TB Tetap 2 NRTI + NVP
Atau
3 NRTI ( AZT/d4T + 3TC + ABC)
Anak > 3 tahun dg TB 2 NRTI + EFV
Atau
3 NRTI (AZT/d4T + 3TC + ABC)
Remaja dg Hepatitis B TDF + FTC/3TC + NNRTI
34

Medical Contraindications to ART


• Severe Anemia (Hb<6.9 gdl)- Contraindication to AZT,
replace with d4T
• Severe Neutropenia (ANC<250 mm3)- AZT use requires
close monitoring. Can substitute d4T if ANC falls
• Severe Renal Insufficiency (Creatinine > 3 times normal)
Contraindication to ARV use. Patient not eligible for ART
• Severe hepatic insufficiency (LFTs > 5 times normal)
Contraindication to NVP use. Use EFV in children older
than 3, PI treatment suggested for small children
• History of prior ARV use- Potential for ARV resistance,
Consult for expert management.
• Current use of rifampin containing TB regimen-
Interactions with NVP. If CD4 is high, consider deferring
ART or use ritonavir containing regimen for children under 3
and EFV containing regimen for children older than 3.
Pemantauan
Item 2 minggu 1 bulan 6 bulan 12 bulan 18 bulan
BB X X X X X
Efek X X X X X
samping
DPL X X X X
GOT/GPT X X X
Ur/Cr* X X X
CD4 X X X
PCR X X
RNA/VL*

•*Baru diusulkan untuk menjadi pemantauan rutin


•Secara Umum kunjungan konsultasi adalah 1 – 2 bulan
sekali
Dipertimbangkan: BMD, Echocardiografi, profil lipid
Gagal Terapi
Virological Failure
VL persisten > 5000 kopi RNA/ml

Immunological failure
CD4 <200 atau <10% pada anak >2 to < 5 tahun

Clinical Failure
Morbiditas stadium 3 atau 4
TERAPI TUBERKULOSIS
• Apabila sudah ditegakkan diagnosis TB maka segera
berikan terapi TB
• • Terapi TB harus dimulai lebih dahulu dan ARV mulai
diberikan mulai minggu ke 2-8 setelahnya.
• • Terapi TB lebih dahulu dimaksudkan untuk menurunkan
risiko sindrom pulih imun (immune reconstitution
inflammatory syndrome, IRIS).
Terapi Tuberkulosis
PROFILAKSIS
COTRIMOXAZOLE
Waktu dan Risiko Penularan HIV dari Ibu ke
Bayi
Dengan pengobatan ARV jangka panjang,
teratur dan disiplin, penularan HIV dari ibu ke
anak bisa diturunkan hingga 2%
PENCEGAHAN
Nutrisi bayi yang belum diketahui status HIV-
nya

Pedoman lama Pedoman baru

1. Air susu ibu/ASI adalah asupan 1. Didahului konseling terkait


yang paling baik untuk bayi risiko penularan HIV sejak
2. Pada orang dengan HIV dan sebelum persalinan
AIDS (Odha), maka terdapat
risiko transmisi HIV melalui ASI 2. Pengambilan keputusan
(5-20%). oleh ibu/keluarga setelah
3. Pada Odha tidak dianjurkan konseling lengkap → harus
untuk memberikan ASI , bila didukung
pemberian susu formula
memenuhi syarat AFASS, yaitu 3. Pilihan harus antara ASI
: saja atau susu formula saja
 Acceptable (Dapat diterima)
 Feasible (Layak), 4. Sangat tidak dianjurkan
 Affordable (Terjangkau) pemberian ASI bersama
 Sustainable (Berkelanjutan) susu formula (menyusui
 Safe (Aman) campur/mixed feeding)
PRONG 3

PERSALINAN PEMBERIAN
ARV IBU AMAN MAKANAN
BAYI

DIAGNOSTIK
PROFILAKSIS
PADA
BAYI
BAYI/ANAK
Persalinan yang aman
5. Bila syarat AFASS 5. ibu boleh memberikan
tidak dapat dipenuhi susu formula bagi
maka dianjurkan bayinya yang HIV
kepada ibu dengan atau tidak diketahui
HIV untuk menyusui status HIVnya jika
eksklusif atau memilih seluruh syarat AFASS
alternatif pemberian terpenuhi (affordable,
ASI. feasible, acceptable,
6. Bila ibu memilih
sustainable, safe)
menyusui eksklusif, 6. Bila syarat AFASS
hentikan sesegera terpenuhi maka ASI
mungkin apabila dihentikan dan
syarat AFASS sudah diberikan susu formula
terpenuhi dengan penyiapan
yang baik
7. Sangat tidak dianjurkan 7. Penghentian ASI
menyusui campur, karena dilakukan secara total
memiliki risiko penularan (sehingga tidak mixed
virus HIV pada bayi yang feeding). Mastitis dicegah
tertinggi. Hal ini dengan memerah ASI
disebabkan pemberian secara bertahap tanpa
susu formula yang diberikan pada bayi
merupakan benda asing 8. Usia 6 bulan AFASS
dapat menimbulkan belum terpenuhi: ASI
perubahan mukosa diperah dan dipanaskan
dinding usus yang (heat treated) dan
mempermudah masuknya diberikan dengan gelas
HIV yang ada dalam ASI kaca atau gelas/botol
ke peredaran darah. plastik no 5. Usia 12
8. Pilihan apapun yang bulan ASI harus dihentikan
diambil oleh seorang ibu dan mendapat makanan
harus didukung. keluarga
PENCEGAHAN

• Diberikan dini dalam 6-12


jam
• 4 mg/kgbb/x tiap 12 jam
selama 6 minggu
• Pada bayi prematur <35
minggu dosis
menyesuaikan dengan
usia gestasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai