Klasifikasi baru WHO Tropic Disease Research (TDR) WHO TDR 2009.
1. Dengue (D),
2. Dengue dengan tanda bahaya (DW) dan
3. Dengue Berat (SD).
Setidaknya 1 dari tanda bahaya dapat ditemukan pada 50% ND, 53,3% DF, 83 DHF
grade I, 88,2% DHF grade II, 100% DHF grade III dan 100% pada DHF grade IV.
Muntah dan nyeri perut adalah 2 tanda bahaya umum yang ditemukan pada kedua ND dan
pasien dengue. Monitoring yang intensif dan terapi yang cermat serta manajemen cairan IV
dibutuhkan oleh 94 pasien DHF dibandingkan dengan 189 pasien DW dan SD oleh klasifikasi
TDR baru.
• Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membandingkan efektivitas manajemen klinisi
antara klasifikasi WHO dengue saat ini dengan klasifikasi terbaru yang diajukan oleh
TDR, dan untuk menilai 4 kriteria dari definisi DHF seperti dalam klasifikasi WHO saat
ini : demam, tes tourniquet dan/atau manifestasi pendarahan, kebocoran plasma dan
trombositopenia.
• Kriteria DHF:
• Demam,
• Manifestasi pendarahan spt tes tourniquet positif (≥ 10
pteki/sq.inch),
• Kebocoran plasma (hemokonsentrasi ≥ 20%, efusi pleura, asites
yang dideteksi dengan pemeriksaan fisik, foto thorax–right lateral
decubitus atau USG), dan
• Trombositopenia (platelet count ≤ 100.000 sel/mm3).
Serologis Temuan serologi pada pasien dengue yaitu 16.1% primer, 77.7% sekunder,
1.8% infeksi dengue akut, 3% diagnosis tanpa serologis dan 1,7% dengue
dengan serologis negatif. 75, 80.6 dan 90.9% pasien DF, DHF dan DSS memiliki
masing-masing infeksi dengue sekunder (p=0.783) (gambar 3).
Serotipe Ada 77.4% serotipe dengue teridentifikasi dari 212 pasien dengue sebagai 110
dengue 1 (52.1%), 36 dengue 2 (17.1%), 55 dengue 3 (26.1%) dan 10 dengue 4
(4.7%) (gbr 3). Dengue 1, 2 dan 3 telah diidentifikasi dalam 1 pasien DF.
Dengue 4 telah ditemukan hanya pada 10 pasien dan 9 dari mereka (90%) DF
sementara 65.6, 55.6, dan 67.3% dengue 1, 2 dan 3 ditemukan pada pasien DF
(p=0.729). Pasien DSS telah ditemukan disebabkan 7.3% dengue 1, 11.1%
dengue 2, 9.1% of dengue 3 dan tidak ada infeksi dengue 4
Tanda Bahaya • Setidaknya satu dari tanda-tanda bahaya ditemukan dalam 50, 53.3, 83, 88.2. 100
dan 100% dari ND, DF, DHF pasien grade I. II, III dan IV, masing-masing (p < 0.001)
(Gbr. 4,5).
• Nyeri perut atau gelisah ditemukan pada 15, 29.5, 45.8, 72.2 dan 73.7% dari ND, DF,
DHF grade I, II, III dan IV, masing-masing (p <0.001).
• Muntah yang persisten ditemukan pada 40.9, 33.3, 63.3, 50, 57.9 dan 54.4% dari ND,
DF DHF grade I, II, III dan IV, masing-masing (p = 0.008).
• Akumulasi cairan klinis ditemukan pada 0, 0, 8, 20, 61.5 dan 29.4% dari ND, DF, DHF
grade I, II, III dan IV masing-masing (p <0.001).
• Pendarahan mukosa ditemukan di 4.5, 16.6, 17, 37.5, 41.2 dan 100% dari ND, DF,
DHF grade I, II, III dan IV, masing-masing (p = 0,052).
• Letargi ditemukan di 9.1, 2.5, 4.4, 67, 33.3 dan 100% dari ND, DF, DHF grade I, II, III
dan IV, masing-masing (p < 0.001)
• Hepatomegali > 2 cm ditemukan pada 4.8, 1.9, 8.9, 26.7, 18.8 dan 66.7% dari ND, DF,
DHF kelas I, II, III dan IV, masing-masing (p < 0.001).
Tabel 1. Perbandingan diagnosis Dengue antara Klasifikasi WHO dengan klasifikasi
DENCO dalam mengkonfirmasi kasus dengue
Dengue 74 10 1 0 0 11 85
Dengue dengan tanda bahaya 105 41 14 0 0 55 160
Dengue Berat 1 2 4 19 3 28 29
Total 180 53 19 19 3 94 274
Tabel 2. Perbandingan diagnosis Dengue antara Klasifikasi WHO dengan klasifikasi
DENCO dalam kasus non-dengue
Total
DF DHF DHF DHF DHF Total
DHF
(%) I(%) II(%) III(%) IV(%) (%)
(%)
Dengue 9 1 0 0 0 1 10
Dengue dengan tanda bahaya 10 3 0 0 0 3 13
Dengue Berat 0 0 1 0 0 1 1
Total 19 4 1 0 0 5 24
Tabel 3. Persentase setiap kriteria pada definisi kasus WHO
Non dengue
Dengue p-value Note
(%)
Foto Polos Rontgen toraks dilakukan pada 92 pasien (30.9% dari total pasien penelitian) dan
efusi pleura yang didokumentasikan pada 41.6% pasien DHF yang tidak memiliki
hemokonsentrasi > 20%.
Ultrasonografi USG dilakukan pada kasus DHF yang tidak memiliki hemokonsentrasi, tidak ada
efusi pleura dengan rontgen toraks dan efusi pleura dan/atau asites yang
terdeteksi.
Hipooalbuminemia/ Rata-rata nilai albumin serum minimum dalam ND, DF dan DHF grade I, II, III dan
Hipokolesterolemia IV masing-masing adalah 4.53, 3.93, 3.50, 3,04, 2,52 dan 2.66 gm% (p<0,001)
Gambar. 7. Rata-rata nilai kolesterol serum minimum dalam ND, DF dan DHF
grade I, II, III dan IV adalah 170.0, 168.3, 108.9, 81.5, 82.3 dan 33 mg% (p <0,001)
(Gambar 7).
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Gbr. 3 Serologi Dengue dan Serotipe
Tes Tourniquet Tes tourniquet positif ditemukan masing-masing 58.3, 68, 75.5, 66.7, 68.4
dan 100% pada ND, DF, DHF grade I, II, III dan IV (p = 0,581).
• Case fatality rate (CFR)/Angka Kejadian Fatal (AKF) pada QSNICH di tahun 80-an dan
90an masing-masing adalah 1.36 dan 0.2%, sementara pada tahun 2009 AKF 0.63%.
• Alasan tingginya AKF adalah karena semua kasus kematian adalah kasus yang
berat/rumit. AKF yang terjadi pada perjalanan pasien dengue di QSNICH adalah 0.
AKF Nasional adalah 1.0%, 0.66% dan 0.13% masing-masing pada tahun 1980, 1990
dan 2009.
• Klasifikasi TDR untuk dengue berat diperlukan konfirmasi serologi dan virologi laboratorium
atau lebih banyak pasien yang membutuhkan transfusi darah di negara-negara endemik
dengue akan didiagnosis sebagai SD. Untuk 13 DW, kriteria di atas untuk kemungkinan
dengue dan tanda-tanda bahaya ditemukan: 9 kasus dengan muntah persisten, 4 kasus
dengan peningkatan Hct dan penurunan trombosit, 3 kasus dengan nyeri perut, 2 kasus
dengan letargi dan 1 kasus masing-masing memiliki perdarahan mukosa dan hepatomegali >
2 cm.
• Klasifikasi TDR membuat kewaspadaan yg salah untuk kemungkinan penyakit yang lebih
berat yang membutuhkan pemantauan intensif dalam 13 kasus (4,4%), salah didiagnosis 1
kasus berat dan 9 kasus ringan.
• Dalam skenario pasien rawat jalan di mana banyak pasien penyakit demam akut non-
dengue terlihat dan tanda-tanda bahaya non-spesifik seperti di atas diamati setengah
dari pasien ini, mereka akan didiagnosis sebagai dengue dan dirawat untuk observasi
ketat dan intervensi medis, minimal tatalaksana cairan IV.
• Maka sejumlah besar pasien yang didiagnosis sebagai dengue akan menerima cairan IV
yang tidak perlu dengan klasifikasi TDR ini seperti yang direkomendasikan dalam
Dengue WHO/TDR edisi 2009 yang baru, pedoman untuk diagnosis, pengobatan,
pencegahan dan pengendalian.
• Sebagai akibat dari beban kerja, kualitas layanan, pemantauan mungkin lebih
rendah dan kasus yang parah mungkin terlewatkan jika tidak ada cukup personel
untuk menangani peningkatan jumlah pasien yang diduga menderita dengue.
• Selain inflasi kasus dengue, lebih banyak komplikasi kelebihan cairan juga akan
meningkat dalam kasus DHF dan dapat menyebabkan kematian dalam beberapa
kasus karena kelebihan cairan yg merupakan salah satu penyebab utama kematian
pada pasien DHF di Thailand.
• Observasi sebelumnya kurang lebih sama dengan penelitian ini; 15% dari ND, 12% dari
DF, dan 58%. pasien DHF menerima cairan IV. Ini berarti bahwa DF tidak selalu ringan
dan DHF tidak semuanya berat.
• Meskipun sederhana dan mudah digunakan, sebagian besar dokter berpendapat bahwa
hal ini kurang membantu dalam triase klinis pasien. Lebih dicurigai pasien dengue
dengan tanda-tanda bahaya, setidaknya 2 kali seperti dalam penelitian ini akan
ditemukan dan diamati/dirawat di rumah sakit untuk pemantauan ketat dan mungkin
pemberian cairan IV. Kemungkinan beban kerja tenaga kesehatan yang sudah bekerja
keras di Unit Dengue di QSNICH menjadi berlipat ganda jika menggunakan klasifikasi
TDR ini.
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Diskusi
• Peningkatan HCT > 20% sebagai tanda adanya kebocoran plasma diamati hanya pada
44,7% pasien DHF. Rontgen toraks, teknik right lateral decubitus (dimana tidak dilakukan
secara rutin atau tidak tersedia) telah menambahkan tanda kebocoran plasma pada
pasien DHF dengan hemokonsentrasi saja hingga 86,3%.
• Albumin rendah < 3,5 gm% dan kolesterol rendah < 100 mg% dapat digunakan sebagai
evidence adanya kebocoran plasma pada sebagian besar pasien DHF dalam penelitian
ini.
• USG adalah pemeriksaan paling sensitif untuk mendeteksi kebocoran plasma (baik
dalam mendeteksi efusi pleura atau asites) pada kasus di mana pemeriksaan di atas
gagal. Studi sebelumnya mengkonfirmasi bahwa USG dapat membantu mendeteksi
kebocoran plasma pada 70,6% pasien DHF yang tidak mengalami peningkatan Hct >
20%.
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Diskusi
• Pasien dengan hitung platelet ≤ 50.000 sel/mm3 memiliki kemungkinan besar
merupakan DSS sebesar 68,2% pada penelitian ini.
• Penelitian ini telah mendiagnosis DHF termasuk kasus dengan bukti definitif
adanya kebocoran plasma tetapi hitung jumlah platelet rendah dan mendekati
100.000 sel/mm3, seperti pada 91,5% pasien DHF dengan hitung jumlah
platelet ≤ 100.000 sel/mm3.
• Penulis berpendapat bahwa definisi milik WHO saat ini harus dimodifikasi.
Hitung jumlah platelet mungkin tidak perlu dilakukan berkali-kali pada
beberapa kasus dimana tidak terdapat trombositopenia.
• Pada penelitian ini digunakan 2 kriteria ini untuk penanganan, yaitu mengapa pada
kelompok ND dan Dengue tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada temuan
yang terbaru.
• Peningkatan AST dapat membantu penegakan diagnosis pada infeksi dengue karena 85,2%
pasien dengue memiliki peningkatan AST sementara demam akut non-dengue hanya 9,5%.
Peningkatan AST ini menambahkan lebih banyak PPV kedalam 2 kriteria di atas (leukopenia
dan tourniquet positif) untuk diagnosis dengue
• Ada 8 pasien; 6 DHF grade III dan 2 DHF grade IV dengan peningkatan AST > 1.000 U. Di
antara kasus-kasus ini dengan peningkatan AST yang jelas, satu DHF grade IV (AST > 5.000
U) dengan ensefalopati dan pulih sepenuhnya dengan perawatan suportif dan
simptomatik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Klasifikasi WHO direkomendasikan untuk tetap dilanjutkan karena
klasifikasi TDR yang disarankan menekankan pada tanda-tanda
bahaya yang menyebabkan lebih dari 2 kali beban kerja petugas
kesehatan, yaitu meningkatkan jumlah pasien yang diduga
menderita demam berdarah yang membutuhkan pemantauan ketat
dari 99 DHF menjadi 217 DW SD.
Klasifikasi WHO saat ini, yang menekankan kebocoran plasma membantu dalam
triase klinis pasien, perlu dimodifikasi agar lebih sederhana dan mudah digunakan.
Modifikasi yang disarankan adalah untuk mengatasi kebocoran plasma sebagai
kriteria Mayor. Tes tourniquet positif atau perdarahan dan trombositopenia dapat
dianggap sebagai kriteria minor. Dengue yang jarang diusulkan untuk ditambahkan
mewakili pasien yang tidak memenuhi kriteria klasifikasi WHO saat ini.
TERIMA KASIH