Anda di halaman 1dari 21

DI RUANG 23 PSIKIATRI

RSUD dr.SAIFUL ANWAR MALANG


FENIA NOMI HANDANI
(201610300511044)
PENGKAJIAN
Inisial :Tn.M
Tanggal pengkajian :17 Desember 2018
Umur :18 tahun
Diagnosa medis :Skizoafektif Tipe Manik
Tingkat pendidikan :SD
Informasi :Orang tua
Alamat :Malang
RUANG 23 PSIKIATRI
RESIKO
PERILAKU
KEKERASAN
PENGKAJIAN
STATUS MENTAL :
Penampilan Fisik
Rambut tidak rapi,kulit kepala terlihat bersih, telinga bersih, tidak ada tanda
peradangan, hidung klien bersih, tidak ada sekret. Bibir Klien berwarna agak pucat,
dengan mukosa kering dan gigi klien kotor. Leher klien simetris, trakea berada di tengah,
dada klien bersih, tidak ada deformitas. klien berjalan tegap. Kekuatan otot 5/5,kuku
bersih.
Penampilan Pakaian
Klien menggunakan pakaian yang sesuai, klien memakai baju kaos panjang dan celana
pendek berbahan jeans serta memakai sandal jepit.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
Kesadaran
GCS klien 456, compos mentis
KWALITATIF BERUBAH
Penilaian Realitas : Klien mengatakan bahwa dirinya dalah tentara dan klien mengatakan
ada kyai di dalam dirinya.
Masalah Keperawatan : Hambatan komunikasi verbal
PENGKAJIAN
STATUS MENTAL
 Disorientasi
Tidak ada disorientasi

 Aktivitas matorik/psikomotor
- hipokinesia,hipoaktifitas
- gaduh gelisah katatonik

 Afek emosi
- inadequat
- marah
- labil
PENGKAJIAN
 Proses pikir
Logorea
Isi fikir
- Fantasi
- Ideas of reference
- waham:kebesaran
Bentuk pikir
non realistik
PENGKAJIAN
STATUS MENTAL
Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang: tidak ada
masalah
 Gangguan daya ingat jangka pendek: tidak ada
masalah
 Gangguan daya ingat saat ini: tidak ada masalah
PENGKAJIAN
Daya tilik diri :
mengingkari penyakit yang diderita
Interaksi :
• klien tidak kooperatif
• kontak mata kurang
PENGKAJIAN
Kesadaran umum :
compos mentis, GCC 456
Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 81x/ menit
S : 36,5 C
P :20x/menit
GENOGRAM
PENGKAJIAN
Hubungan sosial
 Hubungan terdekat klien dengan neneknya
 Peran serta dalam kelompok/masyarakat : Sebelum
sakit klien bermain dan berkumpul dengan teman-
temannya kemudian klien diajak oleh teman-
temannya minum alkhohol dan mengkomsumsi obat-
obatan terlarang.
PENGKAJIAN
Spiritual dan kultural
Keluarga klien mengatakan bahwa sakitnya klien tidak
ada hubungannya dengan guna-guna dan kemasukan
roh jahat.
Keluarga klien mengatakan tidak ada konflik dalam
nilai, keyakinan dan budaya dalam masyarakat
Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak mau
sholat saat dirumah dan RS.
PENGKAJIAN
MEKANISME KOPING
Adaptif : Bicara dengan orang lain
Maladaptif: - Minum alkohol
-Reaksi lambat/berlebih
-Lainnya: minum obat-obatan dan merokok
Keluarga klien diberi tahu oleh tetangga kalau
anaknya minum alkohol dan mengkomsumsi obat-
obatan.
PENGKAJIAN
OBAT
1. Risperidone
2. THP (Trihexyphenidyl)
3. Chozapine
4. Depacote
5. Asam valproat
6. Inj. Haloperidol
POHON MASALAH
Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain
Efek

Manajemen krisis Core problem

Halusinasi Pendengaran

Koping individu tidak efektif Causa

Faktor Predisposisi : Faktor Presipitasi :


- Pernah mengalami gangguan jiwa -Keluarga mengatakan klien sering mengomel.
- Mengomsumsi obat-obatan terlarang - Berbicara kasar
- Mendapat bully oleh temannya pada - Sering mondar mandir
saat klien umur 10 tahun(sd) - Klien tampak berbicara sendiri
- Tidak ada keturunan gangguan jiwa - Kontak mata kurang fokus
- Pengobatan terputus (terakhir minum obat
bulan juni 2018)
Analisa Data
No. Data
DS :
1. • Klien mengatakan namanya Munir.
• Klien mengatakan marah bila keinginannya tidak segera diruti, terkadang menendang orang yang berada disekitarnya.
• Klien mengatakan marah jika perawatanya tidak sabar saat memberi obat .
DO:
• Klien tampak tegang saat berbicara.
• Klien terlihat berbicara kasar kepada ibunya.
• Klien menatap dengan tatapan tajam.
• Tangan klien terlihat mengepal.
• Klien berteriak saat berbicara.
• Nada suara klien tinggi.

DS :
2. • Klien mengatakan namanya Munir.
• Klien mengatakan mempunyai kekuatan super pada dirinya.
• Klien mengatakan bisa menghentikan hujan.
• Klien mengatakan ada kyai didalam dirinya.
DO :
• Klien terlihat mondar mandir.
• Klien susah tidur.
• Klien tampak mengomel dan berbicara sendiri.
• Klien tampak gelisah.

DS :
3. • Klien mengatakan meminta dibelikan pop mi dengan nada kasar.
• Klien mengatakan meminta hp dengan nada kasar kepada ayahnya.
DO :
• Klien terlihat bicara kasar kepada ibunya.
• Klien terlihat berbicara cepat dan bertubi-tubi.
• Klien tidak dapat membedakan lawan bicara.
Masalah Keperawatan
1. Resiko perilaku kekerasan

2. Manajemen krisis

3. Hambatan komunikasi verbal


Implementasi
SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan
 Membina hubungan saling percaya(BHSP).
 Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, menanyakan
identitas, menanyakan kabar dan perasaan klien,
menjelaskan tujuan, kontrak waktu, topik, dan tempat.
 Mengidentifikasi penyebab perasaan marah.
 Mengidentifikasi tanda & gejala marah.
 Mengidentifikasi perilaku marah yang dilakukan.
 Mengidentifikasi akibatnya.
 Melatih mengontrol secara fisik 1( menarik nafas dalam).
 Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan tarik
nafas dalam.

Anda mungkin juga menyukai