Anda di halaman 1dari 17

Cardiopulmonary 

Resuscitation
(CPR)

SOVIA PRATIWI LAHIDA


Definisi 

– Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardiopulmonary Resuscitation


(CPR) adalah upaya mengembalikan fungsi nafas dan atau sirkulasi
yang berhenti oleh berbagai sebab dan boleh membantu
memulihkan kembali kedua fungsi jantung dan paru ke keadaan
normal.1
Tujuan 

– Tujuan Bantuan Hidup Dasar (BHD) ialah oksigenasi darurat yang


diberikan secara efektif pada organ vital seperti otak dan jantung
melalui ventilasi buatan dan sirkulasi buatan sampai paru dan
jantung dapat menyediakan oksigen dengan kekuatan sendiri
secara normal.2
Indikasi melakukan RJP

HENTI NAFAS
– Henti nafas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara
pernafasan dari korban dan ini merupakan kasus yang harus dilakukan tindakan
Bantuan Hidup Dasar (BHD).
– Dengan memberikan bantuan resusitasi, ia dapat membantu menjalankan
sirkulasi lebih baik dan mencegah kegagalan perfusi organ.3
HENTI JANTUNG
– Henti jantung primer (cardiac arrest) adalah ketidaksanggupan curah jantung
untuk memenuhi kebutuhan oksigen keotak dan organ vital lainnya secara
mendadak dan dapat balik normal, jika dilakukan tindakan yang tepat atau akan
menyebabkan kematian atau kerusakan otak menetap kalau tindakan tidak
adekuat.
– Sebagian besar henti jantung disebabkan oleh fibrilasi ventrikel atau takikardi
tanpa denyut (80-90%), kemudian disusun oleh ventrikel asistol (10%) dan
terakhirnya oleh disosiasi elektro-mekanik (5%).
– Henti jantung ditandai oleh:4
– Denyut nadi besar tak teraba (karotis, femoralis, radialis)
– Disertai kebiruan (sianosis)
– Pernapasan berhenti atau satu-satu (gasping, apnu)
– Dilatasi pupil tak bereaksi dengan cahaya
– Pasien tidak sadar
Bantuan hidup dasar

– Tujuan bantuan hidup dasar ialah untuk oksigenasi darurat secara efektif pada
organ vital seperti otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi
buatan sampai paru dan jantung dapat menyediakan oksigen dengan kekuatan
sendiri secara normal.4
Rantai 
kelangsungan 
hidup
Rantai kelangsungan hidup
terpisah telah
direkomendasikan yang akan
mengidentifikasi jalur
penawaran yang berbeda
antara pasien yang
mengalami serangan jantung
dirumah sakit dan yang
diluar rumah sakit.5
Bantuan hidup dasar dewasa 
dan kualitas CPR5
Ringkasan 
komponen 
CPR5
AED = automatic external
defibrillator
Algoritma 
serangan 
jantung 20155
Identifikasi korban henti jantung 
dan Aktivasi SPGDT Segera
Bantuan sirkulasi
Pijatan jantung luar4
– Letakan pasien pada posisi terlentang pada alas kertas ubin
atau selipkan papan kalau pasien diatas kasur.
– Sebelum melakukan kompresi jantung luar, penolong
melakukan pukulan pada tulang dada dari ketinggian 20-30
cm (8-12 inci) untuk merangsang jantung supaya berdenyut
(precordial thump)
– Jika tidak berhasil dilakukan kompresi jantung luar pada
separuh bawa sternum
– Dewasa: tekan sternum menuju tulang punggung sedalam
3-5 cm sebanyak 60-100x/menit
– Pijatan yang baik akan menghasilkan denyut nadi pada
karotis dan curah jantung sekitar 10-15% dari normal.
Pembebasan jalan napas4
Jika tonus otot pasien hilang  lidah akan menyumbat faring dan epiglotis akan menyumbat laring

Untuk menghindari dilakukan beberapa


tindakan:
1. Head tilt-chin lift maneuver 2. Jaw thrust maneuver
Bantuan napas 4

– Napas buatan tanpa alat dilakukan dengan mulut ke mulut, mulut ke hidung,
mulut ke stoma trakeostomi atau mulut via sungkup muka
– Frekuensi hembusan disesuaikan dengan usia pasien
– Pada dewasa hembusan 10-12x/menit dengan tenggang waktu antaranya kira-
kira 2 detik
– Hembusan penolong dapat menghasilkan volum tidal antara 800-1200 ml.
– Bantuan napas adekuat jika saat menghembuskan udara dada naik dan ketika
dilepas dada pasien turun dan terdengar ekspirasi
Daftar Pustaka

1. Subagjo A, Achyar,Ratnaningsih E, sugiman T, Kosasih A,Agustinus R. 2011.Bantuan


Hidup Jantung Dasar BSCL Indonesia.Edisi 2011. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia ( PERKI)
2. Wiryana IM, Sujana IBG,Sinardja K, Budiarta IG. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan
Reanimasi. Jakarta: Indeks.2010
3. American Heart Association. 2010. Part 4 Adult Basic Life Support in Circulation Journal
4. Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. 2007. Petunjuk praktis anestesiologi. Jakarta: Bagian
anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.
5. American Heart Association. 2015. About Cardiac Arrest (SCA) Face Sheet, CPR Statistics.
http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/More/CardiacArrest/AboutCardia UCM
307905 Article.jsp

Anda mungkin juga menyukai