Anda di halaman 1dari 113

Djoti Atmodjo

UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Ru


mah Sakit

Pasal 40
:

Dalam upaya mut pelayana


peningkatan
Ruma Sakit wajib dilakukau n
h akreditas
berkal mInim n3 (tiga) tahu sekali
secar a al ni
a

Djo$ --
‐ Atmodjo
Pengakuan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh
Menteri setelah dinilai bahwa RS itu memenuhi
Standar Pelayanan RS yang berlaku untuk
meningkatkan mutu pelayanan RS secara
berkesinambungan

Djo$ --
‐ Atmodjo
3 tahun
Akreditasi RS

Akreditasi RS

4
Rumah Sakit Pasien

Peraturan
Perundang-undangan

5
JOINT COMMISSION INTERNATIONA
L
ACCREDITATION STANDARDS FOR
HOSPITALS
4th Edi$on

Joint Commisio
Effec$ve
n 1 January
Interna$onal
2011
6
Standar Akreditasi Rumah Sakit

Pa$ent--
‐Centered Standards
1. Interna$onal Pa$ent Safety Goals (IP
SG)
2. Access to Care and Con$nuity of c
are (ACC)
3. Pa$ent and Family Rights (PFR)
4. Assessment of Pa$ents (AOP)
5. Care of Pa$ents (COP)
6. Anesthesia and Surgical Care (ASC)
7. Medica$on Management and Use (
MMU)
8. Pa$ent and Family Educa$on (PFE) 7
Standar Akreditasi Rumah Sakit

Health care organiza$o


n
management standards
1. Quality improvement and Pa$ent Safety
(QPS)
2. Preven$on and Control of Infec$ons (P
CI)
3. Governance, Leadership, and Direc$on (
GLD)
4. Facility Management and Safety (FMS)

5. Staff Qualifica$ons and Educa$on (SQE)

6. Management of Communica$on 8
BAB PENANGGUNG JAWAB
MPO Farmasi
PMKP, SKP Pani$a Mutu dan Keselamatan Pasi
MFK en
K3RS, IPS RS
TKP, KPS Umum, SDM
APK, AP, PP Yan Medis, Keperawatan
PAB Kamar Bedah dan Anestesi
MKI Rekam Medis
MDGs Masing-‐masing Tim
HPK Umum, Pelayanan Pelanggan
PPK Pani$a PKRS
PPI Pani$a PPI

9
URUTAN BAB DALAM PENETAPAN KELULU
SAN
1. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit (SK
2. P)
3. Hak pasien dan keluarga (HPK)
4. Pendidikan pasien dan keluarga
(PPK)
5.
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (
6.
PMKP)
7. Millenium Development Goals (MDGs)
8.
Akses Pelayanan dan KonRnuitas Pelayanan
9. (APK)
10. Asesmen Pasien (AP)
11. Pelayanan Pasien (PP)
12. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
13. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
14. Manajemen Komunikasi dan Informasi
15. (MKI)
Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS
No.
AKREDITASI
BAB TINGKAT
DASAR MADYA UTAMA PARIPURN
1. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit (S A
KP)
2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Ada 4 Ada 12
Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
Ada 8 bab
3. bab
bab
4. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien ≥ 80 % Skor ≥ 80 %
(PMKP) Skor ≥ 80
5. Millenium Development Goals (MDGs) %
6. Akses Pelayanan dan Kon$nuitas pelayanan
(APK) Semua
7. Asesmen Pasien (AP) bab
11 bab 3 bab
8. Pelayanan Pasien (PP) lainnya
lainnya skor ≥ 80
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 7 bab Skor ≥ 20 %
Skor ≥ 20 lainnya
10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
% %
Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
Skor ≥ 20
11.
%
12. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)

13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan


(TKP)
15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)

Ketentuan survei ulang berlaku untuk nilai


kurang dari 80 % tetapi masih diatas 60 %
SURVEI ULANG Rumah sakit diberi waktu untuk melakukan
perbaikan, dan survei ulang akan dilakukan
(RE – paling cepat 3 (tiga) bulan dan paling lambat
SURVEI) 6 (enam) bulan.
Djo$ --
‐ Atmodjo
Pasal 32

Hak Pasien
q. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit
apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana; dan
r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan melalui media
cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pasal 29
s. melindungi dan memberikan ba
hukum bagi semua petugas Rumah
ntuan
Sakit dalam melaksanakan t
ugas

Djo$ --
‐ Atmodjo
Pasal 46
Rumah Sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit

Djo$ --
‐ Atmodjo
Adanya kewajiban
hukum RS

Bukti legal/
hukum

Dokumen

18
Bukti legal/
hukum

Dokumen

Termasuk
Dokumen Rekam
Medis
19
20
 Regulasi RS
 Rekam medis

 Dokumen bukti

pelaksanaan
 Asesmen

Informasi


Edukasi

Informed consent
 DNR
 Per mintaan pelayanan
 Pemberian pelayanan
 Daftar tilik (a.l. save surger y, 7 benar

pemberian obat

 Dokumen kepegawaian


 21
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
2012

22
NASIONAL Undang--
‐undang Peraturan
PERATURAN PERUNDANG-
Pemerintah
PMK, KMK
‐ UNDANGAN
Pedoman
RUMAH SAKI Kebijakan Pelayanan R
T S Panduan Pelayanan
LASI
REGU SPO

RKA/RBA
UNIT KERJA Kebijakan Pelayanan Unit Ke
rja Pedoman Pengorganisasi
KETENTUAN TERTULIS
an
Pedoman Pelayanan

SPO Pr
ogram
ISTILAH PENGERT
IAN
Kebijakan Rangkaian konsep dan asas
yang menjadi garis besar dan
dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan dan cara
Pedoman Kumpulan
bertindak ketentuan dasar yang
memberi arah bagaimana
sesuatu harus dilakukan; hal
pokok yang menjadi dasar
(pegangan, petunjuk, dsb) untuk
menentukan atau melaksanakan
Panduan (buku)
sesuatupetunjuk
!

24
Yang dimaksud dengan standar prosedur operasional
adalah :
" Suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang
dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja
rutin tertentu.
" SPO memberikan langkah yang benar terbaik
dan
b e r d a s a r k a n ko n s e n s u s b e r s a m a u n t u k
melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi
pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan
kesehatan berdasarkan standar profesi
 SOTK
 Hospital Bylaws:
 Corporate Bylaws
 Medical Staff Bylaws
 Perencanaan RS:
 Rencana strategis
 Rencana Kerja dan
Anggaran
  Program RS
Pedoman SDM
Manajemen
• Pola ketenagaan
 Rekrutmen
 Seleksi
 Kredensi
Penilaian
Program
  Kinerja
orientasi 26
umum
 Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien
 Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
RS (PPI RS)
Penanggulangan Bencana (Disaster
Pedoman
Plan) Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pedoman
Pengelolaan Limbah RS
(K3RS)
 Pengelolaan Linen RS
Pedoman Pengelolaan B3
 APD
Pedoman

Pedoman
 27
Rekam Medis
Kebijakan
 Asesmen awal dan
Pedoman/Panduan 
rencana asuhan
SPO
 Rekonsiliasi obat

Implementasi asuhan

 Asesmen ulang
 Informed consent

 Transfer
 Rencana pulang

 Ringkasan pulang
Acuan 
 Dan lain-lain
operasional 


 Dokumen bukti
lainnya 28
Regulasi
Nasional/
Referensi

Regulasi RS:
• Kebijakan
• Pedoman/
Panduan
• SPO

29
Regulasi
Nasional/
Referensi

Regulasi RS:

• Kebijakan

Pedoman/
Panduan
• SPO
30
Regulasi
Nasional/
Referensi

Regulasi RS:

• Kebijakan

Pedoman/
Panduan
• SPO
31
32
How an organization operates as an open system

RESOURCE INPUT TRANSFORMATION


PRODUCT OUTPUTS PROCESS

InformaRon Organiza$on
Materials
Technology Work
Organiza$on and Services
Finished Goods
FaciliRes
ac$vity
Money
People

Customer feedback
( Schermerhorn : Organizational Behaviour, 1997 )
34
" Kebijakan pelayanan
" Pedoman pengorganisasian
 Struktur organisasi
 Uraian tugas
 Persyaratan jabatan
 Pola
ketenagaan 
" Penilaian kinerja
" Pedoman Pelayanan
" SPO
Program ( Rencana Kerja Tahunan )
" Bukti pelaksanaan
" Laporan bulanan
" Rapat
" Kerangka acuan / TOR
" Orientasi " Bukti kegiatan (jadwal, tanda tangan kehadiran)
" Pelatihan " Pre test dan Post test
" Laporan kegiatan
Output/
Input Proses
Outcome

Kebijaka Tatalaksan
n a
pelayana
n Pedoman
Pelayanan S P
Pedoma
O  Survei kepuasan
n
Pengorganisasia  Indikator Mutu :
n  " Indikator Klinik
 " Indikator Mutu Yan
• Standar  IKP:
SD  " K T D : Sentinel Event
M Peraturan dan perundangan
" KTC
• Standar Pedoman " KNC
Fasilitas " KPC
Output/
Input Proses
Outcome

Tindak
lanjut

Laporan
 Rapat

Setiap
bulan
 SDM  Survei kepuasan
 Fasilitas  Indikator Mutu :
 " Indikator Klinik
Produktivitas " Indikator Mutu Yan
 I K P :
" KTD KTC
" KNC KPC
Pasal 51 UU
PK
Pasal 51 UU PK

PMK 1438 / 2010

 Panduan praktik
klinis
 Alur
klinis 
Algoritme
 Protokol

Pasal 13 UU RS
Pasal 13 UU RS
Proses perawatan pasien bersifat dinamis dan
melibatkan banyak praktisi kesehatan serta
dapat melibatkan pelbagai jenis perawatan,
departemen, dan layanan
Pemimpin RS menerapkan pelbagai sarana dan
teknik untuk mengintegrasi dan mengkoordinasikan
perawatan pasien dengan lebih baik

 perawatan diberikan oleh tim,


 kunjungan terhadap pasien dilaksanakan
oleh
pelbagai departemen,
 formulir perencanaan perawatan bersama,
 rekam medis yang terintegrasi,
 para case manager
Pengumpulan Analisis dat
a data klini -‐--
s ‐> Dx Transfer Terminal
General
Asesmen
Lab, Rad Rencana Asesmen Implementasi Rujuk
consent asuhan
Registrasi awal asuhan ulang

Pelayanan fokus pa
sien: MULTI PR AN –
EDUKASI OFESI -‐ ASUH

Asesmen Risiko
Skrining nyeri jatuh Implementas Rencana Rencana
asuhan asuhan pulang
Risikoi
malnutrisi Risiko Ringkasan
$nggi pulang
Restraint

PPK SKP HPK MKI PPI


45
IFRS (Instalasi Farmasi Rumah Sakit)
dipimpin oleh Apoteker.
Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab
terhadap segala aspek hukum dan peraturan-
peraturan farmasi baik terhadap pengawasan
distribusi maupun administrasi barang farmasi
Setiap saat harus ada apoteker di tempat
pelayanan untuk melangsungkan dan
mengawasi pelayanan farmasi

Idealnya 30 tempat tidur = 1 Apoteker


(untuk pelayanan kefarmasian)
46
47
Apoteker harus pas
$:
• Benar pasien
• Benar indikasi
• Benar obat
• Benar dosis

• Benar cara pemberian

Rekonsiliasi Implementasi Asesmen
obat asuhan ulang
• Iden$fikasi
• General
Lab, Rad
Asesmen Skrining P Pemberian Implementasi
consent resep obat
eriksa =
awal asuhan
Registrasi obat

Pelayanan fokus pasie N –


Asesmen RisikAEDUKASI n: MULTI PRO
nyeri jatuho FESI -‐ ASUH
Skrining Risiko Renc Rencana Ren
m alnutrisi asu cana
ana Penyiapan PTO asuhan
han obat MESO pulang pulang
7 benar Edukasi Ringkasan
Rese
p PPK

SKP HPK MKI PPI


50
Mekanisme dan struktur edukasi yang dior
ganisir
Asesmen kebutuhan edukasi
Komunikasi Yang Efek$f dalam pemberian
edukasi dan informasi

Bahan Materi Edukasi


Pendidikan Pasien da
n Keluarga Verifikasi pemahaman edukasi pasien dan
atau
keluarga
Informed consent
Par$sipasi pasien dan keluarga dalam pela
yanan
Sumber komunitas yang mendukung promo
si
kesehatan berkelanjutan

51
Regulasi
Nasional/
Referensi

Regulasi RS:

• Kebijakan

Pedoman/
Panduan
• SPO
52
Rumah sakit menghormati keterangan
kesehatan pasien serta merahasiakannya
HPK 1.6 EP 3

Komunikasi

Edukasi

Edukator
Terla$h
Verifikasi
53
 Informasi
Terkait iklan  PMK
1787/Menkes/Per/XII/2010
 Edukasi/Pendidikan termasuk yang kolaboratif
 Informed consent
• PMK 290/2008
• Manual KKI Persetujuan Tindakan Kedokteran
Rumah sakit menghormati hak pasien,
dan dalam kondisi tertentu juga hak
keluarga pasien untuk memiliki hak
prerogatif untuk menentukan apa saja
informasi tentang perawatan yang dapat
dibagikan ke keluarga pasien atau orang
lain dan dalam kondisi apa.

55
56
59
SEKSIO SESAREA
Dokter pelaksana tindakan
Pemberi Informasi
Penerima informasi/pemberi
persetujuan *
JENIS INFORMASI ISI INFORMASI TANDA (√ )
1 Diagnosis (WD dan Gawat janin, panggul sempit, tumor
DD) jalan lahir, plasenta previa, preeklamsi
2 Dasar diagnosis Anamnesa, Pemeriksaan fisik, USG
3 Tindakan Sectio Caesaria
Kedokteran
4 Indikasi Tindakan Indikasi ibu : panggul sempit, partus
lama, riwayat SC sebelumnya, perdarahan
antepartum, tumor jalan lahir, preeklamsi
Indikasi janin : gawat janin, malpresentasi
kehamilan kembar

5 Tata Cara Insisi perut (Seksio sesarea)


6 Tujuan Mengeluarkan janin dengan cara insisi
perut
7 Risiko Robekan rahim (4,8 – 10,1%), kehilangan
darah > 1 liter (7,3 % -
9,2%), cedera kandung kemih, usus (0,5%-0,8%),
angkat rahim (0,7-0,8%), perawatan ICU (0,9%),
kematian ibu (1/12000)

8 Komplikasi Infeksi dalam rahim (5,2%), infeksi luka


operasi (3,9%)
9 Prognosis Ad bonam
10 Alternatif -
Lain-lain
Dengan ini menyatakan bahwa saya Dokter……………….. telah menerangkan hal-hal di atas secara Tandatangan
benar dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan/atau berdiskusi

Dengan ini menyatakan bahwa saya/keluarga pasien ……………………. Tandatangan


telah menerima informasi sebagaimana di atas yang saya beri tanda/paraf di kolom kanannya serta
telah diberi kesempatan untuk bertanya/berdiskusi, dan telah memahaminya

* Bila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi, maka penerima informasi adalah
wali atau keluarga terdekat
!
60
!

FORMULIR PEMBERIAN EDUKASI

Tgl/ Materi Edukasi Tanda tangan dan


Jam Nama Jelas
Pasien Keluarga Staf
(Hubungan) RS

21 Des
Dijelaskan tentang diet pasien: Materi
2011 rendah lemak
edukasi nomor ..................

24 Des Edukasi kolaboratif: Gizi:


2011 Materi edukasi nomor ..................
Perawat:

Farmasi

Daftar Pertanyaan :

61
62
 dengan komunitas masyarakat
Komunikasi
( MKI 1 ) dengan pasien dan keluarganya

Komunikasi
antar praktisi kesehatan di dalam
( MKI 2 – 3 )

Komunikasi
Kepemimpinan
dan luar RS dan
perencanaan
( MKI 4 – 8 )
( MKI 9 – 18 )
 Catatan klinis pasien
( MKI 19, 19.1 – 19.4 )
 Kumpulan data dan informasi
63
( MKI 20, 20.1 - 20.2 – 21 )
 Komunitas masyarakat
 Pasien dan
keluarganya di dalam
 Antar praktisi
kesehatan dan luar RS
Informasi yang dikomunikasikan dari satu praktisi
kesehatan ke yang lain meliputi:
• status kesehatan pasien;
• ringkasan perawatan yang diberikan; dan
• respons pasien terhadap perawatan

64
Informasi data pasien diringkas pada saat pemindahan
terjadi.
Ringkasan tersebut meliputi:
• alasan/indikasi pasien dirawat,
• temuan yang berarti  clinical
• findings,
• diagnosis,
• prosedur yang sudah dilakukan, lainnya, dan
• obat-obatan dan perawatan (treatment)
kondisi pasien pada saat dipindahkan.

65
Kepemimpinan dan Perencanaan

MKI.9 Rumah sakit merencanakan dan


merancang proses-proses manajemen
informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi internal dan eksternal.
MKI.10 Terjaganya privasi dan kerahasiaan
informasi.
MKI.11 Terjadinya keamanan informasi termasuk
integritas data.
MKI.12 Rumah sakit memiliki kebijakan sampai
berapa lama catatan, data, dan informasi
akan disimpan.

66
Kepemimpinan dan Perencanaan

MKI.13 Rumah sakit menggunakan kode


diagnosis, kode prosedur, simbol,
singkatan, dan definisi yang terstandar.
MKI.14 Kebutuhan data dan informasi dari pihak
dalam dan luar rumah sakit dipenuhi
secara tepat waktu dalam format yang
memenuhi harapan pengguna dan
dengan frekuensi yang diinginkan.
MKI.15 Petugas klinis dan manajerial yang tepat
berpartisipasi dalam memilih,
mengintegrasikan, dan menggunakan
teknologi manajemen informasi.
67
Kepemimpinan dan Perencanaan

MKI.16 Catatan dan informasi terlindung dari


risiko hilang, rusak, diubah-ubah; juga
tidak dapat diakses atau digunakan oleh
pihak yang tidak berwenang.
MKI.17 Para pengambil keputusan dan anggota
staf lainnya edukasi dan dilatih dalam
prinsip manajemen informasi.
MKI.18 Terdapat kebijakan atau protokol tertulis
yang menetapkan apa saja persyaratan
untuk mengembangkan dan memelihara
kebijakan dan prosedur internal serta
proses untuk mengelola kebijakan dan
prosedur eksternal.
68
Catatan Klinis Pasien

 Catatan klinis berisi informasi yang cukup


untuk mengidentifikasi pasien, mendukung
diagnosis, memberikan penjelasan
pengobatan, mendokumentasikan penerbitan
dan hasil pengobatan dan untuk
mempromosikan kesinambungan perawatan
di kalangan praktisi kesehatan.
 Siapa yang berwenang untuk membuat
entri ke dalam catatan klinis pasien
 Secara teratur rumah sakit menilai isi
dan kelengkapan catatan klinis pasien

69
Kumpulan Data dan Informasi

 Kumpulan data dan informasi mendukung


perawatan pasien, manajemen organisasi
dan program manajemen kualitas.
 Rumah sakit mendukung perawatan
pasien, pendidikan, penelitian dan
manajemen,
dengan informasi secara tepat waktu dari
sumber yang mutakhir.

70
Komunikasi dengan Komunitas Masyarakat

Rumah Sakit Populasi

 Mengidentifikasi populasi yang


dilayani
 Menyusun strategi komunikasi
 Informasi tentang layanan RS
dan kualitasnya
71
Komunikasi dengan Pasien dan Keluarganya

 Bahasa

Penerjemah

72
Komunikasi intra dan antar unit kerja

 dengan governing body


Komunikasi intra dan antar unit kerja
 antar pemberi asuhan klinis
Komunikasi

Komunikasi
 Status kesehatan
pasien
 Ringkasan asuhan
 Perkembangan
kondisi pasien/respon
asuhan
73
" Kebijakan
" pelayanan pengorganisasian
" Pedoman Pelayanan
"
Pedoman
SPO


 PMK 269/2008


Rumah Sakit Pasien

 Yang berwenang
 Mengidentifikasi penulis
RM
Tercatat tanggal
 Informasi dan jam RS dan
tentang
layanan
kualitasnya

75
Djoti Atmodjo
Gambaran Umum

 Nation political commitment 189


 negara  Indonesia
menandatangani kesepakatan
pembangunan MDGs (tahun 2000)
 Tujuan mempercepat pembangunan
 manusia dan pemberantasan
kemiskinan
8 MISI MDGs
8 MISI MDGs
Sasaran MDGs terkait
Standar Akreditasi Baru

Sasaran I :
Penurunan angka kematian bayi dan Peningkatan
kesehatan ibu

Sasaran II:
Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS

Sasaran III:
Penurunan angka kesakitan TB
Penurunan angka kematian bayi
dan peningkatan kesehatan ibu
Penurunan angka kematian bayi dan
peningkatan kesehatan ibu

Standar SMDGs I
Rumah sakit melaksanakan PO
NEK
Maksud dan Tujuan
Proses persalinan dan pe bayi har
dilakukan
rawatan dalam sistem terpaduus dalam
bentuk
pelayanan
komprehensif obstetrik
(PONEK) didan ru neonatus
sakit dan
emergensi
pelayanan obstetrik danmahneonatus dasar
(PONED) di Puskesm
as
Langkah – langkah PONEK

1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan


perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan
paripurna
2. Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan
standar
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan
bayi termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi.
4. M e n in g kat ka n kesi ap a n ruma h sa kit da la m
melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan
neonatus termasuk pelayanan kegawat daruratan
(PONEK 24 Jam)
Langkah – langkah PONEK

5. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan


pembina teknis dalam pelaksanaan Inisisasi Menyusui
Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif
6. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat
rujukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana
pelayanan kesehatan lainnya.
7. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit dalam Perawatan
Metode Kangguru (PMK) pada bayi BBLR.
8. Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi
(RSSIB) 10 langkah menyusui dan peningkatan
kesehatan ibu
Elemen Penilaian SMDG I

1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana


PONEK
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan
keseluruhan proses/mekanisme dalam program
PONEK termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh
manajemen dalam pelayanan PONEK
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim PONEK Rumah Sakit
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan teknis Tim PONEK sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan PONEK pada rumah sakit
sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Djo$ --
‐ Atmodjo
Djo$ --
‐ Atmodjo
Djo$ --
‐ Atmodjo
Djo$ --
‐ Atmodjo
 Renstra, RKA dan Program, beserta proses
penyusunannya
 Pembentukan tim, program kerja dan bukti aktivitas tim

 Pelatihan
 tim dan unit
Ruang pelayanan yangkerja persyaratan:
memenuhi
 Rawat gabung
 Pelayanan asi eksklusif/IMD
 Pelayanan metode kanguru pelayanan PONEK
 SPO Pelayanan Kedokteran
untuk
 Pelaksanaan rujukan
Angka keterlambatan operasi sc ( > 30 menit )
 Pelaporan
Angka keterlambatan penyediaan darah ( > 60
menit)

Djo$ --
‐ Atmodjo
PENURUNAN ANGKA
KESAKITAN HIV/AIDS
PENURUNAN ANGKA
KESAKITAN HIV/AIDS

Standar SMDGs II
Rumah sakit melaksanakan Penanggulangan HIV/
AIDS sesuai pedoman rujukan ODHA

Maksud dan Tujuan


kemudahan akses bagi ODHA untuk mendapatkan
layanan pencegahan, pengobatan, dukungan dan
perawatan, sehingga diharapkan lebih banyak ODHA
yang memperoleh pelayanan yang berkualitas di
rumah sakit yang ditetapkan sebagai RS rujukan
ODHA.
Elemen Penilaian SMDGs II

1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana


pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
2. Pimpinan RS berpar tisipasi dalam menetapkan
keseluruhan proses/mekanisme dalam pelayanan
penanggulangan HIV/AIDS termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh
manajemen dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim HIV/AIDS Rumah Sakit
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
teknis Tim HIV/AIDS sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah sakit
sesuai dengan kebijakan yang berlaku
7. Terlaksananya pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dgn
faktor risiko IDU, penunjang sesuai dengan kebijakan
Djo$ --
‐ Atmodjo
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 832/Menkes/SK/X/2006

TENTANG
PENETAPAN RUMAH SAKIT RUJUKAN BAGI ORANG
DENGAN HIV / AIDS (ODHA) DAN STANDAR PELAYANAN
RUMAH SAKIT RUJUKAN ODHA DAN SATELITNYA
TUJUAN UMUM

Meningkatkan fungsi pelayanan kesehatan bagi


ODHA di rumah sakit rujukan ODHA dan satelitnya.
TUJUAN KHUSUS

a. Men in g katkan fungsi pelayan an V C T ( Vo luntary


Counseling and Testing).
b. Meningkatkan fungsi pelayanan ART (Antitetroviral
Therapy).
c. Meningkatkan fungsi pelayanan PMTCT (Prevention
Mother to Child Transmision).
d. Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO).
e. Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan
faktor risiko IDU.
f. Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang yang meliputi
pelayanan gizi, laboratorium, dan radiologi, pencacatan,
dan pelaporan.
Pengertian dan proses pelayanan kesehatan
bagi ODHA adalah memberikan perawatan
komprehensif, dukungan dan pengobatan.

Pelayanan kesehatan bagi ODHA diawali


den g an me l a k uk a n kon s elin g dan
melanjutkan dengan terapi medis (ARV dan
IO), dengan selalu didampingi dengan
konseling bagi ODHA dan keluarganya /
pendampingnya.
PELAYANAN KESEHATAN BAGI ODHA

Pelayanan kesehatan bagi ODHA meliputi 5 pelayanan,


yaitu :
1. VCT (Voluntary Counseling and Testing).
2. ART (Antitetroviral Therapy).
3. PMCT (Prevention Mother to Child Transmision)
4. Infeksi Oportunistik (OI)
5. Pelayanan penunjang yang meliputi : pelayanan gizi,
laboratorium, dan perawatan, pencacatan, dan pelaporan.
 Renstra, RKA dan Program, beserta proses
peyusunannya
 Pembentukan tim, program dan bukti aktivitasnya
 Pelatihan tim dan unit kerja
 Ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan PPI
 SPO Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan HIV/AIDS
 Pelaksanaan rujukan
 Pelaporan pelaksanaan pelayanan
 VCT (Voluntary Counseling and Testing).

 ART
 PMCT (Antitetroviral
(Prevention Therapy).
Mother Child Transmision)
to
 Infeksi Oportunistik (OI)
 Pelayanan penunjang

Djo$ --
‐ Atmodjo
Other diseases:
Tuberkulosis
Other diseases:
Tuberkulosis

Standar SMDGs III.


Rumah sakit melaksanakan Penanggulangan TB
sesuai pedoman strategi DOTS
Maksud dan Tujuan
Penerapan strategi DOTS di rumah sakit dalam
meningkatan angka:
 penemuan kasus (care rate, CDR),
 keberhasilan pengobatan (cure rate),
detection
dan
 keberhasilan rujukan (success referal
Elemen Penilaian SMDGs III
1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana
pelayanan DOTS TB
2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan
keseluruhan proses/mekanisme dalam program
pelayanan DOTS TB termasuk pelaporannya
3. Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh
manajemen dalam pelayanan DOTS TB sesuai dengan
standar
4. Terbentuk dan berfungsinya Tim DOTS TB Rumah
Sakit
5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan teknis Tim DOTS TB sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada rumah
sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku
Djo$ --
‐ Atmodjo
PELAYANAN TUBERKULOSIS DENGA
N
STRATEGI DOTS DI RUMAH S
AKIT
TUJUAN UMUM

Pedoman Manajerial Pelayanan Tuberk


ulosis
Dengan Strategi DOTS di Rumah Sakit dis
usun
dengan tujuan agar dapat meningkatkan
mutu
pelayanan tuberkulosis di rumah sakit
SASARAN

Pedoman Manajerial Pelayanan Tuberkulosis


Dengan Strategi DOTS Di Rumah Sakit
diperuntukkan bagi seluruh rumah sakit di
Indonesia, baik rumah sakit pemerintah maupun
swasta.
 Renstra, RKA dan Program, beserta proses
penyusunannya
 Pembentukan tim, program kerja dan bukti aktivitas tim
 Pelatihan tim dan unit kerja
 Ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan PPI-TB
 SPO Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan TB
 Pelaksanaan rujukan
 Pelaporan
 Angka pemeriksaan mikroskopik dahak

 Menurunnya
 angkabaca
Angka kesalahan droplaboratorium
out ( )
<5%
 Angka konversi

Djo$ --
‐ Atmodjo
Djo$ --
‐ Atmodjo
110
111
112
Djo$ --
‐ Atmodjo

Anda mungkin juga menyukai