Anda di halaman 1dari 40

SEJARAH

• Mitologi Yunani :
Aesculapius & Hygeia

Mengobati penyakit Hidup seimbang


Pembedahan Upaya alamiah

Kuratif Preventif
Pelayanan Kesehatan Kuratif
dan Preventif
KURATIF PREVENTIF

• SASARAN : • SASARAN :
INDIVIDU MASYARAKAT
• REAKTIF • PROAKTIF

• PENDEKATAN • PENDEKATAN
PARSIAL HOLISTIK
Kuratif vs Preventif
PERKEMBANGAN
KESEHATAN MASYARAKAT
• Pre-Scientific period
– Babylonia, Mesir, Yunani, Romawi kuno
(dokumen tertulis)
• pembuangan air limbah
• pengaturan air minum
• latrin (pembuangan kotoran umum)
• pembuatan sumur
• pencatatan pembangunan rumah dan hewan piaraan
• supervisi tempat-tempat umum, warung makan,
tempat prostitusi, dll
– Bukan alasan kesehatan
PERKEMBANGAN
KESEHATAN MASYARAKAT
• Pre-Scientific period
– Permulaan abad ke-1 s/d  abad ke-7
• penyakit menular : epidemi, endemi
– kolera, lepra
• memperhatikan masalah lingkungan :
– pembuangan kotoran
– penyediaan air bersih
– pembuangan sampah
– ventilasi, dll
– Abad ke-14 s/d abad ke-18 : wabah pes (Black
Death) di samping kolera, typhus, disentri,
difteri
PERKEMBANGAN
KESEHATAN MASYARAKAT

• Scientific period
– Akhir abad ke-18 - awal abad ke-19 :
kebangkitan ilmu pengetahuan
– pendekatan masalah kesehatan secara
komprehensif dan multisektoral
– penemuan vaksin cacar (L. Pasteur), carbolic
acid (J. Lister), ether (W. Marton)
PERKEMBANGAN
KESEHATAN MASYARAKAT
• Scientific period
– Tahun 1832 : penyelidikan dan upaya kesehatan
masyarakat secara ilmiah (Inggris : wabah kolera)
– Pembentukan komisi penyelidikan dan
penanganan wabah kolera (ketua : Edwin
Chadwich, ahli sosial)
– Kesimpulan :
• sanitasi lingkungan jelek
• sumur dekat SPAL dan pembuangan kotoran manusia
• pendapatan rendah - makanan kurang bergizi, dll
PERKEMBANGAN
KESEHATAN MASYARAKAT
• Scientific period
– Tahun 1855 : Departemen Kesehatan (AS)
– Tahun 1872 : American Public Health Association
(APHA)
– Akhir abad ke-19 - awal abad ke-20 :
• pendidikan tenaga kesehatan profesional
– Thn. 1893 : Johns Hopkins (AS) => sekolah
kedokteran
– Mulai 1908 : sekolah kedokteran di Eropa
KESEHATAN MASYARAKAT
DI INDONESIA

• Abad ke-16 : pemberantasan cacar dan


kolera
• Tahun 1927 : wabah kolera
• Tahun 1937 : wabah kolera eltor
• Tahun 1948 : wabah cacar
• Tahun 1807, 1930, 1952 : pelatihan dukun
bayi untuk penurunan angka kematian bayi
KESEHATAN MASYARAKAT
DI INDONESIA
• Tahun 1851 : sekolah dokter Jawa (dr.
Bosch)  STOVIA (sekolah pendidikan
dokter pribumi)  tahun 1927 : sekolah
kedokteran  1947 : FK-UI
• Tahun 1913 : sekolah dokter Jawa (NIAS)
• Tahun 1888 : Pusat Laboratorium
Kesehatan Bandung  tahun 1938 :
Lembaga Eykman
KESEHATAN MASYARAKAT
DI INDONESIA
• Tahun 1922 : pes masuk Indonesia (wabah
tahun 1933, 1934, 1935 terutama di Jawa)
• Tahun 1935 : penyemprotan DDT dan
vaksinasi masal
• Tahun 1925 : Hydrich ‘tingginya angka
kematian dan kesakitan di Banyumas karena
jeleknya sanitasi lingkungan’  perilaku
masyarakat  penyuluhan kesehatan
 awal kesehatan masyarakat di Indonesia
DEFINISI
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
• Winslow (1920) : ilmu dan seni pencegahan
penyakit, memperpanjang hidup dan
meningkatkan kesehatan fisik melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat untuk :
– perbaikan sanitasi lingkungan
– pemberantasan penyakit menular
– pendidikan kebersihan perorangan
– pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk
diagnosis dini dan pengobatan
– pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap
orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam
memelihara kesehatannya
DEFINISI
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

IKATAN DOKTER AMERIKA (1948) :


ilmu dan seni memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat
KEGIATAN
KESEHATAN MASYARAKAT

• Sanitasi lingkungan
• Pemberantasan penyakit
• Pendidikan kesehatan
• Manajemen pelayanan kesehatan
• Pengembangan rekayasa sosial dalam
rangka pemeliharaan kesehatan masyarakat
DISIPLIN ILMU PENDUKUNG
ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
1. Epidemiologi
2. Biostatistika
3. Kesehatan Lingkungan
4. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
5. Administrasi Kesehatan Masyarakat
6. Gizi Masyarakat
7. Kesehatan Kerja
8. Demografi
RUANG LINGKUP ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT
• Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak
Menular
• Perbaikan Sanitasi Lingkungan
• Perbaikan Lingkungan Pemukiman
• Pemberantasan Vektor
• Pendidikan Kesehatan Masyarakat
• Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
• Pembinaan Gizi Masyarakat
• Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum
• Pengawasan Obat dan Minuman
• Pembinaan Peran Serta Masyarakat, dsb
Pendekatan
Ilmu Kesehatan Masyarakat
5 langkah :
1. Menetapkan masalah kesehatan masyarakat
2. Mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan
dengan masalah kesehatan
3. Mengembangkan intervensi di tingkat
masyarakat untuk mengendalikan atau mencegah
penyebab masalah
4. Menerapkan intervensi untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
5. Monitoring untuk menilai efektivitas intervensi
LIMA TAHAP PENCEGAHAN
(FIVE LEVEL OF PREVENTION)
Leavell & Clark dalam bukunya :

“Preventive Medicine for The Doctor


in his Community”

membagi usaha pencegahan


penyakit dalam 5 tingkatan yang
dapat dilakukan pada masa
sebelum sakit dan pada masa sakit
Usaha-usaha pencegahan itu adalah :

 Masa sebelum sakit :


1. Mempertinggi nilai kesehatan
(Health Promotion)
2. Memberikan perlindungan khusus
terhadap sesuatu penyakit
(Specific Protection)
Masa sakit :
3. Mengenal dan mengetahui penyakit pada
tingkat awal serta mengadakan pengobatan
yang tepat dan segera (Early diagnosis & Promt
Treatment)
4. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk
menghilangkan gangguan kemampuan bekerja
yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability
Limitation)
5. Rehabilitasi (Rehabilitation)
1. Mempertinggi nilai kesehatan
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap
pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Beberapa usaha di antaranya :
1. Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun
kuantitasnya
2. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan :
penyediaan air bersih, perbaikan cara pembuangan
sampah, kotoran dan air limbah kpd masyarakat
3. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
4. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan
kepribadian yang baik.
2. Memberikan perlindungan khusus terhadap
suatu penyakit :
Usaha ini merupakan tindakan terhadap
pencegahan penyakit-penyakit tertentu.
Beberapa usaha diantaranya :
Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit
tertentu
Isolasi penderita penyakit menular
Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di
tempat-tempat umum maupun di lingkungan
kerja
3. Mengenal dan mengetahui penyakit pada tingkat
awal serta mengadakan pengobatan yang tepat dan
segera

Tujuan utama dari usaha ini adalah :


 Pengobatan yang setepat-tepatnya dan
secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit
shg terjadi penyembuhan yang sempurna dan
segera
 Pencegahan penularan kepada orang lain bila
penyakitnya menular
 Mencegah terjadinya kecacatan yg diakibatkan
suatu penyakit
Beberapa usaha diantaranya :
1. Mencari penderita di dalam masyarakat
dengan jalan pemeriksaan : misalnya
pemeriksaan darah, roentgen paru-paru dsb
serta segera memberikan pengobatan
2. Mencari semua orang yang telah
berhubungan dengan penderita penyakit
menular (contact person) untuk di awasi
agar ila penyakitnya timbul dapat segera
diobati & tindakan yang perlu dilakukan a.l
isolasi,desinfeksi dsb
• Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar
mereka dapat mengenal gejala penyakit pada
tingkat awal dan segera mencari pengobatan.
Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil
atau tidaknya usaha pengobatan, tidak hanya
tergantung pada baiknya jenis obat serta
keahlian tenaga kesehatannya melainkan juga
tergantung pada kapan pengobatan itu
diberikan.
Pengobatan yang terlambat akan
menyebabkan :
• Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit,
bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi
misalnya pengobatan kanker (neoplasma)
yang terlambat.
• Kemungkinan terjadinya kecacatan akan lebih
besar
• Penderitaan si sakit akan lebih lama
• Biaya untuk perawatan dan pengobatan
menjadi lebih besar
4. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk
menghilangkan gangguan kemampuan bekerja
yang diakibatkan sesuatu penyakit

Usaha ini merupakan kelanjutan dari usaha C yaitu


dengan pengobatan dan perawatan yang
sempurna agar penderita sembuh kembali dan
tidak cacat
Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar
kecacatan tersebut tidak bertambah berat
(dibatasi), dan fungsi dari alat tubuh ini
dipertahankan semaksimal mungkin
5. Rehabilitasi

Merupakan usaha untuk


mengembalikan bekas penderita ke
dalam masyarakat, sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berguna untuk dirinya
sendiri dan masyarakat, semaksimal-
maksimalnya sesuai dengan
kemampuannya.
Usaha mengembalikan bekas penderita ini
ke dalam masyarakat memerlukan
bantuan dan pengertian dari segenap
anggota masyarakat untuk dapat mengerti
dan memahami keadaan mereka (fisik,
mental, dan kemampuannya) sehingga
memudahkan mereka dalam proses
penyesuaian dirinya dalam masyrakat,
dalam keadaannya yang sekarang ini
Rehabilitasi ini terdiri atas :
1. Rehabilitasi fisik
2. Rehabilitasi mental
3. Rehailitasi sosial vokasional
4. Rehailitasi asthetis
1.Rehabilitasi fisik
Yaitu agar bekas penderita memperoleh
perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.
Misalnya :
Seseorang yang karena kecelakaan, patah
kakinya, perlu memndapatkan rehabilitasi
dari kaki yang patah ini yaitu dengan
mempergunakan kaki buatan yang
fungsinya sama dengan kaki yang
sesungguhnya.
2. Rehabilitasi Mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan
diri dalam hubungan perorangan dan sosial
secara memuaskan
Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat
badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau
gangguan mental
Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan
bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam
masyarakat
3. Rehabilitasi sosial vokasional
Yaitu agar bekas penderita menempati
suatu pekerjaan/ jabatan dalam
masyarakat dengan kapasitas kerja
maksimal sesuai dengan kemampuan dan
ketidak mampuannya
4. Rehabilitasi asthetis
Usaha rehabilitasi asthetis perlu dilakukan
untuk mengembalikan rasa keindahan,
walaupun kadang-kadang fungsi dari alat
tubuhnya itu sendiri tidak dapat
dikembalikan misalnya : menggunakan
mata palsu.
REFERENSI
Wajib
1. Schneider MJ, 2006. Introduction to Public
Health. 2nd Ed. Sudbury-Massachusetts : John
and Bartlett Publishers Inc
2. Turnock BJ, 2004. Public Health, What It Is and
How It Works. 3rd Ed. Sudbury-Massachusetts :
John and Bartlett Publishers Inc

Penunjang
• Modul Pengantar IKM

Anda mungkin juga menyukai