Anda di halaman 1dari 18

SIFILIS

ETIOLOGI

• Disebabkan Oleh treponema pallidum


• Manusia : host alami dan vektor
• Port d’entree : Kulit atau mukosa daerah
genital, mulut, mata, dan atau anus, kulit yang
tidak intak, plasenta.
EPIDEMIOLOGI
• Insiden di seluruh dunia +0,04-0,52% (1996)
terendah di RRC, Tertinggi di Amerika
Selatan.
• Insiden di Indonesia 0,16%
• Terbanyak usia 15-34 th
• Terutama pada populasi heteroseksual
golongan sosioekonomi rendah, pria 2x >
wanita.
GAMBARAN KLINIS
A. Sifilis Akuisita
1. Sifilis primer (SI)
– 9 hari – 3 bulan dari onset infeksi
– Predileksi :Terutama pada daerah
genitalis/perineal, dan atau anus
– Effloresensi :
Papul-papul pada port d’entry yang dengan cepat
mengalami erosi, umumnya kemudian menjadi
ulkus (ulkus durum)
Sifat ulkus : bulat, soliter, dasar berupa jaringan
granulasi merah dan bersih, dinding tidak
bergaung, indolen, teraba indurasi, tidak ada tanda
radang akut, dan hanya tampak serum diatasnya.
- Sembuh sendiri dalam waktu 3-6 minggu
Chancre sangat infeksius, dapat sembuh spontan
tapi bakteri tetap tinggal dan mulai menyebar bila
tidak diobati
• 2. Sifilis sekunder (SII)
- 4 – 10 minggu setelah SI
- The great imitator : tidak khas, diffus (dini), lokalisata (lanjut)
- Menyerupai ruam (seluruh badan atau hanya pada telapak tangan
dan kaki), tidak khas (roseola, papul, pustul, impetiginosa,
kondiloma lata).

- Kondiloma lata : lesi yang besar, meninggi, warna abu-abu sangat


infeksius, ditemukan berdekatan chancre primer, dan pada daerah
hangat dan lembab.
- Mukosa : makula eritematosa, berkonfluensi membentuk eritema
yang diffus, berbatas tegas, dan kadang-kadang terbentuk bercak
putih kebu-abuan.
- Plaque muqueses : papul eritimatosa, permukaan
datar, miliar lentikuler, erosif, tidak nyeri,
bersamaan dengan effloresensi bentuk papul pada
kulit.
- Limfadenopati generalisata dan gejala kontitusi
sering menyertai.
- Kadang-kadang disertai alopesia, pitting nailm
uneitis, hepatitis, sakit sendi, dan neuritis.
- Sembuh spontan : 3 – 12 minggu tanpa pengobatan
LABORATORIUM

1. Pemeriksaan Treponema pallidum


- Mikroskop lapangan gelap
- Pewarnaan menurut buri
- Teknik fluoresens

2. Tes Serologik sifilis (TSS)


• Nontreponemal (tes reagin) : nonspesifik
- Tes fikasi komplemen : wasserman (WR), kolmer
- Tes flokulasi : VDRL
Treponemal : Spesifik
- Treponemal pallidum immobilization (TPI) paling spesifik
- Reiter protein complemen fixation test (RPCFT) tes screening
- FTA – Abs paling sensitif
- Treponemal pallidum hemaglutination assay (TPHA) dianjurkan
3. Pemeriksaan Cairan Serebrospinal
- Bayi : Leukositosis dan peningkatan protein
- Tes yang penting : VDRL

4. Radiologik
- Wimberger sign
- Celery stick appearance
- Periosteal doaking
- Dactylitis appears
DIAGNOSIS
- Diagnosis banding SI
Vesikel & erosi konfluen, nyeri, tidak ada indurasi
- Ulkus piogenik
Dasar kotor (pus), nyeri, tanpa indurasi, ada tanda radang akut
- Skabies
Terasa gatal pada malam hari, terowongan
- Balanitis
Erosi superfisial, eritema, tidak ada insurasi
- Limfogranuloma venerum (LGV)
Limfadenitis regional, tanda radang akut, supurasi, periadenitis
- Karsinoma sel squamosa
Mudah berdarah
- Ulkus molle
Tanda radang akut, searah garis langer
DIAGNOSIS BANDING
• Diagnosis banding SI
- Herpes Simpleks
Vesikel & erosi konfluen, nyeri, tidak ada indurasi
- Ulkus piogenik
Dasar kotor (pus), nyeri, tanpa indurasi, ada tanda radang akut
- Skabies
Terasa gatal pada malam hari, terowongan
- Balaritis
Erosi superfisial, eritema, tidak ada indurasi
- Limfogranulama venerum (LGV)
Limfadenitis regional, tanda radang akut, supurasi, periadenitis
- Karsinoma sel squamosa
Mudah berdarah
- Ulkus molle
Tanda radang akut, pus, dinding bergaung
• DIAGNOSIS BANDING
- Pitiriasis rosea
Herald patch, gatal, searah garis langer
- Psoriasis
Gatal ringan, skuama berlapis, kasar & warna putih, fenomena
koebner, autspitz, dan fenomena tetesan lilin.
- Numular eczema
Sangat gatal, bentuk numular, batas tegas, papulovesikel, ada
riwayat alergi dan stress emosional
- Follikulitis karena pseudomonas
KOMPLIKASI
1. Sifilis Kardiovaskular
- 10-20 tahun setelah infeksi
- 10 % dari kasus sifilis
- Jantung dan pembuluh darah besar : aneurisma aorta, aorta
insufiseiensi, obstruksi a. coronaria, gagal jantung
- Curiga : aorta insufisiensi tanpa kelainan katup pada orang
paruh baya disertai pemeriksaan serologik yang reaktif.
2. Neurosifilis
- 10 – 20 tahun setelah Infeksi
- Terdiri atas
- Neurosifilis asimptomatik
Tidak ada gejala neurologik, tes serologik reaktif, kenaikan
sel dan protein CNS
- Neurosifilis parenkimatosa
- Neurosifilis meningovaskular
Gejala neurologik positif dan akut, kerusakan
pembuluh darah serebrum, fokus neurologik
sesuai ukuran dan lokasi
Tanda dan gejala paresis sangat banyak dan selalu
menunjukkan penyebaran kerusakan, nyeri
sendi kepala, dan peningakatan lesi
- Bukan indikasi terputusnya pengobatan
Non medikamentosa
Pendidikan kepada pasien tentang pentingnya
pengobatan untuk pasangannya, dan bentuk-bentuk
pencegahan penularan.
PROGNOSIS

• Bayi dengan sifilis tanpa pengobatan dini rentan terhadap


serangan dikemudian hari dan bisa menjadi terbelakang.
12% dari bayi baru lahir meninggal oleh sifilis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai