Anda di halaman 1dari 37

HYGIENE SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH

PROGRAM
LINGKUNGAN SEHAT

 Bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup


yang lebih sehat melalui pengembangan system
kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan
pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan.

 Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut


meliputi:
 Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
 Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan
 Pengendalian dampak risiko lingkungan
 Pengembangan wilayah sehat.
TUJUAN

 Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk


mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat,
baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

(Pasal 162 UU No 36/2009)

3
PER-UU-AN KESEHATAN SEKOLAH
• Penyelenggaraan kesehatan sekolah bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat,
meningkatkan lingkungan sehat dan mendidik
sumberdaya manusia berkualitas (UU No. 23,
1992, Ps. 45).

• Penyediaan fasilitas dan penyelenggaran upaya


kesehatan yg komprehensif bagi anak agar
memperoleh derajad kesehatan yg optimal,
disediakan oleh pemerintah yg didukung oleh
peran serta masyarakat. (UU No. 23, 2002, Tentang
Perlindungan Anak, Ps. 44)

• Program Pokok UKS (Pendidikan Kesehatan,


Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan
Sekolah Sehat). (SKB 4 MENTERI, Tentang
Pembinaan & Pengembangan UKS

• KEPMENKES No. 1429/2006, tentang Pedoman


Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah.
• Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan (AMPL) berbasis masyarakat dan
• Kepmenkes Nomor 582/Menkes/SK/IX/2009 tentang
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM).
KESEPAKATAN BADAN DUNIA

• HEALTHY, SAFE & SECURE LEARNING ENVIRONMENTS


(UNESCO): Lingkungan sekolah harus sehat, nyaman
dan aman.

• HEALTH PROMOTING SCHOOL (WHO): anak sekolah


harus sehat supaya mampu belajar dengan efektif.
Untuk itu sekolah merupakan tempat yang
mempromosikan derajad kesehatan peserta didik.
Sanitasi sekolah di Indonesia ...?
• Banyak pelaku, namun pelaksanaannya tidak
terpadu (kerangka kerja belum tersedia)
• Sanitasi sekolah baru mendapat perhatian
khusus dalam pembangunan sanitasi di
Indonesia(RPJMN 2010 – 2014)
HYGIENE SANITASI SEKOLAH
• Hygiene : Usaha kesehatan preventif yang
menitikberatkan kegiatannya kepada usaha
kesehatan individu, maupun usaha kesehatan
pribadi hidup manusia.
• Sanitasi : Usaha kesehatan prevenif yang
menitikberatkan kegiatan kepada usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia.
Lanjutan.........................
• Higiene dan sanitasi sekolah adalah perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah dalam
rangka meningkatkan kualitas kesehatan
lingkungan guna terwujudnya lingkungan
sekolah yang sehat, bersih, nyaman dan
terbebas dari ancaman penyakit.
• Lingkungan sekolah yang sehat sangat
diperlukan guna mendukung proses kegiatan
belajar mengajar
Latar Belakang...........................???
• Anak berhak mendapat pendidikan
• Anak merupakan aset dan masa depan bangsa
• Anak merupakan agen perubahan
Kondisi sanitasi yang buruk dapat menyebabkan
ke-3 hal tersebut tidak terwujud
Data :
• Sekolah Yg Memenuhi Syarat Kes. 50,6%
(Bps, Th. 2001).
• Aceh Besar tahun 2013 : 70,46%
Lanjutan.................

Perilaku Hidup bersih dan sehat


• Indikator perilaku :
– Kebersihan Pribadi
– Tidak merokok
– Olah raga teratur
– Tidak menggunakan NAPZA
– Kuku bersih dan tidak panjang
LOKASI
• SESUAI DENGAN RENCANA UMUM
TATA RUANG (RUTR) WILAYAH
• TIDAK TERLETAK PADA DAERAH
RAWAN BENCANA
• TIDAK TERLETAK PADA BEKAS TPA
DAN BEKAS LOKASI
PERTAMBANGAN.
• TIDAK BERADA DI BAWAH JARINGAN
LISTRIK TEGANGAN TINGGI
(SUTT/SUTET), JARAK MINIMAL DARI
JARINGAN TERSEBUT MINIMAL 0,5
KM.
Sumber:
1. Departemen PU, 1999
2. UU. No. 13 TH. 1987. , Tentang
Pengelolaan Kawasan Lindung (Sempadan
Sungai & sempadan pantai)
HALAMAN
• DIBERI PAGAR PEMBATAS
• TERSEDIA PENERANGAN DI
MALAM HARI
• BERSIH, TIDAK BECEK, TIDAK
ADA GENANGAN AIR
• TERSEDIA TEMPAT PARKIR YG
MEMADAI
• TERSEDIA TAMAN YG
TERPELIHARA & RAPI
• TERSEDIA ‘TPS’ SEMENTARA
KONSTRUKSI BANGUNAN
a. ATAP & TALANG:
– Atap kuat, tidak bocor & tidak
menjadi tempat perindukan
tikus.
– Kemiringan atap harus cukup,
sehingga tidak mudah bocor dan
tidak memungkinkan terjadinya
genangan air pada atap & langit-
langit.
– Atap dengan tinggi > 10 m harus
dilengkapi penangkal petir.
– Talang tidak bocor & tidak
menjadi tempat perindukan
nyamuk.
b. LANGIT-LANGIT & DINDING:
– Langit-langit harus kuat, berwarna
terang & mudah dibersihkan
– Langit-langit yg terbuat dari anyaman
bambu tidak boleh dicat dengan
kapur tohor.
– Tinggi langit-langit minimal adalah 3
m dari permukaan lantai, khusus
untuk SMP ke atas tinggi langit-langit
adalah 3,25 m.
– Permukaan dinding harus bersih,
tidak lembab & berwarna terang.
– Dinding yg terbuat dari tembok tidak
retak, sedangkan yg terbuat dari kayu
atau anyaman bambu harus rapat
dan tidak boleh dicat dengan larutan
kapur tohor.
– Warna dinding kelas harus lembut &
terang.
– TANGGA: Lebar anak
tangga minimal 30 cm,
tinggi anak tangga
maksimal 20 cm,
lebar/luas tangga ≥ 150
cm dan dilengkapi
pegangan untuk
pengaman.
– LANTAI: Kuat, tidak retak,
tidak licin, mudah
dibersihkan, tidak retak,
tidak licin & permukaan
rata.
– PINTU: terdiri dari 2 (dua)
daun pintu, dengan arah
bukaan ke luar. Antara
dua kelas harus ada pintu
penghubung. Ukuran
sesuai ketentuan.
– JENDELA: Dapat dibuka
dan ditutup dengan arah
bukaan ke luar. Untuk
ruang tertentu (mis.
komputer, perpustakaan)
dilengkapi dengan tralis.
– TALANG: bersih dari
kotoran dan daun yang
bisa menghambat aliran
air hujan dari atap,
mempunyai kemiringan
cukup sehingga tidak
memungkinkan terjadinya
genangan air hujan yang
dapat menjadi tempat
perindukan nyamuk.
– PEMBUANGAN AIR
HUJAN: Diresapkan ke
dalam tanah atau
disalurkan ke sungai
terdekat.
RUANG BANGUNAN

RUANG KELAS:
• PENCAHAYAAN: 200 – 300 LUX DAN
TIDAK SILAU.
• KEBISINGAN: ≤ 45 dB(A)
• VENTILASI:
– 20 % DARI LUAS LANTAI.
– UNTUK RUANG BER AC:
• HARUS TERSEDIA JENDELA YANG DAPAT
DIBUKA/DITUTUP.
• AGAR TERJADI PENYEGARAN UDARA PADA
RUANG BER-AC JENDELA HARUS DIBUKA
SEKURANG-KURANGNYA 1 JAM SEBELUM
RUANGAN DIGUNAKAN.
• FILTER AC HARUS DICUCI MINIMAL 1 (SATU)
BULAN SEKALI.
• KEPADATAN RUANG KELAS
MINIMAL 1,75 M2/SISWA.
• JARAK PAPAN TULIS DENGAN
BANGKU SISWA TERDEPAN
MINIMAL 2,5 M
• JARAK PAPAN TULIS DENGAN
BANGKU SISWA PALING
BELAKANG MAKSIMAL 9 M
• TERSEDIA TEMPAT CUCI
TANGAN DNG AIR BERSIH YG
MENGALIR DI DEPAN KELAS.
Minimal 1 tempat cuci tangan
untuk 2 (dua) kelas.
• RUANG BIMBINGAN KONSELING
– PENCAHAYAAN: 200 – 300 LUX
– VENTILASI: ≥ 10% LUAS LANTAI RUANG BERSANGKUTAN.
– RUANG BIMBINGAN & KONSELING HARUS TERPISAH
DENGAN RUANG LAINNYA.

• RUANG UKS:
– PENCAHAYAAN: 200 – 300 LUX
– VENTILASI: ≥ 10% LUAS LANTAI RUANG BERSANGKUTAN.
– TERSEDIA TEMPAT CUCI TANGAN DNG AIR BERSIH YG
MENGALIR..
– LUAS MINIMAL: 27 M2.

• RUANG LABORATORIUM:
– PENCAHAYAAN: 200-300 LUX
– VENTILASI 20% LUAS LANTAI DAN DILENGKAPI EXHAUST
FAN.
– TERSEDIA TEMPAT CUCI PERALATAN GELAS
LABORATORIUM.
– DISEDIAKAN SHOWER UNTUK LAB. KIMIA, TERSEDIA AIR
BERSIH YG MENGALIR DAN CUKUP.
– KEPADATAN RUANG LABORATORIUM 4 M2/SISWA.
KANTIN
• Bersih
• Tersedia tissue/ serbet
• Tersedia air bersih dalam jumlah yang cukup
• tersedia sarana cuci tangan yang dilengkapi air
mengalir dan sabun
• tersedia sarana untuk mencuci peralatan makan
yang dilengkapi dengan air mengalir dan sabun
• Tersedia tempat sampah tertutup
• Makanan dan minuman yang dijual tidak basi
(baru) serta terbebas dari serangga
• Tidak menjual makanan kadaluarsa
• Tersedia tempat untuk menyimpan bahan
makanan
• Tersedia tempat makanan siap saji yg tertutup
• Tersedia tempat penyimpanan peralatan makan &
minum
• Lokasi kantin berjarak minimal 20 m dari ‘tps’
• Petugas kantin bersih, rapi dan tidak berpenyakit
menular
RUANG PERPUSTAKAAN

• RUANG
PERPUSTAKAAN:
– PENCAHAYAAN: 200 –
300 LUX
– VENTILASI: 20% LUAS
LANTAI RUANG
BERSANGKUTAN.
– TERSEDIA EXHAUST
FAN.
KUALITAS UDARA RUANGAN
• KUALITAS UDARA RUANG
KELAS:
– Tidak berbau.
– Konsentrasi debu 150
μg/m3.
– Sekolah merupakan
kawasan tanpa rokok.

• Pencahayaan di setiap
ruangan sesuai dengan
peruntukannya & tidak
silau.
BAHAYA MEROKOK
FASILITAS SANITASI SEKOLAH
• AIR BERSIH:
– Tersedia air bersih 15 L/Org/hari
– Kualitas air bersih memenuhi syarat
Kepmenkes. No. 416/1990, tentang Syarat-
syarat Pengawasan Kualitas Air.
– Jarak sumur sumber air bersih dengan
sumber pencemar (sumur peresapan, TPA,
Septic Tank dan sejenisnya) adalah 10 m.

• TOILET:
– Tersedia toilet untuk laki-laki & perempuan
yang terpisah.
HEI, NGAPAIN – Perbandingan Jumlah WC & Urinoir untuk
LU ??? 1 WC & Urinoir untuk 40 orang siswa & 1
WC untuk 25 siswi.
– Intensitas pencahayaan 100 Lux.
– Luas lubang ventilasi 30% dari luas lantai.
• JENTIK NYAMUK
– Tidak terdapat jentik nyamuk di lingkungan
sekolah
– Di setiap ruangan pada siang hari harus terlihat
terang untuk menghindari ruangan sebagai
tempat peristirahatan nyamuk.

• SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH


– Tersedia saluran pembuangan air limbah
tertutup, kedap air dan mengalir lancar.
– Tidak mencemari lingkungan

• SAMPAH
– Di setiap ruangan harus tersedia tempat
sampah yg dilengkapi dg tutup.
– Tersedia TPS sementara dari seluruh ruangan
untuk memudahkan pengangkutan atau
pemusnahan oleh petugas.
– Jarak TPS sementara dengan ruang kelas adalah
> 10 m.
FAKTOR RISIKO KESEHATAN
KONDISI ATAP DAN TALANG :
ATAP YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DPT MENJADI
TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK DAN TIKUS. KONDISI INI
MENDUKUNG PENYEBARAN DAN PENULARAN DBD DAN
LEPTOSPIROSIS
KONDISI DINDING :
DINDING YANG LEMBAB DPT MENGAKIBATKAN TIMBULNYA
JAMUR, DAN MEDIA TUMBUHNYA KUMAN PATHOGEN, TIMBUL
GANGGUAN PERNAPASAN
FAKTOR RISIKO KESEHATAN
KONDISI LANTAI:
TIDAK RATA, LICIN DPT MENYEBABKAN KECELAKAAN, LANTAI
YANG TIDAK KEDAP AIR MENYEBABKAN KELEMBABAN
MENGAKIBATKAN BERKEMBANYA JAMUR, BAKTERI DAN VIRUS
PENCAHAYAAN :
- MENDUKUNG BERKEMBANYA MIKROORGANISME ( TBC,
ISPA, REAKSI ALERGI)
- PENCAHAYAAN KURANG, MENJADI GELAP, DISENANGI UTK
ISTIRAHAT NYAMUK
- KELELAHAN MATA, MENGANGGU PROSES BELAJAR
FAKTOR RISIKO KESEHATAN
 VENTILASI :
- PROSES PERTUKARAN UDARA TDK LANCAR= PENGAP DAN
LEMBAB. DAN BERKEMBANGNYA BAKTERI,VIRUS, DAN JAMUR
KEPADATAN KELAS :
PERBANDINGAN JUMLAH PESERTA DIDIK DGN RUANG KELAS YG
TDK MEMENUHI SYARAT MENYEBABKAN MENURUNNYA
PROSENTASE KETERSEDIAAN OKSIGEN. MENIMBULKAN RASA
KANTUK, KONSENTRASI BELAJAR, DAN PENULARAN PENYAKIT
KETERSEDIAAN TEMPAT CUCI TANGAN :
MENURUNKAN PENYAKIT DIARE, KECACINGAN,
FAKTOR RISIKO KESEHATAN
• SAMPAH :
PENANGANAN SAMPAH YG TIDAK MEMENUHI SYARAT MENJADI
BERKEMBANG BIAKNYA VEKTOR PENYAKIT SEPERTI LALAT ,
NYAMUK. TIKUS DAN KECOA. SELAIN ITU MENYEBABKAN
PENCEMARAN TANAH DAN GANGGUAN KENYAMAN DAN
ESTETIKA
SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH
AIR LIMBAH HRS MENGALIR, TDK ADA GENANGAN YG DPT
MENIMBULAKAN BAU, MENGANGGU ESTETIKA, TEMPAT
PERINDUKAN NYAMUK, TIKUS.
• Melakukan kerjabakti PSN
minimal seminggu sekali.
• Mengosongkan bak air
pada masa liburan
panjang.
• Bila ada kolam air, maka
harus dirawat sedemikian
agar tidak terdapat jentik
nyamuk, serta
menghindarkan kolam ikan
menjadi tempat
peristirahatan ikan.
TATA LAKSANA
• Dinding bangunan harus dicat ulang
apabila sudah cat sudah pudar atau kotor.
• Pencahayaan harus merata.
• Ruang yang ber-AC harus disediakan
jendela yg dapat dibuka.
• Filter AC harus dibersihkan secara
periodik, sekurang-kurangnya 3 bulan
sekali.
• Toilet harus selalu dalam keadaan bersih &
tidak berbau.
• Pengurasan bak air dilakukan minimal
semingu sekali.
• Tersedia sabun untuk cuci tangan.
Dampak kondisi sanitasi yang buruk di
sekolah
• Rendahnya efektivitas dalam kegiatan belajar
prestasi belajar menurun
• Tingkat absensi meningkat
• Meningkatnya prevalensi penyakit cacingan
dan diare di kalangan murid dan guru
• Meningkatnya polusi lingkungan yang
berbahaya bagi murid dan masyarakat sekitar
PEMBINAAN,PENGAWASAN,
DAN PENILAIAN
 DINAS KESEHATAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
PEMBINAAN TEKNIS KESLING
 TIM PEMBINA UKS MENSOSIALISASIKAN
PEDOMAN,MELAKSANAKAN PEMBINAAN,
PENGEMBANGAN UKS, INTERVENSI, MONITORING DAN
EVALUASI
 TIM PELAKSANA UKS : PEMBINAAN LINGK SEHAT,
KERJASAMA DGN ORG TUA MURID,
KEMITRAAN,IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO, MENETAPKAN
PRIORITAS PENGENDALIAN,PEMELIHARAAN, PERBAIKAN
SESUAI KEMAMPUAN DAN MENGINFORMASIKAN KE LINTAS
SEKTOR/PROGRAM TERKAIT/MASY GUNA TINDAK LANJUT

Anda mungkin juga menyukai