Anda di halaman 1dari 33

Materi

1.Pengertian
2.Faktor dan Fokus Pelingkupan
3.Cakupan dan Tahapan Pelingkupan
1. Pengertian
Pelingkupan : merupakan tahap awal penting dalam
menyusun AMDAL. Ditujukan untuk memastikan bahwa
studi difokuskan pada isu penting bagi pengambil
keputusan (UNEP, 1988).

AMDAL merupakan kajian ilmiah, karenanya prosesnya


pun harus mengikuti kaidah ilmiah.

Pertanyaan mendasar dalam pelingkupan adalah :


- Apa yang harus dikaji
- Bagaimana mengkajinya
- Kapan kajian harus dilakukan
- Siapa yang kompeten melakukan kajian
Lanjutan
Tujuan pelingkupan adalah:
1. Menetapkan batas wilayah studi,
2. Mengidentifikasi dampak penting terhadap
Iingkungan,
3. Menetapkan tingkat kedalaman studi,
4. Menetapkan lingkup studi,
5. Menelaah kegiatan lain yang terkait dengan
rencana kegiatan yang dikaji.
Sumber

1. Telaah uraian proyek dan penelitian lapangan di daerah


proyek
2. Telaah literatur
 Literatur ilmiah
 rencana pembangunan
 Perkembangan informasi dll
3. Wawancara dan kuesioner
4. Penelitian partisipasi-observasi
5. Rapat dan lokakarya
6. Simulasi
7. Metode delphi
Faktor dan Fokus dalam
Pelingkupan
Faktor penting dalam pelingkupan :
1. Deskripsi Rencana Kegiatan,
2. Kondisi Lingkungan,
3. Tanggapan masyarakat,
4. Kegiatan sekitar
Fokus Pelingkupan: Ditujukan pada hal strategis / mendasar yang
penting sbg dasar pertimbangan / masukan bagi penentu kebijakan.

Hal penting yang dipertimbangan, diantaranya :


1. Baku mutu
2. Treshold
3. Daya dukung dan daya tampung lingkungan,
4. Keunikan, Sensitifitas atau Kerentanan Lingkungan,
5. Penerimaan sosial,
6. Isu nasional / global.
Cakupan dan Tahapan Pelingkupan

 Cakupan Pelingkupan
1. Pelingkupan Rencana Kegiatan
2. Pelingkupan Bidang/Komponen Lingkungan
3. Pelingkupan Ruang (Batas Wilayah Studi)
4. Pelingkupan Waktu
5. Kedalaman (Metoda)
 Tahapan Pelingkupan
a. Identifikasi dampak potensial
b. Evaluasi Dampak Potensial
c. Klasifikasi dan Prioritas Dampak Penting
(Pemusatan “focussing”)
Proses Pelingkupan
Tahap Pelingkupan Rencana Kegiatan

a.Identifikasi Rencana Kegiatan yang


potensial menimbulkan dampak
b.Evaluasi rencana kegiatan yang
potensial penting menimbulkan
dampak
c.Klasifikasi rencana kegiatan yang
potensial penting menimbulkan dampak
Lingkup Aspek Sosial AMDAL...
(lanjutan) : Sosial Budaya
1. Kebudayaan
a. adat-istiadat
b. nilai dan norma budaya
2. Proses sosial
a. kerjasama
b. konflik sosial
c. akulturasi
d. asimilasi dan integrasi
e. kohesi sosial
3. Pranata Sosial kelembagaan Masyarakat dibidang :
a. ekonomi, misal hak ulayat
b. pendidikan
c. agama
d. sosial
e. keluarga
4. Warisan Budaya
a. situs purbakala
b. cagar budaya
Lanjutan
Pelingkupan : (Kep.Men.LH 30/92, Per.MenLH
08/06)
1. Merupakan proses awal untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak
penting (hipotetis) yang terkait dengan rencana
usaha dan/atau kegiatan.

2. Hasil akhir dan proses pelingkupan adalah


dokumen KA ANDAL. Saran dan masukan
masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan
dalam proses pelingkupan.
Lingkup Aspek Sosial AMDAL...
(lanjutan) : Sosial Budaya
5. Pelapisan Sosial berdasarkan :
a. pendidikan
b. ekonomi
c. pekerjaan
d. kekuasaan
6. Kekuasan dan kewenangan :
a. kepemimpinan formal dan informal
b. kewenangan formal dan informal
c. mekanisme pengambilan keputusan di kalangan masy
d. kelompok individu yang dominan
e. pergeseran nilai kepemimpinan
7. Sikap dan Persepsi Masyarakat terhadap rencana usaha
atau kegiatan
Pelingkupan Dampak Penting
A. Identifikasi Dampak Potensial
Dalam proses identifikasi dampak potensial dapat dipergunakan
beberapa metoda sebagaimana tercantum dalam Keputusan
Menteri Negara Lingkungan hidup No: KEP-14/MENLH/3/1994
tentang Pedoman Umum Penyusunan AMDAL seperti :
a. daftar uji
b. matrik interaksi sederhana
c. bagan alir
d. penelaahan pustaka
e. pengamatan lapangan
f. analisis isi
g. interaksi kelompok.
Pelingkupan Dampak penting
 Identifikasi dampak sebaiknya didukung juga dengan
teknis analogi melalui observasi pada kegiatan atau
usaha sejenis yang telah beroperasi - dampak sosial
yang telah timbul.
 Beberapa komponen, sub-komponen dan parameter
sosial yang dapat diidentifikasi sebagai dampak
potensial dapat dilihat pada daftar komponen, sub-
komponen dan parameter sosial.
 Sub-komponen & parameter sosial tsb harus diseleksi
lebih lanjut dan disesuaikan dengan karakteristik
rencana usaha atau kegiatan dan kondisi lingkungan
hidup setempat (bersifat spesifik lokasi).
Evaluasi dampak potensial
 Evaluasi dampak potensial bertujuan menyeleksi dan
menetapkan komponen dampak potensial aspek sosial yang
relevan untuk ditelaah.
 Dalam penetapan dampak potensial aspek sosial tersebut
dapat digunakan dengan beberapa pertanyaan berikut:
a. Apakah rencana usaha atau kegiatan akan menimbulkan
perubahan mendasar pada struktur penduduk (kepadatan
dan komposisi penduduk), dan proses penduduk
(pertumbuhan dan mobilitas penduduk) ?
b. Apakah rencana usaha atau kegiatan akan menimbulkan
perubahan mendasar terhadap pola pemilikan dan
penguasaan sumber daya alam, pola mata pencaharian
penduduk, atau pendapat/pengeluaran rumah tangga ?
Evaluasi dampak potensial
(lanjutan)
c. Apakah rencana usaha atau kegiatan akan
menimbulkan perubahan mendasar terhadap
tatanan norma dan nilai masyarakat setempat,
pranata-pranata sosial (lembaga-lembaga
kemasyarakatan), proses sosial (konflik sosial,
kohesi sosial), kegiatan ekonomi, dan pemilikan
sumberdaya alam?
 Daftar dampak potensial yang diperoleh dari 3 hal
tsb selanjutnya dievaluasi untuk memperoleh
dampak penting.
Pemusatan Dampak Penting
(focussing)
 Pemusatan dampak penting bertujuan utk
mengelompokkan / mengkategorisasikan dampak penting
yg telah dirumuskan sebelumnya agar diperoleh isu-isu
pokok lingkungan secara utuh dan lengkap.
 Dalam proses pemusatan (focussing), penyusun aspek
sosial dalam AMDAL perlu memperhatikan :
a) Dampak rencana usaha atau kegiatan terhadap
komponen lingkungan yang akan mengalami perubahan
mendasar (dampak penting), dan sebaliknya;
b) Dampak rencana kegiatan thd aspek sosial yang
mengakibatkan timbulnya dampak penting pada aspek
fisik-kimia dan biologi, dan sebaliknya;
c) Hubungan sebab akibat antar komponen dampak penting
aspek sosial itu sendiri.
Tabel. Hasil Pelingkupan Dampak Potensial,
Dampak Penting Hipotetik – Aspek Sosekbud
Tahapan Kegiatan Dampak Potensial Dampak Penting
yang Ditimbulkan Hipotetik
Pra-konstruksi
a. ? ?
b.
Konstruksi
a. ? ?
b.
Operasi
a. ? ?
b.
c.

Pasca-operasi
a. ? ?
b.
Pelingkupan Wilayah Studi
 Batas proyek
 Batas ekologis
 Batas sosial
 Batas administrasi

 Perhatikan gambar pelingkupan wilayah


studi berikut
Batas
Administratif

Batas 1.Batas Tapak Proyek Batas


Ekologi
Udara 2.Batas Ekologi Sosial
3.Batas
Batas
Sosial
BATAS
WILAYAH
4.Batas
Proyek Administratif Batas
Ekologi
STUDI Air
Langkah-langkah menentukan batas sosial
1. Batas Proyek. Pada saat menentukan batas proyek perlu dilakukan
identifikasi sebagai berikut :
Apakah di dalam batas proyek tersebut ada komunitas masyarakat
yang struktur sosial dan atau nilai-nilai sosial budaya yang
dikandung berpotensi berubah secara mendasar akibat aktivitas
pra-konstruksi (misal: pembebasan lahan, relokasi penduduk),
konstruksi, operasi dan pasca-operasi?
Struktur sosial yang dimaksud adl :
a) Struktur perekonomian masyarakat setempat (pertanian,
perkebunan, perikanan, jasa dan sebagainya);
b) Struktur kekerabatan;
c) Struktur pemilikan sumber daya alam baik yang bersifat formal
maupun yang diakui/diatur oleh adat setempat (hak ulayat);
d) Interaksi sosial yang terjalin di kalangan masyarakat setempat
(misal: kegotong-royongan, dan bentuk-2 kerjasama kolektif
lainnya).
Apakah di dalam batas proyek tsb terdapat situs purbakala atau hal-2
lain yg berkaitan dengan kehidupan religi masyarakat setempat ?
Langkah-2 (lanjutan)
2. Batas Ekologis.
Setelah batas ekologis ditetapkan, perlu
diidentifikasi :
Apakah di dalam batas ekologis tersebut ada
komunitas masyarakat yang struktur sosial dan
nilai-nilai sosial budayanya berpotensi berubah
secara mendasar akibat kerusakan sumber
daya alam dan pencemaran lingkungan yang
ditimbulkan oleh rencana usaha atau kegiatan
melalui media air, udara dan tanah?
Langkah-2 (lanjutan)
3. Batas sosial
Batas sosial ditetapkan dengan mendeliniasi batas-batas terluar
dengan memperhatikan :
a) Hasil identifikasi komunitas yang terdapat dalam batas proyek
b) Hasil identifikasi komunitas yang terdapat dalam batas ekologi
c) Lokasi komunitas/masyarakat yang berada di luar batas proyek dan
batas ekologi namun berpotensi terkena dampak yang mendasar
dari rencana usaha atau kegiatan melalui penyerapan tenaga kerja,
pembangunan fasilitas umum dan fasilitas.
Batas-batas terluar dari komunitas masyarakat yang dimaksud pada
huruf a, b dan c di atas merupakan batas sosial.
Batas sosial mungkin bisa lebih luas dari batas ekologis dan batas
proyek
Pelingkupan Aspek
Kesehatan Masyarakat
Lingkup Aspek Kesmas AMDAL
 Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena
dampak rencana pembangunan dan berpengaruh
terhadap kesehatan
 Proses dan potensi terjadinya pemajanan
 Potensi besarnya dampak terjadinya penyakit
(angka kesakitan & angka kematian)
 Karakteristik spesifik penduduk yang berisiko
 Sumber daya kesehatan
 Kondisi sanitasi lingkungan
 Status gizi masyarakat
 Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk
proses penyebaran penyakit
Identifikasi dampak potensial aspek
kesehatan masyarakat
1. Yang berhubungan dengan cemaran:
- penyebaran bahan pencemar di media lingkungan (air,
udara, tanah dan makanan)
- jalur-jalur pemajanan yang mungkin terjadi (di masa depan)
- telaah data dan informasi berdasarkan studi toksikologi,
studi epidemiologi dan studi kesehatan lingkungan
- pengalaman negara lain untuk kasus sejenis
2. Yang berhubungan dengan perindukan vektor (binatang
perantara penyakit)
- perubahan lahan yang dapat menimbulkan genangan air
- perubahan vegetasi yang menunjang atau menghambat
berkembang biaknya vektor
- telaah data atau informasi dan studi kesehatan lingkungan
survei malarlometrik dan studi epidemiologi tentang penyakit
bersumber binatang
- pengalaman negara lain untuk kasus sejenis
Identifikasi dampak potensial
..(lanjutan)
3. Yang berhubungan dengan perilaku masyarakat
- kebiasaan pemanfaatan air
- kebiasaan penggunaan bahan “reppelent” atau
pelindung
- kebiasaan penggunaan Insektisida
- kebiasaan yang berhubungan dengan sanitasi
- kebiasaan yang berhubungan dengan
pengelolaan makanan
- kebiasaan yang berhubungan dengan masalah
kesehatan (berobat, kontak penderita, dsb)
Evaluasi Dampak Potensial
 Bertujuan untuk menghilangkan dampak potensial yang
dipandang tidak relevan, sehingga diperoleh dampak penting
hipotesis, yaitu prediksi, yang menggambar potensi,
besarnya dampak kesehatan yang kemungkinan dapat
timbul akibat perubahan lingkungan yang berasosiasi
dengan masyarakat terpajan (terkena resiko).
 Evaluasi dampak potensial dapat mempergunakan
pertimbangan dan beberapa pertanyaan berikut:
1. Seberapa besar/luas rencana usaha atau kegiatan dapat
menimbulkan perubahan kualitas lingkungan yang
memungkinkan berkembang biaknya vektor penyakit?
2. Seberapa besar/luas usaha atau kegiatan memerlukan
pengerahan sumber daya manusia (lokal dan pendatang)
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antar
penduduk dan memiliki potensi untuk menimbulkan penyakit
menular?
Evaluasi dampak potensial...
(lanjutan)
3. Seberapa besar usaha/kegiatan
membutuhkan/menggunakan bahan toksik dan
mempunyai potensi untuk menimbulkan risiko
kesehatan, baik akut maupun kronis seperti :
keracunan, kanker, kelainan reproduksi dan
penyakit menahun lainnya?
4. Seberapa besar usaha atau kegiatan dapat
menurunkan secara berarti pemenuhan makanan
dan gizi masyarakat dan generasi ke generasi?
5. Seberapa besar/luas rencana usaha atau
kegiatan akan menurunkan kualitas sumber daya
manusia karena daya dukung lingkungan
sedemikian rupa sehingga berdampak terhadap
kesehatan masyarakat?
Pemusatan Dampak Penting
(focussing)
 Bertujuan untuk mengelompokkan dampak
potensial yang telah dirumuskan sehingga
diperoleh gambaran tentang isu-isu pokok
permasalahan lingkungan hidup yang terkait erat
dengan risiko kesehatan secara utuh dan lengkap.
 Dampak penting hipotetis diukur menurut prioritas
kepentingannya sbb:
 Sifat dampak (akut dan kronis),
 Jumlah penduduk,
 Beban ekonomi
Pelingkupan wilayah studi
 Disamping batas-batas yang telah ditetapkan
dalam pedoman (batas proyek, batas ekologis,
batas sosial dan batas administrasi), kajian aspek
kesmas perlu mempertimbangkan batasan
epidemiologi dari penyakit yang ada di sekitar
tapak lokasi, yang berkait erat dengan batas
ekologis dan sosial yang akhirnya ditetapkan
sebagai batas wilayah studi.

Anda mungkin juga menyukai