Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 1

Badrid Tamam (1611011044)


Fahmita Rahmasari (1611011048)
Anis Dwi Aisah (1611011057)
Muchammad Ferri (1611011059)
Dwike Hariyanti (1611011070)
Ahmad Widarta S. (1611011071)
Sofeeya Chetae (1611011075)
Pengertian Hirschprung
Hirschsprung (megakolon/aganglionic
congenital) adalah anomali kongenital yang
mengakibatkan obstruksi mekanik karena
ketidakadekuatan motilitas sebagian usus (Wong, 1996).
Hirschprung merupakan keadaan tidak ada atau
kecilnya sel saraf ganglion parasimpatik pada pleksus
meinterikus dari kolon distalis (Sacharin, 1986). Daerah
yang terkena dikenal sebagai segmen aganglionik
(Catzel & Roberts, 1992).
Macam Penyakit Hischprung

Segmen
Segmen pendek
panjang

Segmen pendek
aganglionosis mulai Daerah
dari anus sampai aganglionosis dapat
sigmoid melebihi sigmoid,
bahkan kadang
dapat mengenai
seluruh kolon atau
sampai usus halus.
Manisfestasi Klinis Hirschprung

 Konstipasi (sembelit)
 Pada bayi baru lahir ada 3 tanda yaitu meliput
a) Mekonium yang terlambat keluar (lebih dari 24 jam
b) Perut kembung
c) Muntah berwarna hijau
 Pada Neonatus kemungkinan ada riwayat
keterlambatan keluarnya mekonium selama 3 hari
 Pada Anak keluhan adanya diare dan enterokolitis
kronik.
Pathway Penyakit Hirschprung

Respon psikologis keluarga Predisposisi gangguan genetic


dan pasien (bayi atau anak) perkembangan dari system
serta misinterpretasi terhadap saraf enterik
perawatan dan pengobatan

Tidak adanya sel-sel ganglion


 Kecemasan (aganglionik) pada bagian
 Perubahan peran keluarga distal kolon
(perubahan family center)
Gangguan peristaltik usus pada area aganglionik


Penyakit Hirschprung

Obstruksi kolon
Gangguan distal
absorpsi air Kecemasan
baik pada
anak maupun
Cairan yang tidak keluarga
di absorpsi Obstruksi kolon
proksimal
Intervensi Rasa penuh
pembedaha atau kembung
Feses bercampur
n dalam perut
dengan cairan di Distensi
kolon abdomen
Pascaoperasi
Merangsang
pusat muntah
Feses Kerusakan Kongesti
di medulla
menjadi cair jaringan vaskuler, edema
otak
pascaoperasi dinding usus
Mual,
Terjadi Diare Gangguan aliran muntah
Port de darah vaskuler
entrée luka gastrointestinal  Anoreksia, atau
Penurunan volume pascabedah  Risiko
cairan dalam tubuh kehilangan cairan
Iskemia
dinding usus
Intake asupan
nutrisi kurang

Risiko injuri Nekrosis


dinding usus

Perforasi peritonitis
Asuhan Keperawatan Penyakit Hirschprung
Pengkajian
 Identitas Klien
Terjadi pada bayi baru lahir, neonatus, dan anak-
anak.
 Keluhan Utama
Nyeri abdomen, Keluhan orangtua pada bayinya
dapat berupa muntah-muntah. Keluhan gastrointestinal
lain yang menyertai, seperti distensi abdominal, mual,
muntah, dan nyeri kolik abdomen.
 Riwayat Penyakit Sekarang
keluhan orangtua pada bayi dengan tidak adanya
evakuasi mekonium dalam 24 – 48 jam pertama setelah lahir
diikuti obstruksi konstipasi,muntah, dan dehidrasi..
Pada anak, selain tanda pada bayi, anak akan rewel dan
keluhan nyeri pada abominal. Didapatkan Keluhan lainnya
berupa kontipasi atau diare berulang. Pada kondisi kroni,
orangtua sering mengeluh anak mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien biasanya mempunyai riwayat keturunan penyakit
Hischprung.
 Pemeriksaan Fisik
 Keadaan / penampilan umum : Lemah dan gelisah, rewel dan
menangis
 TTV : Hipertermi dan Takikardia
 Inspeksi : tanda khas didapatkan adanya distensi
abdominal. Pemeriksaan rectum dan feses akan didapatkan
adanya perubahan feses seperti pita dan dan berbau busuk.
 Auskultasi : pada fase awal didapatkan penurunan
bising usus, dan berlanjut dengan hilangnya bising usus.
 Perkusi : timpani akibat abdominal mengalami kembung.
 Palpasi : teraba dilatasi kolon pada abdominal.
Diagnosa Keperawatan
 Kostipasi b.d penyempitan kolon, sekunder obstruksi mekanik
 Resiko infeksi b.d pascaprosedur bedah, iskemia, nekrosis dinding
intestinal sekunder dari kondisi obstruksi
 Nyeri b.d distensi abdomen, iritasi intestinal/respon pembedahan
 Resiko ketidakseimbangan cairan tubuh b.d keluar cairan tubuh dan
muntah, ketidakmampuan absorpsi air oleh intestinal
 Aktual/resiko tinggi syok hipovolemik b.d penurunan volume darah,
sekunder dan gangguan absorpsi saluran intestinal, muntah-muntah
 Aktual /resiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d intake makanan yang kurang adekuat
 Resiko tinggi infeksi b.d adanya port de entri luka pasca bedah
 Pemenuhan informasi b.d adanya kolostomi, evaluasi diagnostik,
rencana pembedahan, dan rencana perawatan rumah
 Risiko gangguan tumbuh kembang b.d perubahan kondisi psikososial
anak selama dirawat sekunder dari kondisi sakit
 Kecemasan b.d prognosis penyakit, misinpretasi informasi, rencana
pembedahan
(Muttaqin & Sari, 2013)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai