Kementerian Kesehatan RI Disajikan dalam rangka Sosialisasi Makanan Jajanan Anak Sekolah
Pusat Promosi Kesehatan
Semarang, 26 Agustus 2013
4 ANCAMAN KESEHATAN MASYARAKAT
DI INDONESIA
• Unfinished agenda (yang tidak pernah selesai diatasi):
diare, demam berdarah (DBD), gizi kurang.
• Re-emerging Diseases (penyakit yang diperkirakan turun
prevalensinya, justru kini meningkat kembali) seperti TB
Paru, dan Malaria.
• New-emerging Diseases (penyakit-penyakit baru): MERS-
CoV, SARS, HIV/AIDS, Flu Burung, penyakit akibat
kecelakaan lalu lintas, kecanduan alkohol, ketergantungan
narkoba.
• Seringnya terjadi bencana (disaster) baik alamiah (gempa,
banjir, gunung meletus, dsb) maupun buatan yang
berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
PERILAKU
MERUPAKAN PENYEBAB TERBESAR
MASALAH KESEHATAN
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
PERILAKU
BERUBAH MENGIKUTI
“KEDEWASAAN”
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
HAKIKAT PERILAKU
SARANA
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT
(PHBS)
SEKUMPULAN PERILAKU
YANG DIPRAKTIKKAN
ATAS DASAR KESADARAN
SEBAGAI HASIL PEMBELAJARAN,
YANG MENJADIKAN
SESEORANG ATAU KELUARGA
DAPAT MENOLONG DIRI SENDIRI
DI BIDANG KESEHATAN
& BERPERAN-AKTIF DLM MEWUJUDKAN
KESEHATAN MASYARAKATNYA
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
PHBS PRODUK DARI PROSES
PEMECAHAN MASALAH-MASALAH KESEHATAN
(PROSES PEMBELAJARAN)
PENANGGU-
LANGAN
PENYEBAB SCR. MEDIS
MEDIS/TEKNIS /TEKNIS
PROSES
MASALAH PEMECAHAN
KES MASALAH
MASY KES PERILAKU
HIDUP BER-
MISAL: PERILAKU SIH & SEHAT
PENY. DIARE HIDUP (PHBS)
TDK BERSIH
& SEHAT MIS: MENCUCI TANGAN
PAKAI SABUN SEBELUM
MAKAN/MINUM
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
MANAJEMEN PENINGKATAN PHBS
PELAKSANAANNYA DENGAN
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
PHBS di 5 Tatanan
PHBS di
PHBS di
Tempat-tempat Umum
Sekolah
PHBS di
Rumah Tangga
PHBS di PHBS di
Tempat Kerja
Kementerian Kesehatan RI Institusi Kesehatan
Pusat Promosi Kesehatan
PHBS DI SEKOLAH
PHBS di Sekolah adalah upaya untuk
memberdayakan siswa, guru dan
masyarakat di lingkungan sekolah agar
tahu, mau dan mampu mempraktikkan
PHBS serta berperan aktif dalam
mewujudkan Sekolah Ber-PHBS.
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
SEKOLAH BER-PHBS
(Kemenkes)
1. Mengkonsumsi jajanan sehat di warung/kantin
sekolah.
2. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
3. Menggunakan jamban.
4. Olahraga teratur di sekolah.
5. Memberantas jentik di sekolah.
6. Tidak merokok di sekolah.
7. Menimbang berat badan dan tinggi badan
6 bulan sekali.
8. Membuang sampah pada tempatnya.
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
SEKOLAH BER-PHBS
(jateng)
9. Potong Kuku.
10 Dana sehat
11 Lantai kedap air.
12 Memakai alas kaki.
13 Ruang UKS
14 Penjaringan kesehatan.
15 Dokter kecil.
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
MENGAPA HARUS CTPS
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Studi Basic Human Services (BHS)
di Indonesia Tahun 2006
Sumber : Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Depkes RI, 2008
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Hasil Penelitian WHO 2001
• 2.000.000/tahun, ANAK meninggal karena
diare, termasuk kolera.
• Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
merupakan pendekatan kesehatan preventif
yang efektif, dan terbukti menurunkan risiko
KEMATIAN tidak hanya diare, tetapi juga
penyakit berat lainnya seperti kolera dan
disentri sebanyak 48-49 %.
• CTPS sebelum makan mampu memberi
kontribusi pada peningkatan status
kesehatan masyarakat.
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Hasil Penelitian 2006-2011
2,2 juta BALITA setiap tahun meninggal karena
penyakit Diare dan Pneumonia.
CTPS dapat menyelamatkan jutaan nyawa anak-anak
di dunia
CTPS dapat melindungi 1 dari 3 anak yang menderita
Diare
Melindungi 1 dari 6 anak yang menderita Pneumonia
Masalahnya adalah sebagian besar masyarakat
membersihkan tangan hanya dengan air. Masih sedikit
yang menggunakan sabun saat mencuci tangan.
• globalhandwashingday.org
• Liu L, Johnson HL, Cousens S, Perin J, Scott S, Lawn JE, Rudan I, Campbell H, Cibulskis R, Li M, Mathers C, Black RE; Child Health Epidemiology Reference Group of
WHO and UNICEF. Global, regional, and national causes of child mortality: an updated systematic analysis for 2010 with time trends since 2000. Lancet. 2012 Jun
9;379(9832):2151-61.
• Ejemot RI, Ehiri JE, Meremikwu MM, Critchley JA. Hand washing for preventing diarrhoea. Cochrane Database Syst Rev. 2008 Jan 23;(1):CD004265.
• Rabie T and Curtis V. Handwashing and risk of respiratory infections: a quantitative systematic review. Trop Med Int Health. 2006 Mar;11(3):258-67.
• Burton M, Cobb E, Donachie P, Judah G, Curtis V, Schmidt WP. The effect of handwashing with water or soap on bacterial contamination of hands. Int J Environ Res Public
Health. 2011 Jan;8(1):97-104.
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Fakta Cuci Tangan Pakai Sabun
• Efektif membersihkan kotoran dan telur cacing yang
menempel pada permukaan kulit, kuku dan jari-jari pada
kedua tangan.
• Meningkatkan akses sanitasi dan mencuci tangan dengan
sabun secara signifikan dapat mengurangi risiko diare.
• Cuci tangan sebelum makan pakai sabun mampu
memberi kontribusi pada peningkatan status kesehatan
masyarakat, yaitu menurunkan kejadian diare hingga 47
% (Curtis, 2001) dan menurunkan ISPA dan Flu Burung
hingga 50 %
• Kebijakan pemerintah untuk pengendalian risiko penyakit
yang berhubungan dengan lingkungan seperti penyakit diare,
penyakit kecacingan dan tifoid yang sebenarnya dapat dicegah
dengan kebiasaan buang air besar di jamban, penyediaan air
minum dan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun setelah
buang air besar dan sebelum menjamah makanan (Pidato
Menkes pada Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, 15
Oktober 2008)
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
GERAKAN CUCI TANGAN
PAKAI SABUN DI SEKOLAH
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
GERAKAN
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
PENGERTIAN :
• Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di
sekolah adalah aksi nyata, serentak dan terus
menerus untuk mendorong seluruh siswa
mempraktikkan CTPS dengan benar dalam
kehidupan sehari-hari.
Sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat,
agar berperan serta secara aktif mendukung
peningkatan PHBS di Sekolah.
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Tujuan Gerakan CTPS
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Faktor Pendukung Gerakan CTPS
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Bentuk Kegiatan Gerakan CTPS di
Sekolah
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
PHBS DI
• Komite Sekolah
– Mendukung dalam hal pendanaan untuk
sarana dan prasarana pembinaan PHBS di
sekolah.
– Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan
guru-guru yang berkaitan dengan pencapaian
sekolah sehat.
PHBS DI
SEKOLAH
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Dukungan dan Peran
• Kepala Sekolah
– Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk SK,
Surat edaran , dan intruksi tentang
pembinaan PHBS di sekolah
– Mengalokasikan dana/anggaran
– Mengkoordinasikan kegiatan
– Memantau kemajuan pencapaian sekolah
sehat PHBS DI
SEKOLAH
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
PHBS DI
• Guru
– Mengadvokasi yayasan/orang tua peserta
didik/kepala sekolah untuk memperoleh
dukungan kebijakan dan dana untuk
pembinaan PHBS di sekolah
– Sosialisasi PHBS di lingkungan sekolah
– Melaksanakan pembinaan PHBS
– Menyusun rencana pelaksanaan dan penilaian
lomba PHBS di sekolah
– Memantau tujuan pencapaian sekolah sehat
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
PHBS DI
SEKOLAH
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
BAGAIMANA PERAN
DINAS KESEHATAN DAN
PUSKESMAS?
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Peran Dinkes KAB/KOTA
Dalam Promosi Kesehatan di Sekolah
• Menetapkan prioritas masalah kesehatan sekolah dalam
wilayah kab/kota
• Menyusun kegiatan dan jadwal pelaksanaan promosi
kesehatan
• Membangun kemitraan dgn stakeholders program UKS
dengan pendekatan inovasi dan kreativitas yg
berkesinambungan
• Memberikan orientasi kepada Pengawas Sekolah
• Mendokumentasikan sekolah sehat sebagai ‘best practice”
replikasi ke sekolah lain
• Membina petugas kesehatan di unit-unit operasional
dengan sarana / media komunikasi yang sesuai untuk
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat
• Melaksanakan bina suasana dan advokasi di tingkat
kabupaten/kota
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Peran Puskesmas dalam
Promosi Kesehatan di Sekolah
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Pusat Promosi Kesehatan
Membangun budaya memerlukan waktu
karena yang ditata adalah sikap dan
perilaku untuk itu perlu ada role model,
perlu konsisten dan tidak bisa instan
K A S I H