GENDER
2018
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu:
1.Memahami dan menjelaskan teori gender untuk
mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.
2.Memahami dan menjelaskan tentang konsep gender,
dan keadilan dan kesetaraan gender.
3.Memahami kasus-kasus gender dengan baik.
Pokok Bahasan
Masa
Kondisi
Masa lalu depan/tujuan
Sekarang
Perubahan
4
Beberapa Isu Gender dalam Pembangunan:
• Di negara Africa 57% pengidap HIV adalah perempuan; dan perempuan muda berusia
antara 15 - 24 tahun cenderung 3kali lipat lebih mudah terinfeksi HIV daripada laki2
yang berusia sama.
o Masalah kesejahteraan dan kesehatan yang masih mengancam
khususnya HIV AIDS, malnutrisi (kurang gizi) dan kesehatan ibu
dan anak (UNDP 2010). terdapat sekitar 20 persen kelahiran
tidak memiliki akses ke layanan kesehatan yang layak, dan
kebanyakan bayi lahir di Indonesia berisiko tinggi 35 - 60 persen
anak-anak tidak memiliki akses kelayanan kesehatan yang layak
ke rumah sakit (Riskesdas 2007).
SEKS dan JENDER
SEKS: Perbedaan biologis antara perempuan dan laki2
JENDER:
Peran, hak dan tanggungjawab yang berbeda antara perempuan
dan laki2 dan saling hubungannya.
Perbedaan identitas, kualitas dan sikap ini dipengaruhi oleh
konstruksi sosial, kultural, agama, kelas, ras, etnisitas, umur, lokasi
geografis,dll.
Relasi hubungan yang tidak setara yang dibangun oleh keluarga,
sistem hukum dan pasar.
KARAKTERISTIK JENDER
• RELASIONAL KONSTRUKSI SOSIAL
• HIERARKHIS HUBUNGAN KEKUASAAN
• BERUBAH BERUBAH SESUAI WAKTU
• KONTEKS BERBEDA SESUAI DENGAN
ETNIS, KEBUDAYAAN,
KELAS,RAS, DLL
• INSTITUSIONAL SISTEMATIS
NO JENIS KELAMIN (SEKS) GENDER
1 Menyangkut perbedaan organ biologis laki-laki dan Menyangkut perbedaan peran, fungsi, dan tanggungjawab laki-laki dan
perempuan khususnya pada bagian alat-alat reproduksi. perempuan sebagai hasil kesepakatan atau hasil bentukan dari
masyarakat.
Sebagai konsekuensi dari fungsi alat-alat reproduksi,
maka perempuan mempunyai fungsi reproduksi seperti Sebagai konsekuensi dari hasil kesepakatan masyarakat, maka
menstruasi, hamil, melahirkan & menyusui; sedangkan pembagian peran laki-laki adalah mencari nafkah dan bekerja di sektor
laki-laki mempunyai fungsi membuahi (spermatozoid). publik, sedangkan peran perempuan di sektor domestik dan
bertanggung jawab masalah rumahtangga.
2 Peran reproduksi tidak dapat berubah; sekali menjadi Peran sosial dapat berubah:
perempuan dan mempunyai rahim, maka selamanya
Peran istri sebagai ibu rumahtangga dapat berubah menjadi pekerja/
akan menjadi perempuan; sebaliknya sekali menjadi laki-
pencari nafkah, disamping masih menjadi istri juga.
laki, mempunyai penis, maka selamanya menjadi laki-
laki.
3 Peran reproduksi tidak dapat dipertukarkan: Tidak Peran sosial dapat dipertukarkan
mungkin peran laki-laki melahirkan dan perempuan
Untuk saat-saat tertentu, bisa saja suami dalam keadaan menganggur
membuahi.
tidak mempunyai pekerjaan sehingga tinggal di rumah mengurus
rumahtangga, sementara istri bertukar peran untuk bekerja mencari
nafkah bahkan sampai ke luar negeri menjadi TKW.
4 Peran reproduksi kesehatan berlaku sepanjang masa. Peran sosial bergantung pada masa dan keadaan.
5 Peran reproduksi kesehatan berlaku di mana saja sama. Peran sosial bergantung pada budaya masing-masing.
6 Peran reproduksi kesehatan berlaku bagi semua Peran sosial berbeda antara satu kelas/ strata sosial dengan strata
kelas/strata sosial. lainnya.
7 Peran reproduksi kesehatan ditentukan oleh Tuhan atau Peran sosial bukan kodrat Tuhan tapi buatan manusia.
kodrat.
Relasi gender:
• hubungan antara laki-laki dan perempuan
berkaitan dengan pembagian peran yang
dijalankan masing-masing pada berbagai
tipe dan struktur keluarga
• relasi gender ini juga diperluas secara
bertahap berdasarkan luasan ekologi,
mulai dari mikro, meso, ekso dan makro
(keluarga inti, keluarga besar, masyarakat
regional, masyarakat nasional, bangsa dan
negara dan masyarakat internasional).
Faktor yang Mempengaruhi Jender dan Akibatnya,
Effisiensi -mengentaskan kemiskinan dengan -Proyek-2 WID berfokus -Perempuan diakui produktif dalam
meningkatkan efisiensi dalam penelitian dan pada proyek-2 sektoral pertanian dan management SDA.
1980an
pembangunan seperti perempuan dan
-perempuan dilihat sebagai solusi
kehutanan, perempuan
-meningkatkan partisipasi perempuan dalam terhadap pembangunan; waktu mereka
dan perikanan dsb.
penelitian dan pembangunan dilihat sebagai elastis
-proyek-2 pembangunan
-relasi gender sebagai relasi kuasa belum
masih berkutat pada
dikenali
pemenuhan kebutuhan
dasar perempuan -Pengarusutamaan isu perempuan dan
gender dalam pembangunan untuk
-beberapa proyek mulai
efisiensi sumber daya proyek
mengadopsi perspektif
gender ketimbang
berbicara semata tentang
perempuan
Pendekatan Tujuan Implementasi Asumsi
kebijakan
Pemberdayaan -pemberdayaan Gender dan -pengakuan bahwa
perempuan melalui hak pembangunan walaupun fokus pada
Akhir 1980an
yang lebih besar untuk (GAD-gender and peran perempuan adalah
menentukan nasip sendiri development) penting, namun relasi
berfokus pada dengan laki-2 dan seluruh
-sub-ordinasi sebagai
kebutuhan dasar sistim politik dan ekonomi
akibat dari penindasan
dan strategis dan adalah sangat penting
laki-2 tapi juga sistim yang
kerap dipisahkan.
meninda laki-2 terlebih -Perempuan sebagai agen
perempuan pembangunan dan agenda
kolektif perempuan adalah
penting
DIR - F03 19
Equality of Outcome (substantive
equality)
Kekerasan
Marjinalisasi/sub-ordinasi/penomorduaan
Diskriminasi
Pelabelan/cap/stereotype
Beban ganda
DATA DEPUTI III KNPP:
terjadi pengaduan masyarakat hampir setiap hari
22
Marjinalisasi atau Peminggiran Perempuan:
Proses marjinalisasi atau pemiskinan merupakan proses,
sikap, perilaku masyarakat maupun kebijakan negara yang
berakibat pada penyisihan/pemiskinan bagi perempuan atau
laki-laki.
Sub-Ordinasi:
suatu keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap
lebih penting atau lebih utama dibandingkan jenis kelamin
lainnya, sehingga ada jenis kelamin yang merasa
dinomorduakan atau kurang didengarkan suaranya, bahkan
cenderung dieksploitasi tenaganya.
Pandangan Stereotype:
suatu pelabelan atau penandaan yang sering kali
bersifat negatif secara umum terhadap salah satu jenis
kelamin tertentu.
Kekerasan:
suatu serangan terhadap fisik maupun integritas mental
psikologi seseorang.
Beban Kerja:
Beban kerja adalah peran dan tanggung jawab
seseorang dalam melakukan berbagai jenis kegiatan
sehari-hari.
Faktor-faktor penyebab dan
pelanggengan ketidakadilan
Gender
1. Sistem Ekonomi yang tidak adil
2. Budaya Patriarkhi
3. Sistem Pendidikan
4. Penafsiran agama yang bias
5. Pembangunan yang tidak
adil/merata
6. Sistem pemerintahan
7. Sistem Hukum
Pengertian Kesetaraan Gender?
Kesetaraan Gender adalah kesamaan kondisi
bagi laki-laki dan perempuan untuk
memperoleh kesempatan dan hak-haknya
sebagai manusia, agar mampu berperan dan
berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan dan keamanan
nasional, dan kesamaan dalam menikmati hasil
pembangunan tersebut
Relasi Jender yang setara:
•Akses
•Partisipasi
•Kontrol
•Manfaat
Wujud Kesetaraan dan Keadilan Gender
Nurture Nature
TEORI GENDER
A.Teori Nurture
Perbedaan perempuan dan laki-laki pada
hakekatnya adalah bentukan
masyakat melalui konstruksi sosial budaya,
sehingga menghasilkan
peran dan tugas yang berbeda.
Laki-laki = kelas borjuis
Perempuan = proletar.
B. Teori Nature
Perbedaan perempuan dan
laki-laki adalah kodrati.
Teori Keseimbangan
(Equilibrium)
Teori Struktural -
Fungsionalis
Teori Konflik Sosial