Anda di halaman 1dari 19

Page 1 of 19

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 2 of 19

HYPNOPARENTING :
Metode Mendidik & Mengelola Kecerdasan Anak
Menjadi Prestasi

Oleh :
SYAHRUL KOMARA, MBC Nav. CI
(MindSet Navigator Indonesia®)

KONSEP DASAR HYPNOPARENTING

ANAK-ANAK LUAR BIASA YANG BERKEMBANG MENJADI ANAK BIASA

Mari kita lihat suatu fenomena bahwa sebenarnya anak-anak kita adalah anak yang luar biasa, namun
lambat laun dengan berkembangnya usia anak maka kehebatan itu mulai terkikis sedikit demi sedikit.

Coba kita perhatikan Firman Allah dalam surat At Tiin ayat 4 yang artinya “Sesungguhnya telah Kami
Ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Jadi di sini jelas bahwa manusia secara potensi
adalah baik, namun ayat ini juga yang secara tidak sadar sering disangsikan. Kalau sudah baik kenapa
anakku tidak sepintar si A, si B atau si C, dan beberapa penyesalan akan potensi diri anak yang kurang
maksimal. Penyangkalan ini bermula dari perkembangan anak yang tidak sesuai dengan yang diharapkan
orang tua, walaupun sebenarnya itu semua adalah produk dari orang tua.

Manusia dilahirkan dengan perasaan mampu segalanya. Perasaan mampu itu ditunjukkan dengan
keberanian melakukan sesuatu. Perhatikan tingkah laku bayi berusia 8-9 bulan ke atas ketika ia baru mulai
duduk dan mencoba untuk menirukan orang-orang dewasa disekitarnya. Dia akan mengeksplorasi dunianya
dengan penuh keberanian walaupun tubuhnya belum siap untuk itu. Karena di kepalanya ia belum memiliki
konsep bahwa ia tidak mampu.

Dia akan terus bersemangat mencoba melakukan segala hal baru denga antusias dan tekun. Bahkan semua
dihadapidengan totalitas, penuh semangat, tawa dan airmata. Namun keberaniannya lambat laun mulai
memudar seirama dengan pesan-pesan ketidakmampuan yang diterima dari lingkungannya. Sang bayi
hampir setiap hari mulai dikenalkan kata-kata “jangan”, “tidak boleh” atau “tidak biasa”. Bahkan biasanya
dalam satu hari anak mendapatkan 40 kata “jangan” atau “tidak” untuk mengiringi 1 kata “YA”. Disinilah
kemudian sang bayi mulai meragukan potensi dirinya.

Jika semua punya potensi yang sama, apa yang sebetulnya membedakan antara orang satu dengan
lainnya?

Untuk mempermudah menjelaskannya saya ajak Anda untuk membayangkan analogi diri kita sebagai
seperangkat komputer atau lebih tepatnya komputer hayati. Kenapa harus komputer, yah karena saya
melihat penjelasan ini akan lebih mudah, sebab saya juga yakin saati ini semua orang sudah pernah
mengenal komputer sehingga akan lebih familiar.

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 3 of 19

Saat kita dilahirkan, secara hardware atau perangkat keras yang kita miliki kurang lebih sama. Hardware
komputer hayati adalah otak. Kita semua tahu bahwa setiapbayi yang terlahir, memiliki 1 trilliun
(1.000.000.000.000) neuron yang menyusun otak, sekitar 100 milyar sel otak aktif dan 900 milyar sel otak
pendukung. Dan Tuhan Maha Adil dan Maha Penyayang. Semua anak manusia dibekali dengan jumlah sel
otak yang sama. Tidak ada diskon dan tidak ada bonus. Jadi hardware komputer hayati adalah otak kita.

Sebagai perbandingan, seekor lebah yang bisa membangun dan mempertahankan sarang madu,
memperhitungkan jarak, mengumpulkan cairan bunga, menghasilkan madu, punya pasangan, memberikan
perhatian kepada anaknya dan berkomunikasi dengan lebah lain hanya punya 7.000 neuron. Hal ini
mengindikasikan bahwa kita punya kekuatan otak yang sangat besar. Sesungguhnya kita punya banyak
neuron, kalaupun Anda punya beberapa juta lebih sedikit daripada orang lain, itu tidak akan membuat
perbedaan sama sekali.

Oke, kita sudah ketahui bahwa hardware manusia cenderung sama. Yang membuat perbedaan hanyalah
installasi program atau software yang ditanamkan dalam komputer. Dalam komputer hayati software-nya
adalah pikiran dan perasaan. Semua program dalam komputer hayati tersimpan dalam hardisk yaitu
gudang informasi bawah sadar, disinilah tempat rekaman informasi yang pernah dialami manusia.

Anda tidak perlu khawatir, sebab kita dibekali dengan hardisk yang sangat besar kapasitasnya. Majalah
Scientific American, edisi November 2005, memuat satu artikel mengenai hasil penelitian terkinimengenai
kapasitas otak dalam menyimpan informasi. Untuk bisa mengisi penuh hardisk otak maka kita harus belajar
satu hal baru setiap detik selama 30 juta tahun. Benar, Anda tidak salah baca, selama 30 juta tahun.

Sampai disini kita akan mengetahui bahwa, dengan hardware dan kapasitas hardisk yang sama, tentunya
tinggal program apa yang kita install dalam diri kita. Kecanggihan software yang terpasang sangat
menentukan prestasi yang dicapai seseorang. Ibaratnya, jika kita menggunakan program WS release 7.0
(Word Star) dan MS Word 2010, hasilnya pastinya akan berbeda. Mengapa? Karena Ms Word jauh lebih
canggih dari pada WS.

Semestinya kita harus rajin melakukan upgrade terhadap software hayati yang kita miliki dengan yang lebih
baik dan lebih canggih. Namun kenyataanya kita lebih suka dengan software lama yang sudah kompatibel
dengan diri kita, bahkan yang lebih parah lagi kita tidak melengkapi software kita dengan program anti
virus. Padahal jika ada satu virus saja dalam software akan membuat kerjanya semakin lambat dan mudah
hang. Program apapun akan berusaha untuk disabotase agar tidak berjalan maksimal.

Suatu hal yang menyedihkan kita lebih suka melakukan install program yang negatif kepada anak-anak kita.
“Mana mungkin saya melakukan install program negatif kepada anak saya”, “ saya selalu melakukan
program positif”. Oke, Anda dapat tarik nafas sejenak tahan dan lepaskan …… baik kalau sudah rileks mari
kita bermain-main sejenak.

Kita memang ingin anak kita sukses, anak kita pintar, namun kadangkita salah dalam memberikan spontan
reware, yang akhirnya membentuk satu program dalam diri anak kita. Baik Anda dapat dengan jujur
menjawab pertanyaan ini. Oke, dibandingkan orang sukses dan tidak sukses mana yang lebih banyak. Baik,
jika jawaban Anda adalah orang yang tidak sukses lebih banyak, ini adalah jawaban umum yang saya dengar
dari beberapa peserta pelatihan parenting pada umumnya.

Spontan reware merupakan respon spontan yang kita berikan kepada anak-anak saat dia mampu
melakukan sesuatu. Anak-anak senantiasa dibandingkan dengan objek di luar dirinya dan biasanya yang
lebih baik dari keadaan anak. Mari kita tilik perjalanan hidup kita kebelakang, saat kita kecil dan belum bisa
membaca, maka orang sekitar kita mengatakan lihat itu si A sudah lancar membaca. Maka saat itu kita

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 4 of 19

berusaha untuk bisa membaca. Saat kita sudah berupaya secara maksimal dan elah mampu membaca,
apakah upaya tersebut mendapatkan pengakuan?

Oh ternyata tidak, saat kita bisa membaca, maka yang dilihat adalah si B yang sudah bisa matematika. Kita
sudah tidak istimewa lagi karena bisa membaca sebab ada si B yang bisa matematika, tetapi karena saat
kecil kita benar-benar seorang pejuang sejati, maka ketinggalan tersebut berusaha untuk segera di atasi
dan berhasil. BERHASIL? APAKAH BERHASIL? Menurut kita saat itu sudah berhasil, tapi spontan reward
yang kita peroleh apa? Lihat si C bahasa Inggrisnya sudah lancar, si D baru kerja 2 tahun sudah bisa beli
rumah dan bla bla bla …… sekian banyak pembanding yang tadinya belum muncul akan senantiasa muncul
saat kesuksesan diperoleh. Akhirnya kita melihat bahwa sukses itu sulit, pintar itu sulit semua serba sulit,
dan itulah program yang telah terinstall dalam diri kita maupun anak-anak kita.

Tanpa sadar kita telah membuat program gagal dalam diri anak-anak. “Lho tapi semua itu saya lakukan
untuk memotivasi anak saya agar berhasil”, mungkin Anda juga akan melakukan pembelaan yang sama.
Saat pertama, anak mungkin termotivasi, namun setelah sekian lama mencoba dan berhasil tetapi tetap
gagal karena dihadapkan pembanding baru. Anak mulai berpikir “ iya … betul juga mama (papa, atau
siapapun figur otoritas yang mengucapkan) aku memang anak yang ………”.

Saat anak sudah membuat pencitraan pada dirinya, maka program itu sudah terinstall secara sempurna.
Aku memang anak yang ……… Pencitraan anak tidak berjalan begitu saja, tetapi biasanya karena proses
pengulangan, adanya “pelabelan” dengan intensitas emosi yang tinggi dari figur otoritas ataupun dari
proses modeling pada kelompok yang diidentifikasi. Jika yang terinstall adalah program negatif, maka
potensi anak tidak akan berkembang secara optimal.

Suatu program yang salah akan senantiasa meyabotase usaha seseorang untuk sukses, program inilah yang
kemudaian membuat penjara mental dan membuat perlindungan yang sangat nyaman agar kita tidak usah
berubah dengan sejuta alasan. Saat ada kesempatan untuk sukses, yang SMA bilang, bagaimana bisa sukses
dia kan Sarjana, yang sarjana juga bilang bagaimana saya bisa berhasil, dia kan Pascasarjana. Yang
pascasarjana juga tidak percaya diri dan bilang dia kan Doktor, yang doktor bilang dia kan Doktor Lulusan
Luar Negeri pembanding-pembanding itu senantiasa muncul saat seseorang akan melangkah, sebab
memang seperti itu program yang sudah terlanjur terinstall.

Agar tidak membingungkan, saya buat sebuah ilustrasi yang paling sering kita hadapi dalam kehidupan ini
dan contoh yang paling mudah adalah pada anak-anak. Saat anak-anak baru bisa membaca maka yang
dibuat pembanding adalah kemampuannya sebelum bisa membaca “Pinter sekarang kamu sudah bisa
membaca, tidak terasa usaha keras kamu telah berhasil. Kamu harus bangga, sebab kemarin kan masih
belum lancar”. Dan saat anak telah bisa matematika spontan reward yang diberikan juga harus spesifik
“Pinter sekarang kamu sudah lancar berhitungnya, kamu harus bangga karena kemarin baru bisa
membaca”.

Apa efek yang dirasakan oleh anak? Pertama, anak merasa bangga dengan dirinya dan merasa bahwa
dirinya mampu mengatasi permasalahannya, bahkan kepercayaan diri anak inilah yang akan membuat
Operating System komputer hayati anak selalu ter-upgrade dengan versi terbaru. Kepercayaan diri anak
akan membentuk konsep diri, dan konsep diri anak merupakan pondasi awal bagi kesuksesan anak-anak.

Manfaat kedua Anda telah membiasakan memasukkan program positif kepada anak-anak, Anda telah
mebuat suatu anchor (jangkar) yang sangat penting dalam kehidupannya. Suatu anchor yang akan
memandu kehidupan di masa depan bahwa sukses itu sebenarnya mudah. Pengalaman sukses ini sangat
penting sebab sukses-sukses berikutnya hanya tinggal memperlebar bidang sukses yang pernah diraih.

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 5 of 19

Kabar baiknya bahwa program yang sudah terlanjur tertanam di pikiran bawah sadar anak masih bisa
diperbaiki. Karena program-program salah tersebut berada di pikiran bawah sadar. Menurut Charles
Tebbets, ada lima cara untuk bisa melewati filter informasi masuk ke dalam pikiran bawah sadar.
Memahami hal ini akan membantu tugas-tugas kita sebagai orang tua dan guru :

1. Pengulangan/repetisi

Segala sesuatu yang dilakukan secara konsisten atau berulang akhirnya akan masuk ke pikiran bawah sadar
dan menjadi kebiasaan. Contohnya seorang anak yang selalu dikatakan “bodoh” atau “tidak bisa” atau
“selalu tidak teliti” oleh orang di sekitarnya membuat anak ini akhirnya percaya bahwa ia benar-benar
bodoh dan tidak teliti. Selanjutnya, pikirannya akan memerintahkan seluruh mekanisme tubuh guna
mewujudkan hal itu. Jadi ia bodoh, bukan karena tidak punya kapasitas untuk pintar namun lebih karena
didikte oleh program “bodoh” yang telah ter-install dalam pikirannya.

2. Identifikasi kelompok/keluarga

Kita hidup dalam keluarga yang memiliki latar belakang budaya tertentu. Kita akan mengikuti keibasaan
yang ada dalam keluarga, kelompok gang atau masyarakat. Kebiasaan ini adalah program yang akhirnya
kita terima secara bawah sadar. Contohnya, cara berbicara, cara sembahyang, cara makan, cara
berpakaian, cara menerima sesuatu, termasuk cara berpikir. Jika kita dibesarkan di benua lain apakah
mungkin kita akan berpikir dan bersikap seperti sekarang? Jawabannya belum tentu.

3. Ide yang disampaikan oleh figur yang dipAndang memiliki otoritas

Apa yang disampaikan oleh seseorang yang dipandang memiliki otoritas, seorang pakar, seorang yang kita
hormati dan kagumi, akan dapat dengan mudah diterima oleh pikiran bawah sadar. Secara tidak sadar kita
langsung membenarkan apa yang diucapkan,apalagi jika yang diucapkan masuk akal bagi kita. Contohnya
adalah kata-kata seorang dokter, sedangkan bagi anak-anak figur yang dipAndang memiliki otoritas adalah
orang tua dan guru.

4. Emosi yang intens

Peristiwa yang disertai dengan muatan emosi yang intens, baik ituemosi positif maupun emosi negatif akan
sangat membekas dalam pikiran bawah sadar. Contohnya adalah phobia dan trauma atau bahkan saat anak
dapat raport dengan nilai yang tidak diharapkan orang tua (harus masuk 10 besar), kemudian marah
dengan intensitas emosi yang kuat dan mengatakan “Dasar anak bodoh”.

5. Hipnosis

Hipnosis menjangkau pikiran bawah sadar dengan teknik komunikasi yang mampu melewati pikiran sadar.
Dengan teknik komunikasi yang khas, kita bisa melewati pikiran sadar dengan cara menonaktifkan sesaat
pikiran sadar untuk langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar. Saat pikiran sadar non aktif atau
lebih tepat disebut pasif, kekuatan sugesti bisa menjadi sembilan kali leibh kuat dibandingkan dengan
situasi biasa. Bahkan hipnosis memungkinkan kita meng-install program barudan meng-uninstall program
negatif dengan cepat dan efektif tanpa gangguan pikiran sadar yang biasa mengajukan sebagai pertanyaan
dan alasan.

Dari kelima teknik menjangkau pikiran bawah sadar, hipnosis adalah cara yang paling cepat dan efektif
untuk bisa masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Hal ini disebabkan karena dengan hipnosis kita mampu
mem-by pass atau melewati pikiran sadar dan langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar,
melakukan sugesti sesuai dengan yang diharapakan. Kondisi ini akan membuat perubahan dapat dilakukan

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 6 of 19

dengan lebih cepat dan efektif. Karena keefektifan hipnosis ini, buku ini menawarkan teknik mengasuhan
anak dengan pendekatan hipnosis.

PENGERTIAN HYPNOPARENTING

Sebelum membahas pengertian hypnoparenting, terlebih dahulu perlu ada persamaan persepsi tentang
apa itu hipnosis. Baik, saya akan bertanya apakan Anda pernah merasakan dihipnosis? Tidak pernah,
mungkin itu jawaban Anda secara spontan. Oke apapun jawaban Anda tidak masalah, sekarang saya
bertanya lagi apakah Anda pernah melakukan hipnosis? Tentu saja tidak pernah. Yah jawaban-jawaban itu
terkadang disebabkan karena sikap apriori kita terhadap hipnosis.

Hipnosis masih dianggap seseuatu yang berhimpitan dengan dunia mistik, berbau magis, supranatural atau
adanya anggapan bahwa orang yang bisa dihipnosis hanya orang bodoh, hipnosis dapat menyebabkan lupa
ingatan dan sebagainya. Baik, mari kita cek jawaban Anda. Benarkah Anda tidak pernah dihipnosis.

Pernahkah Anda menonton sinetron sehingga terhanyut sampai ikut menangis ketika tokoh idola Anda
dianiaya? Atau Anda asyik membaca buku hingga tidak mendengar ketika dipanggil teman? Atau Anda asyik
main game atau SMS hinga lupa waktu? Yah… kalau itu pernah.nah jika Anda pernah merasakannya, berarti
Anda sudah pernah merasakan dihipnosis.

Kondisi terhipnosis (trance) adalah fenomena yang normal dan alami dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa
disadari, semua orang sering mengalami trance, misalnya saat sedang menonton film yang menarik,
menyetir mobil, membaca buku, bekerja di depan komputer dan lain-lain.

Baik jika Anda merasa tidak pernah melakukan hipnosis, saya akan mencoba memberi sebuah contoh.
Contoh yang negatif seperti ini. Misalnya Anda, sebagai orang tua dan figur yang dipAndang memiliki
otoritas, saat mengetahui bahwa anak Anda nilai ujiannya jauh di bawah harapan Anda, bekata “Dasar anak
goblok. Kamu selalu dapat nilai jelek. Dari dulu sampai sekarang nilaimu nggak pernah bagus. Heran ya…
kok ada anak goblok seperti kamu?”

Apa yang Anda lakukan pada anak Anda adalah satu bentuk hipnosis yang sangat dahsyat. Hipnosis yang
Anda lakukan mampu menembus langsung ke pikiran bawah sadar anak, melalui gerbang pikiran bawah
sadar yang saat itu terbuka lebar akibat perasaan takut mendapat nilai jelek dan akan sangat efektif.
Mengapa efektif? Karena kalimat yang Anda “pilih” sungguh merupakan affirmasi yang sangat ampuh. Coba
Anda perhatikan kembali kalimat di atas. Khususnya kata-kata yang saya garis bawahi. Dan itulah yang
terinstall dalam diri anak-anak.

Jadi pada prinsipnya kita sering mengalami kondisi hipnosis karena hipnosis sebenarnya adalah fenomena
alami, dan kita sebagai orang tua atau guru juga sering melakukan hipnosis, karena orang tua ataupun guru
adalah figur otoritas sehingga apa yang diucapkan dapat diterima langsung oleh pikiran bawah sadar anak.

Baiklah sekarang saatnya kita membahas pengertia hypnoparenting. Hypnoparenting terdiri dari 2 kata
dasar yaitu hipnoss dan parenting. Marilah kita bahas satu persatu secara singkat sehingga makna dari
hypnoparenting dapat dimengerti dengan benar. Hipnosis di Indonesia masih dianggap sebagai satu hal
yang dipenuhi misteri. Masih banyak yang beranggapan bahwa hipnosis melibatkan kuasa kegelapan atau
suatu bentuk praktek supranatural. Oleh karena itu tidak sedikit juga orang yang percaya bahwa hal yang
berbau hipnosis harus dijauhi atau dihindari.

Ada juga yang berpendapat bahwa subjek yang dihipnosis tidak bisa mengontrol pikirannya sendiri dan
dalam kondisi yang sepenuhnya tidak sadar atau bahkan ada juga yang mengatakan bahwa kalau sering

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 7 of 19

dihipnosis akan lupa ingatan dan mudah dipengaruhi oleh orang lain atau bahkan mudah dimasuki “roh
halus”. Baiklah sekarang kita akan membahasnya.

Pertama kali yang perlu diketahui adalah di dunia ini terdapat dua aliran besar hipnosis yaitu aliran Timur
dan Barat. Pada aliran Timur memang banyak dijumpai hal-hal yang bersifat mistis atau “magis”. Sedangkan
pada aliran Barat dipengaruhi oleh teori-teori mengenai pikiran dan struktur bahasa. Hipnosis yang akan
diulas di sini menganut aliran Barat. Jadi semuanya berdasarka penelitian ilmiah dari para pakar yang
berasal dari dunia kedokteran dan psikologi.

Sekali lagi fenomena hipnosis kita alami setiap hari. Pernahkah Anda melihat film yang mengharukan
hingga menangis? Anda larut dalam film itu sehingga seakan-akan menjadi sesuatu yang nyata. Itulah
hipnosis. Contoh lainnya adalah bayangkan sebuah jeruk lemon yang sangat segar di depan Anda.
Bayangkan jeruk tersebut dibelah jadi 2 bagian dan kemudian dikucurkan ke dalam mulut. Bagaimana
reaksi tubuh Anda? Adakah pengaruhnya? Apakah air liur Anda menjadi lebih encer? Jika Anda perhatikan
jeruknya kan tidak ada, hanya imajinasi saja bukan? Tetapi mengapa tubuh kita bereaksi dengan cara yang
sama ketika jeruknya benar-benar ada? Itulah hipnosis. Otak kita menangkap gambaran mental dari jeruk
lemon. Dan ketika kita melakukannya dengan penuh perasaan dan konsentrasi maka otak menganggap hal
itu adalah suatu kenyataan dan memerintahkan tubuh untuk beraksi dengan cara yang sama saat kita dulu
berhadapan dengan jeruk lemon yang sesungguhnya.

Dengan pemahaman di atas maka kita sekarang akan menyadari bahwa semua proses pemasukan
informasi ke dalam pikiran adalah suatu proses HIPNOSIS.

Nah sekarang apa itu PARENTING? Parenting adalah segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas
orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak. Tugas kita sebagai orang tua dalam mendidik dan
membesarkan anak sebenarnya sangat berat dan penuh liku-liku tantangan. Sayangnya kita hanya berbekal
pengalaman sebagai seorang anak yang dulunya dididik dan dibesarkan oleh orang tua kita. Sebagian besar
pola asuh dan pola didik orang tua kepada kita akhirnya mewarnai tugas kita sebagai orang tua. Kita
memperlakukan anak kita sebagaimana orang tua memperlakukan kita dulunya. Seharusnya kita harus
memperlakukan anak sebagaimana kita dulu ingin diperlakukan oleh orang tua ktia. Dengan begitu kita
bertindak atas dasar perasaan seorang anak. Bukan atas dasar perasaan kita sebagai orang tua. Karena apa
yang kita anggap baik belum tentu seperti yang diinginkan oleh anak kita secara pasti. Dengan kata lain kita
bertindak atas dasar persepsi kita sendiri bukan dari persepsi seorang anak.

Oleh karena itu dengan hypnoparenting kita berusaha mempetakan dan meMbuat sistemasi atas segala hal
yang berhubungan dengan tugas kita sebagai orang tua ditinjau dari sudut pAndang cara kerja pikiran dan
pengaruhnya terhadap masa depan seorang anak.

Mengapa kita meninjaunya dari sudut pandang cara kerja pikiran? Karena segala sesuatu berakar dari
pikiran. Manusia, anak-anak sampai dewasa, melakukan segala sesuatu karena punya pikiran.segala hal
tentang teori pertumbuhan dan perkembangan anak tak akan berhasil jika kita gagal memahami cara kerja
pikiran. Satu hal sederhana? Mengapa seorang bayi belajar berjalan? Karena ia melihat semua orang
dewasa di sekitarnya berjalan tegak dengan kedua kakinya. Bukan karena umurnya memang mengijinkan
dia untuk berjalan. Jika selama 5 tahun pertama hidupnya byai hanya melihat orang di sekitarnya
merangkak maka ia pasti akan merangkak juga. Tidak akan pernah berjalan tegak. Inilah mekanisme
hipnosis ang paling sederhana. Kita telah mempengaruhi seorang bayi dengan contoh nyata bahwa suatu
hari ia akan berjalan juga sebagaimana kita orang dewasa. Hal ini ditangkap oleh otak bawah sadarnya dan
diproses sampai suatu saat si bayi itu mulai mencoba untuk berdiri tegak dan berjalan. Tetapi karena
tulangnya belum kuat maka ia akan terjatuh. Tetapi karena kita sugesti, “Ayo coba lagi. Berdiri lagi sayang

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 8 of 19

kamu pasti bisa” maka ia akhirnya bisa berjalan. Bayangkan apa yang akan terjadi jika sugestinya, “Alaaa
percuma kamu tdak akan bisa. Sudahlah duduk aja tidak usah berdiri atau berjalan”, apakah si bayi akan
bisa berjalan? Tentu tidak.

Langkah-langkah Terapi Hypnoparenting

Hypnoparenting sebagai teknik pola asuh bekerja langsung pada alam bawah sadar anak. Orang tua dapat
menerapkan pola asuh termasuk mendisiplin anak secara mudah tanpa paksaan.
Yang terjadi saat orang tua menggunakan teknik hypnoparenting adalah

 komunikasi secara mental melalui alam bawah sadar anak.


 kalimat-kalimat afirmatif yang disampaikan ketika anak sedang dalam kondisi rileks.
 Tindakan dan tingkah laku balita masih sangat banyak dipengaruhi alam bawah sadarnya. Itu
sebabnya, ia begitu polos dan spontan, serta mudah di-"program" (diberi sugesti) oleh orang
tuanya.
 Pikiran anak balita ibarat spons yang sangat mudah menyerap apa pun yang terdengar, terlihat dan
terasa.
 Orang tua menanamkan sugesti melalui kalimat-kalimat afirmasi sesuai kebutuhan anaknya,
langsung ke alam bawah sadar sesuai sugesti tersebut.

Persiapan orang tua:

 Paham sifat dan kebiasaan anaknya, sehingga tidak melakukan sugesti yang bertentangan dengan
sifat balita.
 Bisa menyeleksi kata-kata yang akan diucapkan. Fokus pada kata-kata positif dan hindari kata-kata
negatif seperti “nakal’, “bandel”, ” “susah”, “berisik”, dan sebagainya.
 Mampu intropeksi diri dan memberikan contoh baik pada anak.
 Paham betul konsep dasar hypnoparenting. Tak sekedar tahu. Hindari tindakan tidak sepenuh hati
atau tidak rela.
 Bekerja sama dengan anak mengenai cara menerapkan hypnopareting agar konsisten.
 Setiap orang punya kesalahan. Orang tua harus menyadarinya agar tidak selalu menyalahkan anak.
 Ingat, yang bicara adalah bahasa batin. Anak tidak peduli orang tua bicara dalam bahasa apa, tetapi
saat orang tua meniatkan maksud pikirannya, itulah yang tertangkap. Janin bisa mengikuti kata-
kata ibunya, walau ibunya bicara dalam hati, tanpa suara.

Langkah-langkah:

 Orang tua harus tenang dan rileks.


 Cari saat paling tepat untuk melakukan penanaman sugesti pada anak, ketika balita dalam kondisi
yang rileks dan fokus. Misalnya, saat menyusui, saat anak sakit, saat bercerita, atau saat balita
sedang tidur.

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 9 of 19

 Gunakan media pendukung untuk melakukan penanaman sugesti (jika dibutuhkan), misalnya suara
musik yang menenangkan, suara lembut ibu dan ayah, suara detak jam, dan sebagainya.
 Lakukan kontak tubuh secara lembut, berulang dan monoton (dapat dilakukan saat ia tertidur),
seperti mengusap kepala atau dahi balita, mengusap punggungnya dengan lembut.
 Mulailah bicara dengan niat menanamkan sugesti positif, gunakan kalimat afirmasi positif seperti,
“Anak manis, mimpilah yang indah dan besok pagi, bangun segar, bersemangat dan sehat.”
 Lakukan pengulangan secara konsisten, ibu dan ayah melakukan hal sama berulang-ulang, hingga
terlihat hasil yang diharapkan.

Hindari:

 Membiarkan balita tertidur lelap di depan TV atau media lain yang hidup, terutama jika media
tersebut memiliki efek negatif. Anak akan memsuki kondisi alpha saat tertidur, sehingga apa yang
ia dengan dari luar dapat terprogram secara otomatis di alam bawah sadarnya.
 Bertengkar atau saling melontarkan kalimat negatif di depan anak karena bisa tertanam di jiwa
bawah sadar anak, dan kemungkinan berakibat pada kesehatannya.
 Melakukan kekerasan terhadap anak, karena ia akan dengan mudah memprogram kekerasan
tersebut di jiwa bawah sadarnya.
 Menggunakan kata-kata negatif. Misalnya, “Besok pagi kamu bangun dan tidak rewel,” tetapi ganti
menjadi, “Besok pagi kamu bangun dengan hati senang, ya Nak!”

PRAKTIK-PRAKTIK HIPNOSIS

HIPNOSIS UNTUK MENDIDIK ANAK

Hipnosis untuk anak-anak telahd ikenal sejak masa lampau. Tanpa kita sadari, sebenarnya, berbagai tradisi
dan budaya yang ada telah menerapkan metode hipnosis dalam menumbuh kembangkan anak. Lagu
ninabobo yang dinyanyikan para orangtua pada saat menidurkan anak, secara otomatis, dapat
menciptakan sebuah fenomena hipnosis (trance), khususnya pada anak-anak (child trance condition).

Pada era modern, metode hipnosis untuk anak-anak telah lama dilakukan oleh Dr. Franz Mesmer –ahli
fisika dan astrologi dari jerman- dengan teknik magnetisme, pada 1784. Namun, hasil penelitian yang
dilakukan oleh Frankin menyimpulkan bahwa “efek klinis” yang ada pada teknik magnetisme bukanlah
karena magnetisme itu sendiri, melainkan efek yang dihasilkan dari “imajinasi”. Yang dilakukan oleh pasien.

Itulah hal yang sebenarnya menjadi kunci sukses metode hipnosis untuk anak-anak. Di Amerika,
penggunaan hipnosis terhadap anak-anak mulai dilirik oleh terapis pada akhir dekade 1950-an. Hal ini
disebabkan adanya sosialisasi hipnosis oleh Dr. Milton Erickson dan Erik Wright sebagai metode efektif
yang terbukti secara klinis dalam mengatasi berbagai gangguan/permasalahan pada anak-anak. Hingga
1960, kontribusi hipnosis untuk anak-anak telah membawa seorang ahli seperti Dr. Franz Baumann menjadi
“dokter anak-anak pertama” sekaligus menjadi presiden dari Association Society Clinical Hypnosis (ASCH).

Hipnosis pada anak-anak merupakan sebuah keadaan yang ada pada gelombang pikiran alpha dan theta
yang fenomenanya seperti perasaan melamun atau berimajinasi. Dalam keadaan hipnosis, seseorang

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 10 of 19

menjadi fokus secara selektif dan berkonsentrasi atas ide utama atau gambaran (dengan atau tanpa
relaksasi). Sasaran spesifiknya adalah pencapaian beberapa tujuan atau menyadari beberapa potensi-
potensi dalam diri anak tersebut.

Dalam keadaan hipnosis, seorang anak mudah menerima saran-saran positif yang berguna bagi
perkembangannya, mulai dari masa kanak-kanak hingga remaja. Saran-saran positif tersebut akan terus
tersimpan di pikiran bawah sadar mereka. Hal itu akan mengisi rekaman-rekaman dalam pikiran
mereka, yaitu tentang segala sesuatu bersifat positif yang berguna dalam mengisi sisi kejiwaan dan
emosional. Sebelum melakukan hipnosis untuk mendidik anak, perlu saya jelaskan beberapa kendala
yang biasanya terjadi.

1. Pacing leading yang tidak berjalan

Kata Pacing dan Leading jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah menyamakan atau
mengikuti dan Leading adalah memimpin. Ada sebuah alat dalam bidang musik yang dapat
menggambarkan hal ini yaitu Garpu Tala. Dalam radio disebut menyamakan frekuensi. Dalam hipnosis,
istilah pacing dan leading digunakan untuk menjelaskan sebuah hubungan komunikasi. Pacing berarti
sebuah proses dalam menyamakan agar dapat memiliki pemahaman yang sama dan mengikutinya
(Leading).

Dalam lingkungan keluarga, teknik pacing and leading ini harusnya dapat menyelamatkan banyak
kehidupan keluarga jika orang tua tidak memaksakan anaknya untuk mengerti orang tua. Andai saja,
boleh menyarankan bila para orang tua menyadari bahwa mereka pernah menjadi anak, sedangkan
anak belum pernah menjadi orang tua.

Pernahkah orang tua berusaha menyamakan (pacing) dahulu ke anaknya yang mogok belajar, yang
lebih senang bermain game. Lalu belajar memahami mengapa anaknya berperilaku seperti itu? Atau
lebih memilih langsung marah besar ke anak dan memberi predikat “anak bemasalah” yang tidak tahu
diri, disuruh belajar malah main. Apa nggak tahu bahwa ayah atau ibunya ingin dia menjadi anak yang
pintar? Apa nggak tahu kalau orang tuanya setengah mati mencari uang guna menafkahinya? Dasar
anak bandel, nakal ! Maka dibawalah anak ini ke psikiater karena anaknya “bermasalah”, sebetulnya
siapa yang “bermasalah”?

2. Modalitas yang dipaksakan

Apa yang terbesit dalam pikiran Anda ketika kata “modalitas” ini muncul? Apakah Anda merasa ada
hubungannya dengan salah satu istilah ekonomi? Permodalan? Ya, walaupun tidak berhubungan
langsung dengan bidang ekonomi, arti kata modalitas yang sasya maksudkan memang menyerempet
kata “modal” dalam istilah ekonomi. Modalitas dalam konteks hipnosis adalah Representational System
atau biasa disingkat dengan Rep System. Ini merupakan modal yang diberikan Tuhan kepada manusia
berupa indera pengelihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan.

Modalitas atau Rep System ibarat saringan bagaimana seorang manusia memaknai suatu kejadian di
luar sebelum dimasukkan ke dalam pikirannya. Untuk memudahkan pemahaman, mari kita gunakan
istilah VAKOG – Visual (pengelihatan), Auditory (pendengaran), Kinestetik (perabaan), Olfactory
(penciuman), Gustatory (pengecapan). Dalam setiap manusia unsur VAKOG ini berfungsi sama
baiknya.tidak ada unsur yang lebih baik dari unsur lainnya. Hanya pada sebagian orang, ada bagian-
bagian yang lebih dominan dari bagian lainnya yang kurang dominan.

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 11 of 19

Misalkan, orang tua yang dominan Visual dalam mengajarkan anaknya belajar kecenderungan akan
lebih sering dengan menunjukkan atau memperlihatkan bahan pelajaran. Sedangkan anak yang
memiliki dominan Auditory, tentu akan lebih nyaman dengan suara atau dibacakan bahan
pelajarannya, tidak hanya sekedar ditunjukkan. Atau anak yang dominan Kinestetik di mana gaya
belajarnya adalah menggoyang-goyangkan kaki atau memutar-mutar penanya harus berhadapan
dengan orang tuanya yang dominan Visual di mana akan merasa “terganggu” dengan “gerakan-gerakan
” Sang anak.

Anda dapat gambarkan dan ceritakan apa yang akan terjadi jika orang tua tidak menyadari modalitas
dirinya dan modalitas anaknya? Yang terbayang adalah antara orang tua dan anak saling memberi label
“bermasalah” antar satu dengan lainnya. Yang ketika belajar. Titik temu sebetulnya dapat diatasi dengan
salng mengenal modalitas masing-masing dan belajar bagaimana menyeimbangkannya sehingga menjadi
tidak terlalu dominan.

Perhatikan dan amati anak Anda ketika mereka sedang berbicara atau ketika mereka sedang beraktivitas
untuk mengetahui modalitasnya. Kata kerja apa yang paling sering mereka gunakan ketika berkomunikasi
dengan Anda dan aktivitas apa yang paling disukai mereka.

a. Anak dengan dominan Visual mereka akan lebih sering menggunakan kata kerja : melihat, memAndang,
menunjukkan, warna, gelap terang, dll. Aktivitas yang disenangi biasanya menggambar.

b. Anak dengan dominan Auditory mereka akan lebih sering menggunakan kata kerja : mendengar,
bertanya, menjawab, berisik, suara, dll. Aktivitas yang disenangi biasanya bermain musik.

c. Anak dengan dominan Kinestetik mereka akan lebih sering menggunakan kata kerja : merasakan,
nyaman, memegang, menyentuh, membawa, dll. Aktivitas yang disenangi biasanya kegiatan yang banyak
gerak. Untuk Olfactory dan Gustatory biasanya dimasukkan dalam Kinestetik untuk menyederhanakan
pemahaman.

Dengan mengetahui modalitas yang dimiliki anak-anak hendaknya orang tua melakukan pacing agar
komunikasi dapat berjalan baik, baru melakukan leading untuk mengarahkan anak-anak. Sebab dengan
melakukan pacing, pikiran bawah sadar anak merasa aman dan nyaman sehingga saat orang tua melakukan
leading akan diikuti oleh anak.

3. Kondisi state yang berbeda

State dalam hipnosis adalah sutu keadaan di mana pikiran, perasaan dan fisiologi tubuh yang saling
berhubungan membentuk kondisi dalam diri Anda. Misalnya, state Anda dalam keadaan bersemangat
tentu akan berbeda sekali dengan state Anda ketika dalam keadaan frustasi. Mari kita lihat contoh
perbedaanya.

a. State bersemangat, pikirkan suatu kejadian di mana Anda mendapatkan keberhasilan, umumnya
perasaan Anda akan senang, biasanya fisiologi tubuh Anda akan tegak dan gagah.

b. State frustasi, pikirkan suatu kejadian di mana Anda menemui kegagalan, umumnya perasaan Anda akan
sedih, tanpa disadari fisiologi tubuh Anda akan loyo dan cenderung agak bungkuk.

c. State anak-anak = Knowing Nothing State, state anak-anak adalah keadaan untuk belajar yang sempurna
karena dalam pikiran mereka belum ada aturan-aturan, baik atau buruk, salah atau benar. Jadi jika anak
sedang memegang benda-benda yang dapat membahayakan dirinya segera ganti dengan benda yang lebih
aman, pindahakan ke tempat yang lebih aman dan biarkan dia tetap bermain.

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 12 of 19

Anak-anak selalu menganggap semua benda yang ada disekitarnya adalah seseuatu yang sangat menarik
untuk dipelajari. Cara untuk mempelajarinya adalah dengan “memainkannya”. Sehingga tidaklah
mengherankan, anak-anak jika diberi mainan baru dalam waktu kurang dari satu hari sudah berubah
bentuk menjadi beberapa “mainan baru”. Mengapa demikian? Karena anak menemukan banyak cara untuk
memainkannya. Oleh orang tua tindakan ini disamakan dengan “merusak”, sedangkan pada anak tindakan
yang sama adalah “keingintahuan”. Alangkah indahnya jika pada orang tua tindakan yang diartikan sebagai
“merusak” tadi diganti menjadi “keingintahuan”, tentu Anda tidak perlu menjadi emosi lagi kan? Baiklah
mari kita mulai mencoba mengenal beberapa teknik hipnosis yang dapat digunakan untuk mengatasi
beberapa kasus anak kita.

A. MENGATASI ANAK YANG SULIT MAKAN

Orang tua sering direpotkan dengan permasalahan anaknya yang sulit makan, maunya main saja, untuk
membuka mulut saja sulit minta ampun. Yang sering jadi masalah sebenarnya karena orang tua
inginnya anak makan di meja, duduk rapi dan lain sebagainya sedangkan anak masih asyik dengan
aktivitasnya.

Kondisi inilah yang sering digunakan istri saya saat mengatasi kesulitan makan anak kami yang pertama
Aiman. Aiman memang sulit jika disuruh makan, maka saat bermain inilah saatnya Aiman bisa makan
banyak. Saat asyik dengan sepeda barunya, maunya bermain sepeda terus. Mamanya tinggal bilang
“Ayo sepedanya isi bensin dulu, biar lebih cepat”. Demikian juga saat jadi polisi atau tokoh lain yang
sedang diperankan “Ayo polisinya isi tenaga dulu, biar bisa nangkap penjahat”. Hasilnya, ups…… saat
tahu nasi dimulutnya habis langsung berhenti di tempat pengisian bahan bakar.

Berbeda dengan adiknya Nasya, karena lebih suka bermain boneka, maka makannya bersamaan
dengan bonekanya “Lho barbienya sudah makan, ayo sekarang giliran mbak hanin”, “Ayo siapa dulu ini
yang mau jadi besar, barbie apa mbak hanin”. Jadi untuk mengatasi masalah makan anak yang jelas
orang tua harus mau pacing dulu, ikuti kondisi trance anak dan baru ikuti dengan leading dan akhiri
dengan anchoring.

Langkah akhir adalah melakukan Anchoring. Kata Anchor/anchoring jika diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia adalah sebagai jangkar atau sauh. Fungsi dari jangkar atau sauh ini adalah untuk
“memegang” kapal agar tidak terbawa arus laut. Dalam hipnosis kata ini dapat berarti “tombol pemicu”
dalam memanggil pikiran dan perasaan tertentu yang telah “terjangkar” dalam diri seseorang
sebelumnya.

Anchoring itu sendiri adalah netral. Karena sifatnya lebih seperti sebuah “tombol pemicu”. Tombol ini
dapat berupa sebuah suara, sebuah gambar, sebuah rasa, sebuah aroma dan sebuah belaian atau
sentuhan. Tinggal bagaimana Anda meng“jangkar” salah satu atau kelima hal tersebut pad sebuah
pikiran dan perasaan tertentu. Pilihan ada pada tangan Anda…

Misalkan pada kasus anak saya, biasanya setelah nasinya habis, anak-anak dikasih jempol dua dan
dapat ucapan “Pinter, makannya habis!”. Ingat untuk keberhasilan program ini tidak hanya sekali tetapi
butuh repetisi, agar perilaku tersebut jadi diterima pikiran bawah sadarnya.

B. MENGATASI RASA TAKUT ANAK

Tanpa disadari kadang orang tua, lingkungan bahkan guru menanamkan program negatif kepada anak
berupa rasa takut, sehingga munculah perilaku takut pada gelap, takut pada kecoa, takut pada sesuatu

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 13 of 19

yang kesemuanya tentunya akan menghambat proses pengembangan diri anak secara maksimal. Oleh
karena itu rasa takut anak harus segera diperbaiki dan digantikan dengan program baru.

Jika Anda suka tempat yang basah teknik ini sangat cocok, sebab umumnya anak-anak menyukai main
air dan berenang. Cara ini sangat praktis dan menyenangkan dalam mengatasi rasa takut anak. Rasa
takut inilah yang menjadi penyebab utama seseorang tidak menghambat seseorang mencapai prestasi
yang optimal.

Teknik ini sangat sederhana sehingga semua orang tua juga bisa melakukannya dan anak-anak pun
senang melakukannya tanpa mereka tahu kalau mereka sedang diterapi. Teknik ini diberi nama
“Lompat Byur”, walaupun sederhana teknik ini adalah kombinasi teknik terapi New Code NLP dan
bbEricksonian Hypnosis, ternyata menjadi sangat efektif dan prosesnya menyenangkan untuk anak-
anak.

Begini caranya dan ingat Anda pun bisa melakukannya :

1. Pertama Anda harus ikut juga berenang atau bermain air bersama anak-anak, melebur dan jadilah
anak-anak (teknik PACING), asyik kok!

2. Setelah mereka asyik denganmain air, barulah ajak perlahan-lahan dengan mencontohkan tentunya
(teknik LEADING) permainan “Lompat Byur” ini. Rahasia LEADING di sini Anda harus menikmati dengan
sungguh-sungguh dan tulus, agar anak-anak tertarik mau ikutan main “Lompat Byur” ini. Caranya Anda
contohkan berdiri di pinggir kolam dengan gaya anak-anak lalu melompat ke kolam “Byur”. Terus
lakukan sampai anak-anak ikutan.

3. Lakukan dengan berbagai gaya, lalu tingkatkan resikonya misal : melompat lebih jauh, lebih jauh dan
lebih jauh agar percaya diri mereka meningkat.

4. Setelah mereka sangatmenikmati permainan “Lompat Byur” dengan resiko yang lebih besar, disinilah
saatnya memasukan rasa takut, gambaran yang membuat mereka takut suara-suara yang menakutkan
mereka (maksud saya suara Ibunya yang sering ngomel he.. he..) dengan cara:

? Saat mereka mengambil ancang-ancang mau lompat ke kolam tanyakan pa ketakutan mereka.

? Lalu tawarkan kalimat sugestinya misal “Aku bernai dengankamar gelap sekarang!!!”, “Takutku lenyap
sekarang!” dan pastikan mereka setuju dengan kalimat tersebut, baik sekali kalau mereka sendiri yang
memilih kalimat sugestinya. Pastikan ada kata “SEKARANG”.

? Setelah siap, teriakkan dengan keras kalimat sugesti tersebut sambil lompat ke kolam dan “Byur”
ketakutan pun lenyap. Lakukan dengan beberapa pilihan kalimat sugesti, siapa tahu ada yang masih
kurang pas dengan pilihan kalimat A mungkin cocok dengan kalimat sugesti B.

? Ide lain boleh juga gunakan tekniklainnya sepertimeletakkan rasa takut tadi pada sebuah bola, lalu
lemparkan bolanya ke kolam renang dengan jarak yang cukup terjangkau untuk mereka capai saat
“Byur”. Setelah mereka dapatkan bolanya, ajak untuk lempar sejauh mungkin.

5. Terakhir lakukan uji periksa (kalibrasi) dengan mengamati respon mereka berupa pertanyaan berikut
: “Gimana perasaan kamu sekarang?”, “Kemana rasa takut kamu?”, “Hanyut ya?”, “Hilang ya?”,
“Lenyap ya?”.

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 14 of 19

6. Baik sekali jika akhir acara mereka menyimpulkan perasaan mereka saat ini, misal : “Iya, ya aku
ternyata seorang pemberani”, “Aku jagoan ya, aku bisa kalahkan rasa takut”, dsb.

Bukankah melakukan hipnosis pada anak-anak sangat menyenangkan, satu hal kita bisa lebih dekat
dengan anak kita,kita bisa membantu menyelesaikan masalah anak kita tanpa bantuan seorang
terapis…… Sekali lagi perlu diingat bahwa MASTER OF HYPNOSIS seseungguhnya itu adalah orang tua.
Secanggih apapun program ditanamkan dalam diri anak oleh seorang terapis, jika lingkungan tidak
mendukung tumbuhnya kebiasaan baru maka cepat atau lambat hasil terapi akan terkikis habis.

Jelas sekali bahwa peranan orang tua sebagai terapi bagi anaknya sendiri sangat besar. Orang tua
adalah akar dari sebuah pohon yang akan menyerap segala nutrisi yang ada di sekitarnya dan kemudian
menyalurkannya ke anak sebagai buah yang ada jauh di atas pohon. Untuk menghasilkan buah yang
baik maka akarnya yang harus diperhatikan agar bisa menyalurkan nutrisii yang baik dan berguna bagi
bakal buah yang akan berkembang. Ketika buah sudah muncul maka perlakuan kita untuk
mengubahnya hanya mempunyai pengaruh yang kecil atau bisa jadi terlambat.

C. MENGATASI ANAK BERPRESTASI KURANG MEMUASKAN

Sekolah di Indonesia mempunyai andil untuk mencetak anak yang tidak kompatibel. Lebih banyak
mana antara anak yang berprestasi baik atau yang kurang baik? Baik, secara jujur di sekolah yang boleh
berprestasi hanya 3 orang anak, syukur-syukur jika diambil 10 besar. Artinya bahwa sisanya adalah anak
yang gagal. Bagi anak-anak gagal, penerimaan raport adalah sebuah petaka. Saat melihat ranking
raportnya menduduki dua digit (di atas 10 besar), hatinya sudah hancur. Sebenarnya dia pulang butuh
perlindungan dan penguatan, tetapi yang sering terjadi justru masuk pada kAndang macan yang siap
menerkam.

“Yah… coba kalau kamu belajar lebih giat sebelumnya, pasti kamu bisa dapat nilai bagus, gak kayak
sekarang ini”. “Makanya, jangan main terus, bikin malu orang tua!”. “Huh…… dasat anak……!”. Masih
banyak lagi ucapan mesra dari orang tua yang harus diterima oleh anak setelah mendapatkan nilai
kurang memuaskan. Dan itu terulang setiap penerimaan raport.

Baik mari kita lihat reaksi tersebut dari proses kerja otak. Jika sekarang anak kita kelas 4 SD, maka
setidaknya 6 kali program neatif itu tertanam setiap menerima raport. Repetisi tersebut, ditambah
yang menyampaikan adalah figur ototritas, ditambah lagi penyampaiannya dengan intensitas emosi
yang kuat. Bisa dibayangkan betapa kuatnya program itu terinstall “SAYA ANAK BODOH”, “SAYA TIDAK
MAMPU”.

Jika program itu sudah jalan maka program sukses apapun yang diberikan tidak kompatibel dengan si
operating system “ANAK BODOH” tersebut. Sekali lagi saya tekankan tidak ada anak yang bodoh
dengan 100 milyar sel neuron aktif yang dimiliki, yang ada hanya anak yang tidak bisa mengoptimalkan
potensi dirinya karena program yang dimiliki sudah tidak kompatibel. Dan orang tua punya andil besar
melakukan program itu, kemudian guru dan lingkungan.

Lalu bagaimana solusinya? Jika itu pertanyaan Anda, saya bersyukur. Semoga uraian ini mampu
membuat anak-anak yang terlanjut berkembang sebagai anak biasa lambat tapi pasti kembali pada
fitrahnya sebagai anak-anak unggul dan luar biasa.

Teknik yang saya tawarkan adalah dengan melakukan refarming. REFARMING adalah satu teknik
berpikr mencari alternatif kreatif memAndang suatu masalah sehingga dari satu sudut pAndang,
masalah tidak lagi menjadi beban alias malah terasa indah. Hal ini seperti jika Anda mengganti-ganti

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 15 of 19

FRAME photo di dinding ruang tamu rumah Anda. Gambarnya tetap sama tetapi dengan bingkai yang
berbeda, perasaan kita ketika memAndang photo itu pun menjadi berbeda.

Dunia memang tidak bisa di ubah, yang dapat diubah adalah cara kita memAndang dunia itu.

Langkah-langkah melakukan refarming adalah :

1. Langsung dekati anak Anda dan pegang dengan penuh perasaan cinta. Teknik ini harus dilakukan
dengan emosional rasa cnta sehingga vibrasi pikiran kita dapat dirasakan oleh anak kita bahwa kita
benar-benar mencintainya kemudian ia siap untuk diajak bicara.

2. “Lihat Papa/Mama Nak!”. Anda harus membiasakan berbicara dengan anak dengan
menatapmatanya dan selalu memintanya untuk menatap kearah mata Anda. Hal ini tentu membantu
untuk mendapatkan vibrasi pikirannya dan sebaliknya ia dapat merasakan apa yang kita pikirkan.

3. “……… (panggil namanya), berapapun nilai kamu papa/mama tetap sayang sama kamu. Yang
terpenting bukanlah ranking melainkan seberapa giat kamu belajar dan seberapa banyak orang yang
memanfaatkan ilmu kamu”.

4. Saat itu perhatikan wajahnya, jika wajahnya tampak menjadi agak happy kemudian lanjutkan.
“Artinya jika nilai kamu nantinya tidak sesuai harapan, mama/papa tidak akan marah karena
papa/mama sudah melihat kamu cukup rajin belajar dan disini yang terpenting adalah seberapa
semangat kamu ingin memperbaiki segalanya menjadi lebih baik”.

5. “Ok,…… (panggil namanya) sayang papa/mama? (jika dia mengangguk) sekarang peluk papa/mama.
(pada saat memeluknya bisikkan…) papa/mama juga sayang kamu”.

6. Masukkan sugesti dan perkuat efeknya dengan mengatakan, “Mulai saat ini dan seterusnya kamu
semakin sayang sama papa dan mama dan kamu semakin rajin belajar sehingga ilmu yang didapat
beruna untuk kamu pribadi dan banyak orang”.

7. Jangan lupa melakukan anchoring jika anak semakin giat belajr. Jika itu Anda lakukan berulang-ulang,
tidak perlu terkejut jika mau Ujian Akhir Semester anak bilang “Papa/Mama, pingin…… (nama anak
Anda) ranking berapa?” Ingat Anda harus tetap konsisten yang penting bukan rankingnya tetapi
usahanya, walaupun kenyataannya ranking anak Anda semakin meningkat secara konstan. Itulah
kekuatan dari teknik refarming.

D. MENGAJARKAN MEMBANGUN MINDSET PADA ANAK

Mengajarkan mindset kepada anak adalah bertujuan untuk mengoptimalkan potensi anak, mendaur
ulang program yang sudah ada dan menyempurnakan. Dalam mengajarkan mindset kepada anak,
pertama-tama kita harus memiliki perasaan positif bahwa yang akan Anda ajarkan adalah merupakan
jalan pintas membuat anak biasa menjadi luar biasa.

Tujuan mengajarkan mindset adalah membuat anak-anak kita kita memahami kekuatan pikiran
mereka. Ketika hal ini telah mereka kuasai dengan mapan, sebuah jalan berpikir baru akan menjadi
dunia kedua bagi mereka dan mereka akan memiliki keterampiklan yang akan mengiringi mereka
mengarungi kehidupan yang penuh tantangan.

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 16 of 19

1. KEKUATAN KATA-KATA

Pilihan kata yang kita ucapkan akan membantu mengarahkan pikiran anak-anak kita. Kata-kata akan
melukiskan sebuah gambar dalam pikiran anak yang akan cenderung mereka jadikan sebagai pijakan
dalam bertindak. Jika perilaku merupkan ekspresi kinestetik pikiran dan perasaan (dan sebagian besar
waktu dan energi orang tua digunakan untuk mengatur perilaku anak), maka kata-kata adalah ekspresi
verbal dari pikiran dan perasaan. Ada sebuah prinsip untuk mengingatnya : kata terakhir yang didengar
anak Anda menciptakan sebuah kesan dalam pikirannya dan itulah yang akan dia lakukan. Kesan yang
muncul akibat kata-kata itu lebih pentingdari kata-kata itu sendiri. Berbagai gabungan pesan dikirimkan
ketika instruksi verbal kita tidak secara akurat merefleksikan perilaku yang kita inginkan dari anak-anak
kita.

Misalnya, “Jangan nakal, nanti ikut ibu ke pasar!”. Kata-kata itu sering kita dengar dan apa yang terjadi,
anak tetap nakal. Apakah anak diajak ke pasar? Benar, biar nakal anak tetap diajak ke pasar. Oke coba
sekarang kita perhatikan “Andi yang pinter, nanti ikut ibu ke pasar?”. Artinya sama tidak? Sama, jangan
nakal sama dengan pinter, tapi reaksi anak yang berbeda. Pada kalimat terakhir untuk bisa ikut ke
pasar, perilaku apa yang harus dimunculkan anak? Benar, pintar. Anak harus pintar dulu kalau ingin ikut
ke pasar. Ini adalah hukum bahasa pikiran pertama harus positif, kalau negatif cari padanannya agar
positif.

Anak-anak kita membutuhkan informasi tentang perilaku yang benar dan layak untuk dilakukan, karena
apapun informasi yang mereka terima, apakah itu kesuksesan dalam pekerjaan, hobi, rumah, teman
atau keluarga. Apa yang dipahami anak-anak adalah bagaimana cara kita tegar dan bahagia dalam
hidup ini. Bukan jabatan yang kita miliki, posisis yang kita pegang atau jumlah uang yang kita miliki yang
berkesan bagi anak-anak kita. Melainkan ekspresi kebahagiaan, kesuksesan dan kepuasan yang kita
contohkan di hadapan mereka itulah yang menimbulkan kesan dalam diri mereka.

2. AFFIRMASI

Otak kita memproses semua informasi yang kita masukkan. Keyakinan dan harapan kita dibangun oleh
pikiran dan searan yang secara teratur kita berikan kepada diri kita sendiri. Demikian halnya dengan
anak-anak kita. Otak anak setiap hari bergelut dengan ribuan pikiran. Affirmasi atau pernyataan singkat
sederhana yang kita ulang-ulang baik secara internat atau pun dengan suara keras, bisa secara efektif
mengarahkan pikiran mereka itu kepada sebuah tujuan tertentu.

Bagi seorang anak yang masih sangat muda, orang tua bias mengutarakan affirmasi ini secara langsung
kepada mereka, membantu membangun kosakata yang menguatkan mereka. Anak-anak senang
mendengar pernyataan-pernyataan positif tentang kecakapan dan kemampuan mereka, khususnya jika
diucapkan dengankeras oleh orang-orang yang mereka cintai dan hormati. Ketika anak semakin
berkembang dan bahasanya juga semakin bertambah, mereka akan belajar menggunakan affirmasi
sendiri untuk mengarahkan pikiran mereka untuk menggambarkan hasil yang diinginkan.

Misalnya, jika anak Anda khawatir dengan tes yang akan dia jalani, Anda bisa mengajarkan mereka agar
mengulang pertanyaan, “Aku akan mengerjakan ujian dengan baik… Aku aka nmengerjakan ujian
dengan baik… Aku akan mengerjakan ujian dengan baik”. Dengan mengucapkan pernyataan ini berkali-
kali selama beberapa menit, pikirkan –seperti seekor kuda yang digiring menuju air—akan tergiring
untuk memikirkan “Mengerjakan dengan baik”. Pikiran bergeser dari rasa cemas menjadi percaya diri.
Affirmasi juga mampu mempengaruhi tindakan. Akibat dari stimulus positif, pikiran memberinya
energi, dia mungkin akan belajar setengah jam lebih banyak sebelum tidur. Yan paling penting, dia akan

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 17 of 19

mulai berpikir bagaimana “Mengerjakan soal dengan baik” dan mengharapkan yang terbaik dari
pekerjaannya. Ketika anak merasa tertekan, cemas atau takut seperti yang kadang dialami orang lain,
biasanya hal-hal tersebut disebabkan oleh hal-hal yang sedang mereka pikirkan. Pikiran negatif seperti
“Tidak ada orang yang menyukaiku” atau “Aku akan gagal mengerjakan ujian” hampir selalu hadir
dalam pikiran anak sebagai pesan auditoris, yang berarti berlawanan dengan gambaran mental. Ini
menyerupai suara pengganggu dari dalam yang mengatakan “Aku akan gagal dalam ujian” atau “Tidak
ada orang yang menyukaiku”. Kita bisa membantu anak-anak mengatasi keraguan atau kekhawatiran
mereka juga dengan menggunakan kekuatan kata tetapi secara konstruktif Kuncinya adalah
menunjukkan kepada mereka bagaimana mereka bisa mengubah kata-kata negatif di kepala mereka
menjadi pernyataan verbal positif.

Tempelkan sebuah Poster di kaca kamar tidurnya yang bertuliskan, “…… (tulis nama anak Anda)
MEMILIKIBANYAK TEMAN” dan dorong ia agar mengucapkan, “Aku memiliki banyak teman”. Beri
kebebasan dia untuk bergaul dengan temannya, Anda akan melihat perubahan yang akan terjadi. Ia
akanmulai berbicara kepada teman-temannya baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekoah.
Pertemanannya akan menjelma menjadi peristiwa di sembarang tempat. Affirmasi tidak hanya
diucapkan, ia juga bisa dituls pada sebuah poster atau kertas besar dan memajangnya di dinding. Mulai
sekarang! Carilah spidol berwarna dan kartu atau dengan menggunakan white board di ruangan anak
Anda dan menulis affirmasi hari itu di sana. Ada banyak cara yang bisa Anda gunakan untuk menjadikan
affirmasi sebagai bagian dari kehidupan anak Anda. Tuliskan di kaosnya atau ubahlah sebuah lagu
dengan menggunakan kata-kata affirmasi sebagai liriknya. Bukankah begitu cara iklan menancap dalam
otak kita? Ucapkan affirmasi dengan keras sambil melompat-lompat, buat permainan ular tangga
dengan affirmasi positif sebagai tangga dan pikiran negatif sebagai ular. Kemungkinannya sangat luas
dan tidak terbatas!

Beberapa affirmasi yang bisa Anda dan anak Anda gunakan :

o Aku punya banyak teman


o Aku adalah seorang sahabat yang baik bagi diriku sendiri, aku bermain dengan baik
bersama yang lain
o Aku adalah olahragawan yang baik
o Aku orang yang bermanfaat
o Aku orang yang penuh kasih sayang
o Aku seorang pendengar yang baik
o Aku mengajukan pertanyaan yang baik
o Aku memiliki banyak ide cemerlang
o Imajinasiku sangat menakjubkan
o Aku memiliki pikiran hebat
o Aku sangat kreatif
o Aku bisa melakukan segala hal yang aku pikirkan
o Aku percaya diri
o AKU BISA MELAKUKANNYA
o Aku yakin dengan diriku sendiri
o Aku bisa… berlari dengan cepat, membaca dengan baik dll.
o Aku mampu naik sepeda dengan baik, menjalin pertemanan, mengerjakan matematika dll.
o AKU ORANG YANG BERUNTUNG
o Setiap masalah pasti ada solusinya
o Aku selalu berada di suatu tempat pada saat waktu yang tepat
o AKU MERASA BAHAGIA
o Aku selalu menentukan pilihan yang baik
o Sepanjang waktu aku selalu mengalami peristiwa-peristiwa menyenangkan

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 18 of 19

o Aku bisa menjadi apapun yang aku inginkan


o AKU BAHAGIA MENJADI DIRIKU SENDIRI
o Orang merasa bahagia ketika mereka bertemu denganku
o Aku mencintai hidupku dan memiliki banyak hari istimewa
o AKU SELALU MELAKUKAN YANG TERBAIK
o Aku unik dan spesial
o Aku sehat dan kuat
o Aku memiliki bentuk yang menawan
o Tubuhku adalah mitra terbaikku
o AKU MERASA SANGAT BAHAGIA
o Hari demi hari aku semakin baik
o Aku merasa tenang dan santai (ketika anak sedang kecewa dan sedih)

Adalah penting mengingatkan anak-anak bahwa affirmasi bisa diucapkan dengan keras atau pun
dengan lirih dalam pikiran mereka. Demikian juga setiap kata dalam affirmasi bisa diberi penekanan
dengan cara yang berbeda-beda sehingga sebagian kata lebih lunak sedang yang lain diulangi dengan
lebih bersemangat. Mengucapkan dengan menyarankan affirmasi yang cocok untuk anak Anda, pada
akhirnya mereka akan memutuskan manakah yang dirasa “paling tepat”. Seringkali perubahan satu
atau dua kata atau perubahan tata bahasa membuat affirmasi semakin lebih kuat dan efektif bagi
mereka. Penyesuaian itu cenderung terjadi secara natural ketika mereka mengulangi affirmasi itu
beberapa kali.
Apapun affirmasi yang telah dipilih anak Anda cari kesempatan untuk mengulan-ulang affirmasi itu
untuk mereka “Kamu adalah seorang perenang yang baik, …… (sebutkan namanya)”. Atau ketika
berbicara kepada orang dewasa lainnya dan …… (sebutka namanya) ada disitu, Anda bisa mengatkan
“…… (sebutkan namanya) adalah seorang perenang hebat”. Ini membantu menguatkan kesan yang
diinginkan dalam pikiran anak.
Catatan selanjutnya hindari memberi label anak Anda dengan “anak yang selalu mendatangkan
masalah” atau mengulang kalimat semisal “kamu selalu saja nakal” atau pertanyaan-pertanyaan lain
yang membatasi mereka. Label-label akan mendorong perilaku yang sebenarnya berusaha Anda
hindari.
Tentu saja, pastikan Anda membiarkan anak Anda mendengar Anda menggunakan affirmasi dalam
berbagai situasi dalam hidup Anda. Bimbing mereka dengan contoh, penggunaan secara teratur akan
menilhami anak Anda untuk melakukan hal yang sama, khususnya ketika mereka masih kecil dan
cenderung meniru seluruh perilaku Anda. Dan pada saat mengalami tekanan atau ketika anak Anda
sedang dihadapkan pada sebuah tantangan, ingatkan “Bisakah kamu menggunakan salah satu
affirmasimu” atau “Affirmasi apa yang bisa kamu gunakan untuk situasi ini?” Hargai anak Anda ketika di
menggunakan sebuah affirmasi. “Aku senang kamu membuat pikiranmu bekerja dengan baik, ……
(sebutkan namanya)”. Dan ketika affirmasi mulai bekerja, pasti akan bekerja pastikan Anda memberi
ucapan selamat atas peristiwa itu. “Affirmasi itu benar-benar bekerja untukmu…… (sebutka namanya)
selamat!”.
Teknik affirmasi memberi anak Anda sebuah perangkat sederhana namun kuat yang bisa mereka
gunakan sepanjang hidupnya. Melalui latihan mereka akan mengembangkan kebiasaan mental
bagaimana menggunakan affirmasi dalam semua situasi yang membawa kepada sikap positif, harapan
dan kepercayaan diri.

3. VISUALISASI

Teknik visualisasi adalah teknik sederhana yaitu dengan menciptakan sebuah gambaran dalam pikiran
bahwa Anda sedang memiliki atau melakukan apa yang Anda inginkan. Visualisasi adalah teknik yang
menarik bagi anak-anak karena teknik ini memanfaatkan imajinasi aktif yang telah dimiliki, memberi
mereka sebuah saluran untuk menggunakan imajinasi mereka secara positif. Pakah itu lulus dalam ujian
atau memiliki teman baru, teknik ini bisa digunakan dan akan membuahkan hasil menakjubkan.

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN
Page 19 of 19

4. PENGHARGAAN

Dalam kehidupan kita yang sibuk kadan kita hanya sempat memperhatikan anak-anak kita ketika
mereka melakukan perbuatan yang menyimpang. Kita selalu hadir dan kita ingin mereka mengetahui
kehadiran kita hanya di saat mereka nakal, melakukan kesalahan, memiliki nilai raport yang buruk,
membuat banyak keributan atau bertengkar dengan temannya. Semestinya kita juga menghargai
perilaku-perilaku positif mereka. Tidak hanya sekedar memuji perilaku mereka yang baik. Kita perlu
menghargai kualitas konstruktif anak kita karena mereka telah memilih untuk menjadi diri mereka
sendiri.

Anak-anak secara natural bersikap positif dan optimis terhadap diri mereka sendiri, tetapi kritik atau
cercaan dari orang tua, guru atau teman bisa membuat mereka bahkan seorang anak kecil meragukan
kemampuan diri mereka sendiri. Setiap hari anak-anak meraih kesuksesan yang tak terhitung
jumlahnya sebab itu mari kita luangkan waktu untuk mengakui dan menghargai kesuksesan yang
mereka raih. Tapi dengan satu syarat sertakan ketulusan dalam setiap pujian kita berikan.

Penghargaan dan pujian adalah teknik yang membantu anak-anak merasa berharga dan spesial. Kita
melakukannya dengan memperhatikan bidang-bidang di mana mereka berhasil meraih sukses baik saat
ini maupun sebelumnya. Mengingatkan anak tentang prestasi mereka akan meningkatkan kepercayaan
diir dan menguatkan kembali harga diri mereka. Ini menciptakan getaran kesuksesn dan kepercayaan
diri terhadap hidup mereka dan mengilhami mereka menghadapi tantangan-tantangan baru dengan
penuh semangat.

Anak-anak yang dicintai secara tulus dan sering diberi penghargaan, akan merasa aman, kuat dan
memiliki semangat untuk melangkah pada situasi yang tak terduga. Kreativitas, intelegensi dan emosi
mereka akan berkebang. Mereka akan merasa spesial, berharga dan memiliki kepercayaan diri untuk
menjelajahi tantangan yang lebih besar yang pada gilirannya rasa percaya diri tersebut memperluas
perkembangan kepribadian mereka lebih lanjut.

Pengakuan dan penghargaan bisa dilakukan sebelum anak lahir danterus berlanjut mulai hari pertama
anak Anda lahir hingga sepanjang hidupnya. Sambut kelahiran anak Anda di dunia, dengan mengatakan
kepadanya betapa dia sangat spesial dan betap Anda mencintainya. Undanglah orang-orang yang akan
memainkan peran penting dalam kehidupan anak Anda untuk membicarakn penghargaan mereka
terhadap anak yang baru lahir. Hal ini akan mengundang keberkahan yang akan mendukungnya
sepanjang hidup. Otak anak Anda yang masih bayi akan mengaksses dan menyimpan informasi
tersebut dalam memorinya di masa-masa selanjutnya. Alam bawah sadarnya akan mengambil semua
energi tersebut.

Jangan pernah menyepelekan pengaruh pikiran, perasaan dan kata-kata kita terhadap alam bawah
sadar anak-anak kita. Kemampuan ini memungkinkan orang tua dan pendidik memiliki kesempatan
emas untuk menanamkan perasaanberharga (self-worth) yang positif dan abadi dalam diri anak sejak
usia yang sangat dini. Pada tahap awal perkembangannya, kita bisa memberi anak kita perasaan
berharga dan kemunikan yang dengan begitu akan membantunya membangun sebuah self-image yang
akan memungkinkan dirinya mengatasi berbagai tantangan, kegagalan maupun kritik.

 Konsultasi Pendidikan/Terapi Psikologis/Parenting dpt menghubungi Pembicara di


081397242401 atau Pin BB 27F1540C.

ABCo | HYPNOPARENTING : METODE MENGELOLA KECERDASAN ANAK MENJADI PRESTASI ___________ SEMINAR HYPNOPARENTING AL-FITYAN

Anda mungkin juga menyukai