"DEMAM BERDARAH
DENGUE”
Amrina
Athira Rafida Hanum
Preseptor:
dr. Tisnasari Hafsah, Sp.A
11
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis Thorax: Bentuk dan gerak simetris
Kepala Paru : VBS kiri=kanan, wheezing (-/-),
Mata: Konjungtiva anemis (-), ronkhi (-/-), slem (-/-)
sklera ikterik (-) Jantung : S1 S2 normal murni reguler,
nyeri retro-orbital (-)
murmur (-)
Hidung: PCH (-),
perdarahan (-) Abdomen: Datar, lembut
Mulut: mukosa pucat (-), mukosa kering (-), Hepar dan lien tidak teraba
perdarahan (-), POC (-),
faring hiperemis (-) Nyeri epigastrium (+)
KGB: tidak teraba membesar Bising usus (+) normal
Extremitas: akral hangat, CRT <2
detik
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
- Cek darah lengkap: Hb, Ht, Trombosit, Leukosit
- Serologis: Anti-Dengue IgM dan IgG
13
Hasil Lab (18/1/2019)
14
Hasil Lab (19/1/2019)
Index eritrosit:
MCV : 77,3 fl (N)
MCH : 27,0 pg (N)
MCHC : 34,9 g/dL (N)
15
Hasil Lab (20/1/2019)
Hb : 12.7 g/dl (N)
Ht : 36.7 % (N)
Eritrosit : 4,76 juta/microliter (N)
Leukosit : 5,09 x 103/microliter (N)
Trombosit : 115 x 103/ microliter (menurun)
Index eritrosit:
MCV : 77,1 fl (N)
MCH : 26,7 pg (N)
MCHC : 34,6 g/dL (N)
16
REFERENCE VALUE
Hb : 11,2-16,5g/dL
Ht : 35-49 %
Eritrosit : 4,5-5,1 juta/microliter
Leukosit : 13-38 x 103/mm3
Trombosit : 150-450 ribu/mm3
Index eritrosit :
MCV : 88-126 fl
MCH :28-40 pg
MCHC : 28-38g/dL
DIAGNOSIS BANDING
Dengue
Chikungunya
18
DIAGNOSIS KERJA
Dengue
19
TATALAKSANA
Kebutuhan cairan
3 cc/kgBB/jam = 72 cc/jam
Cairan yang digunakan: Ringer laktat (isotonik)
Makanan: padat biasa 3 x 1 porsi
Parasetamol 500mg 3 x 1 bila suhu > 38,5C
Observasi ttv dan CRT setiap 2-4 jam
Observasi urine output setiap 8 – 12 jam
Rencana periksa Hb, Ht, L, Trombosit setiap 6-12 jam
Pertimbangkan transfusi trombosit bila jumlah
trombosit <10.000/mm3
EDUKASI
Hindari gigitan nyamuk dengan cara memakai pakaian
panjang, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan
obat pelindung dari nyamuk seperti autan
Kuras bak mandi 2 x seminggu, jangan biarkan bak mandi
terbuka, pakai bubuk abate setelah bak mandi dikuras
Hilangkan semua genangan air yang ada di sekitar rumah
jika ada.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
DEMAM
BERDARAH
DENGUE
DEFINISI
25
25
ETIOLOGI
Virus dengue adalah
golongan arthropod borne
virus grup B, yang termasuk
kelas flavivirus, famili
flaviviridae. Serotipe: 2
DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.
EPIDEMIOLOGI 6
Struktur protein: core (C), membran- o DBD banyak ditemukan pada anak usia 2-15 tahun
associated (M), envelope (E), dan
nonstructural protein. o 50-100 juta kasus demam dengue dan 250-500 ribu kasus
demam berdarah dengue terjadi tiap tahunnya (WHO, 2012)
Transmisi:
Gigitan nyamuk o Jumlah kasus DBD yang dilaporkan meningkat dari 2,2 juta
(Aedes aegypti, Aedes albopictus, Aedes
polynesiensis, Aedes scutellaris complex) (2012) menjadi 3,2 juta (2015)
EPIDEMIOLOGI
27
EPIDEMIOLOGI
28
Vektor
Nyamuk Aedes aegypti.
29
FAKTOR RISIKO
• Musim hujan
• Daerah yang padat
• Daerah tropikal
• Riwayat perjalanan ke daerah endemik
PATOGENESIS &
PATOFISIOLOGI
31
Patofisiologi utama yang
terjadi pada penyakit ini
adalah adanya kebocoran
plasma dan gangguan
hemostasis
MANIFESTASI
KLINIS
33
FAKTOR RISIKO
• Urbanisasi
• Musim Hujan
• Daerah yang padat
• Daerah musim tropikal
• Riwayat perjalanan ke daerah endemik
FASE FEBRIL (2-3 HARI)
▰ Confirmed
Kasus probable ditambah setidaknya satu dari:
1. Isolasi virus dengue dari darah, LCS atau sampel autopsi
2. Titer IgG serum meningkat >4x lipat atau IgM antidengue spesifik
meningkat
3. Deteksi virus atau antigen di jaringan, serum atau LCS melalui ELISA,
imunofluoresens.
4. Terdeksinya virus bagian genomik melalui RT-PCR
41
DENGUE HAEMORRHAGIC
FEVER
Semua dari berikut ini:
1. Demam akut durasi 2-7 hari
2. Manifestasi perdarahan: torniquet test +, petekie, ekimosis, purpura,
pendarahan mukosa, atau tempat lain
3. Trombosit <100.000/mm3
4. Terdapat kebocoran plasma akibat permeabilitas vaskular meningkat:
- Meningkat hematokrit >20%, kebocoran plasma seperti efusi
pleura,asites,hipoproteinemia/ hipoalbuminemia
42
DENGUE SHOCK
SYNDROME
Kriteria DHF dengan tanda syok:
1. Takikardia, akral dingin, CRT memanjang, nadi lemah, letargi,
gelisah.
2. Tekanan nadi ≤20 mmHg, dengan diastol meningkat, misal
100/80 mmHg
3. Hipotensi menurut usia, didefinisikan dengan sistol <80 mmHg
untuk usia <5 tahun atau 80-90 mmHg untuk anak yang lebih
besar dan dewasa
43
KLASIFIKASI
44
FAKTOR RISIKO
• Urbanisasi
• Musim Hujan
• Daerah yang padat
• Daerah musim tropikal
• Riwayat perjalanan ke daerah
endemik
FAKTOR RISIKO
DIAGNOSTIC ANTIGEN
47
KOMPLIKASI
52
PENANGANAN PENDERITA TERSANGKA
DENGUE ATAU DEMAN DENGUE
Keadaan umum masih baik, tidak ada warning sign dapat dirawat di rumah
(Rawat Jalan )
Istirahat yang cukup
Cukup asupan cairan susu, jus buah, cairan isotonik, cairan rehidrasi oral.
Hindari kelebihan cairan pada bayi dan balita
Jaga temperatur tetap di bawah 39 derajat.
Pemberian parasetamol 10-15 mg/kgbb/dosis setiap 6 jam
Jangan diberikan NSAID dan aspirin
Kompres hangat
53
PENANGANAN PENDERITA TERSANGKA
DENGUE ATAU DEMAN DENGUE
Dianjurkan ke rumah sakit jika terdapat tanda bahaya :
- Terjadi perburukan gejala klinis
- Muntah persisten
- Nyeri perut hebat
- Letargis atau gelisah
-Terdapat tanda perdarahan epistaksis, feses/kotoran berwarna merah kehitaman,
muntah darah, urin berwarna kehitaman
- Tampaik pucat, tangan dan kaki terasa dingin
- Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir
- Hasil lab Hct tinggi, dengan atau tanpa penurunan nilai trombosit
54
TATALAKSANA PASIEN DF/DHF DI
RUMAH SAKIT
o Monitoring pasien dengan DF/DHF selama masa kritis
o Kondisi umum, nafsu makan, muntah, perdarahan.
o Tanda-tanda vital setiap 2–4 jam (pasien tanpa shock) dan setiap 1–2
jam (pasien dengan shock).
o Pemeriksaan Hct setiap 4-6 jam pada pasien stabil. Pada pasien dengan
shock pemeriksaan Hct dilakukan lebih sering lagi. Pemeriksan Hct harus
dilakukan sebelum pemberian resusitasi cairan.
o Resusitasi cairan
o Monitor urine output setiap 8 – 12 jam pada uncomplicated cases dan
setiap satu jam pada pasien dengan prolonged shock.
Target 0,5 ml/kg/jam 55
PENANGANAN PENDERITA
DBD DERAJAT 1 DAN 2
56
PENANGANANAN PENDERITA DBD DERAJAT 3
WHO South East Asia Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of DF and DHF, 2011 (dengan modfikasi)
PENANGANAN PENDERITA DBD
DERAJAT 4
• Resusitasi cairan harus lebih cepat untuk meningkatkan tekanan darah
• Evaluasi hasil laboratorium harus dilakukan dengan cepat untuk menentukan
ABCS dan juga gangguan pada organ.
• 10 ml/kg diberikan secara bolus dalam 10-15 menit.
• Ketika tekanan darah meningkat, pemberikan cairan IV mengikuti algoritma
penanganan DBD derajat 3.
• Jika shock belum teratasi, maka berikan lagi 10 ml/kg secara bolus.
• Jika masih belum teratasi, diberkan transfusi
• Pemberian inotropik dapat membantu meningkatkan tekanan darah jika
penggantian cairan sudah adekuat namun terdapat kontaktilitas jantung yang
lemah dan kardiomegaly.
61
SIGN OF RECOVERY
64
KRITERIA UNTUK PULANG
65
PENCEGAHAN
66
TERIMA KASIH
68
68