Anda di halaman 1dari 66

CASE REPORT SESSION

"DEMAM BERDARAH
DENGUE”
Amrina
Athira Rafida Hanum

Preseptor:
dr. Tisnasari Hafsah, Sp.A

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


PADJADJARAN RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
2019
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. NZ
Tanggal lahir : 18 Juli 2010
Umur : 08 tahun 6 bulan
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Alamat : Perum Indah Cipageran II blok A, Kabupaten Bandung Barat
Data orang tua :
- Nama ibu : Ny. Y
-Tanggal pemeriksaan :Senin, 21 Januari 2019
- Pekerjaan : Ibu rumah tangga
- Usia : 42 tahun
Tanggal masuk RS. : jumat, 18 Januari 2019
ANAMNESIS
Keluhan utama : Panas badan
Sejak 8 hari SMRS, pasien mengeluhkan panas badan
yang timbulnya mendadak tinggi, naik turun dan panas
badan dirasakan lebih tinggi pada malam hari tetapi suhunya
tidak diukur dengan pengukur suhu.
Keluhan disertai sakit kepala, pusing, dan lemah badan.
Pasien juga mempunyai rasa mual tetapi tidak muntah dan
nyeri ulu hati dalam waktu 4 hari SMRS.
Pasien tidak mengeluhkan adanya muntah
terus menerus, buang air kecil sedikit, dan
penurunan nafsu makan.
Pasien merasa adanya kaki dan tangan menjadi
dingin pada 5 hari SMRS.
Keluhan panas badan diserti dengan bintik merah pada
kulit yang muncul dihari ke 6 periode demam. Bintik merah
dimulai dari tangan, badan, dan menyebar ke tubuh bagian
bawah,
Keluhan panas badan tidak disertai dengan nyeri sendi
dan otot, sakit di belakang mata, perdarahan pada gusi,
mimisan, batuk, pilek, hidung tersumbat, nyeri menelan,
suara serak, sesak nafas, nyeri telinga, keluar cairan dari
telinga, nyeri kencing, kejang, dan penurunan kesadaran.
Karena keluhannya, pasien dibawa ke Dokter
umum. Pasien diberi obat penurun panas, 3 x 1
tablet. Namun karena tidak ada perbaikan,
pasien dibawa ke Puskesmas. Di puskesmas
dilakukan pengecekan darah rutin, diketahui
kadar trombosit pasien 110.000. Pasien
kemudian dirujuk ke RSHS.
Pasien baru pertama kali mengalami kondisi seperti
ini. Riwayat serupa pada anggota keluarga tidak ada. Riwayat
serupa di lingkungan sekolah ada. Kedua teman pasien
mengalami gejala serupa dan dirawat di rumah sakit dengan
diagnosis demam berdarah.
Riwayat bepergian ke daerah endemik malaria
sebelumnya disangkal. Pasien tidak memiliki riwayat alergi..
Riwayat penyemprotan nyamuk demam berdarah di
lingkungan pasien dalam 3 bulan terakhir disangkal.
Pasien tinggal satu rumah dengan keluarganya
berjumlah 4 orang dengan ukuran kurang lebih 60 x
100 m2. Di rumah pasien memiliki 2 kamar tidur dan
1 kamar mandi. Di dalam kamar mandi terdapat bak
penampungan air yang tidak ada penutupnya dan
rutin dibersih. Di luar rumah pasien terdapat selokan
yang mengalir. Ibu pasien mengatakan bahwa tidak
terdapat penampungan air di lingkungan tempat
tinggal.
Pasien lahir normal dari ibu P2A0 cukup bulan
dibantu Dokter dengan berat badan lahir 3200 gram,
menangis spontan, tidak ada biru maupun kuning.
Selama kehamilan ibu pasien rutin kontrol
kehamilannya kedokter dan tidak ada riwayat
meminum obat ataupun sakit pada saat hamil.
Sehari-hari pasien makan 3 kali sehari dengan
nasi, sayur, telur, ikan atau ayam. Pasien tidak
mempunyai alergi makanan. Riwayat imunisasi
dasar pasien sudah lengkap.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• Tinggi badan : 126 cm
• Berat badan : 23 kg
• BMI : 14.55 kg/m2
• TB/U: normal range
• BMI/U : normal range
Tanda vital
• Nadi : 11x/ menit
• Respirasi : 28x/ menit
• Suhu : oC

11
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis Thorax: Bentuk dan gerak simetris
Kepala Paru : VBS kiri=kanan, wheezing (-/-),
Mata: Konjungtiva anemis (-), ronkhi (-/-), slem (-/-)
sklera ikterik (-) Jantung : S1 S2 normal murni reguler,
nyeri retro-orbital (-)
murmur (-)
Hidung: PCH (-),
perdarahan (-) Abdomen: Datar, lembut
Mulut: mukosa pucat (-), mukosa kering (-), Hepar dan lien tidak teraba
perdarahan (-), POC (-),
faring hiperemis (-) Nyeri epigastrium (+)
KGB: tidak teraba membesar Bising usus (+) normal
Extremitas: akral hangat, CRT <2
detik
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
- Cek darah lengkap: Hb, Ht, Trombosit, Leukosit
- Serologis: Anti-Dengue IgM dan IgG

13
Hasil Lab (18/1/2019)

Hb : 12.3 g/dl (N)


Ht : 35.2 % (N)
Eritrosit : 7,94 juta/microliter (N)
Leukosit : 4,57 x 103/microliter (N)
Trombosit : 79 x 103/ microliter (menurun)

Index eritrosit: Immunoserologi:


MCV : 77,0 fl (N) Anti-Dengue IgG: non reaktif
MCH : 26,9 pg (N)Anti-Dengue IgM: non reaktif
MCHC : 34,9 g/dL (N)

14
Hasil Lab (19/1/2019)

Hb : 12.6 g/dl (N)


Ht : 36.1 % (N)
Eritrosit : 4,67 juta/microliter (N)
Leukosit : 5,79 x 103/microliter (N)
Trombosit : 44 x 103/ microliter (menurun)

Index eritrosit:
MCV : 77,3 fl (N)
MCH : 27,0 pg (N)
MCHC : 34,9 g/dL (N)

15
Hasil Lab (20/1/2019)
Hb : 12.7 g/dl (N)
Ht : 36.7 % (N)
Eritrosit : 4,76 juta/microliter (N)
Leukosit : 5,09 x 103/microliter (N)
Trombosit : 115 x 103/ microliter (menurun)

Index eritrosit:
MCV : 77,1 fl (N)
MCH : 26,7 pg (N)
MCHC : 34,6 g/dL (N)

16
REFERENCE VALUE
Hb : 11,2-16,5g/dL
Ht : 35-49 %
Eritrosit : 4,5-5,1 juta/microliter
Leukosit : 13-38 x 103/mm3
Trombosit : 150-450 ribu/mm3

Index eritrosit :
MCV : 88-126 fl
MCH :28-40 pg
MCHC : 28-38g/dL
DIAGNOSIS BANDING

Dengue
Chikungunya

18
DIAGNOSIS KERJA
Dengue

19
TATALAKSANA
Kebutuhan cairan
3 cc/kgBB/jam = 72 cc/jam
Cairan yang digunakan: Ringer laktat (isotonik)
Makanan: padat biasa 3 x 1 porsi
Parasetamol 500mg 3 x 1 bila suhu > 38,5C
Observasi ttv dan CRT setiap 2-4 jam
Observasi urine output setiap 8 – 12 jam
Rencana periksa Hb, Ht, L, Trombosit setiap 6-12 jam
Pertimbangkan transfusi trombosit bila jumlah
trombosit <10.000/mm3
EDUKASI
Hindari gigitan nyamuk dengan cara memakai pakaian
panjang, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan
obat pelindung dari nyamuk seperti autan
Kuras bak mandi 2 x seminggu, jangan biarkan bak mandi
terbuka, pakai bubuk abate setelah bak mandi dikuras
Hilangkan semua genangan air yang ada di sekitar rumah
jika ada.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
DEMAM
BERDARAH
DENGUE
DEFINISI

Infeksi virus dengue (tipe 1,2,3,atau 4) yang


ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus
Aedes (Aedes aegypti atau Aedes albopticus)

25
25
ETIOLOGI
Virus dengue adalah
golongan arthropod borne
virus grup B, yang termasuk
kelas flavivirus, famili
flaviviridae. Serotipe: 2
DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.
EPIDEMIOLOGI 6
Struktur protein: core (C), membran- o DBD banyak ditemukan pada anak usia 2-15 tahun
associated (M), envelope (E), dan
nonstructural protein. o 50-100 juta kasus demam dengue dan 250-500 ribu kasus
demam berdarah dengue terjadi tiap tahunnya (WHO, 2012)
Transmisi:
Gigitan nyamuk o Jumlah kasus DBD yang dilaporkan meningkat dari 2,2 juta
(Aedes aegypti, Aedes albopictus, Aedes
polynesiensis, Aedes scutellaris complex) (2012) menjadi 3,2 juta (2015)
EPIDEMIOLOGI

27
EPIDEMIOLOGI

28
Vektor
Nyamuk Aedes aegypti.

29
FAKTOR RISIKO

• Musim hujan
• Daerah yang padat
• Daerah tropikal
• Riwayat perjalanan ke daerah endemik
PATOGENESIS &
PATOFISIOLOGI
31
Patofisiologi utama yang
terjadi pada penyakit ini
adalah adanya kebocoran
plasma dan gangguan
hemostasis
MANIFESTASI
KLINIS
33
FAKTOR RISIKO

• Urbanisasi
• Musim Hujan
• Daerah yang padat
• Daerah musim tropikal
• Riwayat perjalanan ke daerah endemik
FASE FEBRIL (2-3 HARI)

▰ Gejala spesifik  demam yang mendadak tinggi, nyeri


kepala, nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi,
kemerahan pada wajah (flushing) dan eritema kulit.
▰ Gejala nonspesifik  anoreksia, nausea dan muntah.
▰ Hasil Laboratorium  leukopenia, trombosit dan Hct
normal.
FASE KRITIS (PADA HARI KE-4 HINGGA 6)

▰ Gejala  Suhu tubuh mulai menurun sampai mendekati


batas normal, akan tetapi permeabilitas kapiler
meningkat yang ditandai hematokrit meningkat disertai
trombosit turun.
▰ Pada pasien yang tidak mengalami peningkatan
permeabilitas kapiler akan menunjukan perbaikan klinis
menuju kesembuhan.
FASE PEMULIHAN (48-72 JAM)

▰ Keadaan umum membaik, nafsu makan pulih,


hemodinamik stabil dan diuresis cukup. Nilai
laboratorium hematokrit akan turun hingga normal dan
trombosit akan meningkat menuju normal.
DIAGNOSIS
39
• Probable
Jika demam akut dengan 2 atau lebih dari :
1.DENGUE
nyeri kepala FEVER
2. nyeri retro-obital
3. mialgia
4. atralgia
5. ruam

Dan setidaknya satu dari :


6. manifestasi perdarahan
1. Serologi + (titer ≥1.280) atau Tes IgM antidengue +
2. Kejadian(leukosit
7. leukopenia lain pada ≤5.000/mm
lokasi dan waktu
3
) yang sama untuk demam dengue
8. trombositopenia (trombosit <150.000/mm3) 40
DENGUE FEVER

▰ Confirmed
Kasus probable ditambah setidaknya satu dari:
1. Isolasi virus dengue dari darah, LCS atau sampel autopsi
2. Titer IgG serum meningkat >4x lipat atau IgM antidengue spesifik
meningkat
3. Deteksi virus atau antigen di jaringan, serum atau LCS melalui ELISA,
imunofluoresens.
4. Terdeksinya virus bagian genomik melalui RT-PCR

41
DENGUE HAEMORRHAGIC
FEVER
Semua dari berikut ini:
1. Demam akut durasi 2-7 hari
2. Manifestasi perdarahan: torniquet test +, petekie, ekimosis, purpura,
pendarahan mukosa, atau tempat lain
3. Trombosit <100.000/mm3
4. Terdapat kebocoran plasma akibat permeabilitas vaskular meningkat:
- Meningkat hematokrit >20%, kebocoran plasma seperti efusi
pleura,asites,hipoproteinemia/ hipoalbuminemia

42
DENGUE SHOCK
SYNDROME
Kriteria DHF dengan tanda syok:
1. Takikardia, akral dingin, CRT memanjang, nadi lemah, letargi,
gelisah.
2. Tekanan nadi ≤20 mmHg, dengan diastol meningkat, misal
100/80 mmHg
3. Hipotensi menurut usia, didefinisikan dengan sistol <80 mmHg
untuk usia <5 tahun atau 80-90 mmHg untuk anak yang lebih
besar dan dewasa

43
KLASIFIKASI
44
FAKTOR RISIKO

• Urbanisasi
• Musim Hujan
• Daerah yang padat
• Daerah musim tropikal
• Riwayat perjalanan ke daerah
endemik
FAKTOR RISIKO
DIAGNOSTIC ANTIGEN

Jenis tes Hari Keberapa


Deteksi Antigen Terdeteksi pada hari ke 1-8
(NS1 Rapid Test)
Deteksi IgM Terdeteksi mulai hari ke3-5,
meningkat sampai minggu
ke-3, menghilang setelah
90 hari
IgG Terdeteksi pada hari ke-14
(PRIMER) dan hari ke-2
(SEKUNDER)

47
KOMPLIKASI

 Gangguan pada SSP seperti kejang, spastisitas, penurunan


kesadaran dan parese sementara.
 Terapi cairan yang berlebih dapat menybabkan efusi, asites, dll.
 Kerusakan hati pada pasien DBD. Hal ini mungkin terjadi karena
kegagalan sirkulasi yang berat.
 Pada pasien dengan keadaan G6PD dan hemoglobinopati dapat
menyebabkan gagal ginjal akut dan sindroma hemolitik uremia.

52
PENANGANAN PENDERITA TERSANGKA
DENGUE ATAU DEMAN DENGUE
 Keadaan umum masih baik, tidak ada warning sign  dapat dirawat di rumah

(Rawat Jalan )
 Istirahat yang cukup
 Cukup asupan cairan  susu, jus buah, cairan isotonik, cairan rehidrasi oral.
 Hindari kelebihan cairan pada bayi dan balita
 Jaga temperatur tetap di bawah 39 derajat.
Pemberian parasetamol 10-15 mg/kgbb/dosis setiap 6 jam
 Jangan diberikan NSAID dan aspirin
 Kompres hangat
53
PENANGANAN PENDERITA TERSANGKA
DENGUE ATAU DEMAN DENGUE
Dianjurkan ke rumah sakit jika terdapat tanda bahaya :
- Terjadi perburukan gejala klinis
- Muntah persisten
- Nyeri perut hebat
- Letargis atau gelisah
-Terdapat tanda perdarahan  epistaksis, feses/kotoran berwarna merah kehitaman,
muntah darah, urin berwarna kehitaman
- Tampaik pucat, tangan dan kaki terasa dingin
- Produksi urin menurun atau tidak ada dalam 4-6 jam terakhir
- Hasil lab  Hct tinggi, dengan atau tanpa penurunan nilai trombosit
54
TATALAKSANA PASIEN DF/DHF DI
RUMAH SAKIT
o Monitoring pasien dengan DF/DHF selama masa kritis
o Kondisi umum, nafsu makan, muntah, perdarahan.
o Tanda-tanda vital setiap 2–4 jam (pasien tanpa shock) dan setiap 1–2
jam (pasien dengan shock).
o Pemeriksaan Hct setiap 4-6 jam pada pasien stabil. Pada pasien dengan
shock pemeriksaan Hct dilakukan lebih sering lagi. Pemeriksan Hct harus
dilakukan sebelum pemberian resusitasi cairan.
o Resusitasi cairan
o Monitor urine output setiap 8 – 12 jam pada uncomplicated cases dan
setiap satu jam pada pasien dengan prolonged shock.
Target  0,5 ml/kg/jam 55
PENANGANAN PENDERITA
DBD DERAJAT 1 DAN 2

• Jenis cairan  kristaloid isotonik


• Jumlah cairan yang diberikan  Maintenance ( untuk satu hari ) + 5 %
deficit dalam 48 jam.
• Lama pemberian tidak boleh lebih dari 60 – 72 jam.
• Jumlah cairan yang diberikan untuk 1 hari harus diberikan dengan
perhitungan atau kecepatan dalam setiap 1 jam dan disesuaikan dengan
kondisi klinis serta hasil pemeriksaan nilai Hct.
• Pemberian transfusi suspensi trombosit diberikan jika ada perdarahan
yang nyata atau jika jumlah trombosit ‹10.000/mm

56
PENANGANANAN PENDERITA DBD DERAJAT 3

WHO South East Asia Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of DF and DHF, 2011 (dengan modfikasi)
PENANGANAN PENDERITA DBD
DERAJAT 4
• Resusitasi cairan harus lebih cepat untuk meningkatkan tekanan darah
• Evaluasi hasil laboratorium harus dilakukan dengan cepat untuk menentukan
ABCS dan juga gangguan pada organ.
• 10 ml/kg diberikan secara bolus dalam 10-15 menit.
• Ketika tekanan darah meningkat, pemberikan cairan IV mengikuti algoritma
penanganan DBD derajat 3.
• Jika shock belum teratasi, maka berikan lagi 10 ml/kg secara bolus.
• Jika masih belum teratasi, diberkan transfusi
• Pemberian inotropik dapat membantu meningkatkan tekanan darah jika
penggantian cairan sudah adekuat namun terdapat kontaktilitas jantung yang
lemah dan kardiomegaly.
61
SIGN OF RECOVERY

 Stable pulse, blood pressure and breathing rate.


 Normal temperature.
 No evidence of external or internal bleeding.
 Return of appetite.
 No vomiting, no abdominal pain.
 Good urinary output.
 Stable haematocrit at baseline level.
 Convalescent confluent petechiae rash or itching, especially on the extremities.

64
KRITERIA UNTUK PULANG

 Bebas demam sekurangnya 24 jam tanpa pemberian antipiretik


 Pada pasien SSD min 2-3 hari sesudah syok teratasi
 Nafsu makan kembali pulih
 Secara klinis tampak perbaikan
 Tidak terdapat distress pernafasan akibat efusi pleura atau kelebihan cairan dan
tidak terdapat asites
 Jumlah trombosit naik minimal 50000/mm3

65
PENCEGAHAN

• Upaya pemberantasan vektor pada saat epidemi –


Penyemprotan udara

• Upaya pemberantasan vektor pada periode di antara epidemi –


3M

• Upaya pemberantasan larva vektor penyakit DBD

66
TERIMA KASIH

68
68

Anda mungkin juga menyukai