Anda di halaman 1dari 40

TEKNIK DASAR BAKTERIOLOGI

Ni’matul Murtafi’ah, S.Pd., M.Sc.


ASEPTIK DAN TEKNIK ASEPTIK

• ASEPTIK  prinsip mempertahankan keadaan bebas


mikroorganisme.
• Suasana yang steril harus terus di lakukan supaya menghindari
infeksi bakteri patogen.

ANTISEPTIK
Keadaan bbs bakteri patogen
TEKNIK ASEPTIK

• Cara untuk memperoleh kondisi bebas dari mikroorganisme.


• Teknik didalam memindahkan atau menstranfer kultur bakteri dari
satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak terjadi
kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur.

• KENAPA SANGAT DIPERLUKAN???


Untuk menghindarkan mikroorganisme dari kontaminan yang
dapat menghambat pertumbuhan mikroba

• APA SAJA YANG PERLU MENGGUNAKAN TEKNIK INI?


ALAT, BAHAN, & LINGKUNGAN
SYARAT KONDISI ASEPTIK

Bahan awal yang steril

Alat yang steril

Lingkungan yang terkontrol

Wadah steril

Teknik yang sesuai


STERIL & STERILISASI

Sterilsuatu keadaan dimana suatu bahan bebas


dari mikroba.
Steralisasi  suatu cara untuk membebaskan
suatu benda dari semua, baik bentuk vegetatif
maupun bentuk spora.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi
di antaranya :
• Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi
• Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal
pelaksanaan sterilisasi
• Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril
• Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai
• Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
• Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya,
bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
Prinsip kerja autoklaf

• Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 1210C dan


tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit.

• Sumber panas dinyalakan → air dalam autoklaf lama kelamaan


akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang
mengisi autoklaf → Katup uap atau udara ditutup → saat tercapai
tekanan dan suhu yang sesuai → proses sterilisasi dimulai
→ timer mulai menghitung waktu mundur.

• Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan →


tekanan dibiarkan turun.
Prinsip kerja autoklaf

• Cara mengetahui apakah Autoklaf bekerja dengan sempurna


→ dengan Bacillus stearothermophillus.

• Mikroba ini tersedia secara komersial dalam bentuk spore strip


→ Kertas spore strip ini dimasukkan dalam autoklaf dan
disterilkan → ditumbuhkan pada media

• Bila media tetap bening → autoklaf telah bekerja dengan


baik.
Zat Kimia pengendali Mikroorganisme

• Setiap zat kimia mempunyai keterbatasan dalam keefektifannya.


Bila digunakan dalam kondisi praktis, keterbatasan-keterbatasan
ini perlu diamati. Lagi pula, tujuan yang dikehendaki dalam
pengendalian mikroorganisme tidak selalu sama.

• Dengan demikian pemilihan suatu bahan kimia untuk penggunaan


praktis dipengaruhi juga oleh hasil antimikrobial yang diharapkan
dari padanya.
Teknik sterilisasi

 Mekanik
 Fisika
 Kimiawi
1. Sterilisai Secara Mekanik (Filtrasi)

• Cara ini dipakai untuk sterilisasi yang tidak tahan pemanasan.


Ex: urea broth, untuk mensterilisasi vaksin, enzim, vitamin dan antibiotika
• Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45
mikron).
• filter yang digunakan adalah filter berkefeld, filter chamberland, dan filter
seitz.
• Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui
suatu bahan penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk menahan
mikroorganisme dengan ukuran tertentu.
2. Sterilisasi Secara Fisik
Sterilisasi Fisika

PEMANASAN PENYINARAN

BASAH
KERING a. Dengan cara merebus • Jenis radiasi yang dapat digunakan
Sterilisasi dilakukan dengan misalnya sinar UV, sinar gamma, sinar
Cara ini dapat digunakan
cara mendidihkan alat selama X dan sinar katoda (electron
untuk sterilisasi alat-alat
30-60 berkecepatan tinggi).
yang berupa logam (ose,
pinset dll) dan gelas (ujung b. Dengan uap air panas
Sterilisasi ini dikerjakan • Sinar UV mempunyai panjang
pipet, bibir tabung, mulut
dengan pemanasan 100oC gelombang 15-390 nm dan yang paling
Erlenmeyer dll) pada
selama 60’. tinggi daya bakterisidanya adalah UV
penuangan media. Alat yang
c. Dengan uap air bertekanan dengan panjang gelombang 265 nm.
digunakan adalah lampu
spiritus / Bunsen. Sterilisasi dikerjakan dengan
autoklaf pada suhu 120oC
selama 10-20’.
3. Sterilisasi secara kimiawi
Proses yang menggunakan suatu bahan (kimia)yg dpt
membunuh mikroorganisme patogen kecuali spora bakteri,
virus & beberapa strain bakteri resisten.

Basanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan


senyawa desinfektan antara lain alkohol.
DESINFEKSI
Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan
daripada tujuan tertentu serta efek yang dikehendaki.

Zat-zat kimia yang dapat dipakai untuk sterilisasi antara lain


yaitu halogen (senyawa klorin, iodium),
alkohol,fenol,hidrogen feroksida,zat warna ungu kristal,
derivat akridin, rosanalin, detergen, logam berat
(hg,Ag,As,Zn), aldehida, dll.
CIRI DESINFEKTAN YANG IDEAL

• Aktivitas antimicrobial : Memiliki aktivitas antimikrobial dengan spektrum luas.


• Kelarutan : Dapat larut
• Tidak bersifat racun bagi manusia maupun hewan lain.
• Keserbasamaan (homogeneity).
• Tidak bergabung dengan bahan organic.
• Aktivitas antimikrobial pada suhu kamar atau suhu tubuh.
• Kemampuan untuk menembus.
• Tidak menimbulkan karat dan warna.
• Kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap.
• Berkemampuan sebagai detergen.
• Ketersediaan dan biaya.
LANJ...

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bahan


antimikrobial kimiawi dengan tujuan praktis :
• Sifat bahan yang akan diberi perlakuan
• Tipe mikroorganisme.
• Keadaan lingkungan.
LNJT..
Menurut Lay dan Hastowo (1992), bahan yang menjadi rusak bila
disterilkan pada suhu yang tinggi dapat disterilkan secara kimiawi
dengan menggunakan gas. Bahan kimia yang sering digunakan antara
lain :
- Alkohol
- Chlor
- Yodium
- Formaldehid 8%
- Glutaraldehide
- Gas etilen oksida
- Na. Diklorosasioanurat
- Kloramina
- Klordioksida
- dll
indikator
Indikator Biologi
Indikator Kimia Indikator Fisik
(Biological
(Chemical Indicator) (Physical Indicator)
Indicator)

Prinsip kerja indikator Indikator kimia adalah indikator


yang menandai terjadinya paparan  Indikator ini digunakan
biologi adalah mensterilkan sterilitas (uap panas atau gas ETO) untuk menilai efesiensi
spora hidup mikroorganisme pada objek yang disterilkan dengan
adanya perubahan warna. Indikator
pompa vakum pada alat
yang non-patogenik dan
kimia diproduksi dalam bentuk strip, sterilisasi serta untuk
sangat resisten dalam jumlah kartu, dan vial. mengetahui adanya
tertentu.
kebocoran udara dalam
Beberapa Jenis Indikator Kimia :
 Browne’s sterilizer control tubes ruang sterilisasi.
Jenis yang digunakan adalah:
Tabung kecil tertutup yang
 Bacillus subtilis (sterilisasi mengandung campuran zat dan  Apabila indikator mekanik
gas ETO dan panas indikator. Terjadi perubahan warna
berfungsi dengan baik,
kering), hijau, jika suhu dan waktu
sterilisasi telah tercapai. maka akan memberikan
 Bacillus pumilus (radiasi
 Filter paper strip informasi segera
ionisasi)  Royce sachet (gas Et-O, etilen mengenai temperatur,
 Bacillus klorhidrin yang terbentuk  kuning
menjadi ungu) tekanan, waktu, dan
stearothermophyllus
 Dosimeter radiasi (terjadi fungsi mekanik lainnya
(sterilisasi uap). perubahan densitas optik karena dari alat.
radiasi, diukur dengan spektro.UV)
Inokulum dan inokulasi
Kultivasi pd bioproses
inokulum

• Kultur mikroba yang diinokulasikan kedalam media


kultivasikultur mikroba aktif yang di panen pada fase
pertumbuhan eksponensial
Kriteria inokulum

• Sehat dalam keadaan aktif


• Tersedia dalam jumlah cukup sehingga memenuhi ukuran inokulum
3-10%
• Berada dalam morfologi yang sesuai
• Bebas dari kontaminasi mikroba lain yg tdk dihendaki
• Dapat mempertahankan kemampuannyauntuk membentuk produk
yang diinginkan dipengaruhi oleh medium kultur
Penyiapan inokulum

• Ditujukan untu perbanyakan sel, bukan pembentukan produk


• Komposisi media untuk inokulum mungkin berbeda gengan media
kultivasi (N tinggiC/N lebih kecil)
• Untuk mempersingkat fase adaptasi sebaiknya midia kultur untuk
inokulum mirip dengan media kultivasi

• Pengembangan inokulum– resiko kontaminasi lebih besar—harus
dilakukan secara aseptis dan dilakukan uji kemurnian kultur
mikroskop
inokulasi

• Proses pemindahan biakan murni secara aseptik. jk tekniknya benar


maka yang tumbuh pada hasil pemindahan hanyalah organisme yang
diinginkan saja.
• Biakan murni: biakan yang terdiri dari 1 spesies saja
• Tujuan inokulasi:
1. Untuk pembenihan atau regenerasi mikroorganisme
2. Untuk isolasi dgn maksud memperoleh biakan murni
3. Untuk menyimpan guna keperluan sehari-hari atau dalam waktu lama
4. Untuk mempelajari sifat-sifat pertumbuhan suatu mikroba
Metode inokulasi
Tahap persiapan media

• Cara menuang media pada cawan petri


Inokulasi pada cawan petri
lnj
ljt
Inokulasi pada agar miring

• Untuk memperbanyak koloni bakteri


• Untuk penyimpanan bakteri dalam waktu lama
Inokulasi pada agar miring
Inokulasi pada media semi solid
Inokulasi pada medium cair
Pengamatan
ISOLASI

• Suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba


tertentu dari lingkungannya, sehingga di peroleh kultur murni atau
biakan murni.
• Teknik isolasi mikroorganisme suatu usaha untuk menumbuhkan
mikrobadiluar dari lingkungan alamiahnya
• Tujuannya: u/ memperoleh biakan murni (tdk tercampur) dengan
bakteri lain
• Misal: diisolasi dari tanah, air, udara, darah, sputum dll jumlah
mikroorganisme masih campuran
Teknik kultur

• Spread plate(agar tabur ulas/ sebar)


• Pour plate (tuang)
• Streak plate (gores) 7an: mengisolasi mikroorganisme dari
campuran atau meremajakan kultur kedalam medium baru
Post test

• Jelaskan teknik sterilisas !


• Jelaskan perbedaan isolasi dengan inokulasi!
• Bagaimana cara mensterilisasi alat yang digunakan untuk
pertumbuhan bakteri!
• Sebut dan jelaskan teknik kultur bakteri!
• Jelaskan interpretasi hasil morfologi koloni pada cawan petri,
medium cair dan medium semi solid!

Anda mungkin juga menyukai