Anda di halaman 1dari 42

 Darah adalah cairan dalam tubuh yang berfungsi sebagai alat

transportasi, seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh,


pertahanan tubuh dari serangan kuman dan lain sebagainya
 Jumlah darah dalam tubuh sekitar sepertigabelas berat tubuh orang
dewasa atau sekitar 4/5 liter
 Plasma darah merupakan bagian darah berbentuk cairan jernih
kekuningan yang 90% nya merupakan air, bertugas mengedarkan
sari makanan ke seluruh tubuh
 Darah adalah cairan
yang berisi sejumlah
sel yang beredar
dalam sistem
pembuluh darah.
Darah terdiri dari
unsur padat yaitu butir
darah merah, sel darah
putih, dan
trombositnya yang
terdapat dalam
medium cair yaitu
plasma (Harrow B et al,
1962)
 Darah manusia berwarna merah, mulai dari merah terang apabila
kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna
merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, yaitu protein
pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen.
 Kekentalan disebabkan oleh banyaknya senyawa dengan berbagai
macam berat molekul seperti protein yang terlarut dalam darah
 Warna merah disebabkan oleh senyawa yang berwarna merah yang
tersuspensi dalam darah
 Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
 Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
 Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh
tubuh
 Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
 Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar tubuh
 Menjaga suhu tubuh
 Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibody dan sel darah
beku
 Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, transport metabolit
 Sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel
 Sistem ini juga berperan dalam stabilisasi suhu dan pH tubuh
 Sistem peredaran darah manusia
1. Sistem peredaran darah kecil (sirkulasi paru-paru)
2. Sistem peredaran darah besar (sirkulasi sistemik)
 Darah yang miskin oksigen (darah anoksi) → arteri pulmonalis →
paru-paru
 Darah yang miskin oksigen berasal dari bilik kanan jantung
 Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas yaitu
Oksigen (dari alveoli) → berdifusi ke kapiler darah
CO2 (dari kapiler darah) → berdifusi ke alveoli
 Darah yang kaya oksigen (darah oksi) masuk melalui vena →
serambi kiri jantung
 Darah yang kaya oksigen (dari bilik kiri jantung) → seluruh tubuh
(melalui arteri)
 Arteri ini akan bercabang menjadi arteriol, dan kemudian menjadi
kapiler-kapiler darah yang mensuplai oksigen dan zat-zat lain ke
seluruh tubuh
 CO2 (dari seluruh tubuh) → vena cava → serambi kanan jantung
 Pembuluh arteri → pembuluh darah yang keluar dari jantung,
membawa darah yang kaya oksigen kecuali arteri pulmonalis yang
membawa darah anoksi ke paru-paru

 Pembuluh vena → pembuluh darah yang masuk ke jantung,


membawa darah yang miskin oksigen kecuali vena pulmonalis yang
membawa darah oksi dari paru-paru ke jantung
 Sel hematopoises precursor pluripotens merupakan induk dari
segala jenis sel darah yang akan berproliferasi dan berdeiferensiasi
menjadi sel myeloid pluripotens dan sel limfoid pluripotens
(menghasilkan sel limfosit)
 Sel myeloid pluripotens berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi 4
macam sel induk, yaitu
1. Sel rubrias/proerytroblas → sel darah merah
2. Sel myeoblas → sel leukosit
3. Sel monoblas → sel leukosit agranular → sel monosit
4. Sel megakaralons → sel megakarosit → trombosit
Ciri-ciri :
 Berbentuk bikonkaf
 Melingkar
 Pipih
 Sel yang telah matang tidak
mempunyai nucleus
 Diameter ± 0,01 mm
 Elastis
 Eritrosit berbentuk bikonkaf dan berdiameter 7-8 mikron. Bentuk
bikonkaf tersebut menyebabkan eritrosit bersifat fleksibel sehingga
dapat melewati pembuluh darah yang sangat kecil dengan baik.
Bentuk eritrosit pada mikroskop biasanya tampak bulat berwarna
merah dan dibagian tengahnya tampak lebih pucat, atau disebut
(central pallor) diameter 1/3 dari keseluruhan diameter eritrosit

 Eritrosit berjumlah paling banyak diantara sel-sel darah lainnya.


Dalam 1 ml darah terdapat kira-kira 4,5 – 6 juta eritrosit, oleh sebab
itu darah berwarna merah. Eritrosit normal berukuran 6 – 8 Nm atau
80 – 100 fL (femloliter). Bila MCV kurang dari 80 fL disebut
(mikrositik) dan jika lebih dari 100 fL disebut (makrositik).
 Eritrosit mempunyai massa hidup sekitar 120 hari, jika massa
hidupnya telah berakhir, sel akan mati dimakan oleh sel Macropagh
 Karena kekurangan eritrosit, organ renal akan mengekskresikan
suatu hormon berupa eritropoiten ke sumsum tulang merah untuk
memproduksi eritrosit kembali
 Pada permukaan eritrosit terdapat polipeptida untuk penentu
golongan darah
 Warna merah disebabkan kandungan hemoglobin, merupakan
protein yang mengandung senyawa besi
 Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap oksigen dan karbon
dioksida
 Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap 1 ml
kubiknya darah pada seorang laki-laki dewasa mengandung kira-
kira 5 juta sel darah merah dan pada seorang perempuan dewasa
kira-kira 4 juta sel darah merah.
 Tiap-tiap sel darah merah mengandung 200 juta molekul
hemoglobin. Hemoglobin merupakan suatu protein yang
mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi
mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkan ke seluruh
jaringan tubuh. Jadi, dapat dikatakan bahwa di paru-paru terjadi
reaksi antara hemoglobin dengan oksigen.
 Hemoglobin (Hb) adalah suatu protein dalam sel darah merah yang
mengantarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan di seluruh tubuh
dan mengambil karbondioksida dari jaringan tersebut dibawa ke
paru untuk dibuang ke udara bebas. Hemoglobin mengandung Fe
(besi) yang selain bertanggung jawab atas pengikatan oksigen juga
memberi warna merah pada eritrosit.
 Nama Hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin.
Heme adalah gugus prostetik yang terdiri dari atom besi, sedang
globin adalah protein yang dipecah menjadi asam amino
 Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus
heme, suatu molekul organic dengan satu atom besi
 Hemoglobin normal orang dewasa (HbA) terdiri dari 2 alpha-
globulin chains dan 2 beta-globulin chains
 Pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan
porfirin yang menahan satu atom besi
 Porfirin yang mengandung besi disebut heme. Tiap subunit
hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan
hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen.
 Pada saat embrio dan bayi, eritrosit dibentuk di dalam hati dan
limpa. Sedangkan pada saat saat dewasa, dibentuk dalam sumsum
merah tulang pipih, misalnya di
tulang dada, tulang selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang
belakang. Pembentukannya terjadi selama 7 hari. Sel pembentuk
eritrosit disebut eritoblas. Pada awalnya eritrosit mempunyai inti,
kemudian inti lenyap dan hemoglobin terbentuk. Setelah
hemoglobin terbentuk, eritrosit dilepas dari tempat
pembentukannya dan masuk ke dalam sirkulasi darah.
 Masa hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian
dirombak di dalam hati dan limpa. Sebagian hemoglobin diubah
menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi
warna empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim ke hati
dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit baru.
Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan
dirombak. Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara
keseluruhan
 Satu mol. Hb dewasa (HbA)
mempunyai;
- 4 gugus heme
- Setiap heme mengandung
1 ion Fe2+
- 4 subunit protein globin
- Setiap subunit mengikat 1
mol O2
- 1 mol. Globin mengikat 1
mol CO2
 Subunit rantai terdiri dari 2
a dan 2 b;
- a masing-masing = 141
asam amino
- b masing-masing = 146
asam amino
 Reaksi hemoglobin dan oksigen
Hb + O2 ↔ HbO2

 Reaksi ke kanan : terjadi di dalam paru-paru, berlangsung


pertukaran udara antara tubh dengan lingkungan
 Reaksi ke kiri : terjadi di dalam jaringan
 HbCO2 hanya terdapat sedikit, karena sebagian besar CO2 diangkut
sebagai bentuk terlarut dalam plasma
Ciri-ciri :
1. Tidak berwarna
2. Mempunyai nucleus
3. Massa hidup 12 – 13 hari
4. Bentuk tidak beraturan
5. Bergerak secara ameboid
6. Dapat berubah bentuk
7. Berjumlah ± 6000 – 9000 butir/
mm3
8. Terbuat di dalam sumsum merah
tulang pipih, limpa, dan kelnjar
getah bening
 Fungsi :
1. Menjaga kekebalan tubuh
2. Melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme pada jenis sel
darah putih granulosit dan monosit
3. Mengepung darah yang terkena infeksi
4. Menangkap dan menghansurkan organisme hidup
5. Menghilangkan benda lain seperti kotoran
6. Mempunyai enzim yang dapat memecah protein yang merugikan
tubuh
7. Menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhdapa penyakit
8. Pengangkut zat lemak dari dinding usus → limpa → seluruh tubuh
9. Pembentukan antibody di dalam tubuh
 Sel darah putih dibedakan menjadi
dua, yaitu granulosit dan agranulosit
 Granulosit mempunyai nucleus yang
banyak dan bersifat fagosit
 Jenis-jenis granulosit :
a. neutrofil (leukosit polimorfonuklear)
Memiliki umur sekitar 3 hari, bentuk
nucleus beragam, terdiri dari 60% - 7-
% dari sel darah putih, diameter 10 – 12
µm, memiliki 3 inti sel yang berwarna
merah kebiruanserta kelompok dari
granula
Fungsi : sel pertama yang merespon
adanya infeksi, menelan pathogen
selam fagositosis
b. Basofil
Berbintik-bitnik, kandungannya
sekitar 1% dlm tubuh, jumlahnya
akan meningkat pada reaksi alergi
dan keganasan
Fungsi : memberi reaksi alergi dan
antigen dengan mengeluarkan
histamine kimia yang menyebabkan
peradangan (menyerang alergi)
Basofil bagian dari granulosit, saat
terkativasi akan mengeluarkan
senyawa sperti kondroitin, histamine,
leukotriene, heparin lisfospolipase,
elastase dan jenis sitokina
 Eosinofil
Jumlahnya 7% dari seluruh
jumlah leukosit dalam
tubuh, diameter 10 – 12 µm,
jumlah meningkat saat
terjadi asma, demam dan
alergi, jnagka hidup antara
8 – 12 hari
Fungsi : berperan dalam
melawan parasit
multiseluler dan merespon
alergi
Meningkatnya jumlah
eosinophil menandakan
banyaknya parasit
 Monosit
Jumlahnya 1 – 10% yang
berubah menjadi makrofag
dalm memerangi benda asing
yang menyerang tubuh, waktu
hidup lebih lama dari
neutrophil, dalam aliran darah
selama 10 – 20 jam, jenis sel
darah putih terbesar, bersifat
fagosit, nucleus berbentuk
kacang, bergerak cepat
Fungsi : pembersih vakum
(fagositosis) dari neutrophil,
memberikan potongan
pathogen kepada sel T hingga
pathogen bias dibunuh
 Limfosit
Jumlahnya 40% - 50% dari sel darah putih, terbagi menjadi sel T, sel B
dan sel pembunuh alami, memiliki 1nucleus, tidak bersifat fagosit,
cenderung berbentuk lingkaran
Sel B yang berfungsi membuat antibodi yang mengikat patogen lalu
menghancurkannya.
Sel T CD4+ (pembantu) berfungsi mengkoordinir tanggapan
ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) serta penting untuk
menahan bakteri intraselular. CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh
sel yang terinfeksi virus.
Sel Natural Killer dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukan
sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virus
atau telah menjadi kanker
 Makrofag
Berasal dari monosit, seperti amoeba
Fungsi : menyelesaikan tugas pembersihan yang sedang berjalan
dengan menelan partikel yang tidak diinginkan dan memakan mereka
Memiliki kemampuan untuk mencari dan memakan partikel seperti
bakteri, virus, jamur dan parasit
Ciri – ciri :
1. Bentuk bicembung dengan garis
0,75 – 2,25 mm
2. Tidak mempunyai inti
3. Mempunyai mitikondria
4. Sering disebut sel darah pembeku
5. Setiap 1 mm3 terdapat 200ribu –
400ribu trombosit
6. Dibentuk pada sel megakariosit
sumsum tulang
7. Waktu hidup sekitar 10 hari
Keping darah adalah fragmen sel mirip cakram, tidak berinti dengan garis tengah
2-4 µm, memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, berukuran lebih kecil
dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Trombosit
berasal dari fragmentasi megakariosit poliploid raksasa yang ada di sumsum
tulang belakang. Rasio plasma keping darah normal berkisar antara 150.000-
350.000 keping/mm³, nilai dibawah rentang tersebut dapat menyebabkan
pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat meningkatkan risiko
trombosis.

Fungsi :
1. Peran dari trombosit adalah dalam proses penjendalan darah yaitu dengan cara
mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin membuat jala pada sel-sel darah
dan jendalan, yang kemudian menghentikan darah yang keluar dan juga
membantu mencegah masuknya bakteri.
2. Transport zat-zat kimia penting dalam proses pembekuan darah.
3. Perlindungan sementara dari kebocoran pembuluh darah.
 Plasma protein: ± 8% dari plasma darah
Protein utama adalah:
 Albumin → menjaga tekanan osmotik darah.
 Fibrinogen dan protrombin → untuk proses
pembekuan darah.
 Globulin → membentuk gemaglobulin.
Protein Lainnya:

Hormon Peptida (PRL, TSH, FSH, LH)


 Plasma
Komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi
medium sel-sel darah, mengandung benang-benang fibrinogen yang
berguna untuk menutup luka
Volume plasma 50% dari 90% darah yang berupa air
Fungsi : mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa
pembakaran dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan zat
kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi
Penyusun : sari makanan dan mineral yang terlarut, enzim, hormone
dan antibody, protein, urea dan asam urat, oksigen, karbondioksida
dna nitrogen
 Dari sudut pandang biokimia ketertarikan utama pada subtansi ABO adalah
mengisolasi dan menentukan struktur bahan tersebut,mengungkapkan jalur
biosintesisnya,serta menentukan jenis produk gen A,B,dan O.
 Sistem ABO pertama kali ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900.
 Orang dengan tipe A memiliki antibodi anti-B dalam plasrnanya, sehingga
akan rnenggumpalkan darah tipe B atau tipe AB.
 Orang dengan tipe darah B memiliki antibodi anti-A dan akan
menggumpalkan darah tipe A atautipe AB.
 Darah tipe AB tidak memiliki antibodi anti-A atapun anti-B yang disebut
dengan resipien universal.
 Darah O tidak meiliki subtansi A dan B disebut donor universal
 Aglutinogen adalah protein darah yan terdapat dalam eritrositdan
berfungsi sebagai antigen, sedangkan Aglutinin merupakan protein darah
yang terdapat dalam plasma darah sebagai anti bodi.
 Varises
 Agnogenic Myeloid Metaplasia
 Anemia
 Polycythemia Vera
 Hipertensi
 Sepsis
 Hipotensi
 Hemofilia
 Leukimia
 Thalasemia
 Thrombocytopenia
 Sklerosis
 Ambeien atau hemoroid
 Angina pectoris
 Jantung coroner

Anda mungkin juga menyukai