Anda di halaman 1dari 11

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB

DEFINISI
• Striktur uretra adalah penyempitan saluran uretra karena adanya
jaringan parut dan kontraksi. (smeltzer, suzanne) Striktur uretra
lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita terutama karena
perbedaan panjangnya uretra. (C.Long, Barbara) Striktur urethra
adalah penyempitan atau konstriksi dari lumen urethra akibat
adanya obstruksi. Striktur uretra menyebabkan gangguan dalam
berkemih, mulai dari aliran berkemih yang kecil sampai tidak dapat
mengeluarkan urine keluar dari tubuh.
ETIOLOGI
• Penyebab umum dari suatu penyempitan uretra adalah akibat traumatik
atau iatrogenik. Penyebab lain adalah inflamasi, proses keganasan dan
kelainan bawaan pada uretra. Faktor yang paling sering menimbulkan striktur
uretra, seperti infeksi oleh kuman gonokokus yang menyebabkan uretritis
gonorhoika atau non gonorrhoika telah menginfeksi uretra beberapa tahun
sebelumnya namun sekarang sudah jarang akibat pemakaian antibiotik,
kebanyakan striktur ini terletak di pars membranasea, walaupun juga terdapat
pada tempat lain, infeksi chlamidia sekarang merupakan penyebab utama
tapi dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan individu yang
terinfeksi atau menggunakan kondom.
MANIFESTASI KLINIS
• Gejala dan tanda striktur biasanya mulai dengan hambatan arus
kemih dan kemudian timbul sebagai sindrom lengkap obstruksi
leher kandung kemih seperti digambarkan pada hipertrofi prostat.
• Gejala klinis yang sering ditimbulkan oleh striktur antara lain
disuria, kesuliran berkemih, pancaran kemih yang menurun,
frekuensi kemih yang abnormal, rasa tidak nyaman, hematuria,
nyeri pelvis atau bagian bawah perut, pengosongan kantung
kemih yang tidak puas.
PATOFISIOLOGI
• Struktur uretra terdiri dari lapisan mukosa dan lapisan submukosa. Laapisan mukosa
pada uretra merupakan lanjutan dari mukosa buli-buli, ureter dan ginjal. Apabila
terjadi perlukaan pada uretra, maka akan terjadi penyembuhan cara epimorfosis,
artinya jaringan yang rusak akan diganti oleh jaringan yang lain (jaringan ikat) yang
tidak sama dengan semula. Jaringan ikat ini menyebabkan hilangnya elastisistas dan
memperkecil lumen uretra. Sehingga terjadi striktur uretra. Dan ketika mulai
menyembuh jaringan ini akan berkontraksi keseluruh ruangan pada lumen dan
menyebabkan pengecilan diameter uretra, sehingga menimbulkan hambatan aliran
urine. Karena adanya hambatan, aliran urine mencari jalan keluar di tempat lain dan
akhirnya mengumpul dirongga periuretra.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• 1. Laboratorium

• 2. Uroflowmetri

• adalah pemeriksaan untuk menentukan kecepatan pancaran urin.

• 3. Radiologi

• Untuk melihat letak penyempitan dan besarnya penyimpatan uretra.

• 4. Instrumentasi

• Pada pasien dengan striktur uretra dilakukan percobaan dengan memasukkan kateter
foley ukuran 24 ch
• 5. Uretoskopi

• Untuk melihat secara langsung adanya striktur diuretra.


• KOMPLIKASI
• Striktur uretra menyebabkan retensi urin di dalam kandung
kemih, penumpukanurin di dalam kantung kemih beresiko
tinggi untuk terjadinya infeksi, yang dapatmenyebab ke
kantung kemih, prostat, dan ginjal. Abses diatas lokasi striktur
juga dapatterjadi, sehingga menyebabkan kerusakan
uretra.Selain itu terjadinya batu kandung kemih juga
meningkat, timbul gejala sulitejakulasi, fistula uretrokutancus
(hubungan abnormal antara uretra dengan kulit).
PENATALAKSANAAN

• 1. Terapi

• 2. Trukar Cystostomi

• 3. Bedah endoskopi

• 4. Uretraplasti

• 5. Otis uretomie

Anda mungkin juga menyukai