Anda di halaman 1dari 26

PBL MODUL 1

BATUK
KELOMPOK 3
Sanda Subrata Husaeni 2015730117
Suci Zahrani 2015730125
Toshiya Rama Setiahadi 2015730128
Yusman Malik 2015730134
Zaki Ahmad Hakiqi 2015730137
Rosita Hamdiah 2015730138
Femi dhiya diandra 2015730045
Khoirunisa 2015730072
Muhammad Hamyasa Hamdan 2015730086
Naufal tejo 2015730101
Zahara Amalia 2015730136
Definisi Batuk
Mekanisme batuk dibagi menjadi empat
Batuk adalah suatu refleks napas yang fase
terjadi karena adanya rangsangan
reseptor iritan yang terdapat diseluruh 1. Fase Iritasi
napas. Batuk juga dapat merupakan 2. Fase Inspirasi
akibat penyakit telinga atau gangguan
perut yang mengakibatkan iritasi 3. Fase Kompresi
diafragma. (Ilmu penyakit dalam hal 4. Fase Ekspirasi
1585 jilid 2)

Guyton, Arthur C. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta

Price, A. Sylvia. 2002. Patofisiologi konsep dasar “proses-proses penyakit” Edisi 6. EGC : Jakarta.
1. Fase Iritasi 2. Fase Inspirasi 3. Fase Kompresi 4. Fase Ekspirasi
Glotis terbuka akibat
Adanya rangsang oleh
kontraksi M. abduktor Menutupnya Hal tersebut membuat
berbagai stimulus
kartilago aritenoidea glotis dan pita epiglotis dan pita suara
suara terbuka

Rangsang ditangkap
oleh sensor taktil dan Inspirasi yang dalam Udara inspirasi
kemoreseptor aferen dan cepat tertahan
(nervus vagus) menuju
pusat pernapasan di
medula oblongata

Pengeluaran udara dalam


Tekanan Otot-otot jumlah besar dengan
intrapleural abdominal kecepatan tinggi disertai
dan tekanan dan pengeluaran benda-benda
Muncul respon untuk Volume paru
alveolar intercostal asing dan bahan-bahan lain
batuk membesar
meningkat kontraksi
Mekanisme Batuk
Rangsang ditangkap oleh
Adanya rangsang sensor taktil dan
oleh berbagai kemoreseptor aferen (nervus Muncul respon
stimulus vagus) menuju pusat
untuk batuk
pernapasan di medula
oblongata
Glotis terbuka
Terjadi 2,5L udara akibat kontraksi M.
peningkatan diispirasi dalam abduktor kartilago
volume paru dan cepat aritenoidea

Epiglotis dan pita Otot-otot


abdomen Mendorong
suara menutup diafragma
erat berkontraksi

Udara dg tek.tinggi Akibatnya


Pita suara
dalam paru meledak tekanan di paru
dengan epiglotis
keluar disertai meningkat
terbuka lebar
dengan pengeluaran
benda-benda asing
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Guyton and Hall
KLASIFIKASI akut

Berdasarkan
Sub akut
durasi

kronis
Batuk

Batuk kering
(non produktif)
Berdasarkan Batuk berdahak
tanda klinis (produktif)
Batuk yang
khas
Saluran Pernapasan
Penyakit Penyebab Epidemiologi Gejala
Asma - Infeksi Semua Umur Mengi, sesak napas (dyspnea), dada
- Allergen Inhalan terasa sesak, batuk.
- Inhalan Iritan
- Stress Psikologik
PPOK - Asap Dewasa Sesak napas, batuk produktif dengan
- Debu sputum berlebih, dyspnea, obstruksi
- Bahan kimia Industri progresif

Pneumothorax - Trauma Laki-laki (5:1) Nyeri dada hebat, sesak napas,


- Komplikasi Penyakit Dewasa Muda (20-40) suara napas menurun bahkan hilang,
Lain pernapasan cepat, sianosis, berkeringat,
takikardi, nyeri dada, fremitus menurun,
hipersonor, pergeseran mediastinum

TB -Bakteri Mycobacterium -Anak dan dewasa Batuk berdahak, keluar dahak, sesak
tuberculosis -laki-laki ˃ perempuan napas, nyeri dada, Lelah, kehilangan
-Penderita AIDS nafsu makan, demam, meriang,
berkeringat pada malam hari, berat
badan menurun
Penyakit Penyebab Epidemiologi Gejala
Pneumonia • Mikroorganisme -bayi, anak dan Batuk, perubahan sputum menjadi
-Streptococcus pneumoniae lansia purulen, nyeri dada, sesak, demam, suara
-Mycoplasma pneumoniae -Imonosupressi napas bronkial, ronki, crackles, nyeri otot
-Haemophilus influenzae
-penderita AIDS
-Chlamidiophilia pneumoniae
-infeksi RSv (respiratory syncitial virus)
-Adenovirus
-Virus morbili
-Virus herpes
-Virus influenza/parainfluenza
• Hidrokarbon
-minyak tanah
-bensin
Faringitis -Bakteri Streptococcus pyogenes - Anak dan -Nyeri tenggorokan
-Adenovirus dewasa -Sulit menelan
-Streptokokus Beta homolitikus -Demam
-Streptokokus viridans -Mual
-Virus influensa -kelenjar limfa membesa
-cuaca/suhu -Faring : -hiperemi
-malnutrisi -edema
-pemakaian suara yang berlebihan -granular
Penyakit Penyebab Epidemiologi Gejala
Bronkitis -Virus influenza -dewasa di atas usia 50 Sesak napas, batuk, nyeri
(Orthomyxoviruses) tahun tenggorokan, sakit kepala, mudah
-Merokok lelah, nyeri dada
-Polusi udara

Emfisema - Merokok Dewasa Sesak napas saat berkegiatan, batuk


- Debu batu bara kering, mengi, berkurangnya ekspansi
dada saat inspirasi, perkusi hipersonor
dan napas pendek

Bronkiektasis -Pneumonia berat -Dewasa dan lansia Batuk kronik, batuk berdarah, sakit dada,
-distal dari endobronkial sesak napas, nyeri ketika napas, malaise,
(benda asing atau penurunan fungsi paru, ronki, jari tabuh.
tumor)
-Fibrosis kistik
-Pertusis
-infeksi HIV
Bukan Saluran Pernapasan
Reflux Gastroesofageal (RGE)
Sifat Prevalensi Gejala
Kronik - Anak pada minggu pertama 80% - Apnea
- Anak 1 – 6 minggu 10% - Pneumpnia berulang
- Anak lebih dari 6 minggu 1 % - Batuk pada malam hari yang kronis
- Wheezing berulang
- Muntah sring pada malam hari

Otitis Media
Sifat Prevalensi Gejala
Akut, Kronik - anak dibawah usia 10 tahun dan bayi berusia 6-5 Demam, Sakit telinga, Batuk-batuk, Malaise,
bulan. Keluar cairan alam telinga, Susah tidur di
malam hari, Diare, Hidung berair
4. Mengapa Faring Hiperemis dan Ada suara Napas
tambahan ronki dan crackles ?

Adanya rangsang iritan atau


cidera (bakteri, virus, cidera)

Respon inflamasi lokal

Pelepasan mediator pro inflamasi

Hiperemis adalah
Eritema faring, tonsil atau keduanya
tanda
inflamasi
BUNYI NAPAS TAMBAHAN
BUNYI DISKONTINU Crackles halus Crackles kasar *Crackles dapat disebabkan
(CRACKLES ATAU RALES) oleh abnormalitas pada
Merupakan bunyi yang merupakan bunyi yang
merupakan bunyi yang paru (pneumonia, fibrosis,
pelan, bernada tinggi dan lebih keras, bernada lebih
intermiten (terputus- gagal jantung kongestif
sangat singkat (5-10 mdet) rendah dan terdengar lebih
putus), nonmusikal dan dini) atau saluran napas
lama (20-30 mdet).
singkat- seperti titik-titik (bronkitis, bronkiektasis).
di sepanjang waktu
BUNYI KONTINU terdengar Mengi Ronki* *Mengi menunjukkan
selama > 250 mdet, penyempitan saluran napas
terutama lebih lama dari merupakan bunyi yang merupakan bunyi yang seperti asma, PPOK, atau
pada crackles, mirip garis- relatif bernada tinggi relatif bernada lebih bronkitis.
garis pendek di sepanjang (sekitar 400 Hz atau lebih) rendah (sekitar 200 Hz
waktu – tetapi tidak selalu dan memiliki sifat seperti atau kurang) dan memiliki *Ronki menunjukkan
bertahan di seluruh siklus bunyi pluit atau bunyi sifat seperti bunyi adanya sekret dalam
respirasi. Berbeda dengan bergetar dengkuran. saluran napas yang besar.
crackles, bunyi ini bersifat
musikal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
Bronkoskopi
Darah

Pemeriksaan
Radiologi
Sputum

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.


Jilid III. Hal 2189-2195. Internapublishing
Mengapa Dahak Susah Untuk Keluar?

Orang dewasa normal mengasilkan mukus sekitar 100 ml dalam saluran nafas tiap
hari

membersihkan silia yang


Mukus akan
melapisi saluran
menuju faring
pernapasan

Proses Semakin lama


Ada Gangguan Produksi Mukus pembersihan akan kental dan
(Fisik,Kimiawi,Infeksi) berlebihan terganggu dan susah untuk
mukus tertimbun dikeluarkan

Price Sylvia A,Wilson Lorraine M.2015.Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed


6.Jakarta:EGC
Demam
Definisi; - Suhu tubuh berada di atas batas normal

interleukin
Virus/ Fagositosi Prostalglandi
-1
bakteri s (sitokin)
n

oleh Mengubah set-point


di hipotalamus

• Leukosit
• Makrofag
• limfosit DEMAM
Bersin
Definisi; - Sebuah reflex yang berlangsung pada saluran hidung

Melewati nervus V. Uvula Tertutup


Arus
Iritasi Serangkaia udara
Impuls
saluran medula n reaksi cepat
aferen
hidung reflek lewat
hidung

• Inspiratory
• Compressive
• Explusive
• Recovery
BERSIN
Pilek & Hidung Tersumbat
Definisi ; - Pengeluaran secret hidung berlebih akibat reaksi infeksi/alergi.
Tekanan
rongga sinus
negative (-)
Mukosa saling
Infeksi bakteri berdekatan

Silia
Sinus Oedem tidak ↓ drainasi
sinusitis
normal sinus dapat sinus
bergerak

PILEK &
HIDUNG Kuman
TERSUMBAT berkembang
Suara Serak/Hoarseness (Disfonia)
Definisi ; - kelainan memproduksi suara ketika mencoba berbicara.

Infeksi Bakteri

Glotis tidak SUARA


Laring Peradangan ↑ kekuatan
menutup
Normal pita suara aduksi SERAK
sempurna

Glotis
membengkak
Mekanisme nyeri dada

Penymbatan
Proses Demand O2
aliran pembuluh
aterosclerosis bertambah
darah

Proses anaerob Nyeri dada


DD 1 Bronkitis
Definisi Merupakan inflamasi jalan pernafasan dengan penyempitan atau
adanya hambatan jalan nafas di tandai peningkatan produksi
sputum mukoid
Etiologi - Virus ( Adenovirus, Rhinovirus, Virus Parainfluenza)
- Bakteri ( Pseudomonas aeroginosa, Staphylococcus aureus,
Streptococcus Pneumoniae)
- Noninfeksi: polusi udara, rokok,
Patofisiologi Infeksi ini menyebabkan hiperemia dan edema pada
memberan mukosa, yang kemudian menyebabkan peningkatan
sekresi dahak bronchial.Karena adanya perubahan memberan
mukosa ini, maka terjadi kerusakan pada epitelia saluran nafas
yang menyebabkan berkurangnya
Fungsi pembersihan mukosilir.
Manifestasi - Batuk berdahak terus-menerus
Klinis - Nyeri dada (krn ada inflamasi di bronkus)
- Demam
- Sesak napas
- Rhinitis, hidung tersumbat
- Wheezing
Pemeriksaan - Pemeriksaan darah lengkap
penunjang - Rontgen thorax
- Pemeriksaan sputum dengan BTA
Penatalaksanaan Farmakologi : Antitusif (Codein  dosis : 10-20mg, tiap 4jam)
Ekspektoran (Guanifenesin  dosis : 200-400mg)
Antipiretik (Asetaminofen  dosis : 500-1000mg)
Bronkodilator (Salbutamol  dosis : 4mg)
Antibiotik  apabila terdapat tanda infeksi

Non farmakologi : - Berhenti merokok


- Hindari lingkungan berasap kabut,
- konsumsi makanan sehat dan bergizi

Prognosis Prognosis penyakit ini tergantung pada tatalaksana yang tepat


Penyakit yang ditandai dengan
Definisi pelebaran dari alveoli
yang diikuti oleh destruksi
dari dinding alveoli

CLE (Emfisema
Sentrilobular)

DD 2 Klasifikasi
hanya menyerang bagian
bronkhiolus respiratorius

PLE (Emfisema Panlobular)


EMFISEMA alveolus yang terletak distal
dari bronkhiolus terminalis
mengalami pembesaran serta
Etiologi kerusakan secara merata

1. Rokok
2. Faktor genetik
3. Infeksi
4. Polusi

-batuk
- berat badan menurun
Gejala -barrel chest
-sesak napas disertai ekspirasi
memanjang
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan
Inspeksi : 1. Pemeriksan Radiologis 1. Penyuluhan
• Dada berbentuk
barrel-chest
• Sternum menonjol
• Retraksi intercostal
saat inspirasi
Palpasi : 2. Pemeriksaan Fungsi 2. Pencegahan
• vokal fremitus Paru
melemah
Perkusi : 3. Analisis Gas Darah 3. Terapi Farmakologi
• Hipersonor - Pemberian
• batas jantung bronkodilator
mengecil - Pemberian
• letak diafragma Kortikosteroid
rendah
Auskultasi :
• ronki samar-samar
• Wheezing saat
inspirasi&ekspirasi
• Ekspirasi memanjang.
DD 3
BRONKIEKTASIS
Suatu penyakit yang ditandai dengan adanya dilatasi
(ekstasi) dan distorsi bronkus lokal yang bersifat
patologis dan berjalan kronik, persisten atau ireversibel.
Kelainan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-
perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi
elemen-elemen elastis, otot-otot polos bronkus, tulang
rawan dan pembuluh darah. Bronkus yang terkena
umumnya adalah bronkus kecil.

ETIOLOGI
Penyebab bronkiektasis sampai sekarang masih belum diketahui
dengan jelas. Pada kenyatannya kasus-kasus bronkiektasis dapat
timbul secara kongenital maupun di dapat.
PATOFISIOLOGI

Bisa akibat faktor kongenital, seperti imunitas seseorang menurun


sehingga bakteri, virus, jamur dapat dengan mudah menginfeksi dan
menyebabkan pneumonia berulang sehingga kerusakan pada dinding
bronkus permanen.

Batuk tidak efektif, Sekret menumpuk,


Kerusakan dinding
pengeluaran sekret bakteri INFEKSI
bronkus
menurun berkembang

Batuk hebat,
dinding bronkial
hemoptisis Bronki tersumbat sputum kental
meregang
permanen
GAMBARAN KLINIS
Ciri Khas penyakit ini adalah adanyak batuk kronik
disertai produksi sputum, adanya hemoptisis dan
pneumonia berulang.
Pada sebagian besar pasien (50% kasus) di temukan
keluhan sesak napas. Dan karena bronkiektasis
merupakan penyakit yang berjalan kronik, sering
mengalami infeksi berulang pada bronkus maupun
paru, sehingga sering timbul demam (demam
berulang).

DIAGNOSIS
Diagnosis penyakit ini kadang-kadang mudah
di duga, yaitu hanya Anamnesis saja.
Diagnosis dapat ditegakkan apabila telah
ditemukan adanya dilatasi dan nekrosis
dinding bronkus dengan prosedus
pemeriksaan radiologi (bronkografi) melihat
bronkogram yang di dapatkan dan CT Scan.
TATALAKSANA BRONKIEKTASIS

Pengendalian
infeksi

Drainase
Pembedahan
postural

Bronkoskopi

Anda mungkin juga menyukai