Anda di halaman 1dari 89

HAKIKAT MANUSIA

HAKIKAT MANUSIA
Perbedaan Manusia dan Hewan
Hewan Manusia
1. Memiliki kemampuan 1. Ketika dilahirkan tidak
siap pakai ketika lahir berdaya sama sekali
2. Makhluk biologis 2. Makhluk biologis,
3. Punya instik individu dan sosial
4. Bertindak menurut 3. Potensi yang
instink berkembang
5. Tidak mengenal etika, 4. Bertanggung jawab
estetika dan agama 5. Punya etika, estetika,
dan agama
Sifat Hakikat Manusia

Ciri-ciri yang menjadi karakteristik,


yang secara prinsipil membedakan
hewan dari manusia
Wujud Sifat Hakekat Manusia
• Kemampuan Menyadari diri
• Kemampuan bereksistensi
• Memiliki kata hati
• Memiliki moral
• Kemampuan bertanggung jawab
• Memiliki rasa kekebasan
• Melaksanakan kewajiban dan menyadari hak
• Kemampuan menghayati kebahagiaan
Pandangan tentang Hakekat
Manusia

1. Pandangan Psikoanalitik
2. Pandangan Humanistik
3. Pandangan Behavioristik
Pandangan Psikoanalitik

Pandangan Psikoanalitik Tradisional


Dipelopori oleh Hansen, Stevic, Warner dan
Sigmund Freud
Tingkah laku manusia digerakkan oleh
dorongan yang bersifat instinktif dan
diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan
instink biologis manusia
Struktur Kepribadian Manusia terdiri
dari 3 komponen (Freud)

• Id yang berfungsi untuk menggerakkan


seseorang untuk memuaskan kebutuhannya
• Ego berfungsi untuk menjembatani antara
keinginan id dg lingkungan yang realistis
• Super ego berfungsi untuk mengawasi dan
mengontrol tingkah laku seseorang agar
sesuai dengan aturan dan nilai-nilai moral
Pandangan Neoanalitik

Pandangan ini tetap mengakui adanya id, ego, dan


superego, namun lebih menekankan pada fungsi ego
sebagai pusat kepribadian seseorang. Ego berfungsi
sebagai pengarah terujudnya id, dan bersifat rasional
serta bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial seseorang. Dalam perujudan
diri manusia untuk memenuhi kebutuhannya,
manusia tidak hanya digerakkan oleh instink, tetapi
juga atas rangsangan yang datang dari
lingkungannya
Pandangan Humanistik

Dipelopori oleh : Rogers, Adler, Martin Buber


Menurut Adler :
Manusia mampu mengarahkan dirinya ke tujuan
yg positif, mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dalam berbagai hal, mampu menentukan
nasibnya sendiri, sehingga manusia terbebas dari
kecemasan dan kegelisahan. Pada hakekatnya
gambaran pribadi manusia adalah selalu dalam
proses menjadi, yang merupakan satu kesatuan
potensi yang terus menerus berubah dan
berkembang, tidak pernah selesai dan tidak
pernah sempurna
Pandangan Humanistik

Menurut Adler :
Manusia digerakkan sebagian oleh kebutuhan
untuk mencapai sesuatu, dan sebagian lagi
oleh tanggung jawab sosial dalam membantu
orang lain dan dalam membuat dunia menjadi
lebih baik
Pandangan Humanistik

Menurut Martin Buber :


Manusia merupakan suatu (eksistensi) yang
berpotensi, tetapi potensi itu terbatas,
sehingga sulit untuk memperkirakan
bagaimana masa depan mansia tersebut.
Manusia tidak dapat dikatakan baik atau jahat
tetapi mengandung kedua kemungkinan itu
3. Pandangan Behavioristik

Pandangan dipelopori oleh : Skinner, Kohler,


Thorndike
Menurut pandangan behavioristik :
Tingkah laku manusia ditentukan oleh lingkungan
di mana individu itu berada
Tingkah laku manusia dapat dikendalikan dengan
mengatur lingkungan tempat individu itu berada
Hakikat Manusia dan dimensi-
dimensinya
1. Dimensi Keindividualan

Setiap individu manusia yang dilahirkan telah


dikarunia potensi yang berbeda dengan yang
lainnya. Tiap individu memiliki kehendak, cita-
cita, kecendrungan, semangat, dan daya tahan
yang berbeda
1. Dimensi keindividualan
Menurut Langeveld:
Tiap individu memiliki dorongan untuk mandiri
yang sangat kuat, meskipun pada anak terdapat
rasa tidak berdaya, sehingga memerlukan pihak
lain (pendidik) yang dapat dijadikan tempat
bergantung yang memberikan perlindungan dan
bimbingan
Pendidikan berfungsi mengembangkan
kepribadian atau menemukan kediriannya sendiri.
Pendidikan harus bersifat demokratis
2. Dimensi Kesosialan
Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk
bisa hidup dengan baik. Tiap individu mempunyai
dorongan untuk bergaul dengan sesama manusia.
Dalam pergaulan terdapat kesediaan untuk
memberi dan menerima
Immanuel Kant:
Manusia hanya menjadi manusia jika berada di
antara manusia. Individu dapat mengembangkan
dirinya hanya dalam pergaulan sesama manusia
3. Dimensi kesusilaan
Manusia memiliki nilai-nilai, menghayati dan
melaksanakan nilai-nilai dalam kehidupannya. Nilai
merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi karena
mengandung makna kebaikan, keluhuran, kemuliaan,
dan sebagainya yang dijadikan pedoman dalam
hidup.
Ada 2 hal terkait dengan kesusilaan :
1.Etiket : kepantasan dan kesopanan
2.Etika : kebaikan
4. Dimensi Keberagamaan

Manusia adalah makhluk religius karena manusia


sejak dulu percaya bahwa di luar alam yang dapat
dijangkau dengan alat indra, diyakini adanya
kekuatan supranatural yang menguasai hidup di
alam semesta
Beragama merupakan kebutuhan manusia, karena
manusia adalah makhluk yang lemah sehingga
memerlukan tempat untuk bertopang dan untuk
keselamatan hidupnya
KAKIKAT PENDIDIKAN
A. Pengertian Pendidikan itu ?

1. Driyarkara (1980): Pendidikan adalah


usaha sadar untuk memanusiakan manusia
muda
2. Crow dan Crow: Proses yang berisi
berbagai macam kegiatan yang sesuai
dengan kegiatan seseorang untuk
kehidupan sosialnya dan meneruskan
kebudayaan
Pengertian Pendidikan
3. Langeveld: Pendidikan adalah bimbingan atau
pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada perkembangan anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak
dengan bantuan orang lain
Diperlukan kewibawaan orang dewasa sebagai
pendidik, sehingga anak dengan sukarela
melakukan segala sesuatu yang dituntut oleh
pendidik
Pengertian Pendidikan

4. John Dewey (Ahli Filsafat Pendidikan


Pragmatisme) : Pendidikan adalah proses
pembentukan kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional ke arah alam dan
sesama manusia
Pengertian Pendidikan

5. KiHajar Dewantara (Tokoh Pendidikan


Nasional Indonesia) : Pendidikan adalah daya
upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran
(intelek) dan pisik anak.
HAKIKAT PENDIDIKAN

6. Dictonary of Education:
- Proses mengembangkan kemampuan, sikap dan
tingkah laku dalam masyarakat
- Proses sosial, yaitu pengaruh lingkungan
terhadap invidu
HAKIKAT PENDIDIKAN

7. UU RI No. 2 tahun 1989 (Bab I, ps 1, ayat 1)


Pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di
masa yang akan datang
HAKIKAT PENDIDIKAN
8. UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, ps 1, ayat 1)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara
Ciri-ciri umum Pendidikan

1. Mengandung tujuan yang ingin dicapai


yaitu perkembangan kemampuan individu
2. Usaha yang disangaja dan terencana untuk
mencapai tujuan
3. Dapat dilakukan di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat
Mendidik

• Langeveld: Membimbing anak supaya jadi


dewasa dengan usaha yang disengaja
• Hoogveld: Membantu anak supaya ia cakap
menyelenggarakan tugas hidupnya atas
tanggung jawab sendiri
• Ki Hajar Dewantara: Menuntun segala kekuatan
kodrat anak sebagai manusia sebagai anggota
masyarakat agar mancapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya
Perbedaan Pendidikan dan
Pengajaran
• Pengajaran lebih • Pendidikan lebih
mengutamakan pada mengutamakan
penguasaan pembentukan
pengetahuan dan manusianya (nilai dan
ketrampilan sikap
• Memakan waktu reltif • Waktunya relatif
pendek panjang
• Metodenya lebih • Metodenya bersifat
teknis, rasional dan psikologis dan
praktis pendekatan manusiawi
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem

Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan


kesatuan dari bermacam-macam komponen yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya
dalam mempengaruhi perkembangan peserta didik
menuju kedewasaannya
Unsur-unsur Pendidikan

• Peserta Didik
• Pendidik
• Tujuan Pendidikan
• Materi (isi) pendidikan
• Metode/alat pendidikan
• Lingkungan Pendidikan
1. Peserta Didik
Ciri-cirinya:
1. Individu yang memiliki potensi pisik dan
psikis yang khas (unik)
2. Individu yang sedang dalam perkembangan
3. Individu yang membutuhkan bimbingan dan
perlakuan yang manusiawi
4. Individu yang memiliki kemampuan untuk
mandiri
UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, pasal 1 ayat 4)

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang


berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu
UU RI No. 20/2003 (Bab V, pasal 12, ayat 1): Setiap
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:

a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan


agama yang danutnya dan diajarkan oleh
pendidik yang seagama
b. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya
c. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi
yang orang tuanya tidak mampu membiayai
pendidikannya
d. Mendapatkan biaya pendidikan
bagi mereka yang orang tuanya
tidak mampu membiayai
pendidikannya

e. Pindah ke program pendidikan


pada jalur dan satuan pendidikan
lain yang setara

f. Menyelesaikan program
pendidikan sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing
dan tidak menyimpang dari
ketentuan batas waktu yang
ditetapkan
2. Pendidik
Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran
peserta didik agar dia menjadi dewasa

Pendidik ada 2 macam:


1. Pendidik karena kodrat : orang tua
2. Pendidik karena jabatan (profesi) : orang diberi
tugas untuk mendidik di lembaga pendidikan
Pendidik
Pendidik harus memiliki kewibawaan, yaitu
kekuatan bathin pendidik, sehingga
menimbulkan sikap menurut, mengakui dan
menerima dari pihak lain (siswa). Pendidik dapat
berwibawa karena peserta didik membutuhkan
suatu perlindungan, bantuan dan bimbingan, di
pihak lain pendidik rela dan bersedia
memenuhinya
UU RI No. 20 tahun 2003:

Bab XI, pasal 39 ayat 1:


Pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi
Bab XI pasal 40 ayat 1:
Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh :
a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang
pantas dan memadai
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan
pengembangan kualitas
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan
hak atas hasil kekayaan intelekrual
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan
fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran
pelaksanan tugas
Bab XI pasal 40 ayat 2 :
Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan
c. Memberikan teladan dan menjaga nama baik
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya
Pasal 42 ayat 1:
Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan
mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional
Pasal 42 ayat 2:
Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh
perguruan tinggi yang terakreditasi
Pasal 43 ayat 1 :
Promosi dan penghargaan bagi pendidik dan
tenaga kependidikan dilakukan berdasarkan latar
belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan,
dan prestasi kerja
Pasal 43 ayat 2 :
Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang memiliki program
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi
3. Tujuan Pendidikan

Fungsi tujuan :
1. Memberikan arah kegiatan pendidikan
2. Merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
kegiatan pendidikan
Hirarkhi Tujuan
Pendidikan

1. Tujuan Pendidikan
nasional
2. Tujuan Institusional
3. Tujuan Kurikuler
4. Tujuan Pembelajaran
(Umum dan Khusus)
UU RI No 20/2003 (Bab II pasal 3)
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
4. Materi (Isi) Pendidikan

Materi pendidikan sesuai dengan kurikulum


yang berlaku, baik untuk kurikulum nasional
maupun kurikulum muatan lokal
5. Metode dan Alat Pendidikan

Metode hendaknya dipilih sesuai dengan kondisi


peserta didik, materi, dan kemampuan pendidik
Alat Pendidik dapat berupa benda (media) dan alat
pendidikan berupa siasat (psikologis)
Alat pendidikan psikologis
2 macam:

1. Preventif mencegah
terjadinya yang negatif
dan mendorong yang
positif
2.Kuratif bermaksud untuk
memperbaiki yang
negatif dan menguatkan
yang positif
6. Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi
proses pendidikan yang dilakukan

Lingkungan pendidikan terdiri dari :


1. Lingkungan Keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat
ALIRAN-ALIRAN POKOK
PENDIDIKAN

A. ALIRAN KONVENSIONAL

Aliran konvensional merupakan pandangan atau


pendapat yang membahas tentang faktor-faktor
yang menentukan perkembangan manusia dan
kepribadiannya
Macam Aliran Konvensional
1. Empirisme
Aliran ini berpandangan bahwa manusia dilahirkan
dalam keadaan bersih tanpa mempunyai pembawaan
sama sekali dari lahirnya, tetapi perkembangan anak
ditentukan oleh lingkungan yang akan menentukan
arah hidupnya. Aliran ini disebut juga dengan
“Tabularasa” yang berarti anak lahir seperti kertas
putih yang masih kosong dan dapat ditulis sesuai
dengan keinginan orang yang akan menulisnya.
Aliran ini dipelopori oleh John Locke. Aliran ini
bersifat optimis terhadap pendidikan
2. Aliran Nativisme
Menurut pandangan aliran ini manusia dilahirkan
telah mempunyai pembawaan (baik atau buruk).
Pembawaan ini tidak dapat diubah ke arah lain oleh
lingkungan atau pendidikan. Aliran ini dipelopori
oleh Schopenhauer. Pandangan aliran ini bersifat
pessimis terhadap pendidikan untuk bisa mengubah
anak ke arah lain selain dari pembawaan yang
dibawa sejak lahir. Jika pembawaan baik, maka
anak akan berkembang ke arah yang baik, tetapi jika
pembawaan itu jelek, anak akan berkembang ke
arah yang jelek tanpa dapat diubah
3. Aliran Naturalisme
Pandangan ini berpendapat bahwa semua anak yang
baru lahir mempunyai pembawaan baik, namun
pembawaan itu manjadi rusak karena pengaruh
lingkungan, bahkan pendidikan yang diberikan
orang dewasa kepada anak dapat merusak
pembawaan baik itu. Aliran ini dipelopori oleh John
Jacke Rousseau. Aliran ini disebut juga dengan
“Negativisme” yang beranggapan bahwa pendidikan
itu tidak perlu tetapi anak diserahkan saja kepada
alam agar pembawaan yang baik tidak menjadi
rusak.
4. Aliran Konvergensi
Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan anak
dipengaruhi oleh pembawaan dan pendidikan.
Bakat yang dibawa sejak lahir tidak akan
berkembang dengan baik tanpa dukungan yang
sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya
lingkungan yang baik tidak akan menghasilkan
pendidikan yang optimal kalau tidak ada bakat
yang kuat. Aliran ini dipelopori oleh William Stern
yang mempunyai pandangan positif terhadap
pendidikan.
B. Gerakan (Aliran) Baru

Gerakan baru dalam pendidikan merupakan


upaya yang dilakukan untuk mencari
perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan
khususnya perbaikan dalam proses
pembelajaran. Ada beberapa model (bentuk)
perbaikan yang dajukan oleh gerakan baru
pendidikan ini.
1. Pengajaran Alam Sekitar

Pengajaran alam sekitar lebih


menekankan kepada kegiatan
pengajaran yang dilakukan di sekolah
harus terkait dengan kehidupan nyata
yang dialami oleh anak, sehingga lebih
kongkrit dan terkait secara emosional
dengan kebutuhan dan kehidupan anak.
Pelopornya F.A.Finger dan J.Ligthart
Prinsip Pengajaran alam
sekitar:
1. Peragaan
2. Aktivitas anak
3. Pengajaran totalitas
4. Menyatu dengan
pengalaman anak
5. Memberikan apersepsi
emosional anak
2. Pengajaran Pusat Perhatian

Dirintis oleh Ovideminat Decroly


dari Belgia dengan semboyan
“Sekolah untuk hidup dan oleh
hidup” Anak harus mempunyai
pengetahuan terhadap dirinya
sendiri dan tentang dunianya yaitu
lingkungan tempat hidup di hari
depannya.
Metode yang dikemukakan
oleh Decroly:

1. Metode global (gestalt)


yaitu pendidikan
hendaknya dimulai dari
suatu keseluruhan yang
punya pengertian
2. Pusat minat yaitu dalam
pembelajaran harus
disesuaikan dengan
minat spontan yang
dimiliki anak
3. Sekolah Kerja

Sekolah kerja dipelopori oleh G.


Kerschenteiner dengan nama
“Arbeitsschule” di jerman. Sekolah
kerja bertolak dari pandangan bahwa
pendidikan tidak hanya demi
kepentingan individu tetapi juga demi
kepentingan masyarakat
Bentuk Sekolah kerja :
a. Sekolah Kerja Sosiologis
(kebutuhan masyarakat)
b. Sekolah Kerja Psikologis
(pengembangan bakat
anak)
c. Sekolah Kerja
Sosiologis-Psikologis
(gabungan)
d. Sekolah Kerja
Kepribadian
(Pembentukan pribadi)
4. Pengajaran Proyek
Konsep pengajaran proyek diletakkan oleh John
Dewey dan dilaksanakan oleh W.H.Kilpatrick.
Dalam pengajaran proyek anak bebas menentukan
pilihannya (jenis pekerjaan), merancang dan
memimpin kegiatan proyek. Proyek yang
ditentukan sendiri oleh anak akan mendorong
mereka untuk mencari cara pemecahan masalah
yang ditemui secara aktif (sesuai keinginannya).
Mata pelajaran tidak terpisah antara satu dengan
lainnya, tetapi didasarkan atas keperluan
pemecahan masalah
Lembaga Pendidikan yang
Berjiwa Nasional

1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa


2. INS Kayu Tanam
3. Perguruan Muhammadiyah
4. Diniyah Putri Padang Panjang
Perguruan Kebangsaan Taman
Siswa
Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara tanggal 3 Juli 1922 di
Yogyakarta
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta
tanggal 2 Mei 1889dengan nama
Suwardi Suryaningrat
Asas Taman Siswa
• Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri mengingat
tertibnya persatuan dan perdamaian (sistem among)
• Pendidikan yang diberikan hendaknya dapat menjadikan
manusia yang merdeka
• Pendidikan didasarkan atas keadaan dan budaya bangsa
Indonesia
• Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat, tanpa
kecuali
• Bekerja sesuai dengan kemampuan dan kekuatan sendiri
• Memikul beban belanja sendiri (hemat)
• Pendidik harus mendidik dengan sepenuh hati, tulus dan
ikhlas
Dasar Taman Siswa (1947)
(Panca Darma)

• Kebudayaan
• Kemerdekaan
• Kodrat alam
• Kemanusiaan
• Kebangsaan
Jenis Pendidikan Taman Siswa
• Taman Indriya (Taman Kanak-kanak)
• Taman Anak (Kelas I – III SD)
• Taman Muda (Kelas IV – VI SD)
• Taman Dewasa (SLTP)
• Taman Madya (SLTA)
• Taman Guru
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
• INS (Indonesicche Nederlandsche School)
didirikan oleh Mohammad Syafei pada
tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam

• Moh. Syafei lahir di Natan Kalimantan Barat


1895 dan dianugerahi gelar Doctor Honoris
Causa dari IKIP Padang tahun 1968
Asas INS Kayu Tanam
• Berfikir logis dan rasional
• Keaktifan dan kegiatan
• Pendidikan masyarakat
• Memperhatikan pembawaan anak
• Menentang intelektualisme
Tujuan INS
• Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
• Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Manusia yang harmonis dalam
perkembangannya (jasmani dan rohani)
• Memberikan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
• Menanamkan kepercayaan pada diri sendiri
• Harus dapat membiayai diri sendiri
Jenjang Pendidikan
• Ruang Rendah (7 tahun setara SD)
• Ruang Antara (1 tahun)
• Ruang Dewasa (4 tahun)
• Ruang Masyarakat (1 tahun)
• Ruang Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan di Padang Panjang
• Program Khusus untuk menjadi guru (1
tahun) setelah ruang dewasa (1953)
Perguruan Muhammadiyah
• Didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad Dahlan di
Yogyakarta pada 18 November 1912
• Kiyai Haji Ahmad Dahlan lahir di
Yogyakarta dengan nama Muhammad
Darwis pada tahun 1869.
Latar Belakang didirikan
• Adanya kerusakan aqidah umat Islam
• Kebekuan dalam bidang hukum Fiqh
• Kemunduruan dalam pendidikan Islam
• Kemajuan zending Kristen dan misi Katolik
Dasar Pendidikan
• Tajdid, mengubah cara berfikir dan berbuat
• Kemasyarakatan
• Aktivitas
• Kreativitas
• Optimisme
• Pensyukuran nikmat
• Sumbangan terhadap masyarakat & bangsa
Diniyah Putri Padang Panjang
• Didirikan oleh Rahmah El Yunusiyah pada
tanggal 1 November 1923 di Padang Panjang
• Rahmah El Yunusiah lahir 29 Desember 1900
M, atau 1 Rajab 1318 H dan meninggal 26
Februari 1969 atau 9 Zulhijjah 1388
Program Pendidikan
• Program Pendidikan Umum untuk
mengembangkan kemampuan dan sikap ilmiah
• Program pendidikan di bidang keahlian agama
Islam
• Program pendidikan untuk menjadi ibu pendidik
yang baik
• Program pendidikan ketrampilan
• Program pendidikan di asrama
Jenis Pendidikan
• Sekolah menyesal
• Sekolah Taman kanak-kanak Islam
• Sekolah Diniyah Putri Rendah (SD)
• Diniyah Putri B (SLTP)
• Diniyah Putri C (SLA)
• Sekolah Kulliyatul Muallimat (Sekolah
Guru)
• Perguruan Tinggi Diniyah Putri
Lingkungan Pendidikan
• Lingkungan pendidikan adalah semua kondisi
yang dengan cara itu mempengaruhi tingkah
laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia
• Lingkungan pendidikan pada dasarnya adalah
latar tempat berlangsungnya pendidikan.
• Lingkungan meliputi segala material dan stimuli
di dalam dan di luar diri individu, bersifat
fisiologis, psikologis, atau ssosiokultural
Jenis Lingkungan Pendidikan

• Lingkungan keluarga  pendidikan informal,


berlangsung secara alamiah
• Lingkungan sekolah pendidikan formal,
sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan
aturan yang ketat
• Lingkungan masyarakat  pendidikan non
formal, aturan lebih longgar dan tidak selalu
dipersyaratkan berjenjang
Lingkungan Keluarga

• Keluarga merupakan lingkungan pendidikan


yang pertama dan utama dalam membentuk
kepribadian anak didik
• Pendidikan dalam keluarga dilakukan
melalui teladan dalam pergaulan keluarga
• Pola tindakan dalam keluarga akan
mempengaruhi perkembangan anak
Pola Tindakan dalam Keluarga
1. Pola Tindakan yang bersifat otoriter,
sehingga dapat menimbulkan reaksi dalam
bentuk :
a. Menurut secara pasif
b. Perlawanan secara pasif
c. Perlawanan secara aktif
2. Pola tindakan yang demokratis
3. Pola tindakan yang memberikan kebebasan
Cara yang dilakukan orang tua
• Pemodelan prilaku
• Memberikan ganjaran dan hukuman
• Perintah langsung
• Menyatakan peraturan-peraturan
• Penggunaan nalar
• Menyediakan fasilitas dan suasana yang
menunjang
Lingkungan Sekolah
• Sekolah bukan mengambil alih fungsi orang
tua dalam mendidik anak, tetapi sekolah
bersama orang tua membantu mendidik anak
• Sekolah berfungsi untuk menghasilkan
tenaga yang memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
• Membina masyarakat sesuai yang diinginkan
Fungsi Sekolah
• Menumbuh-kembangkan anak sebagai makhluk
individu dengan berbagai pengetahuan
• Mengembangkan sikap sosial, toleran dan
gotong royong
• Pembinaan watak anak
• Pengembangan sikap religius
• Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas
• Pewarisan dan pengembangan kebudayaan
Lingkungan Masyarakat

• Masyarakat merupakan penyelenggara


pendidikan, baik yang dilembagakan atau tidak
• Lembaga yang ada di masyarakat mempunyai
peran dalam pendidikan
• Di masyarakat tersedia berbagai sumber
belajar baik yang dirancang atau yang
dimanfaatkan
Fungsi Pendidikan di masyarakat
• Pelengkap, melengkapi perkembangan
kepribadian anak melalui berbagai kegiatan
pendidikan untuk melengkapi kemampuan,
ketrampilan, pengetahuan dan performance
• Pengganti, menyediakan pendidikan yang
berfungsi sama dengan sekolah
• Penambah, menyediakan tambahan untuk
mendalami pengetahuan dan ketrampilan
yang sudah dipelajari di sekolah
1.RahmadinaYusri
Bagaimana pengaruh lingkungan pasar thd peserta
didik

2. Mila Sari
Lingkungan yang bagainana yang baik contoh nya

3.Afrina YUnita

Bagaimana peran masyarakat menyiapkan anak


dalam menghidupi global
Diskusi
• 1.RahmadinaYusri
Bagaimana pengaruh lingkungan pasar thd peserta
didik
• 2. Mila Sari
Lingkungan yang bagaimanakah yang baik contoh
nya

• 3.Afrina Yunita
Bagaimana peran masyarakat menyiapkan anak
dalam menghidupi globalisasi
Tahap ke 2
• Dasril: Mana yang lebih pengaruh dari
ketiga lingkungan
• Bagaimana kalau salah satu lingkungan
tidak dialami oleh anak
• Nurhayati: Bagaimana upaya guru (sekolah)
menyeimbangkan ketiga lingkungan
Tahap 3
• Wira Rahma Yona : Tiap tahun ada anak yang
MBA (kelas I) walaupun sekolah telah berusaha,
Bagaimana pendapat Anda menyelesaikan sebagai
calon guru ?
• Sri Mela : Kekerasan dalam keluarga , Bagaimana
mengatasinya ?
• Sri Maryeni: (1) Sejauh mana keluarga
mempengaruhi perkembagnan anak (2) Tinggal di
asrama masih ada atau tidak lingkungan masy. (3)
Asrama menutup pengaruh lingkungan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai