Anda di halaman 1dari 31

Proses yang digunakan untuk

1.mengevaluasi status gizi,


2.mengidentifikasi malnutrisi dan
3.menentukan individu yang
membutuhkan bantuan gizi

1
 Keadaan
gizi seseorang
mempengaruhi :
◦ penampilan,
◦ kesehatan,
◦ pertumbuhan dan perkembangan serta
◦ ketahanan terhadap penyakit

2
 Malnutrisi terkait dengan
gangguan gizi yang dapat
diakibatkan oleh :
◦ pemasukan makanan yang
tidak adekuat,
◦ gangguan pencernaan atau
absorpsi atau
◦ kelebihan makanan.

 Kelebihan atau kekurangan


gizi merupakan tipe-tipe
malnutrisi

3
 Kekurangan kalori protein (KKP)
◦ Disebabkan oleh masukan makanan, pencernaan
atau absorpsi protein atau kalori yang tidak
adekuat
◦ Tipe kwashiokor dan marasmus

 Defisiensi vitamin dan mineral


◦ Kasus ini jarang terjadi sendiri-sendiri
◦ Paling umum terjadi dalam kelompok atau
bersamaan dengan KKP

4
 Obesitas atau kelebihan BB merupakan akibat
masukan kalori yang berlebihan daripada
yang dibutuhkan oleh tubuh
 Berkait dengan kelebihan lemak tubuh
 Kelebihan BB : suatu berat yang sekurang-

kurangnya lebih besar dari 10% BB ideal atau


yang diinginkan
 Obesitas : berat sekurang-kurangnya > 20%

BB ideal.

5
 BMI = BB (kg)/TB (m)²
 Survei Pemeriksaan Kesehtan & Gizi Nasional

menentukan bahwa
 Wanita dengan :

◦ BMI = 27,3 atau lebih dianggap kelebihan BB


◦ BMI = 27,8 atau lebih dianggap kelebihan BB
yang sangat
◦ BMI < 19,1 dianggap BB kurang (rendah)

6
◦ Pria dg
 BMI = 27,8 atau lebih dianggap
kelebihan BB
 BMI = 31,1 atau lebih dianggap
kelebihan BB yang sangat
 BMI < 20,7 dianggap BB kurang
(rendah)

7
 Vitamin larut lemak dan beberapa mineral
dapat menjadi racun bila dimakan dalam
jumlah berlebihan.
◦ Vitamin A  peningkatan tekanan
intrakranial

 Vitamin larut air dalam jumlah berlebihan


biasanya dikeluarkan dalam urin tanpa
menimbulkan penyakit

8
 1. penilaian antropometri
 2. penilaian biofisik
 3. penilaian klinis
 4. penilaian biokimia gizi

9
 Penilaianantropometri
◦ Penimbangan/BB
◦ Pengukuran panjang/TB
◦ Hubungan TB dan BB
◦ Lingkar Lengan Atas/LLA
◦ Perbandingan LLA dan TB
◦ Perbandingan lingkar dada & lingkar
kepala
◦ Pengukuran jaringan lemak di bawah kulit

10
 Pengukuran antropometrik (pengukuran
tubuh manusia)
◦ Tinggi badan(TB)/panjang badan (24-36 bl)
dan berat badan (BB)
◦ Pengukuran lipatan kulit (lemak tubuh) 
identifikasi obesitas / marasmus
◦ Lipatan kulit otot trisep lengan atas (triceps
skinfold/TSF)
◦ Lingkar otot lengan (arm circumference/AC)
menggambarkan massa otot
◦ AMC (cm) = AC (cm) – {0.314 x TSF (mm)}
11
 Penggunaan terbaik antropometrik
dilakukan dengan membandingkan
perubahan-perubahan yang terus menerus
 Pengukuran antropometrik kadang

dibandingkan dengan pengukuran standar


 Standar untuk TSF dan AMC

◦ Dianggap rendah jika < persentil ke 5


◦ Dianggap berlebihan jika > persentil ke 95
(kecuali pekerja dengan otot)

12
 Pertumbuhan yang terhambat
◦ TB < BB dengan grafik pertumbuhan
standar  kekurangan gizi menahun
◦ Waterlow : tipe kekurangan gizi
 Pertumbuhan yang terhambat (TB < TB
harapan menurut usia)
 TB sebenarnya = nilai persentil ke 50
dari TB anak x 100

13
 Malnutrisi

◦ BB < TB  kekurangan gizi akut


◦ Persentase BB yang diharapkan
terhadap TB
◦ BB sebenarnya = nilai persentil ke 50
dari BB terhadap TB) x 100

14
 Penilaian fisik
◦ Gizi bayi & anak
◦ Gizi Usia Lanjut
◦ Gizi ibu
◦ Selama penilaian fisik seseorang
yang seksama, banyak dijumpai gizi
kurang atau lebih

15
Riwayat gizi
 Beberapa metode dapat digunakan
◦ 1. Metode ingatan 24 jam
 Keuntungan : mudah & cepat
 Kerugian : lupa

◦ 2. Kuesioner frekuensi makan


 Keuntungan : membantu ketepatan
kelengkapan pada ingatan 24 jam
tentang makanan yang dimakan
 Kerugian : tidak memberikan informasi
kuantitatif
16
◦ 3. Catatan makanan
 Keuntungan : informasi lebih
banyak dibanding ingatan 24 jam
(jenis, porsi, ukuran atau
perkiraannya) dilakukan 3 hari
 Kerugian : perlu kerjasama dengan
pasien, kadang ada perubahan pola
makan

17
◦ 4. Riwayat diet
 Wawancara Individu secara jelas untuk
mendapatkan informasi tentang status
gizi, kesehatan umum, status sosial
ekonomi dan kebudayaan yang punya
pengaruh pada nutrisi
 Keuntungan : petunjuk kebiasaan makan
selama lebih dari beberapa bulan/tahun,
 Lebih banyak informasi dibanding ingatan
24 jam, catatan makanan 3 hari
 Kerugian : pewawancara pengalaman,
butuh waktu

18
 5. Rencana kelompok makanan
 Jumlah porsi setiap jenis makanan dari

empat kelompok makanan ditentukan


dan dibandingkan dengan Pedoman
Makanan Harian
 Keuntungan : masukan protein, Fe, vit C,

vit A dan Ca yang kurang mudah


dideteksi , mudah & murah
 Kerugian : makanan kombinasi sulit

dikategorikan

19
 6. Komposisi bahan gizi
 Tabel/data dasar komputer komposisi
bahan makanan dapat digunakan unt
menghitung jumlah masing-masing
bahan gizi
 Bahan gizi dimakan dibandingkan standar
( Recommended Dietary Allowance, RDA)
 Keuntungan : informasi spesifik
 Kerugian : butuh waktu cukup untuk
menghitung manual, komposisi gizi
makanan bisa beda dengan tabel (variasi,
penyimpanan dll)

20
 Penilaian Biokimia Gizi/Analisis
Laboratorium
◦ Darah, urin dan jaringan dapat
bermanfaat tentang status gizi secara
rutin
◦ Protein serum
◦ Zat gizi darah
◦ Vitamin & mineral
◦ Kadar lemak darah

21
 Penilaian fisik & riwayat gizi yang
menyeluruh sama efektifnya dengan
tes laboratorium  penentuan
malnutrisi
 Pengukuran status gizi metode

biokimia paling obyektif dan teliti


dibanding cara klinis atau survei
konsumsi, kadang penafsiran sulit &
tidak sesuai dengan data klinis atau
data konsumsi

22
 Langkah pertama mengetahui keadaan
gizi penduduk  menggambarkan
masalah gizi yang tampak nyata (tanda
klinis sebagai akibat kekurangan gizi
 Kelemahan :

◦ Subyektif
◦ Sukar dalam pembakuan
◦ Mahal SDM (ketrampilan khusus)

23
 Penilaianklinis : mempelajari dan
mengevaluasi tanda fisik yang timbul
sebagai akibat gangguan kesehatan
dan penyakit kurang gizi
◦ Hambatan pertumbuhan dan
perkembangan
◦ Warna kulit
◦ Selaput lendir mulut & mata
◦ Perdarahan kuku & telapak
◦ Tanda khusus (warna rambut/bentuk
tubuh)
24
 Alasan penilaian klinis diperlukan :
◦ Data konsumsi & laboratorium ada
yang tidak dapat ditentukan
◦ Petunjuk yang tepat terhadap gejala
kurang gizi
◦ Untuk pemeriksaan lebih terperinci &
mengetahui sebab akibat timbulnya
penyakit

25
 Kebutuhan kalori
◦ Penggunaan RDA, kelemahan :
 RDA dirancang diterapkan untuk
kelompok orang, yang mungkin
kurang tepat untuk seseorang
 RDA dirancang untuk orang sehat

26
 Kebutuhan energi
◦ Penggunaan rumus untuk memperkirakan
kebutuhan kalori berdasar pengeluaran
energi basal (Basal energy expenditure,
BEE)
 BEE  energi untuk kebutuhan dasar
hidup
 Wanita BEE = 655 + (9,6 BB)+ (1,7 TB)-
(4,7 U)
 Laki-laki BEE = 66 +(13,7 BB)+(5 TB)-
(6,8 U)
 Tidur  tambahan kal 20%  1,2 BEE

27
 Sekali BEE ditetapkan, maka kebutuhan
energi harian orang sehat dapat
ditentukan yaitu dengan dikalikan faktor
aktivitas
 Jika malnutrisi/stres fisiologis, energi
yang diperlukan ditingkatkan lagi dengan
mengalikan pada faktor yang tepat.
 Luka parah  tambahan kal 30% 
keadaan sehat 1,3

28
 Kebutuhan energi
◦ Pengukuran pengeluaran energi istirahat
(Rest Energy Expenditure, REE) dengan
kalorimetri tak langsung.
 Cara paling tepat, tapi tak semua
institusi tersedia
 Orang sehat/pre op (gizi baik)  0,8-1
g protein x BB ideal
 Malnutrisi  1,2 – 2 g protein x BB
ideal

29
 Kebutuhan protein
◦ Kebutuhan protein bervariasi sesuai
dengan derajat malnutrisi dan stres
◦ Cara hitung :
 Kebutuhan kalori harian
 BEE = seperti perhitungan di atas
 Kebutuhan energi aktivitas ringan = 1,3
BEE
 Kebutuhan energi selama sakit + 1,3
BEE x 1,2
 Kebutuhan protein harian

30
Terima
kasih

31

Anda mungkin juga menyukai