Anda di halaman 1dari 21

PENGERTIAN

Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat


tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut
dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter,
chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena,
alkohol panas dan aseton panas. (Iskandar, 1974)
KLASIFIKASI
Klasifikasi lipid berikut ini merupakan hasil modifikasi klasifikasi
Bloor :
1. Lipid Sederhana : Ester asam lemak dengan berbagai alkohol
a. Lemak
b. Minyak
2. Lipid Kompleks
a. Fosfolipid
b. Glikolipid (glikosfingolipid)
c. Lipid kompleks lain : lipid seperti sulfolipid dan amino-
lipid. Lipoprotein juga dapat dimasukkan ke dalam
kategori ini.
3. Prekusor dan derivate lipid : kelompok ini mencakup asam
lemak, gliserol, steroid, senyawa alkohol selain gliserol serta
sterol, aldehid lemak, dan badan keton, hidrokarbon, vitamin
larut-lemak, serta berbagai hormon.
F UNGSI LIPID

Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid bagi manusia


berfungsi sebagai :
1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
2. Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen struktural
pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan
protein demi menjalankan aliran air, ion, dan molekul air,
keluar dan masuk sel.
3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal,
seperti pada prostaglandin dan steroid hormon serta kelenjar
empedu.
4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E, K yang berguna untuk
proses biologis.
5. Sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
FUNGSI LIPID

Fungsi lipid secara medik :


1. Komponen membran sel
2. Pelindung dinding sel
3. Penyekat panas / insulator
4. Sumber simpanan energi
5. Pelarut vitamin A.D.E.K
6. Komponen hormone
SIFAT LIPID

1. Tidak larut di dalam air


2. Larut didalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton,
kloroform, dan karbontetraklorida.
3. Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen,
kadang-kadang juga mengandung nitrogen dan fosfor.
4. Bila terhidrolisis akan menghasilkan asam lemak.
5. Berperan dalm metabolisme tumbuhan dan hewan.
LIPID (LEMAK
DARAH)

Lemak yang berasal dari makanan setelah mengalami proses


pencernaan oleh enzim-enzim pencernaan mulai dari mulut,
lambung, hati dan pancreas, akan diserap dalam bentuk asam-
asam lemak masuk ke vena porta atau ke dalam epitel usus
(lipoprotein) untuk di sekresikan ke dalam saluran limfatik
(lacteal) sebelum masuk ke dalam aliran darah sistemik.

Lipid utama adalah darah (plasma) beredar dalam bentuk


lipoprotein, sedangkan bentuk lipid lainnya adalah asam lemak
bebas (free fatty acid, FFA) yang berikat albumin.
LIPOPROTEIN

Lipoprotein merupakan senyawa kompleks yang tersusun dari


molekul lipid (kolesterol, trigliserida, fosfolipid) dan molekul protein
(apoprotein) membentuk molekul lipoprotein ini terjadi dalam epitel
usus halus (sel mukosa).
Lipoprotein, sekurangnya terdiri dari 6 jenis yaitu :
Kilomikron lipoprotein yang paling besar, dibentuk di usus dan
membawa trigliserida yang berasal dari makanan.
Kilomikron remnan adalah kilomikron yang telah dihilangkan
sebagian trigliseridnya sehingga ukurannya mengecil tetapi
jumlah ester kolesterolnya tetap.
Very low density lipoproteins (VLDL)
Intermediate density lipoproteins (IDL)
Low density lipoprotein (LDL)
High density lipoprotein (HDL)
DISLIPIDEMIA

Istilah HIPERKOLESTEROLEMIA sering diganti dengan


DISLIPIDEMIA

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang


ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam
plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan
kadar kolesterol HDL (Sunita, 2004)

Dislipidemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar


LDL kolesterol dalam darah atau trigliserida dalam darah yang dapat
disertai penurunan kadar HDL kolesterol (Andry Hartono, 2000).
KLASIFIKASI
DISLIPIDEMIA

Berdasarkan klasifikasi Fredrickson (WHO) sesuai gambaran hasil


pemeriksaan elektroforesis serum, maka dislipidemia ada 5 tipe,
yaitu :
Tipe I - akibat peninggian kadar kilomikron
Tipe IIa - akibat peninggian kadar LDL
Tipe IIb - akibat peninggian kadar VLDL dan LDL
Tipe III - akibat peninggian kadar IDL
Tipe IV - akibat peninggian kadar VLDL
Tipe V - akibat peninggian kadar kilomikron dan VLDL
KLASIFIKASI
DISLIPIDEMIA
Klasifikasi dislipidemia berdasarkan patogenesis penyakit adalah
sebagai berikut:
DISLIPIDEMIA PRIMER
Yaitu kelainan penyakit genetik dan bawaan yang dapat
menyebabkan kelainan kadar lipid dalam darah.

DISLIPIDEMIA SEKUNDER
Penyebab Dislipidemia SEKUNDER yang biasanya terdapat
peninggian kadar trigliserida, disebabkan antara lain oleh
beberapa keadaan di bawah ini :
1. Obesitas 6. Sindrom Nefrotik
2. Kehamilan 7. Pankreatitis Akut
3. Diabetes Melitus 8. Terapi Estrogen
4. Alkohol 9. Terapi Steroid
5. Gagal ginjal kronik 10. Terapi β-blocker
FAKTOR RESIKO

Pada orang dewasa baik pria maupun wanita


cenderung terjadi peningkatan kadar kolesterol
total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah. Kadar
kolesterol HDL umumnya stabil setelah pubersitas.
Kolesterol total, secara praktis terdiri dari fraksi
kolesterol LDL, HDL dan trigliserida.
Berdasarkan komposisi atau susunan lemak
dan besar molekul, maka kolesterol LDL lebih
banyak mengandung lemak hanya sedikit protein
sedangkan HDL sedikit lemak namun banyak
mengandung protein (50%).
JENIS KOLESTEROL

Kolesterol Total adalah jumlah total kandungan kolesterol darah. Kolesterol


diproduksi oleh tubuh sendiri dan juga datang dari asupan makanan yang kita
konsumsi (produk hewani).
High-density lipoprotein (HDL) seringkali disebut kolesterol “baik” karena
membantu membawa pergi LDL dari aliran darah untuk disimpan sebagai
cadangan di dalam sel, menjaga pembuluh darah tetap terbuka dan lancar.
Low-density lipoprotein (LDL) disebut kolesterol “jahat”. Terlalu banyak LDL
dalam darah menyebabkan akumulasi endapan lemak (plak) dalam arteri (proses
aterosklerosis), sehingga aliran darah menyempit. Plak ini kadang-kadang bisa
pecah dan menimbulkan masalah besar untuk jantung dan pembuluh darah. LDL
ini adalah target utama dari berbagai obat penurun kolesterol.
Trigliserida (TG). Trigliserida adalah tipe lemak lain dalam darah. Level TG yang
tinggi umumnya menunjukkan bahwa anda makan lebih banyak kalori daripada
kalori yang dibakar untuk aktivitas, karena itu level TG biasanya tinggi pada
pasien yang gemuk atau pasien diabetes.
RENTANG NILAI
KOLESTEROL

Rentang nilai normal kadar lipid darah pada orang dewasa


adalah sebagai berikut :
o Kolesterol total 140 – 200 mg / dL
o Kolesterol HDL 29 – 75 mg / dL
o Kolesterol LDL 57 – 130 mg / dL
o Trigliserida 67 – 157 mg / dL
FAKTOR RESIKO
PJK

Faktor risiko positif untuk penyakit jantung koroner (PJK, atau conorany heart
disease, CHD) berdasarkan panel pengobatan pada orang dewasa dari NationaL
Cholesterol Education Program (NCEP), adalah :
– Usia ≥ 45 tahun bagi pria, ≥ 55 tahun atau pra menopause bagi wanita
– Riwayat penyakit jantung koroner dalam keluarga
– Kebiasaan merokok
– Hipertensi (Takanan Darah ≥ 140/90 mmHg atau sedang minum obat
antihipertensi
– Kadar kolesterol LDL ≥ 160 mg / dL (≥ 4.1 mmol / L), dengan < 2 faktor risiko
– Kadar kolesterol LDL ≥ 130 – 159 mg / dL (3.4 – 4.1 mmol L), dengan ≥ 2 faktor
risiko
– Kadar kolesterol HDL < 35 mg / dL (< 0.9 mmol / L)
– Diabetes Melitus

Faktor risiko negative untuk penyakit jantung koroner adalah :


- Kadar kolesterol HDL ≥ 60 mg / dL (≥ 1.6 mmol / L)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tujuan pemeriksaan lemak darah dapat digolongkan
sebagai upaya penapisan (sreening) atau check-up
kesehatan, penilaian faktor resiko, klasifiksai
hiperlipidemia/ dislipidemia, pengobatan dan
pemantauan penyakit yang berhubungan dengan
masalah metabolisme lemak.
PERSIAPAN PENDERITA
Kadar lipid plasma dan pola lipoprotein dipengaruhi oleh makanan,merokok,minum
alkohol, stress, dan posisi badan. Pengambilan spesimen sebaiknya pada kondisi
standar dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :
Kadar trigliserida meningkat setelah makan. Oleh karena itu spismen diambil 12
setelah makan atau antara 12-16 jam bila dipertimbangkan dengan variasi biologik
sikardian lainnya. Penderita yang dirawat di rumah sakit dengan pemberian lemak
secara infusi,tidak dapat diperiksa oleh karena itu terjadi plasma lipemik. Untuk itu
maka sekitar 4 jam sebelumnya infus,lemak harus dihentikan dulu sebelum
pengambilan darah.
Penderita seharusnya makan/ diet biasa atau ‘diet normal’ dan berat badan stabil
selama 2 minggu terakhir sebelum pengambilan darah.
Penderita harus bebas dari obat penurun lemak darah kecuali sedang dalam
pemantauan.
Statis vena ( pembendungan harus kurang dari 1 menit ) dan sikap tubuh
mempengaruhi kadar lipoprotein, misalnya kadar kolestrol meningkat sampai 10 %
pada posisi berdiri oleh karena itu pengambilan darah vena sebaiknya dalam posisi
berbaring. Stres fisik atau sakit berat dapat mempengaruhi kadar lipid plasma.
Spesimen darah jangan dicampur antikoagulan heparin dan plasma atau serum
dipisahkan sesegerah mungkin.
PENGAMBILAN DARAH
Penderita berbaring atau duduk tenang 15 menit
sebelum pengambilan (sampling). Diambil darah vena
dengan menggunakan jarum dan sempit atau tabung
vakum (vakutainer). Untuk memperoleh serum dapat
dengan cara biasa yaitu tabung vakum polos (plain
tube) lalu disentrifus atau langsung dengan tabung
vakum yang memiliki jel pemisah serum (gel serum
separator). Pembendungan vena tidak lebih dari 1
menit hindari statis vena
PENANGANAN SAMPEL
1. Pemasangan label
Setelah bahan pemeriksaan darah / plasma / serum diperoleh, jangan lupa
pemasangan / penempelan label pada wadah penanpung (semprit, vakutainer,
tabung plasma/serum) :
– Nada/kode/nomor pasien
– Lokasi pengambilan
– Ruang perawatan/alamat
– Tanggal dan jam pengambilan
– Jenis pemeriksaan yang diminta
2. Pendinginan
Pendinginan dengan es misalnya untuk analisa gas darah atau pemeriksaan
kadar. Homosistein. Wadah penampung bertutup disimpan pada suhu 4 atau 20 C.
NEXT ….
3. Pemusingan
Pemusingan dilakukan sesegera mungkin (1-2 jam) setelah sampling atau setelah terjadi
pembekuan lengkap atau sempurna. Pembekuan lebih cepat terjadi pada suhu kamar dari
pada lemari es. Diberi sumbat untuk mencegah penguapan dan anaerobik. Inspeksi visual
untuk menilai apakah serum lipemik, iktrik,atau hemolitik. Pada ketiga keadaan ini serum
tidak representatif untuk pemeriksaan lemak /kimia darah lainnya. Bila dipakai
plasma,antikoagulan yang terbaik adalah EDTA dengan catatan kadar lemak plasma 3 %
dari dari serum.
SERUM merupakan spesimen yang tersering dipakai untuk pemeriksaan kimia klinik
keunggulan dari plasma adalah antara lain : tidak ada interferensi dari antikoagulan,bebas
dari resiko bekuan fibrin, baik untuk elektroforesis protein.

4. Pengiriman dan Penyimpangan


Pengiriman bahan pemeriksaan serum terus mengikuti serum harus mengikuti syarat yang
benar terhadap misalnya wadah penampung / transpor, labelling, dan suhu lingkungan.
Dalam suhu kamar sebaiknya serum dikerjakan segera atau dalam waktu kurang dari 2
jam,bila disimpan dalam suhu 4°C dapat tahan beberapa hari, dan 20°C dapat tahan
sampai 6 bulan.
Terima Kasih Atas
Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai