Anda di halaman 1dari 13

CONTROLLING

KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN

NANI APRIANI NATSIR DJIDE (K012182018)


DEFINISI CONTROLLING
MENURUT PARA AHLI

HAROOLD TERRY
Pengawasan adalah pengukuran dan Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses
01 perbaikan terhadap pelaksanaan kerja
bawahan, agar rencana-rencana yang t 02 penentuan apa yang harus dicapai yaitu, standar
apa yang sedang dijalankan yaitu pelaksanaan,
elah dibuat untuk mencapai tujuan- t menilai pelaksanaan dan bila perlu melakukan
ujuan perusahaah dapat terselenggara perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan
sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan
standar

KOONTZ, O’DONNELL DAN WELHRICH STONER DKK


Pengendalian adalah mengukur dan
Mengatakan pengendalian manajemen
03 mengoreksi prestasi kerja bawahan guna
memastikan, bawha tujuan organisasi di 04 adalah proses untuk memastikan bahwa
aktivitas sebenarnya sesuai dengan akti
semua tingkat dan rencana yang didesain
vitas yang direncanakan
untuk mencapainya
TUJUAN CONTROLLING

Menemukan dan menghilangkan kemacetan yang mungkin timbul.

Melakukan pencegahan dan perbaikan kesalahan yang ada.

Mencegah penyimpangan

Mengadakan koreksi apakah hasil sesuai rencana

Memperoleh efisiensi dan efektivitas

Mendidik anggota dan mempertebal rasa tanggung jawab.


FUNGSI DAN MANFAAT CONTROLLING
Fungsi pengawasan dimaksudkan untuk mengawasi kegiatan-kegiatan organisasi agar pelaksanaan kegiatan t
ersebut sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Begitu pula dengan seluruh unsur yang ada didalamnya agar s
aling mendukung dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Pengawasan merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai.
Pengawasan manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan,
membandingkan kegiatan nyata dengan tujuan perencanaan, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyipangan serta mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan untuk menjamin bahwa semua sumber
daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisiensi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Manfaat pengawasan :
Dapat mengetahui sejauh mana program telah dilaksanakan
Dapat mengetahui adanya penyimpangan
Dapat mengetahui apakah waktu & sumber daya mencukup
Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
Dapat mengetahu staff yang perlu diberikan penghargaan/promosi
PROSES CONTROLLING

1 2 3 4 5

Menetapkan standard membandingkan Mengambil


Mengukur prestasi Menentukan apakah antara langkah tindakan korektif
and metode untuk kerja prestasi kerja
mengukur prestasi pertama dan
memenuhi standar langkah kedua
ELEMEN DALAM CONTROLLING

Tujuan yang ditentukan sebelumnya, demikian juga rencana,


kebijaksanaan, standar, norma, aturan keputusan, kriteria, a
tau tolak ukur.

Alat pengukur untuk kegiatan yang sedang berjalan (bila


mungkin secara kuantitatif).

Alat untuk pembanding kegiatan yang sedang berjalan


dengan kriteria.

Beberapa sarana koreksi atas kegiatan yang sudah berjalan


seperti untuk mencapai hasil yang diinginkan.
MACAM DAN JENIS CONTROLLING

• Pengawasan administrasi
RUANG LINGKUP
• Pengawasan manajerial

 Internal control
• Preventif control PIHAK YANG  External control
WAKTU  Direct control
• Represif control MENGAWASI
 Indirect control
 Formal control

 Pengawasan keuangan
 Pengawasan kepegawaian
OBJEK  Pengawasan pemasaran
PENGAWASAN  Pengawasan produksi
 Pengawasan kualitas
 Pengawasan persediaan
Harold Kontz dan Cyril O Donnel menetapkan asas
pengawasan sebagai berikut:

 Asas tercapainya tujuan (Principle of assurance of objective). Pengawasan harus ditujuk


an ke arah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreksi) untuk m
enghindarkan penyimpangan-penyimpangan / deviasi dari perencanaan.
 Asas efisiensi dan pengawasan (Principle of efficiency and control). Pengawasan itu e
fisien bila dapat menghindarkan deviasi dari perencanaan, sehingga tidak menimbulka
n hal-hal lain di luar dugaan.
 Asas tanggung jawab pengawasan (Principle of control responsibility). Pengawasan h
anya dapat dilaksanakan apabila manajer bertanggungjawab penuh terhadap pelaksan
aan rencana.
 Asas pengawasan terhadap masa depan (Principle of future control). Pengawasan yang
efektif harus ditujukan ke arah pencegahan penyimpangan perencanan yang akan terja
di baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.
 Asas pengawasan langsung (Principle of direct control). Teknik kontrol yang p
aling efektif ialah mengusahakan adanya manajer yang berkualitas baik. Pe
ngawasan itu dilakukan manajer atas dasar bahwa manusia itu sering ber
buat salah.
 Asas refleksi perencanaan (Principle of replection of plans). Pengawasan harus
disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan p
erencanaan.
 Asas penyesuaian dengan organisasi (Principle of organizational suitability). P
engawasan harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. Manajer dan b
awahannya merupakan sarana untuk melaksanakan rencana
 Asas pengawasan individual (Principle of individuality of control). Pengawasan
dan teknik pengawasan harus sesuai dengan kebutuhan manajer, teknik ko
ntrol harus ditujukan terhadap kebutuhan-kebutuhan akan informasi seti
ap manajer, ruang lingkup informasi yang dibutuhkan itu berbeda satu sama
lain, tergantung tingkat dan tugas manajer.
 Asas standar (Principle of standard). Kontrol yang efektif dan efisien memerlukan
standar yang tepat, yang berguna sebagai tolok ukur pelaksanaan dan tujuan
yang akan dicapai.
 Asas pengawasan terhadap strategis (Principle of strategic point control).
Pengawasan yang efektif dan efisien memerlukan adanya perhatian yang ditujukan
terhadap faktor- faktor yang strategis dalam perusahaan.
 Asas kekecualian (The exception principle). Efisiensi dalam kontrol membutuhkan
adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor kekecualian. Kekecualian ini dapat
terjadi dalam keadaan tertentu ketika situasi berubah atau tidak sama.
 Asas pengendalian pleksibel (Principle of flexibility of control). Pengawasan harus
luwes untuk menghindarkan kegagalan pelaksanaan rencana.
 Asas Peninjauan Kembali (Principle of review). Sistem kontrol harus ditinjau berkali-
kali, agar sistem yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan.
 Asas tindakan (Principle of action). Pengawasan dapat dilakukan apabila ada ukura
n-ukuran untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan rencana, organisasi, staf
fing dan directing.
CONTROLLING DAN KESEHATAN
Dalam melaksanakan program perencanaan kesehatan yang berkualitas, perlu
memperhatikan hal-hal seperti :
Pengelolaan upaya kesehatan dan pembinaan bangsa
yang sehat memerlukan pendekatan holistic yang lebih
TENAGA KESEHATAN
luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap masyarakat s
ecara kolektif dan tidak individual.

bagaimana mengajak dan menggairahkan masyarakat


PEMBERDAYAAN untuk dapat tertarik dan bertanggungjawab atas keseh-
MASYARAKAT atan mereka sendiri dengan memobilisasi sumber dana
yang ada pada mereka

KESEHATAN & Masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah


KOMITMEN politik oleh karena itu untuk memecahkan masalah
POLITIK kesehatan diperlukan komitmen politik
SARAN

Agar efektif proses pengawasan dilakukan disesuaikan dengan perencanaan


dan kedudukan, sesuai dengan kepribadian pimpinan, dapat menunjukkan
penyimpangan pada titik-titik yang kritis; bersifat obyektif, fleksibeL, Sistem
pengawasan harus sesuai dengan suasana organisasidan dapat menghasil
kan tindakan korektif.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai