Anda di halaman 1dari 35

PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN
GREEN AGENDA
BROWN AGENDA
BLUE AGENDA
KELURAHAN DAMAI
ANGGOTA
KELOMPOK

EKA VINA AMALIA


ALBERT SAGALA INDRIK NETANEL K
PUTRI
081610 08161029
08171015

PAVITA ALMIRA N. YULI SUSANTI


08161059 08161081
LATAR
BELAKANG
Saat ini berbagai negara dihadapkan dengan masalah degradasi sumber alam,
sumber daya energi, sumber daya pangan dan lingkungan. Perilaku manusia
yang tidak ramah lingkungan melakukan eksploitasi sumber daya alam tak
terbarukan semakin memperburuk sumber daya lingkungan. Sehingga kegiatan
pembangunan seharusnya berkelanjutan dan mengacu pada kondisi alam dan
pemanfaatannya agar berwawasan lingkungan (Sunu, 2001).
Semakin meningkatkan pembangunan dan eksploitasi sumberdaya
mengakibatkan semakin bertambahnya persoalan terkait dengan kelestarian
alam dan lingkungan. Namun, tanpa disadari kegiatan pembangunan yang
terjadi memberikan dampak terhadap kualitas lingkungan dan perubahan fisik
kota dimana hal ini akan mempengaruhi beberapa agenda yaitu Green
Agenda, Brown Agenda dan Blue Agenda.
TUJUAN
Adapun tujuannya yaitu mengetahui dan
mengidentifikasi Green Agenda, Brown Agenda dan
Blue Agenda serta dampak yang ditimbulkan pada
Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Kota,
Balikpapan.
KELURAHAN DAMAI
Kelurahan Damai mempunyai
wilayah seluas 2.22 km persegi.
Kelurahan Damai tentunya
memiliki letak geografis yang
terdiri atas batas-batas antar
Kelurahan sebagai berikut.
Utara : Kelurahan Gunung
Samarinda
Selatan : Kelurahan Gunung
Samarinda.
Timur : Kelurahan Gunung
Bahagia
Barat : Kelurahan Gunung
Sari Ulu dan Kelurahan
Klandasan Ilir.
GAMBARAN UMUM

1 2
GEOGRAFI PENGGUNAAN LAHAN DAN
DAN IKLIM RUANG TERBUKA HIJAU

3 4
KONDISI SOSIAL KEPENDUDUKAN
EKONOMI
1 GEOGRAFI DAN IKLIM

Ketinggian
yaitu podsolik merah kuning dan alluvial dengan presentasetanah
70%0-100 m podsolik
tanah
merah kuning dan 30%Kemiringan
alluvial tanah 0% - 40%
Jenis Tanah :
podsolik merah kuning 70% dan
alluvial 30%
1 GEOGRAFI DAN IKLIM

Suhu
yaitu podsolik merah kuning dan alluvial dengan presentase 70% tanah podsolik
26.8oC - 27.7
merah
OC
kuning dan 30% alluvial
Kelembapan Udara
84% - 89%
Kecepatan Angin
2 knot – 6 knot
2 PENGGUNAAN LAHAN
DAN RUANG TERBUKA HIJAU

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha)

Lahan Terbangun
1. Kawasan Permukiman 126,21
2. Kawasan Perdagangan dan Jasa 82,88
3. Kawasan Perkantoran 0,00
4. Fasilitas Umum 7,00
Jumlah Lahan Terbangun 216,09
Lahan Tidak Terbangun
1. Kawasan Lindung 2,35
2. RTH 3,70
Jumlah Lahan Tidak Terbangun 6,05
Jumlah Keseluruhan 222,14
3 KONDISI SOSIAL
DAN EKONOMI

DI DOMINASI OLEH
PERDAGANGAN DAN JASA
4 KEPENDUDUKAN
JUMLAH PENDUDUK
BERDASARKAN KK

Kelurahan Tahun Jumlah KK


2013 6519
2014 7177
Damai 2015 7451
2015 7861
2017 8021
4 KEPENDUDUKAN
JUMLAH PENDUDUK
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Jenis Kelamin
Jumlah Jumlah Penduduk
Kelurahan Tahun Jumlah Penduduk
Penduduk Perempuan
Laki-laki
10 355
2013 9 487 19842
10772 9899
2014 20621

11141 10222
Damai 2015 21363

11526 10638
2016 22164

9566 8864
2017 18430
2017
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN
JENIS KELAMIN

49% 51%

Perempuan
Laki Laki

8864 9566
JUMLAH PENDUDUK
BERDASARKAN USIA
Umur
No. Jumlah
(tahun)

1 0-3 1630
2 4-6 1727
3 7-12 1598
4 13-15 1613
5 16-18 1613
6 19-24 1757
7 ≥ 25 12770
Jumlah 21095
JUMLAH PENDUDUK
BERDASARKAN PENDIDIKAN
Tahun

Jumlah
Kelurahan
Penduduk 2013 2014 2015 2016 2017

Damai Tidak Tamat 2574 1209 1478 1659 1750

SD
Tamat SD 3557 3114 2857 2802 2736

Tamat SMP 2837 2868 2913 2987 3005

Tamat SLTA 7268 2868 8191 8406 8448

DI/II 20 41 53 56 53

DIII 560 593 614 641 641

S1 1425 1521 1627 1672 1683

S2/S3 67 71 84 89 92

Belum Sekolah 3304 3414 3546 3852 4137


JUMLAH PENDUDUK
BERDASARKAN KELAHIRAN

Kelurahan Tahun Jumlah


Kelahiran

Damai 2013 528

2014 -

2015 -

2016 883

2017 897
GREEN AGENDA
PERMASALAHAN
ALIH FUNGSI LAHAN
GREEN
AGENDA
2003 2006 2010

2014 2016 2019

Indikator 2013 2014 2015 2016 2017


Jumlah
Penduduk 19.842 20.621 21.363 22.164 18.430
(jiwa)
DAMPAK
ALIH FUNGSI LAHAN
GREEN
AGENDA

BANJIR
1. Jl. Mayor Pol. Zainal Arifin
2. Jl. Al-Makmur
3. Jl. Siaga

KEDALAMAN
20 cm s/d 1,5 m

DURASI
3 s/d 12 jam
UPAYA
ALIH FUNGSI LAHAN
GREEN
AGENDA

> Program reboisasi oleh mahasiswa KKN


Universitas Balikpapan

> Program penghijauan oleh kelurahan

> Lomba clean, green, and healthy oleh


Kecamatan Balikapapan Tengah
PERMASALAHAN
KEBAKARAN HUTAN
GREEN
AGENDA
> Kelurahan Damai termasuk wilayah dengan daerah yang rawan
bencana kebakaran
> El Nino: curah hujan menurun drastis dan cuaca panas, tahun 2015
KEBAKARAN
1. RT.31, Jl. Bukit Cinta
2. RT. 24, belakang Hotel Fave

Tahun 2013 2014 2015 2016

Jumlah Kebakaran
11 73 215 98
Hutan/Lahan
DAMPAK
KEBAKARAN HUTAN
GREEN
AGENDA

KUALITAS UDARA
1. Ekologi 0.09
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

0.08
2. Ekonomi 0.07
0.06

3. Kesehatan
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
SO2 NO2 PM10
DAMPAK
KEBAKARAN HUTAN
GREEN
AGENDA

PROGRAM PERATURAN
> Program peningkatan kapasitas > PP No. 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian
Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan
sumber daya aparatur Hidup yang berkaitan dengan Kebakaran Hutan
dan atau Lahan
> Program peningkatan kapasitas
> UU RI No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
sumber daya aparatur
> UU RI No. 18 Tahun 2004 tentang
> Program tanggap darurat Perkebunan
> UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang
penanggulangan bencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
BROWN
AGENDA
PERMASALAHAN PERSAMPAHAN
Permasalahan sampah pada terjadi karena masih banyaknya .masyarakat yang
membuang sampah sembarangan dikarenakan banyak faktor seperti pertumbuhan
penduduk yang meningkat, jumlah tempat pembuangan yang kurang dan
kesadaran dari masyarakat sekitar. Kurangnya pembangunan tempat pembuangan
sampah sementara mengakitbatkan masyarakat membuang sampah mereka pada
tempat yang telah diberi peringatan tidak boleh membuang sampah.
Dampak negative dari pembuangan sampah secara sembarangan dapat
menyebabkan Tanah, udara dan air menjadi tercemar.
BROWN
AGENDA
Tindakan yang perlu diambil pemerintah dalam mengatasi permasalahan
sampah ini dengan melakukan cara-cara berikut yaitu:
1. Melakukan program sosialisasi peduli sampah yang dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada
tempatnya.
2. Sosialisasi tersebut dapat dilakukan oleh pemerintah dan swasta sebagai
fasilitator untuk sosialisasi tersebut. Dalam sosialisasi itu dapat diikuti oleh
seluruh masyarakat sekitar.
3. Adanya program pemerintah yaitu bank sampah, yang mendukung
program pengelolaan sampah dapat mengurangi tumpukan sampah di
wilayah tersebut.
4. Melatih keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan sampah menjadi
barang yang dapat digunakan kembali (recycle).
5. Mengatur kebijakan terkait persampahan dan memberikan sangsi tegas.
6. Memperbaiki dan menambahkan TPS, ting sampah sesuai dengan
proyeksi kebutuhannya.
BLUE
AGENDA
PERMASALAHAN PENDANGKALAN SUNGAI DAMAI
Pendangkalan Sungai Damai terjadi akibat banyaknya
pasir dan bahan yang menyebabkan pendangkalan.
Beban pendangkalan sungai sendiri berasal dari
pembangunan gedung mall dan apartemen yang
berada di sebelah sungai dan juga limbah rumah
tangga masyarakat. Namun demikian pencemaran
yang berasal dari industri perlu diperhatikan, karena
sifat dan jumlahnya yang sangat mempengaruhi
kondisi air sungai. Pendangkalan sunagi ini
berdampak negatif bagi ekosistem dan masyarakat
yang tinggal di sekitar sungai
BLUE
AGENDA
Persoalan di sungai Damai harus ditanggulangi dan diselesaikan secepatnya,
diman peran pemerinah dan masyrakat sangat penting, yaitu :
1. Pembina dan Pengawasan
Melakukan pengawasan tentang pembuangan limbah dan sampah yang terjadi
di Sungai Damai dan pembinaan terhadap masyrakat agar tidak membuat
limbah dan sampah pada sungai
2. Penyediaan Informasi
memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya pendangkalan
sungai akibat pembuangan sampah dan limbah
3. Koordinasi Instansi lingkungan hidup tentang pendengkalan air
Melaksanakan peraturan-peraturan yang ada tentang pencemeran yang
mengakibatkan pendangkalan sungai.
BLUE
AGENDA PERMASALAHAN TUMPAHAN
MINYAK TELUK KOTA BALIKPAPAN

Salah satu contoh dari


pencemaran laut yaitu
adanya tumpahahan
minyak akibat dari
kebocoran pipa pada
proses pengeboran
minyak di laut. Dampak
dari pencemaran laut
tersebut dapat merusak
ekosistem. Berikut
merupakan citra tumpahan
minyak perairan Kota
Balikpapan dan sekitarnya
BLUE
AGENDA

Fokus penanggulangan dilakukan dengan Zona


No.
pembersihan di area jetty dan pembersihan Zona I Zona II Zona III Zona IV

tumpahan minyak tier 2. Diturunkan empat tim


Kelurahan
dan penambahan armada pembersih yang 1 Kelurahan Baru Tengah Kelurahan Prapatan Damai
Kelurahan

dibagi menjadi empat zona. Penajam


Bahahgia
digunakan 15 kapal digunakan pembersihan di
daerah pesisir pantai. Program kegiatan yang
Kelurahan Kelurahan
dilakukan yaitu pembersihan secara manual, 2 Kelurahan Baru Ulu
Klandasan Utara Damai Baru
dilakukan pengumpulan ceceran tumpahan
minyak.
Kelurahana
Kelurahan
3 Kelurahan Kariangau Gunung
Kelandasan Ilir
Bahagia

Kelurahan
4 Kelurahan Margasari Kelurahan Damai
Sepinggan

Kelurahan Margo
5
Mulyo
BLUE
AGENDA
Program Coorporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan pasca
terjadinya tumpahan ceceran minyak di Teluk Balikpapan di Kelurahan
Damai yakni:
1. Pembagian > 5.000 masker untu masyarakat yang terdampat
tanggal 31 Maret – 7 April 2018.
2. Pembagian peralatan kebersihan tanggal 31 Maret – 9 April 2018.
3. Gas tes atau pengesekan jaringan gas pada tanggal 2 – 7 April
2018.
4. Posko kesehata 1.666 orang mendapat pelayanan pemeriksaan
kesehatan pada tanggal 3 – 7 April 2018.
KESIMPULAN
1. Pada green agenda tedapat permasalahan alih fungsi lahan yang
disebabkan peningkatan jumlah penduduk yang mendorong
meningkatnya permintaan akan lahan dan dampak yang
ditimbulkan yaitu. Kemudian kebakaran hutan yang terjadi pada
tahun 2015 yang memberikan dampak ekologi, ekonomi dan
kesehatan.
2. Pada brown agenda terdapat permasalahan sampah yang
disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat kuragnya tempat
pembuangan sampah memberikan dampak pencemaran
lingkungan dan penyakit.
3. Pada blue agenda terdapat permasalahan pendangkalan sungai
damai yang beerdampak pada kualitas air sungai menurun dan
menyebabkan banjir disekitar sungai. Kemudian permasalahan
tumpahan minyak teluk kota Balikpapan yang berdampak
langsung terhadap kegiatan perikanan, dapat mempengaruhi
budidaya dan ekosistem
SARAN
1. Pada Green Agenda upaya untuk mengatasi permasalahan alih fungsi lahan yaitu membuat program
reboisasi oleh mahasiswa KKN Universitas Balikpapan, program penghijauan oleh pihak kelurahan dan
Lomba clean, green, and healthy oleh Kecamatan Balikpapan Tengah. Kemudian untuk upaya mengatasi
permasalahan kebakaran hutan yaitu dilakukannya Program peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur, program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran, dan program tanggap
darurat penanggulangan bencana.

2. Pada Brown Agenda upaya untuk mengatasi permasalahan persampahan yaitu melakukan program
sosialisasi peduli sampah, program bank sampah, daur ulang sampah, mengatur kebijakan terkait
persampahan, Memperbaiki dan menambahkan TPS.

3. Pada Blue Agenda upaya untuk mengatasi permasalahan pendangkalan Sungai Damai yaitu dengan
melakukan pengawasan dan pembinaan tentang pembuangan limbah, penyediaan informasi, dan
koordinasi instansi lingkungan hidup tentang pendangkalan hidup. Kemudian upaya untuk mengatasi
permasalahan tumpahan minyak teluk Kota Balikpapan yaitu dilakukan program Coorporate Social
Responsibility (CSR) dengan membagikan > 5.000 masker, pembagian peralatan kebersihan, dan
membuat pos kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai