Anda di halaman 1dari 54

Tim Jaga 4 Maret 2019

LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : An MJ

Usia : 8 bulan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Banjarsari, Surakarta

No. RM : 0145xxxx

Tanggal Periksa : 4 Maret 2019

BB: 7 kg, TB: 65 cm


Keluhan Utama

Kejang
Riwayat Penyakit Sekarang

+ 3 hari SMRS pasien demam. Awalnya demam


dirasakan sumer-sumer, lama kelamaan semakin tinggi.
Panas dirasakan pada kepala dan leher, tangan dan
kaki terasa dingin. Batuk (+), pilek (+), makan dan
minum mulai berkurang.
Oleh orangtua dibawa ke klinik diberi obat puyer.
Riwayat Penyakit Sekarang

+ 2 hari SMRS demam masih didapatkan. Batuk (+),


pilek (+).
Oleh orangtua dibawa ke klinik diberi obat demam dari
dubur berbentuk peluru putih.
Riwayat Penyakit Sekarang

+ 3 jam SMRS demam masih didapatkan. Pasien


dibawa ke salah satu rumah sakit umum di Surakarta.
Kejang (+) saat demam tinggi, mata melirik ke atas,
durasi 5 menit. Kejang berhenti setelah masuk obat
kejang dari dubur.
Kemudian pasien disarankan untuk ke RSUD Dr.
Moewardi.
Riwayat Penyakit Sekarang

Saat di IGD RSUD Dr. Moewardi, pasien masih demam.


Kejang (-), mual (-), muntah (-), BAB terakhir + 9 jam
SMRS, konsistensi lunak, ampas bercampur lendir 1x.
BAK terakhir di popok, terisi penuh, terakhir mengganti
popok + 4 jam SMRS.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riw kejang sebelumnya : disangkal


• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat penyakit sebelumnya : disangkal
• Riwayat mondok : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga & Lingkungan


• Riwayat kejang : disangkal
• Riwayat epilepsi : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
• Status Ibu P1A0, dengan usia Ibu saat hamil 20 tahun
rutin kontrol kehamilan di bidan, minum suplemen Fe
dan Folat. Kesan kehamilan normal.
• Pasien lahir spontan pervaginam 37 minggu cukup
bulan, dan berat lahir 3000 gram, PB 45, LK 31 cm
langsung menangis adekuat, tidak biru, gerak aktif, tidak
kuning. Kesan kelahiran normal.

Riwayat Sosial dan Ekonomi


• Ayah pegawai swasta, ibu ibu rumah tangga, periksa
menggunakan biaya umum
• Kesan: riwayat sosial ekonomi kesan menengah
Riwayat Nutrisi
• Pasien mendapatkan ASI eksklusif hingga 6 bln,
MPASI diberikan saat pasien usia 6 bulan.
• Menurut ibunya pasien, sehari-hari pasien
minum ASI dan susu formula. MPASI berupa
bubur lunak, ayam, telur, dan sayur yang
dilumatkan.
• Kesan nutrisi cukup
Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan

Pertumbuhan: BB 7 kg, TB 65 cm, usia 8 bulan


Perkembangan: pasien sudah bisa berdiri sambil
berpegangan dan meniru bunyi kata-kata.
Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia.
WHO (persentil)
• BB/U : Z score = -2SD (normoweight)

• TB/U : z score = -2 SD (normoheight)

• BB/TB : 0 SD < z score < -1SD

Kesan : gizi baik


Riwayat Imunisasi
• 0 bulan : Hep B
• 1 bulan : BCG, Polio 1 `
• 2 bulan : DPT-HB-Hib 1, Polio 2
• 3 bulan : DPT-HB-Hib 2, Polio 3
• 4 bulan : DPT-HB-Hib 3, Polio 4
• 9 bulan : belum imunisasi MR
Pohon Keluarga
I

II

III
An. MJ(8 bulan, 7 kg, 65 cm)
Keadaan Umum & Tanda Vital

• Keadaan Umum : compos mentis, menangis kuat


• Tanda Vital :
• Laju Nadi : 157x/menit
• Laju Napas : 40x/menit
• Suhu : 39,4◦C per aksiler
• Saturasi : 98%
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : mesocephal (LK 41 cm, Nellhause 0< LK< +2 SD)
• Mata : pupil isokor 2mm/2mm, sklera ikterik (-/-) konjungtiva
anemis (-/-), edem palpebra (-/-), RC (+/+)
• Hidung : NCH (-/-), sekret (-/-), mimisan (-)
• Telinga : sekret (-)
• Mulut : sianosis (-), mukosa basah (-) , tonsil T1-T1 hiperemis,
faring hiperemis
• Leher : Pembesaran KGB (-)
• Thorax : simetris, retraksi (-)
Pemeriksaan Fisik
• Cor :
❑ Inspeksi : ictus cordis tak tampak
❑ Palpasi : ictus cordis teraba di SIC IV LPSS tidak kuat angkat teraba,
thrill (-)
❑ Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
❑ Auskultasi : Bunyi Jantung I-II intensitas normal, regular, bising (-)
• Pulmo :
❑ Inspeksi : pengembangan dinding dada kanan = kiri
❑ Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
❑ Perkusi : sonor/sonor
❑ Auskultasi : SDV (+/+), Rhonki basah kasar (-/-), RBK(-/-), wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen :
Inspeksi : Dinding Perut sejajar dg Dinding Dada
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Tympani
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-), Turgor kembali cepat,
Hepar & lien tidak teraba membesar
Genital : fimosis (+) OUE
– Extremitas :
❑ Akral hangat
❑ ADP kuat
❑ CRT < 2 detik
Pemeriksaan Fisik
• Status neurologis :

Reflek fisiologi : R bisep +2/+2


R triseps +2/+2
R patella +2/+2
R Achiles +2/+2
Meningeal sign : dbn
Reflek patologis : Babinsky (-) Chaddock (-), Gordon (-), Oppenheim (-)
Spastik : -/-/-/-
Klonus : -/-/-/-
Motorik : +/+/+/+
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN HASIL

HEMATOLOGI RUTIN

Hemoglobin 10,2 (turun)

Hematokrit 32 (turun)

Leukosit 11,0

Trombosit 323

Eritrosit 4,06

INDEX ERITROSIT

MCV 79,6 (turun)

MCH 25,1 (turun)

MCHC 31,6 (turun)

RDW 12,2

MPV 8,3

PDW 16 (turun)
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN HASIL

HITUNG JENIS

Eosinofil 1,2

Basofil 0,1

Netrofil 63,2

Limfosit 28,7 (turun)

Monosit 6,8 (naik)

GDS 114 (naik)

ELEKTROLIT

Na 131

K 4,6

Cl 98

Ca Ion 1,06 (turun)


Daftar Masalah
Anak laki-laki 8 bulan, 7 kg, 65 cm dengan :
• Demam (+), pilek (+), batuk (+)
• Kejang pertama kali dalam 24 jam (+)
• Pasien menangis kuat setelah kejang
• Lama kejang kurang dari 15 menit

Fisik
• Suhu 39,4◦C per aksiler
• Fimosis (+)
Diagnosis banding
 Kejang Demam Sederhana
 Febris H+3 ec rhinofaringitis akut dd tsk ISK
Diagnosis Kerja
 Kejang demam Sederhana
 Rhinofaringitis akut
 Anemia mikrositik hipokromik
 Tsk ISK
 Fimosis
 Gizi baik
Terapi
• Rawat bangsal neuro anak
• Diet bubur susu 600 kkal/hari, ASI on cue
• Inf D5 ¼ NS 29 ml/ jam IV
• Inj paracetamol (15mg/kgbb/8 jam) ~ 100mg/8 jam iv
• Jika kejang inj diazepam 0,2 mg/kg/kp) = 2 mg (bolus
pelan) iv
Plan
cek DL2, GDS, elektrolit, GDT
Cek urinalisis/feses rutin
Monitoring
• KuVS/ TD / 8 jam
• BCD / 8 jam
• Awasi kejang berulang
Terima Kasih
Seizure Pseudoseizure
Onset Mendadak Gradual
Durasi Sebentar, beberapa detik / menit Lama, beberapa menit
Kesadaran Terganggung Tidak terganggu
Gerakan ekstremitas Sinkron Tidak sinkron
Stereotipe gerakan Selalu Jarang
 Gerakan mengangkat pelvis
 Accelerating, decelerating
 Lidah tergigit
 Gerakan kepala atau tubuh
 Sianosis di sekitar mulut
Tanda khas yang berpindah – pindah
 Keluar buih
 Mata tertutup
 Mengompol
 Menjerit atau menangis
saat kejang
Dapat diprovokasi Jarang Hampir selalu
Tahanan terhadap
Jarang Selalu
gerakan pasif
DEFINISI KEJANG
Manifestasi klinis lepas muatan listrik
berlebihan dari sel neuron di otak yang
terganggu fungsinya

Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh


kelainan fisiologis, anatomis, biokimia atau
gabungan dari ketiga kelainan tersebut

Manifestasi klinis dapat berupa gangguan


motorik, sensorik, atau perilaku

Lumbantobing SM. Buku ajar neurologi anak. 1999


Prognosis

• Faktor risiko berulangnya kejang demam


 Riwayat KD dalam keluarga
 Usia kurang dari 14 bulan
 Tingginya suhu sebelum kejang
 Lamanya demam

• Bila semua faktor risiko ada kemungkinan


berulang 80 %, satu faktor 10 – 15%
(Berg dkk, 1992; Knudsen,1996)
Prognosis
 Faktor risiko menjadi epilepsi
 Perkembangan saraf terganggu
 Kejang demam kompleks
 Riwayat epilepsi dalam keluarga
 Lamanya demam
 Risiko epilepsi 4 – 6%, meningkat bila ada 2
faktor menjadi 10 – 15%
 Jarang menimbulkan kecacatan serta
kematian
(Ellenberg da Nelson, 1978; NIHF,
1980;Knudsen, 1998)
Indikasi rawat

• Kejang demam pertama kali


• Kejang demam pada usia < 1 tahun
• Kejang demam kompleks
• Hiperpireksia ( suhu di atas 40 0C)
• Pasca kejang anak tidak sadar atau lumpuh
(Tod’s paresisi)
• Permintaan orangtua
Indeks Eritrosit
• Mean corpuscular volume (MCV) : Volume rata – rata sebuah eritrosit yang
dinyatakan dalam femtoliter
• Mean corpuscular Hb (MCH) : Jumlah Hb pada setiap eritrosit yang dinyatakan
dalam pikogram
• Mean corpuscular Hb concentration (MCHC) : Kadar Hb pada setiap eritrosit yang
dinyatakan dalam persen
Mikrositik, MCV, MCH <<
hipokromik (MCV < 80 fl) (MCH < 27 pg)

Normositik, MCV, MCH normal


normokromik (MCV 80-95 fl) MCH 27-34 pg)

Makrositik MCV >> (>95 fl)


DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Anda mungkin juga menyukai