Anda di halaman 1dari 24

LAPSUS SKIZOFRENIA PARANOID (F20.

0)

Setiawan Winarso (C111 11 159)

Supervisor : dr. Rabiah Thantawie, SpKJ


Residen Pembimbing : dr. Jumiarni Umar
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Status Pernikahan : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : Tidak tamat SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Jeneponto

Masuk RSKD Provinsi Sulawesi Selatan untuk pertama kalinya pada tanggal
3 Februari 2015 Jam 19.30 WITA, diantar oleh kakak ipar pasien.

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
RIWAYAT PSIKIATRI

• Keluhan Utama
Mengamuk
• Riwayat Gangguan Sekarang
Keluhan dan Gejala
Seorang pasien laki – laki dihantar oleh keluarganya ke UGD Jiwa RSKD dengan keluhan
mengamuk. Pasien mengamuk karena diejek oleh tetangganya. Pasien sering merasa menjadi bahan
pembicaraan orang lain. Keluhan pertama kali dialami 4 bulan lalu setelah pasien dikeroyok karena
mabuk. Sejak saat itu pasien sering mendengar bisikan-bisikan, suara perempuan, yaitu nenek
pasien yang sudah meninggal, khususnya di malam hari. Suara itu menyuruh pasien untuk
melindungi Bumi. Pasien juga sering berbicara sendiri. Akibat suara itu pasien jadi sulit tidur dan
sering berkeliaran di luar rumah dan berkeliling kampung. Pasien merasa awrah neneknya masuk ke
dalam tubuhnya dan menyuruhnya sembahyang.

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Pasien sering merasa dicari-cari dan merasa akan dikeroyok ketika melihat ada orang yang sedang
berbicara. Pasien dulunya adalah orang yang senang bergaul dengan teman-temannya namun sejak
gejala muncul pasien menjadi pendiam dan sering berbicara sendiri. Pasien sebelumnya bekerja di
kebunnya, namun sekarang pasien sudah tidak bekerja lagi karena merasa tangannya berbicara
padanya.
RIWAYAT PSIKIATRI CONT.

• Hendaya / Disfungsi
Hendaya Sosial ( + )
Hendaya Pekerjaan ( + )
Hendaya Penggunaan Waktu Senggang ( + )

• Faktor Stressor Psikososial : -

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
RIWAYAT GANGGUAN
SEBELUMNYA

• Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak memiliki riwayat penyakit fisik seperti infeksi, trauma kapitis dan
kejang.

• Riwayat Penggunaan NAPZA


Pasien merokok 2 bungkus/hari. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol dan obat-
obatan terlarang.

• Riwayat Gangguan Psikiatri Sebelumnya


Pasien pernah berobat di RS Bantaeng dan RS Jeneponto dengan keluhan yang
sama (mengamuk). Setelah berobat, pasien tidak pernah kontrol di poli jiwa. Obat
yang pernah diminum pasien yaitu obat warna pink dan warna, dosis tidak diketahui
keluarga. Pasien minum obat tidak teratur.
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI

• Riwayat Prenatal dan Perinatal


Pasien lahir normal, ditolong oleh bidan. Pasien lahir cukup bulan. Ibu pasien tidak mengalami masalah
kesehatan selama pasien dalam kandungan, dan ibu pasien dalam keadaan sehat.

• Riwayat Masa Kanak Awal (Usia 1-3 tahun)


Pasien diasuh oleh kedua orangtuanya. Pertumbuhan dan perkembangan pasien pada masa anak-anak
awal sesuai dengan perkembangan anak seusianya. Tidak ada masalah perilaku yang menonjol.

• Riwayat Masa Kanak Pertengahan (Usia 4-11 tahun)


Pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai dengan anak seusianya. Pasien tinggal bersama orang
tuanya dan mulai masuk SD pada umur 6 tahun. Pasien mempunyai teman semasa kecil cukup banyak. Pasien
berhenti sekolah pada usia 8 tahun (kelas 2 SD) karena masalah ekonomi dan mulai bekerja di kebun.

• Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja (Usia 12-18 tahun)


Pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai dengan anak dan remaja seusianya. Pasien tidak
melanjutkan pendidikan lagi. Pasien bekerja di kebunnya. Pasien mudah bergaul dan mempunyai banyak teman di
lingkungan rumahnya.
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
CONT.

Riwayat Masa Dewasa

• Riwayat Pendidikan
Pasien tidak tamat SD
• Riwayat Pekerjaan
Dulunya pasien berkebun
• Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah
• Riwayat Agama
Pasien memeluk agama Islam dan menjalankan kewajiban agama dengan cukup baik.
• Riwayat Militer
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan militer
• Riwayat Pelanggaran Hukum
Selama ini pasien tidak pernah terlibat dengan masalah hukum.
• Aktivitas Sosial
Pasien memiliki kehidupan sosial yang cukup baik dengan orang – orang disekitar dan lingkungannya.

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Riwayat Keluarga
Pasien anak ketiga dari 5 bersaudara (♀, ♀, ♂, ♀, ♂).
Hubungan dengan kedua orang tua dan saudara-saudaranya baik.
Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama

Situasi Kehidupan Sekarang


Pasien tinggal dengan kedua orang tuanya. Hubungan dengan kedua orang
tuanya baik.

Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya


Pasien merasa dirinya tidak sakit sehingga tidak ingin meminum obat. (Tilikan
derajat 1)

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL

Deskripsi Umum

Penampilan
Seorang laki – laki, berambut pendek, kulit sawo matang, menggunakan kaos biru lengan pendek tidak
berkerah, celana panjang berbahan jeans, sarung cokelat. Perawakan wajah sesuai usia. Perawatan diri cukup.

Kesadaran
Berubah

Perilaku dan Aktivitas Psikomotor


Tenang

Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan dengan spontan, lancar, intonasi biasa

Sikap terhadap pemeriksa


Kooperatif

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Keadaan Afektif
1. Mood : Sulit dinilai
2. Afek : Tumpul
3. Empati : Tidak dapat dirabarasakan

Fungsi Intelektual (Kognitif)


Taraf Pendidikan
Pengetahuan umum dan kecerdasan pasien sesuai dengan tingkat pendidikannya
Orientasi
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Daya Ingat
Jangka Panjang : Baik
Jangka Sedang : Baik
Jangka Pendek : Baik
Jangka Segera : Baik

Konsentrasi dan Perhatian : Cukup


Pikiran Abstrak : Terganggu
Bakat Kreatif : Tidak ada
Kemampuan Menolong diri sendiri : Cukup

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
• Gangguan Persepsi
Halusinasi : Halusinasi auditorik (+)
Bisikan perempuan, yaitu nenek pasien yang sudah meninggal, yang
menyuruhnya melindungi Bumi
Pasien merasa tangannya berbicara padanya
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Ada (Pasien merasa dimasuki arwah neneknya)
Derealisasi : Tidak ada

• Proses Berpikir
Arus Pikiran :Produktivitas cukup, Kontinuitas Relevan dan Koheren, dan tidak didapatkan adanya
hendaya berbahasa.
Isi Pikiran : Waham kejar (+) pasien yakin akan dikeroyok jika melihat orang lain sedang berbicara

• Pengendalian Impuls : Baik

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Daya Nilai
Norma Sosial : Terganggu
Uji daya nilai : Terganggu
Penilaian Realitas : Terganggu

Tilikan :Derajat 1 (Pasien merasa bahwa dirinya tidak sakit, dan tidak
ingiin meminum obat ).

Taraf Dapat Dipercaya


Dapat dipercaya

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK LEBIH
LANJUT

Status Internus
Keadaan umum tidak tampak sakit, kesadaran composmentis, tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 84 x/menit, frekwensi pernafasan 22x/menit dan suhu tubuh
36,4°C, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, jantung, paru dan abdomen
dalam batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.

Status Neurologi
GCS : Eye 4, Verbal 6, Motorik 5. Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-),
Kernig’s sign (-)/(-), pupil bulat dan isokor diameter 2,5mm/2,5mm, refleks cahaya
(+)/(+), fungsi motorik dan sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, tidak
ditemukan refleks patologis.

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
IKHTISAR PENEMUAN
BERMAKNA

• Seorang pasien laki – laki dihantar oleh keluarganya ke UGD Jiwa RSKD dengan keluhan
mengamuk. Pasien mengamuk karena diejek oleh tetangganya. Pasien sering merasa
menjadi bahan pembicaraan orang lain. Keluhan pertama kali dialami 4 bulan lalu setelah
pasien dikeroyok karena mabuk. Sejak saat itu pasien sering mendengar bisikan-bisikan,
suara perempuan, yaitu nenek pasien yang sudah meninggal, khususnya di malam hari.
Suara itu menyuruh pasien untuk melindungi Bumi. Pasien juga sering berbicara sendiri.
Akibat suara itu pasien jadi sulit tidur dan sering berkeliaran di luar rumah dan berkeliling
kampung. Pasien merasa awrah neneknya masuk ke dalam tubuhnya dan menyuruhnya
sembahyang. Pasien sering merasa dicari-cari dan merasa akan dikeroyok ketika melihat ada
orang yang sedang berbicara. Pasien dulunya adalah orang yang senang bergaul dengan
teman-temannya namun sejak gejala muncul pasien menjadi pendiam dan sering berbicara
sendiri. Pasien sebelumnya bekerja di kebunnya, namun sekarang pasien sudah tidak
bekerja lagi karena merasa tangannya berbicara padanya.

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
IKHTISAR PENEMUAN
BERMAKNA CONT.

• Pasien pernah berobat di RS Bantaeng dan RS Jeneponto dengan keluhan yang sama
(mengamuk). Setelah berobat, pasien tidak pernah kontrol di poli jiwa. Obat yang pernah
diminum pasien yaitu obat warna pink dan warna, dosis tidak diketahui keluarga. Pasien
minum obat tidak teratur.
• Pada pemeriksaan status mental didapatkan penampilan seorang laki – laki, berambut
pendek, kulit sawo matang, menggunakan kaos biru lengan oendek tidak berkerah, celana
panjang berbahan jeans, sarung cokelat. Perawakan wajah sesuai usia. Perawatan diri
cukup. Kesadaran berubah. Pasien tampak tenang. Bicara spontan, lancar, intonasi biasa.
Mood sulit dinilai, afek tumpul dan empati tidak dirabarasakan. Terdapat gangguan
halusinasi auditorik berupa bisikan perempuan, yaitu nenek pasien yang sudah meninggal,
yang menyuruhnya melindungi Bumi. Pasien juga merasa tangannya berbicara padanya.
Terdapat juga gangguan isi pikir yaitu waham kejar yaitu pasien yakin akan dikeroyok jika
melihat orang lain sedang berbicara.

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : Berdasarkan alloanamnesis dan autoanamnesis didapatkan gejala klinis yang bermakna yaitu
mengamuk, terdapat hendaya (dissability) pada fungsi sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu senggang
sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien menderita Gangguan Jiwa.
Berdasarkan pemeriksaan status mental ditemukan hendaya berat dalam menilai realita berupa halusinasi
auditorik berupa bisikan perempuan, yaitu nenek pasien yang sudah meninggal, yang menyuruhnya melindungi
Bumi. Pasien juga merasa tangannya berbicara padanya. Terdapat juga gangguan isi pikir yaitu waham kejar yaitu
pasien yakin akan dikeroyok jika melihat orang lain sedang berbicara sehingga didiagnosis Gangguan Jiwa Psikotik.
Pada pemeriksaan status internus dan pemeriksaan diagnostik lebih lanjut tidak ditemukan adanya kelainan,
sehingga kemungkinan adanya gangguan mental organik dapat disingkirkan dan didiagnosis Gangguan Jiwa
Psikotik Non Organik.
Pada pasien ini didapatkan adanya gejala halusinasi auditorik dan respon emosional yang menumpul yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial yang dialami lebih dari satu bulan sehingga menurut PPDGJ-III
pasien dapat didiagnosis Skizofrenia (F 20).
Pada pasien ini sangat menonjol gejala halusinasi auditorik dan waham kejar sehingga berdasarkan Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III) diagnosis diarahkan pada Skizofrenia Paranoid (F 20.0)

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis II : Tidak ada ciri kepribadian yang khas.


Aksis III : Tidak ditemukan adanya kelainan organobiologik.
Aksis IV : Stress psikososial tidak jelas
Aksis V : GAF Scale 50 - 41, gejala berat, disabilitas berat

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
DAFTAR PROBLEM

Organobiologik
Tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang bermakna tetapi terdapat
ketidakseimbangan neurotransmitter di otak sehingga membutuhkan
psikofarmakoterapi.
Psikologik
Ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realitas berupa halusinasi
auditorik dan waham kejar yang menimbulkan gejala psikis sehingga pasien
memerlukan psikoterapi suportif.
Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu
senggang sehingga perlu dilakukan sosioterapi.

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
RENCANA TERAPI

Psikofarmakoterapi :
• Risperidone 2 mg. 2x1/2 tab (anti-psikotik atipikal)

Terapi Psikoterapi Supportif


• Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien dalam memahami dan
menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan pengertian mengenai penyakitnya, manfaat
pengobatan, cara pengobatan, efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan, serta motivasi
pasien supaya minum obat secara teratur.

Sosioterapi
• Memberikan penjelasan kepada orang-orang terdekat pasien sehingga bisa menerima keadaan
pasien dan memberikan dukungan moral serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
membantu proses penyembuhan dan keteraturan pengobatan.

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
PROGNOSIS

DUBIA

Faktor pendukung :
• Dukungan keluarga baik
• Tidak terdapat riwayat yang sama dalam keluarga
• Jenis Skizofrenia Paranoid

Faktor penghambat :
• Terjadi di usia muda

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
FOLLOW UP

Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit serta menilai


efektivitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan munculnya efek samping obat
yang diberikan.

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai