Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

BLOK KEGAWATDARURATAN
“ F L U I D R E S U C I TAT I O N I N C R I T Y C A L LY
I L L”
LATAR BELAKANG

Tubuh manusia terdiri dari berbagai macam komponen


yang saling berhubungan. Cairan merupakan salah satu
komponen penting dalam tubuh manusia. Hampir 60 %
dari komposisi tubuh manusia merupakan cairan yang
berupa larutan ion dan zat lainnya. Jumlah cairan tubuh
total pada masing-masing individu dapat bervariasi
berdasarkan umur, berat badan, maupun jenis kelamin.
Cairan dan elektrolit tersebut memiliki komponen utama
yang berbeda dan fungsinya masing-masing sebagai
struktur penting yang membentuk dan menunjang tubuh
manusia, sehingga dapat berfungsi dengan baik melalui
mekanisme pengaturan yang sedemikian rupa.
FUNGSI CAIRAN

Komponen yang paling besar dalam tubuh manusia


adalah air yang mempunyai fungsi yang sangat
besar. Fungsi cairan antara lain :
• Transportasi : nutrient, partikel kimiawi, partikel
darah, energy dan lain lain
• Pengatur suhu tubuh
• Pembentuk struktur tubuh
• Memfasilitasi reaksi kimia dalam tubuh misalnya
metabolism tubuh
• Mempertahankan volume darah
• Melindungi jaringan tubuh
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN CAIRAN

Usia
• Asupan cairan individu bervariasi berdasarkan
usia, dalam hal ini, usia berpengaruh terhadap
proporsi tubuh, luas permukaan, kebutuhan
metabolic serta berat badan. Bayi da anak
memiliki proporsi cairan tubuh yang lebih besar
dibandingkan dewasa, karena jumlah cairan yang
diperlukan dan jumlah cairan yang hilang juga
lebih besar dibandingkan dewasa.
Aktivitas
• Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh
terhadap kebutuhan cairan dan elektrolit.
Aktivitas menyebabkan peningkatan proses
metabolism dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan
pengeluaran cairan melalui keringat. Dengan
demikian jumlah cairan yang dibutuhkan juga
meningkat.
Stress
• Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan
cairan dan elektrolit tubuh, saat stress, tubuh
mengalami peningkatan metabolism seluler,
peningkatan konsentrasi glukosa darah dan
glikolisis otot, mekanisme ini mengakibatkan
retensi air dan natrium.
Jenis Kelamin
• Terdapat perbedaan komposisi tubuh yang kecil
antara perempuan dan laki-laki sebelum usia
pubertas. Namun, pada usia pubertas perbedaan
menjadi sangat besar dimana mulai saat
pubertas, perempuan memiliki lebih banyak
deposit lemak, sedangkan pada laki-laki
terbentuk lebih banyak jaringan otot (Williams,
2007)
Nutrisi
• Nutrisi dapat mempengaruhi komposisi tubuh
dalam jangka waktu singkat, seperti pada saat
kekurangan air dan kelaparan ataupun dalam
jangka waktu lama, seperti pada chronic
overeating yang dapat meningkatkan simpanan
lemak tubuh. Laporan hasil beberapa penelitian
di Amerika Serikat menunjukkan bahwa
kebanyakan remaja kekurangan vitamin dan
mineral dalam makanannya antara lain folat,
vitamin A dan E
KOMPARTEMEN CAIRAN

Cairan tubuh didistribusi antara dua kompartemen cairan utama


yaitu kompartemen intraseluler dan kompartemen ekstraseluler
a. Cairan intraseluler
Cairan intraseluler adalah cairan yang terkandung didalam sel, pada
orang dewasa, kira-kira dua pertiga dari cairan tubuh intraseluler,
25L pada rata-rata pria dewasa pada berat 70 kg, sebaliknya, hanya
setengah dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraseluler
b. Cairan ekstraseluler
Cairan ekstraseluler adalah cairan diluar sel. Ukuran relative dari
cairan ekstraseluler menurun dengan peningkatan usia, pada bayi
baru lahir, kira-kira setengah cairan tubuh terkandung di dalam
cairan ekstraseluler, setelah usia satu tahun, volume relative dari
ces menurun sampai kira-kira sepertiga dari volume total,
(mima,2001)
RESUSITASI CAIRAN

Cairan resusitasi memiliki kategori yang luas


dan dibagi menjadi kolloid dan cairan krisalloid.
Larutan kolloid terdapat molekul tersuspensi dalam
cairan pelarut dan relatif tidak mampu melintasi
membran kapiler semi permeabel yang sehat.
Larutan kristalloid terdiri atas ion permeabel bebas
tetapi mengandung natrium dan klorida yang
menentukan tonisitas dari cairan.
LARUTAN KOLOID

Sifat-sifat koloid ideal :


1. Tidak menyebabkan koagulopati, hemolisis,
aglutinasi sel darah merah, atau gangguan cocok
silang
2. Mengganti kehilangan volume darah dengan cepat
3. Mengembalikan keseimbangan hemodinamik
4. Menormalkan aliran sirkulasi mikro
5. Memperbaiki hemoreologi
6. Memperbaiki penyediaan oksigen dan fungsi organ
7. Cepat dimetabolisme, cepat diekskresi, dengan
toleransi yang baik.
Berdasarkan jenis pembuatannya, larutan koloid
terdiri dari:
1. Koloid alami
2. Koloid sintetik
a. Dextran
b. Hydroxylethyl Starch (Hetastarch)
KRISTALOID

Kristaloid berisi elektrolit (contoh kalium, natrium,


kalsium, klorida). Kristaloid tidak mengandung partikel
onkotik dan karena itu tidak terbatas dalam ruang
intravascular dengan waktu paruh kristaloid di
intravascular adalah 20-30 menit. Beberapa peneliti
merekomendasikan untuk setiap 1 liter darah, diberikan
3 liter kristaloid isotonik. Kristaloid murah, mudah
dibuat, dan tidak menimbulkan reaksi imun. Larutan
kristaloid adalah larutan primer yang digunakan untuk
terapi intravena prehospital. Tonisitas kristaloid
menggambarkan konsentrasi elektrolit yang dilarutkan
dalam air, dibandingkan dengan yang dari plasma
tubuh.kristaolid terdiri dari kristaloid isotonis, hipotonis
dan hipertonis.
CARA PERHITUNGAN CAIRN UNTUK
RESUSITASI DAN MAINTAINANCE
Non trauma
1. Jam 1  20 cc/kgBB/jam kemudian lakukan evaluasi
tekanan darah, produksi urin Dan mukosa lidah.
a. Hasil evaluasi baik : lakukan maintenance
b. Hasil evaluasi jelek : lanjutan 4 jam II
2. Jam  20 cc/kgBB/jam kemudian lakuka evaluasi
tekanan darah, produksi urine dan mukosa lidah
a. Hasul evaluasi baik : lakukan maintenance
b. Hasil evaluasi jelek : lanjutan 4 jam III
3. Jam  10 cc/kgbb/jam kemudian lakukan evaluasi
tekanan darah, produksi urine dan mukosa lidah.
a. Hasil evaluasi baik : lakukan maintenance
b. Hasil evaluasi jelek : kembali ke jam 1 dan seterrusnya.
Trauma
1. Volume darah efektif (effective blood volume)
Laki-laki : 70-75 cc/kgBB
Perempuan : 60-65 cc/kgBB
Anak-anak : 90-100 cc/kgBB
2. 15% EBV hilang merupakan tanda dari hipoksia
yang ditandai dengan nadi meningkat
3. 25% EBV hilang menunjukan pasien dalam kondisi
syok
4. 1 cc darah yang hilang akan digantikan dengan 3-
4cc cairan.
Kesimpulan
• Tubuh manusia tersusun sebagian besar oleh
cairan. Hampir 60% berat badan orang dewasa
terdiri dari cairan.. Cairan tubuh terdistribusi
antara dua kompartemen cairan utama yang
dipisahkan oleh membran sel, yaitu cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler. Pemberian
metode terapi cairan dengan tujuan perbaikan
dan perawatan stabilitas hemodinamik pada
pasien memerlukan berbagai pertimbangan
Saran
• Sebaiknya mahasiswa diberi pengarahan terlebih
dahulu dalam pembuatan referat.
DAFTAR PUSTAKA

 Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Management of Patients with


Fluid and Electrolyte Disturbances. Dalam Morgan & Mikhail’s Clinical
Anesthesiology 5thed. NewYork: Mc-GrawHill. 2013; 4 (49): h. 1107 –
40.
 Horne, Mima M dan Swearingen, Pamela L . 2001. Keseimbangan
Cairan, Elektrolit dan Asam Basa. Terjemahan : Jakarta : EGC.
 Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi danReaminasi Indonesia.
2010. Panduan Tatalaksana Terapi Cairan Perioperatif. PP IDSAI, 108-
142.

 Hahn RG. Crystalloid Fluids. Dalam Clinical Fluid Therapy in the


Perioperative Setting. Cambridge: Cambridge University Press. 2012; 1
: h. 1 –10.

 Stoelting RK, Rathmell JP, Flood P, Shafer S. Intravenous Fluids and


Electrolytes. Dalam Handbook of Pharmacology and Physiology in

Anda mungkin juga menyukai