Anda di halaman 1dari 22

SYARAT, PRINSIP, dan

GAYA KEPEMIMPINAN
Syarat Menjadi Pemimpin

• Menurut Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 : 255)


menyatakan pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan
memimpin, artinya memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain atau
kelompok tanda mengidahkan bentuk alasanya
• Menurut kartini kartono (1994 : 33) mengatakan bahwa pemimpin adalah
seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya
kecakapan dan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama melakukan aktivitas
tertentu, demi pencapaian satu atau beberap tujuan
Secara umum dapat di simpulkan bahwa Pemimpin adalah Seorang yang
mempunyai kemampuan mempengaruhi individu dan/ atau sekelompok orang
lain untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah di tentukan
Donald Clark (1997) menyatakan;
Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik adalah sebagai
berikut:
1. Setia terhadap organisasi, tidak mementingkan diri sendiri
dan memiliki tangggung jawab yang tinggi.
2. Memiliki watak yang baik. Seperti: jujur, terampil, memiliki
komitmen yang tinggi, memiliki integritas, memiliki
keberanian dan konsep dalam mengambil tindakan dan
keputusan.
3. Mengetahui faktor-faktor kepemimpinan.
4. Mengenali potensi diri,. Contohnya kekuatan dan
kelemahan diri, pengetahuan dan keterampilan.
James A. Lee mengemukakan syarat syarat
pemimpin, sebagai berikut :
1. Kapasitas : kecerdasan, kewaspadaan,
kemampuan berbicara (verbal vacility), keaslian,
kemampuan menilai.
2.Prestasi (achievement) : gelar kesarjanaan, ilmu
pengetahuan, perolehan dalam olah raga dan
atletik dan lain-lain.
3. Tanggung jawab : Mandiri, berinisiatif, tekun, ulet,
percara diri, agresif dan punya hasrat untuk unggul.
4. Partisipasi : aktif, memiliki sosiabilitas tinggi, mampu
bergaul, kooperatif atau suka bekerjasama, mudah
menyesuaikan diri, punya rasa humor.
5. Status : Meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup
tinggi, populer, tenar.
Menurut Dr. Roeslan Abdulgani seorang pemimpin harus
memiliki kelebihan dalam 3 hal dari orang-orang yang
dipimpinnya :
1. Kelebihan dalam bidang ratio. Artinya seseorang
pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan
dan asas organisasi yang dipimpinnya. Memiliki
pengetahuan tentang cara-cara untuk menjalankan
organisasi secara efisien. Dan dapat memberikan
keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin ke arah
berhasilnya tujuan.
2. Kelebihan dalam bidang rohaniah. Artinya seorang
pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan
keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan
watak.
3. Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah. Artinya
dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang
pemimpin akan mampu memberikan contoh semangat
dan prestasi kerja sehari-hari yang baik kepada orang-
orang yang dipimpin.
Prinsip Kepemimpinan

Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan


motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk
membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip
adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip
menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk
yang tidak dapat dirubah
Seorang yang belajar
seumur hidup

Prinsip Berorientasi pada


Kepemimpinan pelayanan

Membawah energi
positif Percaya pada orang lain

Keseimbangan dalam
kehidupan

Melihat kehidupan
sebagai tantangan

Sinergi

Latihan
mengembangkan diri
Tipe dan Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu


perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya
membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan
yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan
Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin
secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan
tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan
Menurut (Siagian,1997),
1.Otokratis
2.Militeristis
3.Paternalistis
4.Karismatik
5.Demokratis
6.Laissez fire
7.Populisistis
8.Administratif
OTOKRATIS

• Seorang pemimpin otokratik adalah seorang yang egois. Egoismenya akan


memutarbalikkan fakta yang sebenarnya sesuai dengan apa yang secara
subjektif diinterpretasikannya sebagai kenyataan. Dengan egoismenya,
pemimpin otokratik melihat peranannya sebagai sumber segala sesuatu
dalam kehidupan organisasional. Egonya yang besar menumbuhkan dan
mengembangkan persepsinya bahwa tujuan organisasi identik dengan
tujuan pribadinya
Ciri-cirinya :
1. Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi;
2. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan
organisasi;
3. Menganggap bawahan sebagai alat semata-
mata;
4. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat;
5. Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya;
6. Dalam tindakan pengge-rakkannya sering
memperguna-kan pendekatan yang mengandung
unsur paksaan dan bersifat menghukum.
Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang
pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi
militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin
yang memiliki sifat-sifat berikut :
• Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering
dipergunakan;
• Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan
jabatannya;
• Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan;
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan;
• Sukar menerima kritikan dari bawahannya;
• Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Paternalistis
Yakni kepemimpinan kebapakan dengan beberapa sifa antara lain :
• menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa;
• bersikap terlalu melindungi (overly protective);
• jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan; jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengambil inisiatif;
• jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengembangkan daya kreasi dan fantasinya; dan sering bersikap maha
tahu.
Kharismatik

Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian


mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya
pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya
sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak
dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut
pemimpin itu
Demoktaris

Kepemimpinan yang berorientasi pada manusia, dan


memberikan bimbingan yang efisien kepada para
pengikutnya ,serta menghargai potensi setiap individu
dan mendengarkan nasihat dan sugesti dari bawahan
Laissez Faire

Kepemimpinan ini sang pemimpin prkatis tidak


memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap
orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpatisipasi
terhadap kelompoknya atau membiarkan organisasi
berjalan menurut temponya sendiri.
Populistis

Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai


masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan
kekuatan serta bantuan hutang luar negeri.
Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan
kembali sikap nasionalisme.
Administratif

Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan


yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi
secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari
teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang
mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan
pembangunan
According to Burke (2006),
“There are 3 leadership behaviors in teams:
1. Task-functional Leadership
2. Person-focused Leadership
3. Task interdependence, leadership behavior, and team performance
outcomes”
Terimah Kasih

Anda mungkin juga menyukai