Anda di halaman 1dari 37

SOLUSIO PLASENTA

PENDAHULUAN

Plasenta merupakan bagian yang sangat Kelainan pada plasenta dapat berupa
penting bagi pertumbuhan dan gangguan fungsi dari plasenta, gangguan
perkembangan janin. implantasi plasenta, maupun pelepasan
Plasenta memiliki peran sebagai tempat plasenta sebelum waktunya yang disebut
pertukaran zat dengan solusio plasenta
LAPORAN KASUS
MRS : 23 Desember 2018 Pukul : 05.45 WIB
Identitas Pasien
• Nama : Ny. M
• No. RM : 903608
• Umur : 26 tahun
• Suku bangsa : Batak
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Rawang kempas RT 01
Keluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir sejak 4 jam SMRS.

4
Riwayat penyakit sekarang
■ Pasien mengaku hamil 9 bulan ■ Riwayat keluar darah (+) , Riwayat keluar air-
dengan HPHT ibu lupa,pasien air (-). Riwayat perut diurut (-), Riwayat baru
mengeluhkan keluar darah dari berhubungan seksual (-), Riwayat trauma (-),
jalan lahir sejak 4 jam SMRS
disertai nyeri hebat. Darah
Riwayat keputihan (-), Riwayat minum jamu-
berwarna merah kehitaman jamuan atau obat-obatan (-). Pasien tidak
tetapi sedikit pasien juga pernah mengeluhkan pusing, mual
mengeluhkan perut mules muntah,dan pandangan kabur, pasien juga
menjalar sampai ke pinggang. 3 mengeluhkan kaki terasa bengkak. Pasien
hari SMRS pasien juga
mengeluhkan keluar darah dari
mempunyai riwayat hipertensi sejak usia
jalan lahir berwarna merah kehamilan 3 bulan.
kehitaman yang sangat banyak
kemudian di bawa ke puskesmas
dan di USG, hasil USG janin
sudah tidak bergerak lagi
Riwayat...
■ Riwayat Penyakit Dahulu
– Riwayat hipertensi disangkal
– Riwayat DM disangkal
– Riwayat trauma disangkal
■ Riwayat Penyakit Keluarga
– Riwayat penyakit Hipertensi dalam keluarga disangkal
– Riwayat DM disangkal

6
Data kebidanan

1 Menarche : 12 tahun
6 Dissmenorhea : (-)

2 HPHT : Ibu Lupa 7 Warna : merah kehitaman

3 Haid : teratur 8 Bentuk perdarahan : encer

4 Lama haid : 5-7 hari 9 Bau haid : anyir

Siklus : 28 hari Flour albus : (-)


5 10
Riwayat Pernikahan
■Status perkawinan : Kawin
■Berapa kali : 1 kali
■Usia : 25 tahun

8
Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
Tahun Umur Jenis Anak
No Penolong Penyulit Ket
partus kehamilan persalinan JK/BB
1 2009 Aterm Spontan Bidan Lk/3400 gr Hidup
2 2011 Aterm Spontan Bidan IUFD Mati
3 ini

Riwayat Kehamilan Sekarang Riwayat KB


■ GPA : G3P2A0 KB Suntik selama 6 bulan
■ HPHT : Ibu lupa
■ Taksiran Persalinan : -
■ ANC : 3x
■ Imunisasi TT :-
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
■ Keadaan umum: Tampak sakit sedang
■ Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
■ TD : 130/80 mmHg
■ N : 95 x/menit
■ RR : 20 x/menit
■ T : 36,7 ˚C
Tinggi badan : 155 cm
Berat Badan : 74 kg

10
Pemeriksaan fisik
Conjungtiva Anemis (-) Pembesaran KGB (-), kel. Tiroid (-)

BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)


Vesikuler (+), ronkhi (-),
wheezing (-)

Blood show

Edema ekstremitas bawah (+/+)


STATUS OBSTETRI
L1
Cloasma gravidarum (-)
teraba bagian yang
lunak dan tidak
melenting

L2 tampak cembung, menegang,


pu-ka simetris, linea nigra (+)

L3 L4
teraba bulat, keras dan U 5/5 Belum
melenting presentasi masuk PAP
kepala

12
STATUS OBSTETRI

■ TFU : 29 cm
■ TBJ :-
■ His :-
■ Auskultasi DJJ : 0 x/menit

Your footer here 13


G3P2A0H1 gravida 37 minggu belum inpartu, JTM intrauterine preskep + PEB + IUFD + Susp. Solusio Plasenta

Pemeriksaan Laboratorium

Parameter Hasil Satuan Nilai Normal


WBC 21,1 103/mm3 3.5 – 10.0
RBC 2,61 106/mm3 3.80 – 5.80
HGB 7,9 g/dl 11.0 – 16.5
HCT 22,2 % 35.0 – 50.0
PLT 197 103/mm3 150 - 390

■ GDS : 102 mg/dl


■ Protein urin : (++)
■ Gravindex test : (+)
14
DIAGNOSIS

G3P2A0H1 gravida 37 minggu belum


inpartu + PEB JTM intrauterine
preskep + IUFD + Susp. Solusio
Plasenta
TATALAKSANA
■ IVFD RL+ MgSo4 1 gr/jam
■ Inj. Ceftriaxone 1 x 2 gr
■ Tranfusi PRC 2 Kolf
■ Persiapan operasi SC cito

16
LAPORAN OPERASI
Nama operator : dr. dr. Fitri Yulianti,Sp.OG
Tanggal : 23 Desember 2018 (13.00 WIB)
1. Pasien dalam posisi terlentang 6. Plasenta dilahirkan secara
dengan spinal anestesi.
manual utuh.
2. Dilakukan tindakan asepsis dan
antisepsis pada lapangan 7. Cavum uteri dibersihkan
operasi. dengan kassa betadine.
3. Lapangan operasi diperkecil
dengan duk steril. 8. Uterus dijahit lapis demi lapis.
4. Dilakukan insisi pfanenstiel. 9. Dinding abdomen dijahit lapis
6. Neonatus meninggal demi lapis.
JK : Perempuan PB : 41 cm 10.Operasi selesai.
BB : 1500 gram AS : -

17
Instruksi Post op
DIAGNOSA POST-OP Tidur menggunakan bantal
Boleh minum bertahap

Terapi Post Op :
G3P2A0H1 Inj. ceftriaxone 2x1 gram
gravida 37 minggu belum As. Mefenamat 500 mg/8jam/po
inpartu, JTM intrauterine Inj. As. Tranexamat 500 mg/8
preskep + PEB + IUFD + jam/IV
Susp. Solusio Plasenta
Bromocriptin 1 tab/8 jam /po
Dopamet 250 mg/8jam/po
Kateter urin 24 jam
Source: Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO)

Your Date Here Your Footer Here 18


TINJAUAN PUSTAKA
■ Definisi

Solusio plasenta adalah terlepasnya


sebagian atau keseluruhan plasenta dari
implantasi normalnya (korpus uteri) setelah
kehamilan 20 minggu dan sebelum janin
lahir
KLASIFIKASI
A. Trijatmo Rachimhadhi membagi solusio plasenta menurut derajat pelepasan
plasenta

1. Solusio plasenta totalis, plasenta terlepas seluruhnya.


2. Solusio plasenta partialis, plasenta terlepas sebagian.
3. Ruptura sinus marginalis, sebagian kecil pinggir plasenta yang terlepas.
B. Pritchard JA membagi solusio plasenta menurut bentuk perdarahan

1. Solusio plasenta dengan perdarahan keluar


2. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, yang membentuk
hematoma retroplacenter.
3. Solusio plasenta yang perdarahannya masuk ke dalam kantong amnion.
c. Cunningham dan Gasong masing-masing dalam bukunya mengklasifikasikan solusio
plasenta menurut tingkat gejala klinisnya

1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
EPIDEMIOLOGI
■ Insiden solusio plasenta bervariasi antara 0,2-2,4% dari seluruh kehamilan
■ Slava dalam penelitiannya melaporkan insidensi solusio plasenta di dunia adalah
1% dari seluruh kehamilan.
■ Menurut data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto
Mangunkusumo (RSUPNCM) Jakarta didapat angka 2% atau 1 dalam 50
persalinan.
■ Sedangkan penelitian yang dilakukan Suryani di RSUD. DR. M. Djamil Padang dalam
periode 2002-2004 dilaporkan terjadi 19 kasus solusio plasenta dalam 4867
persalinan (0,39%) atau 1 dalam 256 persalinan.
ETIOLOGI
 Penyebab primer solusio plasenta belum diketahui secara pasti, namun ada
beberapa faktor yang menjadi predisposisi

1. Faktor kardio-reno-vaskuler
2. Faktor trauma
3. Faktor paritas ibu
4. Faktor usia ibu
5. Leiomioma uteri
6. Faktor pengunaan kokain
7. Faktor kebiasaan merokok
8. Riwayat solusio plasenta sebelumnya
9. Pengaruh lain, seperti anemia, malnutrisi/defisiensi gizi
PATOGENESIS

Solusio plasenta dimulai dengan terjadinya


perdarahan ke dalam desidua basalis dan
terbentuknya hematom subkhorionik yang dapat
berasal dari pembuluh darah miometrium atau
plasenta, dengan berkembangnya hematom
subkhorionik terjadi penekanan dan perluasan
pelepasan plasenta dari dinding uterus
GAMBARAN KLINIS

■ Solusio plasenta ringan

Solusio plasenta ringan ini disebut juga ruptura sinus marginalis, dimana terdapat
pelepasan sebagian kecil plasenta yang tidak berdarah banyak. Apabila terjadi
perdarahan pervaginam, warnanya akan kehitam-hitaman dan sedikit sakit. Perut
terasa agak sakit atau terasa agak tegang yang sifatnya terus menerus.
■ Solusio plasenta sedang

Dinding uterus teraba tegang terus-menerus dan nyeri tekan sehingga bagian-bagian
janin sukar untuk diraba. Apabila janin masih hidup, bunyi jantung sukar didengar.
Kelainan pembekuan darah dan kelainan ginjal mungkin telah terjadi, walaupun hal
tersebut lebih sering terjadi pada solusio plasenta berat
■ Solusio plasenta berat

Plasenta telah terlepas lebih dari dua per tiga permukaannnya. Terjadi sangat tiba-tiba.
Biasanya ibu telah jatuh dalam keadaan syok dan janinnya telah meninggal. Uterusnya
sangat tegang seperti papan dan sangat nyeri.
KOMPLIKASI
■ Komplikasi yang dapat terjadi pada Ibu:
1. Syok perdarahan
2. Gagal ginjal
3. Kelainan pembekuan darah
4. Apoplexi uteroplacenta
■ Komplikasi yang dapat terjadi pada janin
1. Fetal distress
2. Gangguan pertumbuhan/perkembangan
3. Hipoksia dan anemia
4. Kematian
DIAGNOSIS
■ Anamnesis
■ Inspeksi
■ Palpasi
■ Auskultasi
■ Pemeriksaan dalam
■ Pemeriksaan laboratorium
■ Pemeriksaan Laboratorium
■ Pemeriksaan Plasenta
TERAPI

Solusio plasenta ringan


■ Ekspektatif, bila usia kehamilan kurang dari 36 minggu dan bila ada perbaikan
(perdarahan berhenti, perut tidak sakit, uterus tidak tegang, janin hidup) dengan
tirah baring dan observasi ketat, kemudian tunggu persalinan spontan.
■ Bila ada perburukan (perdarahan berlangsung terus, gejala solusio plasenta makin
jelas, pada pemantauan dengan USG daerah solusio plasenta bertambah luas),
maka kehamilan harus segera diakhiri. Bila janin hidup, lakukan seksio sesaria, bila
janin mati lakukan amniotomi disusul infus oksitosin untuk mempercepat
persalinan.
Solusio plasenta sedang dan berat

■ Apabila tanda dan gejala klinis solusio plasenta jelas ditemukan, penanganan di
rumah sakit meliputi transfusi darah, amniotomi, infus oksitosin dan jika perlu
seksio sesaria.
PROGNOSIS

■ Prognosis ibu tergantung luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus,
banyaknya perdarahan, ada atau tidak hipertensi menahun atau preeklamsia,
tersembunyi tidaknya perdarahan, dan selisih waktu terjadinya solusio plasenta
sampai selesainya persalinan.
KESIMPULAN

■ Solusio plasenta merupakan terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari


implantasi normalnya (korpus uteri) setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum janin
lahir. Solusio Plasenta merupakan salah satu penyebab perdarahan antepartum yang
memberikan kontribusi terhadap kematian maternal dan perinatal di indonesia.

■ Pembagian dari gejala klinis solusio plasenta yakni, solusio plasenta ringan, sedang dan
berat. Komplikasi solusio plasenta yaitu, syok perdarahan, gagal ginjal, kelainan
pembekuan darah dan apoplexi utero plasenta.
■ Untuk menegakkan diagnosis solusio plasenta perlu dilakukan, anamnesis,
inspeksi, palpasi, auskultasi, pemeriksaan dalam, pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan USG, dan pemeriksaan plasenta. Prognosis ibu tergantung luasnya
plasenta yang terlepas dari dinding uterus, banyaknya perdarahan, ada atau tidak
hipertensi menahun atau preeklamsia, tersembunyi tidaknya perdarahan, dan
selisih waktu terjadinya solusio plasenta sampai selesainya persalinan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai