Anda di halaman 1dari 31

WALK THROUGH SURVEY

PT. PRIMISSIMA 22-26 JULI 2019


dr. Anita Pradiastuti dr. Indah Meita Said
dr. Aziska Rani dr. Irma Pratiwi
dr. Bella Melinda dr. Nabilla Faradilla Aryadinata
dr. Chyntia Tiara Putri dr. Nabilla Maharani Gumay
dr. Devin Chandra dr. Nyayu Aisyah
dr. Dicky Hartono dr. Nyayu Balkis Humairoh
dr. Eriza Dwi Indah Lestari dr. Ray Suga Aulia Sentani
dr. Fania Rizkyani Sariza dr. Ressy Felisa Raini
dr. Fellani dr. Sarayati Khairunisah
dr. Fitri Aulia Dina dr. Sharah Aqila
dr. Hana Yuniko Gandasari dr. Shepty Ira Luthfia
dr. Yeni Meita
Profil Perusahaan
◦ Nama Perusahaan : PT. Primissima
◦ Bidang dan Kegiatan Usaha : Produsen Kain Grey (tekstil)
◦ Alamat Perusahaan : Jl. Magelang, Km No. 15, Sebayu Triharjo, Kec. Sleman,
Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55515, Indonesia
◦ Tanggal Pendirian : 22 Juni 1971

2
3
Mesin, Pesawat, dan, Alat Kerja yang
Digunakan
No. Nama Peralatan Kegunaan
1 Mesin yang digunakan untuk membersihkan kapas
Flock feeder
dengan silinder berpaku
2 Mesin pengurai kapas yang berfungsi untuk
Carding membersihkan kapas yang terakhir dan memisahkan
serat-serat yang pendek
3 Berfungsi membuat atau jaringan sliver untuk memberi
Sliver lap
uman pada mesin comber
4 Hasil dari sliver lap dirangkap agar kualias bahan baku
Mesin reborn lap
pemintalan benang lebih merata
5 Berfungsi untuk menyisir dan memisahkan serat
Mesin comber panjang dan pendek, juga menghilangkan kotoran
serta membentuk sliver
4
Mesin, Pesawat, dan, Alat Kerja yang
Digunakan
6 Berfungsi untuk mengubah roving menjadi benang,
Ring Spining
benang yang dihasilkan dalam bentuk cop
7 Berfungsi untuk menggulung benang dari beberapa
bobbin (gulungan benang dari ring spinning) menjadi
Winding
bentuk cone yang panjangnnya 106.000 yard
dengan 1 kg netto
8 Untuk merangkap benang 2 helai atau lebih
Dubbling
 
9 Mesin pembakaran atau Untuk pembakaran bulu benang dan penggintiran
penggintiran benang

5
Mesin, Pesawat, dan, Alat Kerja yang
Digunakan

10 Berfungsi mengubah benang kelos menjadi


Pirn winder benang yang disebut palet, sebuah gulungan
benang kelos menjadi 70 gulungan palet
11 Berfungsi untuk mengubah benang kelos menjadi
Warper benang lusi yang di gulung dalam sebuah boom
yang panjang nya kurang lebih 52.000 yard
12 Pada mesin ini terjadi proses pengaanjian yaitu
Ssizing benang ditarik dari boom hany, di Kanji dan di
keringkan kemudian di gulung pada boom tenun

6
Mesin, Pesawat, dan, Alat Kerja yang
Digunakan

13 Berfungsi untuk memasukan benang lusi yang


Riching telah dikanji ke dalam yang di sebut Dropper, Gun
dan sisir
14 Untuk mentenun benang lusi dan benang pakan
Loom dan Ajn
menjadi kain grey
15 Berfungsi mecukur bulu-bulu pada grey dan
Shearing menghaluskan grey agar mudah di adakan
pemeriksaan
16 Berfungsi untuk memeriksa grey bila ada cacat,
Inspecting polding
memperbaiki sekaligus melipatnya

7
Instalasi Listrik

Sumber • Genset
Listrik • PLN

• Matahari
Penerangan
• Lampu

8
Sarana Penanggulangan Kebakaran
PENGAMATAN STANDART

• Pekerja hampir seluruhnya telah


mengetahui letak dari alat pemadam
api ringan (APAR). APAR ditempatkan • Memiliki sistem proteksi
di tempat yang mudah dilihat dan kebakaran.
dicapai, serta dengan jumlah yang
sudah cukup, juga berwarna merah.

• Memiliki tim
• Terdapat pasukan pemadam bahaya
penanggulangan
kebakaran untuk setiap pabrik.
kebakaran yang terlatih.
9
Konstruksi Tempat Kerja

KONTRUKSI
PENGAMATAN STANDART
TEMPAT KERJA
Akses keluar Akses keluar-masuk pegawai Akses keluar masuk
masuk melewati pintu gerbang ruangan aman

Kebersihan dan Kebersihan dan kerapian Kebersihan dan kerapian


kerapian ruangan kurang terjaga. tata ruang tidak berantakan
tataruang Ruangan tidak tertata dengan dan merintangi akses jalan
rapi

10
Konstruksi Tempat Kerja

Jaminan Di dapatkan data Telah dijadwalkan


keselamatan pemerliharaan atau pengecekan mesin setiap
peralatan, perbaikan mesin pada saat satu bulan sekali
bahan dan ada mesin yang rusak
benda – benda
di dalam
ruangan

11
Alat Pelindung Diri

WAJIB

• Memakai topi atau kerudung


• Memakai masker
• Memakai sepatu
• Memakai earplug

12
Alat Pelindung Diri
APD CIRI CIRI PENGAMATAN
Topi Dibawa oleh masing-masing pekerja. Pekerja menggunakan
topi.
Helm   Pekerja tidak
menggunakan helm.
Masker Berbahan kain, disediakan oleh pabrik Pekerja terlihat
dan dapat dipakai berulang-ulang menggunakan masker.
Sarung Tangan   Pekerja tidak ada
yang menggunakan
sarung tangan

13
Alat Pelindung Diri
Sepatu Sepatu yang digunakan tidak ada Sebagian besar
aturan. Berguna untuk melindungi pekerja
kaki dari bahan kimia, bahaya menggunakan
panas, dan benturan juga luka. sepatunya
Sepatu Boots Sepatu digunakan hanya saat ada Saat itu tidak ada
proses kimia. proses kimia
sehingga tidak ada
pekerja yang
menggunakan
sepatu boots.

14
Alat Pelindung Diri
Kacamata safety Sebagai pelindung mata ketika Semua pekerja tidak
  bekerja dan mencegah mata dari menggunakan
terkena benda asing kacamata safety

Earplug Sebagai pelindung telinga ketika Earplug yang


bekerja dan mengurangi kebisingan digunakan para
di tempat kerja pekerja hanya
berupa kapas yang
dimasukkan ke
telinga.

15
Tanggap Darurat dan Evaluasi

Tanggap
Darurat & PENGAMATAN STANDART
Evakuasi
Fire Alarm Terdapat alarm Terdapat di semua ruangan, dan
kebakaran baik di dalam juga terdapat di luar ruangan, di
ruangan. setiap lorong

Emergency Tidak terdapat Terdapat Emergency Lamp di


Lamp emergency lamp semua ruangan

16
Tanggap Darurat dan Evaluasi

Jalur Evakuasi Tidak terdapat tangga Tangga darurat dan tangga umum,
darurat dan tangga umum Pintu – pintu jalur evakuasi mudah
terdapat pada gedung kantor terlihat dan semuanya tidak ada yang
dikarenakan gedung pabrik ditemui dalam keadaan terkunci. Jalur
bukan merupakan bangunan cukup terawat dengan baik, terbuka,
tingkat. tidak terdapat benda yang
Namun terdapat pintu-pintu membahayakan disekitar area
evakuasi maupun jalur evakuasi, cukup lebar, dan untuk
evakuasi sebanyak 2 pintu. menuju titik area evakuasi dapat
menggunakan jalur yang sudah ditandai
dengan garis- garis kuning.

17
Tanggap Darurat dan Evaluasi

Rambu – Terdapat rambu-rambu Rambu – rambu yang menunjukan


Rambu Jalur yang menunjukan lokasi lokasi jalur evakuasi cukup jelas,
Evakuasi jalur evakuasi berwarna berwarna merah dengan kondisi
hijau di setiap sisi yang cukup baik.
ruangan dan mudah Peta jalur evakuasi juga jelas
dilihat oleh pekerja terdapat di setiap ruangan.
  Tempat berkumpul Titik Point
  berada pada lahan yang kosong.

18
Tanggap Darurat dan Evaluasi

APAR (Alat - Terdapat APAR di setiap Terdapat di setiap lorong, dalam


Pemadam Api ruangan dari masing- keadaan baik, mudah dijangkau.
Ringan) masing departemen serta terdapat cara penggunaan,
memenuhi jumlah maintenance nya dilaksanakan
minimum sesuai aturan yaitu setiap bulan,
- Lokasi APAR strategis sesuai dengan seharusnya
dan mudah dijangkau pengecheckan dilakukan 6 bulan
pekerja. sekali.  

19
Tanggap Darurat dan Evaluasi

APAR (Alat - Ketinggian Pemasangan APAR sesuai


Pemadam Api pemasangan APAR dengan ketinggian yang telah
Ringan) berada pada ketinggian ditetapkan
1,2 m dari permukaan  
lantai, jarak dasar alat
APAR tidak kurang 15
cm dari permukaan
lantai 
 

20
Tanggap Darurat dan Evaluasi

APAR (Alat - Tidak terdapat lemari Setiap APAR harus ditempatkan


Pemadam Api atau peti untuk dalam lemari atau peti (box) yang
Ringan) penyimpanan tabung tidak dikunci dengan syarat
alat pemadam bagian depannya harus diberi
kebakaran. kaca aman (safety glass) dengan
  tebal minimum 2 mm.
 

21
Kejadian Kecelakaan Kerja
Angka kejadian kecelakaan kerja Menurut PT. Primissima angka kejadian kecelakaan kerja di tahun 2018
(saat ditanyakan ke pihak PT terdapat 27 kasus kecelakaan kerja, 10 kasus diantaranya terjadi di luar
Primissima) area perusahaan dan seringnya karena kecelakaan lalu lintas saat sedang
berangkat kerja. Kecelakaan kerja saat buruh sedang bekerja biasanya
disebabkan oleh human error dengan kejadian kecelakaan pada mesin
produksi yaitu proses spinning.

Angka kejadian kecelakaan kerja Pihak perusahaan berusaha melakukan evaluasi dengan cara memperketat
(setelah dilakukan kunjungan penggunaan APD pada karyawan dengan melakukan patroli P2K3 yang rutin ,
perusahaan) melakukan sosialisasi K3 dan memperketat ketaatan pada SOP seperti
pengecekan mesin produksi sebelum beroperasi

22
Hasil Pengamatan dan Pemecahan Masalah
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran

1. Konstruksi tempat Dari segi keselamatan Undang-undang dasar Ditambahkan adanya


konstruksi semuanya sudah
kerja No. 1 tahun 1970, informasi keselamatan
baik, namun masih belum
  Undang-Undang No. peralatan, bahan, dan
terdapat adanya informasi
mengenai keselamatan
18 tahun 1999 tentang benda-benda dalama
peralatan, bahan, dan jasa konstruksi. ruangan.
benda-benda dalam
ruangan.

23
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran

2 Sarana 1. Tidak diketahui apakah Permenakertrans No. Dilakukannya sosialisasi dari


penanggulangan pegawai mengetahui tentang perusahaan terhadap para
4/MEN/tahun 1980
kebakaran penanggulangan kebakaran perkerja tentang
 
  pada divisi noodles di PT. penanggulangan kebakaran
Primissima. Namun, divisi
  dan cara penggunaan alat
noodles terdapat di lantai 1   pemadam api ringan (APAR)
dengan banyak pintu dan   dan Hydrant.
luas sehingga mudah untuk    
evakuasi.  
 
2. semua APAR tidak Pemasangan lemari/peti (box)
 
ditempatkan dalam lemari/peti untuk setiap APAR
(box) yang tidak dikunci
 
   
Permenkes No. 48
tahun 2016

24
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran
3 Alat pelindung diri Tidak diketahui apakah ada Peraturan menteri Perusahaan bersedia
dokumen tertulis (tertulis
  tenaga kerja dan menyediakan APD yang sesuai
dalam SOP) standar APD dengan standard dan hazard
transmigrasi RI No.
yang digunakan untuk yang ada di lingkungan tempat
masing-masing pekerjaan.
PER.08/MEN/VII/2010 kerja. Selain itu lebih baik lagi
Walapun pada production tentang Alat Pelindung apa bila sebelum memulai
room telah ditulis (tabel Diri pekerjaan diberikan suatu
terlampir di bab 3), namun   briefing singkat mengenai
masih ada pegawai yang pentingnya APD dan cara
tidak memakai APD dan penggunaan APD yang baik
terdapat keluhan keluhan dan benar.
minor seperti luka lecet akibat Dalam kasus ini, pengamat
kertas dan karton. menyarankan untuk pentingnya
menggunakan pelindung mata
 

25
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran

4 Tanggap darurat Pada PT. Primissima Undang-undang No. Pemasangan rambu


dan jalur evakuasi sudah ada rambu 18 tahun 1999 tentang evakuasi yang mudah
  evakuasi dan terdapat jasa konstruksi terlihat dan mudah
titik kumpul bila terjadi Undang-undang dasar dipahami oleh pekerja,
keadaan darurat. tetapi No. 1 tahun 1970 serta ditentukan jalur
letak titik kumpul Undang-undang No. evakuasi dan titik kumpul
kurang strategis. 28 tahun 2002 tentang bila terjadi suatu keadaan
Namun untuk simulasi bangunan gedung. darurat. Tentukan titik
masih terlalu jarang. kumpul yang lebih
strategis.

26
No Unit Kerja Permasalahan Dasar hukum Saran

5 Personil Personil Keselamatan Peraturan perundangan Masukan untuk perusahaan

keselamatan kerja pada perusahaan ini UU No. 1 tahun 1970 yang terkait dengan masalah
personil keselamatan kerja ini,
terdapat pembagian divisi (Pasal 10 ayat 1, 2)
kerja yaitu diharapkan bagian personil
pada bidang P3K
dan yang perusahaan untuk ini tidak hanya siaga untuk
beranggotakan 15 orang membentuk P2K. menanggulangi kecelakaan
bersertifikat yang siap kerja tapi juga menyusun
untuk menanggulangi pembagian divisi pada bidang
K3 terkait dengan masalah
kecelakaan di lapangan
keselamatan kerja dan membuat
kerja.
penyusunan program
keselamatan kerja dan juga
lebih meningkatkan upaya-
upaya promosi tentang
keselamatan kerja pada tenaga-
tenaga kerja di perusahaan
tersebut.
27
Kesimpulan
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk
menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik
fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan
lingkungan.
Dari hasil pengamatan, secara keseluruhan pabrik ini belum memenuhi standar
dan angka kejadian kecelakaan kerja tercatat masih banyak.

28
Saran
Perlunya peran serta pabrik dalam hal meningkatkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang dalam hal ini tentu melibatkan peran bagi
semua pihak. Tidak hanya bagi para pekerja, tetapi juga pengusaha itu sendiri,
masyarakat dan lingkungan sehingga dapat tercapai peningkatan mutu kehidupan dan
produktivitas nasional. Penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
PT PRIMISSIMA (Persero) saat ini masih perlu ditingkatkan.

29
Kritik
Kekurangan dari pabrik PT Primissima adalah tidak adanya box APAR (alat
pemadam api ringan) dan kurangnya jalur evakuasi dan lokasi titik kumpul apabila
ada kejadian yang tidak diinginkan.
Pada tempat produksi, kami hanya melihat plang peringatan mengenai
keselamatan kerja tanpa kesehatan kerja, terutama pada lokasi-lokasi yang berisiko
tinggi. tanggap darurat dan jalur evakuasi, serta personil keselamatan kerja juga
belum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

30
Thanks!

31

Anda mungkin juga menyukai