Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PERILAKU SEKSUAL REMAJA SMA DI KOTA


PONTIANAK TAHUN 2015

By : VERI
Latar Belakang
 Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat

seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan jenis maupun sesama
jenis tanpa adanya ikatan pernikahan.

 Observasi awal yang dilakukan peneliti kepada 20 siswa diperoleh hasil:

 100% menyatakan pernah punya pacar dan pertama kali pacaran pada
umur di bawah 15 tahun.

 Dari 20 siswa menyatakan pernah melakukan aktivitas seksual,


seperti berpegangan tangan 80%, berciuman 30%, meraba 20%,
berpelukan 50%.
Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka


masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui: apakah ada hubungan antara faktor –
faktor (usia pertama kali pacaran, frekuensi bertemu
pacar, teman sebaya, jenis kelamin, media informasi,
pengetahuan dan sikap) dengan perilaku seksual remaja
?
Tujuan Penelitian

 Tujuan
Mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang faktor-
faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja
SMA di Pontianak.
Kerangka Teori

Konsep Perilaku
Seksual

Faktor-Faktor
Berhubungan dengan Variabel Independent
Perilaku Seksual (bebas)
Remaja

Usia Frekuensi Teman Jenis Media Pengetahuan Sikap


pertama Bertemu Sebaya Kelamin Informasi
kali pacaran Pacar

Variabel Dependent
Perilaku Seksual Remaja (terikat)
Kerangka Konsep

Variabel Pengaruh Variabel Tergantung

1.Usia pertama pacaran


2. Frekuensi Bertemu Pacar Perilaku Seksual
3.Teman sebaya Remaja
4. Jenis kelamin (gender)
5. Media informasi
6. Pengetahuan
7. Sikap
Definisi Operasional
Variabel
No Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Defendent

1 Perilaku Segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik Kuisioner Komunikasi Tidak Menggunakan Cut Of Nominal
Seksual dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Langsung Point (COP) nilai median
n = 279
Bentuk-bentuk tingkah laku beresiko terdiri dari: ciuman ,
1. Beresiko ≥ 2
meraba , pelukan, oral, petting, senggama dan sex
2. Tidak Beresiko <
intercourse (Sarwono 2003). Dikatakan beresiko jika
2
remaja melakukan salah satu tindakan di atas. Dikatakan
tidak beresiko jika remaja tidak melakukan salah satu
tindakan di atas.

1. Usia Saat responden pertama kali menjalin hubungan dengan Kuisioner Komunikasi Tidak Dalam Tahun Rasio
Pertamakali lawan jenis/berpacaran. Langsung
Pacaran

2. Waktu Pacaran Lamanya waktu yang digunakan untuk bertemu/pacaran Kuisioner Komunikasi Tidak 1. < 3 x seminggu Ordinal
Langsung 2. 3x seminggu
atau lebih
Next….
3. Teman
Sebaya
Teman sebaya adalah teman sekolah yang tidak atau Kuisioner
beresiko terhadap perilaku seksual. Perilaku beresiko
Komunikasi Tidak 1.
Langsung 2.
Beresiko
Tidak
Ordinal

antara lain : ciuman, meraba, pelukan, oral, petting Beresiko


dan senggama dengan pasangannya (Sarwono 2003).
Dikatakan beresiko jika teman punya pacar dan pernah
melakukan salah satu perilaku beresiko.
Dikatakan tidak beresiko jika teman punya pacar dan
tidak pernah melakukan salah satu perilaku beresiko.
4. Jenis Kelamin Jenis kelaminnya ini pada dasarnya dilakukan sebagai Kuisioner Komunikasi Tidak 1. Laki-laki Ordinal
(Gender) cara pengenalan fisik yaitu berdasarkan perbedaan Langsung 2. Perempuan
struktur anatomi tubuh antara lelaki dan perempuan.

5. Media Paparan responden terhadap media tentang kesehatan Kuisioner Komunikasi Tidak 1. Terpapar Nominal
Informasi reproduksi. Media tersebut antara lain : Langsung 2. Tidak
1.Internet/ Terpapar
jejaring sosial.
2. Buku.
3. Sekolah/guru.
4.Orangtua.
5.Tim kesehatan / puskesmas.
Dikatakan terpapar jika responden terpapar salah satu
media di atas.
Dikatakan tidak terpapar jika responden tidak terpapar
dengan salah satu media di atas.
6. Pengetahuan Hasil tahu remaja tentang perilaku seksual. Perilaku Kuisioner Komunikasi Tidak Menggunakan Cut Of Nominal
seksual tersebut antara lain : ciuman, meraba, pelukan, Langsung Point (COP) nilai
oral, petting , senggama dan sex intercourse (Sarwono median n = 279
2003). 1. Baik,
Dikatakan pengetahuan baik jika responden jika ≥8
mengetahui salah satu perilaku seksual di atas. 2. Kurang Baik,
Dikatakan pengetahuan kurang jika responden tidak jika < 8
mengetahui salah satu perilaku seksual di atas.
7. Sikap Pernyataan remaja yang mendukung (baik) atau tidak Kuisioner Komunikasi Tidak Menggunakan Cut Of Nominal
mendukung (kurang) tentang perilaku seksual. Langsung Point (COP) nilai
Perilaku seksual tersebut antara lain : ciuman, meraba, median n = 279,
pelukan, oral, petting , senggama dan sex intercourse 1. Baik,
(Sarwono 2003). jika ≥ 36
Dikatakan sikap baik jika responden tidak menyetujui 2. Kurang Baik,
salah satu tindakan perilaku seksual di atas. jika < 36
Dikatakan sikap kurang jika responden menyetujui
salah satu perilaku seksual di atas.
Hipotesis

Ada hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan


dengan perilaku seksual remaja pada remaja SMA di
kota Pontianak ?
Rancangan Penelitian

 Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode analitik

observasional dengan rancangan cross-sectional. Pada

studi observasional hanya melakukan pengamatan

terhadap subjek penelitian dan menganalisis hasil

penelitian tanpa ditindak lanjuti (Sastroasmoro & Ismael,

2010).
Rancangan Penelitian

POPULASI
( SAMPEL )

U + , PS+ U + , PS- U- , PS+ U - , PS-


F +, PS+ F +, PS- F -, PS+ F -, PS-
T + , PS+ T + , PS- T - , PS+ T - , PS-
J +, PS+ J +, PS- J -, PS+ J -, PS-
M + , PS+ M + , PS- M - , PS+ M - , PS-
P + , PS+ P + , PS- P - , PS+ P - , PS-
S + , PS+ S + , PS- S - , PS+ S - , PS-

Catatan :
Rancangan dengan 7 variabel bebas (U,F,T,J,M,P,S ) dan 1 variabel tergantung (PS ).
Metode Penelitian
 Jenis dan Rancangan Penelitian :

Penelitian ini mengunakan pendekatan cross sectional study. Dimana pengumpulan data variabel independent
dan variabel dependent dilakukan secara bersama atau sekaligus (Hidayat,2007).

 Lokasi :

 Penelitian dilakukan di SMA Rahadi Osman dan SMA Negeri 6 di Pontianak.

 Populasi :

 Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoadmojo, 2012). Populasi dalam
penelitian ini adalah remaja SMA Negeri di Pontianak yang berjumlah 900 orang

 Sampel :

n=N

1+ N (d)2

 Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 279
responden dengan teknik sampling proposional random sampling.
 Instrumen Penelitian:

Kuisioner penelitian

 Metode Pengumpulan Data :

Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah multistage sampling (penarikan


sampel secara bertahap). Hal ini dilakukan karena cakupan penelitiannya
(populasinya) sangat besar.
TERIMA KASIH
&
Mohon saran dan masukannya

Anda mungkin juga menyukai